Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh :
T.S MUTIA MAHAYU 112102167
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK NAMA MAHASISWA : T.S MUTIA MAHAYU
NIM : 112102167
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : ...2014 DosenPembimbingTugasAkhir
NIP. 19550908 198103 1 005 Drs. Rasdianto, M.Si, Ak
Tanggal : ...2014 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
NIP.19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak
Tanggal : ...2014 DekanFakultas Ekonomi dan Bisnis
NIP. 19560407 198002 1 001
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA MAHASISWA : T.S MUTIA MAHAYU
NIM : 112102167
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR:SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI
SUMATERA UTARA
Medan, ...2014
( T.S MUTIA MAHAYU) 112102167
(4)
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaannirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan. Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa risalah-Nya untuk menuntun umat manusia kejalan yang benar. Semoga kita semua memperoleh syafa’atnya di akhirat kelak.
Tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada program diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis menyusun Tugas akhir ini dengan judul “Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara”.
Sebagai hamba Allah yang memiliki banyak keterbatasan, penulis menyadari bahwa pengetahuan penulis belum cukup untuk menjadikan Tugas Akhir ini masuk ke dalam kategori sempurna, baik dalam penggunaan bahasa maupun kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Selama proses penulisan Tugas Akhir ini Penulis menerima banyak bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibunda tercinta, Meri Yanti Aris yang telah memberikan dukungan dan semangat yang
(5)
tak terhingga kepada penulis dalam menghadapi masa-masa sulit dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. AzharMaksum, M. Ec. Ac, Ak,
selakuDekanFakultasEkonomiUniversitas Sumatera Utara.
2. Drs. Rustam, MSi,Ak, selakuKetua Program Studi Diploma III AkuntansiFakultasEkonomidanBisnisUniversitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rasdianto, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan-masukan serta motivasi kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 4. Seluruh Dosen Akademik Departemen diploma III Akuntansi Universitas
Sumatera Utara.
5. Bapak Sekretaris BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan riset dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir.
6. Ibu Parida Hannum Hasibuan yang telah berkenan memberi izin dan membantu penulis dalam pencarian data untuk melakukan penelitian di BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
7. Kepada saudara-saudaraku tersayang, Irma, Ari, Fita, Alpi dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat.
(6)
8. Kepada teman- teman seperjuangan Juwik, Ayang, Upen, Indik, Ima, dan Nisa jurusan D III Akuntansi stambuk 11.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.Amin.
Medan, 2014 Penulis
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. RumusanMasalah ... 4
C. TujuandanManfaatPenelitian ... 5
D. RencanaPenulisan ... 6
1. JadwalSurvei/Observasi ... 6
2. Rencana Isi ... 7
BAB II : PROFIL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. SejarahRingkas ... 9
B. StrukturOrganisasi ... 13
C. UraianTugas (Job Description) ... 17
D. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 27
E. Kinerja Usaha Terkini ... 29
F. RencanaKegiatan ... 34
BAB III :SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA BADAN PERENCANAAN
(8)
PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
A. PengertianAsetTetap ... 37
B. Jenis-jenisAsetTetap ... 38
C. Cara PerolehanAsetTetap ... 41
D. PenyusutanAsetTetap ... 44
E. PenggantianAsetTetap ... 49
F. UnsurPengendalian Intern AsetTetap ... 51
G. Pengendalian Intern TerhadapAsetTetap ... 54
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA
(9)
DAFTAR TABEL
1.1 Jadwal Survei dan Penyusunan Tugas Akhir ... 6 2.1 Data Pendidikan/JumlahErgolongandanJabatan
yangada padaBadanPerencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 ... 15 2.2StrukturOrganisasiBadanPerencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara ... 16 2.3 RekapitulasiRealisasiBelanjaTidaklangsungdan
BelanjaLangsung APBD TA. 2014 TerhitungdariBulan Januaris/d 28 Maret 2014 SKPD BAPPEDAProvnsi
Sumatera Utara ... 29
2.4 Urusan/BidangUrusanPemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan 34
DAFTAR GAMBAR
(10)
2.1 Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah... 12 2.2Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Sumatera Utara ... 14
BAB I PENDAHULUAN
(11)
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan suatu Negara dipengaruhi oleh sektor perekonomian suatu Negara tersebut.Tanpa perekonomian yang sehat dan stabil mustahil masyarakat dapat menuju cita-cita yang diinginkan yaitu masyarakat adil dan makmur.Oleh karena itu perekonomian mempunyai peranan yang sangat penting bagi setiap Negara. Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang pada umumnya bertujuan untuk menghasilkan laba yang optimal agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi, untuk itu setiap perusahaan harus membuat keputusan bisnis yang baik. Keputusan binis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi perusahaan, melindungi aset, dan mencegah penyalahgunaan system perusahaan yang telah di bentuk oleh perusahaan.
Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan industri dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya mengguanakan sejumlah aset tetap selain asset-aset lainnya.Aset tetap merupakan harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, bernilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan dan juga tidak untuk dijual, dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Aset tetap terdiri dari tanah, peralatan, gedung, kendaraan, mesin, dan harta berwujudlainnya. Perusahaan dapat memperoleh aset tetap dengan berbagai cara, misalnya pembelian tunai, pembelian cicilan,
(12)
hadiah, tukar tambah, dibuat sendiri dan sebagainya. Aset tetap diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang akan digunakan dalam operasi perusahaan.
