Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan menginvestasikan dana yang cukup besar dalam memperoleh aset tetap yang terdiri dari tanah, bangunan, mesin-mesin, kenderaan, dan peralataninventaris yang digunakan dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan yang tidak bertujuan untuk dijual dan mempunyai masa manfaat umur ekonomis lebih dari satu tahun. Berbagai cara yang ditempuh dalam hal perolehan aset tetap antara lain dengan pembelian tunai, pembelian secara kredit jangka panjang, pembelian dengan surat-surat berharga, pertukara, diperoleh dari hadiah atau sumbangan, dan dibangun sendiri. Aset dicatat sebesar harga perolehannya yaitu jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang ditimbulkan untuk memperoleh aset tetap sampai dengan aset tersebut siap untuk digunakan. Aset tetap mempunyai karakteristik yang berbeda dengan aset lancar. Jika aset lancar dikendalikan pada saat konsumsinya, pengendalian aset tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan aset tetap tersebut. Hal ini disebabkan banyak pengeluaran-pengeluaranyang bersangkutan dengan aset tetap yang tidak bisa tidak harus dilakukan karena berupa committed costs, yang dalam masa pengoperasian aset tetap jenis biaya tersebut tidak dapat dikendalikan aset tetap dilakukan pada saat perencanaan perolehannya, sistem akuntansi aset tetap menyediakan mekanisme otorisasi sejak saat perencanaan sampai dengan saat pelaksanaan perolehan aset tetap. Aset tetap menuntut pemanfaatan optimum selama taksiran umum ekonomisnya. Aset tetap menuntut pemanfaatan optimum selama taksiran umum ekonomisnya.Perlu dibentuk satu fungsi yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur penggunaan, pemidahan, pemberian otorisasi penghentian pemakaian aset tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki wewenang untuk menggunakan, memindahkan, dan menghentikan pemakian aset tetap, penggunaan aset tetap tidak akan optimum, karena aset tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak dapat segera dimanfaatkan oleh fungsi lain. Mengingat pentingnya keberadaan aset tetap dalam kegiatan operasional perusahaan, maka diperlukan sebuah sistem akuntansi aset tetap.Sistem akuntansi aset tetap direncanakan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.Sistem akuntansi aset tetap yang disusun oleh perusahaan meliputi dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap dan akuntansi penyusutan aset tetap yang bersangkutan.Selain itu dibtuhkan pengawasan yang efektif dalam perolehan, pencatatan, penggunaan metode penyusutan, dan pelaporan dalam laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi aset tetap yang ditetapkan oleh perusahaan.Dalam menggunakan metode atau prosedur penyusutan akuntansi aset tetap tersebut hendaknya perusahaan menerapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Hal ini dimaksud untuk mempermudah pihak yang berkepentingan dalam mengadakan analisa perbandingan laporan keuangan suatu periode tertentu dengan periode sebelumnya, agar dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu. Berdasarkan uraian ini terlihat jelas begitu besar peran sistem akuntansi aset tetap bagi suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul “Sistem Akuntansi Aktiva Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara”.

B. Rumusan masalah