Semua aset tetap milik perusahaan memerlukan biaya perawatan dan pemeliharaan agar dapat digunakan sesuai dengan rencana.Pengeluaran-pengeluaran guna pemeliharaan dan perawatan aset tetap tersebut diantaranya dapat menambah masa manfaat aset tetap, meningkatkan kapasitas, dan meningkatkan mutu produksinya.Aset tetap sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengawasan internal yang begitu besar terhadap aset tetap.Pengendalian dan pengawasan tersebut dilakukan untuk melindungi aset dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aset pada lokasi yang tidak tepat.
Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan asetnya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Pengendalian internal juga dapat memberikan jaminan terhadap informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan usaha, serta mengupayakan agar karyawan perusahaan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku pada perusahaan.
Pengendalian intern merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan akan lebih terarah
(13)
dan lebih baik dalam mencapai tujuan. Pengendalian intern diterapkan dalam setiap siklus yang ada di perusahaan, salah satunya dalam pertambahan aset tetap. Aset tetap sering merupakan suatu bagian utama aset perusahaan, dan karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Lebih jauh lagi, penentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aset atau beban dapat berpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan.
Oleh karena itu, pertambahan aset tetap juga membutuhkan prosedur yang lebih terarah sehingga pertambahannya akan lebih jelas. Pengendalian intern pertambahan aset tetap pada perusahaan perlu diterapkan dan di analisis bagaimana pelaksanaan pengendalian intern pertambahan aset tetap tidak menimbulkan suatu risiko bagi perusahaan. Analisis pengendalian intern pertambahan aset tetap pada perusahaan, ini terlihat dari adanya transaksi yang di otorisasi, adanya nomor urut tercetak pada dokumen pendukung, adanya pelatihan yang memadai untuk karyawan, adanya prosedur formal yang digunakan untuk melakukan kegiatan dan aktivitas operasional.
Pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasioan perusahaan atau organisasi tertentu untuk mengamankan kekayaaan, memelihara kecermatan, dan sampai seberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi.Aset tetap juga merupakan investasi jangka panjang perusahaan dengan jumlah yang cukup besar.Untuk itu aset tetap yang ada pada perusahaan harus benar-benar diperhatikan yaitu dengan melakukan pengendalian dan pengawasan yang baik terhadap aset tetap.
(14)
Dengan adanya pengendalian dan pengawasan tersebut maka perusahaan dapat mengikhtisarkan seluruh aset tetap yang dimilikinya yang dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap aset tetap perusahaan makan akan mengalami kerugian bagi perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian ini terlihat jelas begitu besar peran sistem pengendalian internal atas aset tetap bagi suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara”.
B. Rumusan Masalah
Setiap perusahaan akan selalu menghadapi permasalahan dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Masalah yang dihadapi oleh setiap perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya, sama halnya dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Sesuai dengan latar belakang diatas maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan serangkaian penelitian dan memaparkannya dalam tugas akhir ini yaitu tentang :
1. Bagaimana sistem pengendalian intern aset tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara?
2. Apakah sistem pengendalian aset tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah efektif?
(15)
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi peneliti, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III FE USU.
b. Untuk memahami lebih jauh lagi teori yang didapat dalam perkuliahan dengan melihat penerapannya yang dilaksanakan oleh BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara.
c. Untuk mengetahui bagaimana pengawasan intern aset tetap yang dilakukan oleh BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu :
a. Bagi peneliti, agar peneliti dapat mengamati secara langsung dan memperluas wawasan mengenai pengawasan aset tetap suatu perusahaan.
b. Sebagai bahan masukan untuk dapat terciptanya kebijakan dan penilaian yang baik terhadap aset tetap.
c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti berikutnya untuk menyempurnakan penelitian pada topik yang sama, agar hasil penelitian menjadi lebih baik pada masa yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survei/Observasi
Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan penelitian dalam penyusunan tugas akhir.
(16)
Table 1.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Juni 2014 Juli 2014
II III IV I II III 1. Pengesahan tugas akhir
2. Pengeluaran judul 3. Permohonan izin riset
4. Penunjukan dosen pembimbing 5. Pengumpulan data
6. Penyusunan tugas akhir 7. Bimbingan tugas akhir 8. Penyelesaian tugas akhir
2. Rencana Isi
Untuk mempermudah penulisan paper ini, Penulis membuat sistematika pembahasan dalam empat bab. Setiap bab dibagi atas beberapa sub bab yang sesuai dengan kebutuhan Penulis.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini Penulis menguraikan tentang alasan pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan Rencana Penulisan.
BAB II : PROFIL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Pada bab ini akan menguraikan sejarah BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara, struktur organisasi, job
(17)
description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Dalam hal ini akan diuraikan pengertian aktiva tetap, jenis-jenis aktiva tetap, cara perolehan aktiva tetap, penyusutan aktiva tetap, penggantian aktiva tetap, pengawasan intern terhadap aktiva tetap, jenis-jenis pengawasan intern aktiva tetap, dan unsur
pengendalian intern aktiva tetap.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab akhir dari paper ini, maka Penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang mungkin dapat bermanfaat bagi BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dan juga bagi para pembaca paper ini.
BAB II
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
(18)
A. Sejarah Ringkas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah suatu instansi atau lembaga pemerintah yang bertujuan untuk mengkoordinir pembangunan didaerah Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Dipenogoro No. 21 A Medan. BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala badan dan dibantu oleh suatu sekretaris dan lima bidang perencanaan.
Sejarah berdirinya BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara ialah setelah pemerintah orde lama digantikan oleh pemerintah orde baru yang secara konkrit berusaha meningkatkan pembangunan daerah agar kesejahteraan rakyat lebih diutamakan sesuai dengan amanat penderitaan rakyat, maka pemerintah melihat pentingnya suatu lembaga yang dapat menyusun program-program pembangunan yang menyeluruh dengan menitikbratkan pembangunan terutama pembangunan prasaran umum seperti membuat jalan, jembatan, dan prasarana pertanian rakyat.
Untuk menyusun program – program pembanguan nasional dibentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) di pusat,BadanPerencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Sumatera Utara Tingkat I penyusun suplemen Perencanaan Nasional di Tingkat I Penyusun Komplementer di tingkat Kabupaten/Kotamadya.
Maka pada tahun 1963 di Sumatera Utara dibentuk suatu Badan Koordinasi Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung diketahui Gubernur Kepala Daerah Tingkai I Sumatera Utara dan Sekretaris Residen yang waktu itu dijabat oleh P.R Telaunbanua yang merupakan badan
(19)
yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang selanjutnya di ganti menjadi Badan Koordinir Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU) yang diketahui oleh Gubernur Sumatera Utara dengan Ketua Harian Residen P.R Telaunbanua dan Sekretaris Sutan Sitompul, kemudian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BAKOPDASU) yang merupakan badan yang pertama kali mengkoordinir perencanaan pembanguan didaerah Sumatera Utara yang diketahui oleh Ir. M. Sipahutar dan sekretaris oleh Netap Bukit. Pada periode ini telah disusun draft Repelita I Provinsi Sumatera Utara.
Badan Koordinir Pembangunan Daerah Sumater Utara berperan sebagai lembaga yang pertama menangani masalah-masalah yang menyangkut program pembangunan didaerah dari tahun 1969 sampai dengan tahun 1974 (PELITA II).Pada periode ini telah diberlakukan Inpres Tingkat I yang menyangkut program pembanguan jalan dan jembatan di daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.
1. Visi dan Misi
a. Visi
Dalam menjalankan fungsinya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi yaitu “Menjadi Badan Perencanaan yang Handal dalam Peningkatan Pembangunan Daerah Menuju Sumatera Utara yang Maju, Sejahtera, dan Harmoni dalam Keberagaman”.
(20)
b. Misi
1) Mengembangkan perencanaan pembangunan daerah sesuai urusan perencanaan termasuk mengurangi kesenjangan antar wilayah/daerah melalui peningkatan profesionalitas aparat dan inovasi teknologi.
2) Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas dengan memperhatikan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat berwawasan lingkungan guna mewujudkan Sumatera Utara yang maju, sejahtera, dan harmonis dalam keberagaman.
2. Logo dan Makna Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Gambar 2.1
Logo Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Sumber :Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Logo atau lambang adalah suatu tanda, seperti lukisan, dan lencan yang dibuat oleh setiap pribadi atau organisasi yang mempunyai arti atau maksud tertentu. Logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara sama dengan logo Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Makna dari logo BAPPEDA Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
(21)
a. Padi dan Kapas menggambarkan lembaga pemerintah yang berupaya mengisi kemerdekaan dengan daerah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
b. Bintang menggambarkan bahwa PEMPROVSU dalam melaksanakan tugas tidak ditujukan hanya terhadap kehidupan duniawi saja tetapi tidak terlepas dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Gunung menggambarkan posisi Sumatera Utara yang dikelilingi oleh bukit barisan dan juga menggambarkan pertahanan dan pondasi pemerintahan yang kuat.
d. Rantai menggambarkan bahwa pemerintah dan rakyat bersatu saling tolong –menolong melaksanakan pembangunan di Sumatera Utara. e. Tangan menggambarkan bahwa pemerintah selalu siap untuk
melindungi rakyat dan membantu rakyat.
f. Warna hijau melambangkan daerah Sumatera Utara yang subur dan kaya dengan hasil pertaniannya.
g. Pita kuning menggambarkan semangat dan cita-cita pemerintah. Dalam pita tersebut tertulis “Teku Berkarya, Hidup Sejahtera, dan Mulia Berbudaya”.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bentuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan format merumuskan bidang tugasnya masing-masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang lain.
KEPALA
(22)
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA
Gambar 2.2
Bagan Struktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Sumber :Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
KEPALA BIDANG PERENCANAAN EKONOMI DAN KEUANGAN KASUBBID PRODUKSI KASUBBID EKONOMI DAN KEUANGAN BIDANG PERENCANAAN SDM DAN SOSIAL BUDAYA
KASUBBID KESEJAHTERAAN RAKYAT KASUBBID PEMERINTAHAN UMUM BIDANG PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA KASUBBID PERHUBUNGAN KASUBBID SUMBER DAYA AIR BIDANG PERENCANAAN TATA
RUANG DAN LINGK. HIDUP
KASUBBID TATA RUANG DAN PENGE.
WILAYAH
KASUBBID KELEST. LINGK. HIDUP DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BIDANG PENGENDALIAN EVALUASI DAN STATISTIK KASUBBID EVAL, MONIT, DAN INFORM,
PEMBANGUNAN KASUBBID PENGENDALIAN DAN STATISTIK KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT
KASUBBAG UMUM KASUBBAG
(23)
Jabatan
Keterangan
Sumber Daya Manusia
Sekretariat Ekonomi SDM/
Sosbud S/P
Tata
Ruang PES
Jumlah PNS Laki-laki 18 16 11 16 17 13
Jumlah PNS Perempuan 15 4 13 9 6 7
Jumlah 33 20 24 25 23 20
Pendidikan
S2 4 6 11 6 3 4
S1 19 11 7 14 19 11
D-3 1 2 1 - - 1
SLTA 7 1 4 5 1 4
SMP 1 - - - - -
SD 2 - - - - -
Jumlah 34 20 23 25 23 20
Usia/Umur PNS
40 – 56 thn 22 10 13 14 12 15
30 – 39 thn 10 7 8 9 8 5
20 – 29 thn 2 3 2 2 3 -
Jumlah 34 20 23 25 23 20
Pangkat/Golongan
IV/c 2 - - - - -
IV/b 1 1 1 - - 1
IV/a 2 2 2 2 - 2
III/d 4 3 5 7 5 7
III/c 1 1 4 5 5 2
III/b 9 6 8 6 4 2
III/a 9 4 2 3 8 5
II/d 1 3 1 - - -
II/c 1 - - - - -
II/b 2 - - 2 1 1
II/a 2 - - - - -
Jumlah 34 20 23 25 23 20
Eselon/Jabatan
Eselon II 1 - - - - -
Eselon III 1 1 1 1 - 1
Eselon IV 3 2 2 2 2 2
Staf 31 17 20 23 21 17
Jumlah 36 20 23 26 23 20
Nama Pejabat Tabel 2.1
Data Pendidikan/JumlahPer golongan dan Jabatan yang ada Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013
(24)
Tabel 2.2
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Prov. Sumatera Utara Sumber :Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Kepala Bappeda DR. Drs. Arsyad, MM
Sekretaris Drs. M. Ismael P. Sinaga, M.Si
Sub Bag. Umum Sub Bag. Keuangan Sub Bag. Program
Tri wibowo, M.AP Siti Rahmah, SE, M.AP Sri Langkat Wahyuni, S.Sos
Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan
Sub Bidang Produksi
Sub Bidang Ekonomi dan Keuangan
Ir. Hasmirizal Lubis, M.Si
M. Arsyad Siregar, SE, M.Si Ir. Ardiston Simanjuntak, MAA
Bidang Perencanaan SDM dan Sosial Budaya
Sub Bidang pemerintahan umum Sub Bidang kesejahteraan rakyat
Ir. Syarial Adinda Pulungan, M.Si
Boris Parlindungan Tambunan, M.Si Hendra Yudi, M.Kes
Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana
Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Sumber Daya Air
Ir. Tetty Maghdalena, M.Si
Ir. M. Taufik Harsudi, M.SE
Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan wilayah
Sub Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman hayati
Ir. Poppy Pasaribu, M.Si
M. Yosi Sukmono, ST
Ir.Panusunan Harahap
Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik
Sub Bidang Statistik dan
Pengendalian Sub Bidang Evaluasi
Drs. Mariod Sormin, M.Si
Ir. Primawati Pangaribuan, M.Si Ir. Effendi Ritonga, SE
(25)
C. Job Description
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara maka Bappeda Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
Berikut ini adalah Job Description pada Badan perencanaan pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara:
1. Badan (Pasal 2)
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
b. Kepala Badan mempunyai uraian tugas:
1) menyelenggarakan pembinaan pegawai dilingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2) menyelenggarakan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
(26)
3) menyelenggarakan instruksi pelaksanaan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
4) menyelenggarakan penyusunan program kerja dan rencana kegiatan sesuai arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
5) menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar norma dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan dan kriteria pelaksanaan kegiatan dibidang perencanaan pembangunan daerah;
6) menyelenggarakan penyusunan kebijakan pengembangan SDM dibidang perencanaan pembangunan daerah;
7) menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Tahunan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah;
8) menyelenggarakan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Strategis;
9) menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis dibidang Perencanaan;
10)menyelenggarakan penyusunan perencanaan dibidang pemerintahan umum, kesejahteraan rakyat, perhubungan, sumber daya air, tata ruang dan pembangunan wilayah serta kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati;
(27)
11)menyelenggarakan koordinasi pengendalian dan evaluasi serta penyajian informasi pembanguna dan statistik.
c. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3), Kepala Badan dibantu oleh : 1) Sekretaris Badan Sekretariat
2) Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan. 3) BidangPerencanaan SDM/Sosial Budaya. 4) Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana. 5) Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan 6) Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Statistik 7) Kelompok Jabatan Fungsional
d. Sekretariat dan Bidang pada Badan dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang, Sub Bagian pada Sekretariat dan Sub Bidang pada Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Sub Bidang.
2. Sekretariat (Pasal 3)
a. Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketatausahaan, urusan umum, keuangan dan program.
b. Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
1) penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Sekretariat ; 2) penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada
lingkup Sekretariat;
(28)
3) penyelenggaraan instruksi pelaksana tugas pada Lingkup Sekretariat;
4) penyelenggaraan penyusunan program kegiatan pada Lingkup Sekretaris dan koordinasi penyusunan program kegiatan Badan; 5) penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma
dan kritik dibidang urusan umum, keuangan dan program;
6) penyelenggaraan kegiatan, koordinasi, monitoring dan evaluasi urusan umum, keuangan dan program;
7) penyelenggaraan pengkoordinasian penyusunan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan Badan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
8) penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
9) penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Badan sesuai bidang tugas dan fungsinya;
10)penyelenggaraan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Sekretariat mempunyai uraian tugas :
1) menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan.
(29)
pelaksanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
3) menyelenggarakan penyusunan perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
4) menyelenggarakan kerjasama antar pemerintah provinsi dengan swasta di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan Pemerintah;
5) menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
6) menyelenggarakan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah di bidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
7) menyelenggarakan konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
8) menyelenggarakan konsultasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
9) menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria pelaksanaan perencanaan dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
10)menyelenggarakan peningkatan kapasitas program pembangunan dibidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan,
(30)
keuangan, pengembangan dunia usaha, pariwisata, perdagangan, koperasi, jasa, industri, sumber daya alam dan kelautan;
11)menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
12)menyelenggarakan penyusunan dan pelaporan hasil-hasil pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan;
13)menyelenggarakan monitoring kegiatan pembangunan daerah dibidang perencanaan ekonomi dan keuangan.
d. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), Sekretaris dibantu oleh : 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Program; Pasal 4
a. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai uraian tugas :
1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Umum;
3) melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian; 4) melaksanakan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala
(31)
dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/Struktural, fungsional dan teknis;
5) melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai; 6) melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi
serta pemberhentian pegawai;
7) melaksanakan pengusulan peningkatan kesejahteraan pegawai di lingkungan Badan;
8) melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
9) melaksanakanpenyusunanbahan rancangan dan
pendokumentasianperaturan perundang-undangan;
10)melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip;
11)melaksanakan penggandaan naskah Dinas;
12)melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat;
13)melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat;
14)melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, Keamanan, keindahan dan layanan kantor;
(32)
15)melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kegiatan Sub Bagian Umum;
16)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
17)melaksanakan penyerasian ketikan dan tata bahasa naskah Dinas; 18)melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai
dengan bidang tugasnya;
19)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;
20)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai dengan standar yang ditetapkan.
b. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :
1) melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan rencana/program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Keuangan;
3) melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Badan; 4) melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan
Badan;
5) melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah;
(33)
7) melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan;
8) melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya;
9) melaksanakan verifikasi keuangan;
10)melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada Badan;
11)melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan;
12)melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan;
13)melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan Dinas Pegawai;
14)melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan; 15)melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
16)melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan bidang tugasnya;
17)memberikan masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;
18)membuat laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.
c. Kepala Sub Bagian Program mempunyai uraian tugas:
(34)
1) melaksanakan pengumpulan data / bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat;
2) melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja Sekretariat dan Sub Bagian Program ;
3) melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat, Sub Bagian Program dan Bidang-bidang yang meliputi kegiatan Perencanaan Pembangunan Daerah;
4) melaksanakan penyusunan rencana kegiatan dan sistem kerja di lingkup Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara serta penerapan dan pelaksanaan evaluasi sesuai dengan ketentuan dan standaryang ditetapkan;
5) melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem perpustakaan, arsip dan dokmentasi publikasi hasil pembangunan daerah sumatera utara;
6) melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
7) melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretariat sesuai dengan bidang tugasnya;
8) melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretariat, sesuai bidang tugasnya;
9) melaksanakan pembuatan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretariat, sesuai standar yang ditetapkan.
(35)
D. Jaringan Kegiatan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu Gubernur Sumatera Utara dalam menentukan kebijaksanaan dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah Provnsi Sumatera Utara serta penilaian atas pelaksanaannya.Badan ini berada dan bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi Sumatera Utara melalui sekretaris daerah sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 54 Tahun 2011.Sebagai unit kerja perencanaan yang menjalankan tugas pokok, fungsi, kewenangan serta tanggung jawab koordinasi di bidang perencanaan pembangunan daerah sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan daerah.
1. Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang administrasi umum perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelola lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian, evaluasi, monitoring dan statistik serta tugas pembantuan.
2. Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara memiliki fungsi sebagai berikut:
(36)
a. perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan Pembangunan Ekonomi
Keuangan, Sumber Daya Manusia, Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Pengendalian, Evaluasi Monitoring dan Statistik;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Perencanaan Pembangunan Daerah;
d. pelaksanaan tugas pembantuan dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah;
e. pelaksanaan Pelayanan Administrasi Internal dan Eksternal; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
E. Kinerja Usaha Terkini
Tabel 2.3
Rekapitulasi Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung APBD TA. 2014 Dari Bulan Januari s/d 28 Maret 2014 SKPD BAPPEDA
Provinsi Sumatera Utara
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
NO. KODE URAIAN PROGRAM/KEGIATAN
Prog/Keg
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG
1 00 00 Belanja Pegawai/Gaji PNS BAPPEDASU
2 00 00 Tambahan Penghasilan PNS (TPP) BAPPEDASU
B. BELANJA LANGSUNG
I. 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
(37)
NO. KODE URAIAN PROGRAM/KEGIATAN Prog/Keg
2 01 02 Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumberdaya Air dan Listrik 3 01 08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
4 01 10 Penyediaan Alat Tulis Kantor
5 01 11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 6 01 13 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
7 01 15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 8 01 17 Penyediaan Makanan dan Minuman
9 01 18 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah. 10 01 19 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah. 11 01 20 Penyediaan Kegiatan Pendukung Pengadaan Barang dan Jasa.
II. 02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
12 02 22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
13 02 24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kenderaan Dinas/Operasional. 14 02 28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. 15 02 30 Pemeliharaan Rutin/Berkala Jaringan
16 02 42 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
III 03 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
17 03 02 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
IV 05 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
18 05 01 Pendidikan dan Pelatihan Fromal
19 05 04 Peningkatan Kwalitas Jasamani dan Rohani
V 06 Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja Keuangan
20 06 04 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
21 06 05 Penyusunan (LAKIP) dan Tapkin Instansi Bappeda Provsu. 22 06 06 Penyusunan RKA dan DPA SKPD
(38)
NO.
KODE
URAIAN PROGRAM/KEGIATAN Prog/Keg
23 06 07 Penyusunan Renja Instansi Bappeda Provsu.
VI 15 Program Pengembangan Data/Informasi.
24 15 06 Pengendalian Pelaksanaan Rencana Bappeda Provsu. 25 15 07 Penyusunan Data Pendukung LKPJ, LPPD dan Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provsu. 26 15 08 Penyusunan Buku Alokasi Dana Program/Kegiatan
Pembangunan Daerah Provsu.
27 15 09 Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Prov. Sumatera Utara.
28 15 10 Publikasi dan Informasi Pembangunan Provsu.
29 15 12 Pelaksanaan Pameran Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
30 15 13 Evaluasi RPJMD Provsu Tahun 2009-2013.
31 15 14 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi Geospasial Provsu.
32 15 15 Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Kab./Kota Provinsi Sumatera Utara.
33 15 18 Pelaksanaan Publik Hearing Tentang Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara.
VII 18 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
34 18 05 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan
VIII 21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
35 21 07 Penetapan RPJMD 2014-2018.
36 21 08 Penyusunan dan Penetapan RKPD 2015. 37 21 09 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD. 38 21 10 Penyusunan Perubahan RKPD 2014.
(39)
NO. KODE URAIAN PROGRAM/KEGIATAN Prog/Keg
40 21 15 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Perumahan 41 21 16 Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Air Minum dan
Sanitasi
42 21 17 Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Terkait Lingkungan Hidup, Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, (Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Perda Provsu Nomor 5 Tahun 2008).
43 21 18 Pembinaan dan Koordinasi Terkait Adaptasi Perubahan Iklim Provsu (sesuai Instruksi Gubsu Nomor 188.54/05/INST/2012 tentang Adaptasi Iklim Ekstrim sebagai Upaya Pengamanan Produksi Beras di Sumatera Utara 2012-2020).
44 21 19 Pembinaan dan Koordinasi Terkait Mitigasi Gas Rumah Kaca Provsu (sesuai dengan Peraturan Gubsu Nomor 36 Tahun 2012 tentang RAD Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provsu Tahun 2012-2020).
45 21 20 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Sumber Daya Air Provsu.
46 21 21 Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Bidang Transportasi. 47 21 26 Pembinaan, Konsultasi dan Evaluasi Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota.
IX 26 Program Peningkat. Kapasitas Perencanaan Daerah
48 26 01 Pembinaan dan Koordinasi RRAD-PG Provsu.
49 26 02 Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Perencanaan Bidang Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara. 50 26 04 Pembinaan dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau Tahun 2014.
51 26 05 Pembinaan dan Koordinasi TKPK di Provinsi Sumatera Utara 52 26 06 Pembinaan dan Koordinasi Program dan Kegiatan SKPD
(40)
NO.
KODE
URAIAN PROGRAM/KEGIATAN Prog/Keg
53 26 07 Pembinaan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Provsu.
54 26 08 Pembinaan dan Koordinasi Kelompok Kerja Pengarustamaan Gender (Pokja PUG) Provinsi Sumatera Utara.
55 26 09 Pembinaan dan Koordinasi Percepatan Pengembangan dan Implementasi MP3EI di Sumatera Utara.
56 26 10 Pelaksanaan Verifikasi Renja SKPD, Verifikasi DPA APBD dan P.APBD.
57 26 11 Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bappeda Provinsi Sumatera Utara dengan Bappeda Kabupaten/Kota se-Sumut 58 26 12 Pembinaan Perkuatan Kelembagaan Sumber Daya Air
Provsu/Dana Pendamping/Paralel/Fianancial/Loan WISMP-2 Nomor 8027-ID WISMP Komponen B1 Bappeda Provsu). 59 26 14 Water Resources and Irrigation Sector Management Program-2
(WISMP-2/Dana Pre Finansing Hibah Loan IBRD No. 8027-ID) 60 26 15 Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Kerjasama
Pembangunan Antar Kabupaten/Kota Antar Kabupaten/Kota dan dengan Provinsi Lainnya se-Sumatera Utara dan Luar Negeri. 61 26 16 Sosialisasi Perda Provsu tentang RPJMD Provsu Tahun
2014-2018.
62 26 17 Pembinaan dan Koordinasi PUD.
63 26 18 Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Pencapaian Kinerja Aksi Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi (PPK).
64 26 19 Pembinaan Kelembagaan Dalam Rangka Mendukung Percepatan Pencapaian MDG's Provinsi Sumatera Utara.
65 26 20 Pembinaan dan Koordinasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) di Sumatera Utara. 66 26 22 Pembinaan dan Koordinasi Kegiatan-Kegiatan Terkait Bidang
(41)
NO. KODE URAIAN PROGRAM/KEGIATAN Prog/Keg
67 26 24 Operasionalisasi Sekretariat Dewan Kawasan Ekonomi Khusus di Provinsi Sumatera Utara.
68 26 25 Pembinaan dan Pengelolaan Kelembagaan Regional
Management (RM) Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya dan Kepulauan Nias.
69 26 27 Task Force Inflasi dan Pertumbahan Ekonomi Sumatera Utara Tahun 2014.
70 26 32 Penetapan dan Sosialisasi Pergub tentang Pedoman Standar Biaya Langsung Personil dan Biaya Langsung Non Personil untuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan Jasa Konsultasi.
X 27 Program Perencanaan Penataan Ruang
71 27 01 Sosiaslisasi Perda RT/RW Provinsi Sumatera Utara. 72 27 02 Pembinaan, Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Badan
Koordinasi Penataan Ruang Daerah.
JUMLAH ANGGARAN BELANJA TDAK LANGSUNG + BELANJA LANGSUNG
(42)
B. Rencana Kegiatan
Tabel 2.4
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Program dan Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provsu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar dan ke dalam daerah Penyediaan jasa administrasi perkantoran
Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, kenderaan dinas/operasional dan peralatan gedung kantor
Pemeliharaan rutin/berkala jaringan Rehab Sedang / Berat Gedung Kantor
Pembentukan Tim Penghapusan Asset Gedung Bappedasu
Penyusunan DED Gedung Kantor Bappeda Provinsi Sumatera Utara Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Pengadaan pakaian dinas dan perlengkapannya serta khusus hari-hari tertentu
Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Peningkatan Kualitas Jasmani dan Rohani
Bimtek penyusunan proyeksi makro ekonomi dan sektor Pertanian Sumut
Bimbingan Teknis Pelaporan PP 39 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) Penyusunan RKA, DPA SKPD dan Renja Instansi Bappeda Provsu
Program Pengembangan Data dan Informasi
Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Penyusunan Data Pendukung LKPJ, LPPD Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Povsu
(43)
Program dan Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provsu
Penyusunan Buku Alokasi Dana Program/Kegiatan Pembangunan Daerah Provsu Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Tahunan Provinsi Sumatera Utara
Publikasi dan Informasi Pembangunan Provinsi Sumatera Utara
Pelaksanaan Pameran Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara
Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi Geospasial Provinsi Sumatera Utara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tahunan Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Kawasan Perkotaan Mebidangro dan kawasan perkotaan lainnya
Penyusunan Study Perencanaan dan Pengembangan, Pemanfaatan Pusat-pusat Pertumbuhan Kawasan Mebidangro
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provsu Tahun 2016
Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P.RKPD) Tahun 2015 Penyusunan Dokumen Penganggaran untuk Mendukung Penyusunan R.PAPBD Provsu Tahun 2016
Perencanaan dan koordinasi pengembangan perumahan dan bangunan gedung
Perencanaan dan koordinasi pengembangan air minum dan sanitasi (air limbah, drainase, persampahan) permukiman
Pembinaan dan Koordinasi perencanaan pembangunan terkait lingkungan hidup Pembinaan dan Koordinasi terkait Adaptasi Perubahan Iklim di Provsu
Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2020
Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Sumberdaya Air Provinsi Sumatera Utara Pembinaan, Koordinasi dan Perencanaan Bidang Transportasi
Pembinaan, Konsultasi dan Evaluasi Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah RPJPD dan RPJMD Kabupaten/Kota
Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dokumen perencanaan di Provinsi Sumatera
Penyusunan Usulan Kegiatan dan Pendanaan Pembangunan Daerah Tahun 2014 Pembinaan dan Koordinasi Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai terpadu Analisis Kebijakan Perdagangan Nasional terhadap peningkatan kinerja ekspor - impor Sumatera Utara
Penyusunan Grand Design Peningkatan Daya Saing Daerah Provsu
Studi interaksi pusat pertumbuhan ekonomi regional terhadap pembangungan Sumatera Utara
Program Peningkatan Kapasitas Perencanaan Daerah
Pembinaan dan Koordinasi Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD PG) Provsu
(44)
Program dan Kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provsu
Pembinaaan dan Koordinasi Pelaksanaan Kegaitan Pembangunan Perencanaan Bidang Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Utara
Pembinaan dan Koordinasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun 2015 Koordinasi Program Pengentasan Kemiskinan (TKPK) di Provinsi Sumatera Utara Koordinasi Program dan Kegiatan Pembangunan Bidang SDM dan Sosial Budaya Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
Koordinasi dan Pembinaan Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender Provsu
Pembinaan dan Koordinasi Percepatan Pengembangan dan Implementasi MP3EI di Sumatera Utara
Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bappeda Provsu dengan Bappeda Kab./Kota se-Sumatera Utara
Pembinaan Perkuatan Kelembagaan Sumberdaya Air Provinsi Sumatera
Water Resources and Irrigation Sector Management Program-2 (WISMP-2/Dana Pre Financing Hibah Loan IBRD No. 8027-ID
Pembinaan dan Koordinasi Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PUD)
Koordinasi dan Pembinaan Pelaksanaan Pencapaian Kinerja Aksi Pencegahan dan Penanggulangan Korupsi (PPK)
Pembinaan Kelembagaan dalam rangka Mendukung Percepatan Pencapaian MDGs Provinsi Sumatera Utara
Koordinasi dan Pembinaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) di Sumatera Utara
Pembinaan dan Koordinasi Kegiatan terkait Bidang Pengendalian dan Evaluasi Operasional dan Sekretariat Dewan Kawasan Ekonomi Khusus di Provsu Task Force inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara
Koordinasi dan Pembinaan Program Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Evaluasi Pelaksanaan PNPM - PISEW di Provsu
Analisis Daya Saing Investasi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Koordinasi dan Pembinaan Perencanaan bidang Pertanian
Pembinaan dan Koordinasi perencanaan industri di Sumatera Utara
Koordinasi perencanaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Sumatera Pembinaan perencanaan kebijakan keuangan daerah di Sumatera Utara
Koordinasi dan Pembinaan Pengembangan Irigasi Sistem Partisipatif (PISP)
Pembinaan dan Koordinasi Pelaksanaan Pemberdayaan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Provsu
Koordinasi Pelaporan Inpres Nomor 2 Tahun 2013 dan Inpres Nomor 2 Tahun 2014 Penyusunan Naskah Akademis Obligasi Daerah
Program Perencanaan Penataan Ruang
Sosialisasi Perda RTRWP Sumatera Utara
Pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
(45)
BAB III
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Aset Tetap
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data-data yang dikumpulkan oleh peneliti beserta hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, maka pada bab ini peneliti akan mencoba membahas objek penelitiannya yaitu aset tetap. Berikut beberapa defenisi aset tetap dari beberapa ahli, yaitu :
Menurut Warren, dkk (2005 : 504),“Aset tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Mereka merupakan aset berwujud karena secara fisik, aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal”.
Menurut Mulyadi (2001),kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, dan bukan bertujuan untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan merupakan subyek penyusutan.
Menurut Soemarsono S.R (2005),aset tetap adalah aset berwujud (tangible fixed asset) yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, serta nilainya cukup besar”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aset tetap harus mempunyai
(46)
syarat, yaitu:
1. Dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan. 2. Mempunyai bentuk fisik.
3. Memberikan manfaat di masa yang akan datang.
4. Dipakai atau dipergunakan secara aktif di dalam kegiatan normal perusahaan, atau dimiliki tidak sebagai suatu investasi atau dijual kembali.
5. Mempunyai masa manfaat relatif permanen.
Arti penting aset tetap berbeda dari perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, tergantung pada sifat, jenis, dan skala usahanya. Perusahaan menempatkan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki atau dikuasai dalam bentuk berbagai jenis aset tetap dengan tujuan pokok untuk digunakan dalam proses produksi atau pengadaan dan distribusi barang atau jasa dalam waktu relatif lama.
B. Jenis-Jenis Aset Tetap
Aset tetap dapat dikelompokkan dalam beberapa segi Harahap(2004), yaitu:
1. Substansi
Substansi yaitu aset tetap yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aset dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Aset Berwujud (Tangible Fixed Asset)
Contoh : tanah, mesin, gedung, peralatan, dan kendaraan. b. Aset Tidak Berwujud(Intangible Fixed Asset)
(47)
(copyright).
2. Umur
a. Aset tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas.
Misal : tanah, bangunan pabrik, gudang, dan kantor.
b. Aset tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan dapat diganti dengan aset sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Misal: bangunan, mesin, pelengkapan kantor, kendaraan, dan alat transport.
c. Aset tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapat diganti dengan aset sejenis apabila masa kegunaannya sudah habis, seperti tambang hutan atau biasa disebut Aset Sumber Alam.
3. Penyusutan
a. Aset tetap yang disusutkan (Depreciated Plant Asset). Contoh : Gedung, mesin, kendaraan, dll.
b. Aset tetap yang tidak disusutkan (Underpreciated Plant Asset). Contoh : Tanah.
4. Jenis
Aset tetap menurut jenisnya adalah : a. Tanah
Sebagai tempat berdirinya bangunan untuk operasional perusahaan, termasuk perizinan dan tidak disusutkan.
(48)
b. Pengembangan tanah
Seperti : jalan untuk mobil, peralatan parker, dan pagar. c. Bangunan/Gedung
Seperti : took, pabrik, gudang termasuk tata letak (lay out).
d. Seperti computer, furnitur, mesin pabrik, peralatan pengiriman, termasuk kendaraan penunjang.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara mengkategorikan jenis aktiva tetapnya ke dalam 5 kategori yaitu peralatan dan mesin, alat-alat studio dan komunikasi, gedung dan bangunan, aset tetap lainnya, dan barang bercorak kesenian. Sesuai dengan pengertian diatas terkait cirri-ciri aset tetap, maka seluruh kategori yangada pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan dimana aset tetap yang ada memiliki cirri-ciri sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang berwujud dimiliki oleh perusahaan.
C. Cara Perolehan Aset Tetap
Dalam memperoleh aset tetap ada beberapa cara Harahap(2004), yaitu:
1. Pembelian Tunai
Nilai perolehan aset tetap yang didapat melalui transaksi pembelian tunai diukur dengan jumlah uang atau kas yang dibayar dalam transaksi dan pengeluaran-pengeluaran lain yang terjadi dalam hubungannya dengan usaha untuk mendapatkan dan menempatkan aset hingga siap
(49)
digunakanoleh perusahaan. Suatu kerugian harus diakui apabila ada potongan tunai yang ditawarkan tetapi tidak dimanfaatkan.
2. Pembelian Kredit
Beberapa jenis aset tetap saja bisa saja diperoleh melalui pembelian secara kredit berjangka panjang dengan program pembayaran secara angsuran atau sekaligus pada tanggal tertentu dikemudian hari.
3. Sewa guna usaha
Sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu sewa guna usaha.
Ada dua kemungkinan yang sering digunakan ;
a. Sewa guna usaha dianggap sebagai persetujuan sewa menyewa (operating lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha.
b. Sewa guna usaha dianggap sebagai transaksi pembelian/penjualan (finance lease), adalah kegiatan sewa guna usaha dimana penyewa guna usaha pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama.
(50)
4. Pertukaran dengan aset lain
Ada dua jenis pertukaran yang terjadi, yaitu : a. Pertukaran dengan aset tetap yang sejenis
Adalah perolehan aset tetap dengan mengadakan pertukaran aset tetap yangsama jenisnya. Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan pada periode terjadinya pertukaran. b. Pertukaran aset tetap yang tidak sejenis
Misalnya, pertukaran tanah dengan mesin-mesin, gedung, dan lain-lain.Perbedaan antara nilai buku aset tetap yang diserahkan dengan niali wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan aset yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai dasar pencatatan aktiva yang diperoleh pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba/rugi pertukaran aset tetap.
5. Pertukaran dengan sekuritas
Perusahaan bisa mendapatkan aset tetapnya melalui pertukaran dengan surat- surat berharga atau sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan, baik berupa sekuritas hutang maupun sekuritas saham. Pada dasarnya, nilai perolehan aset yang didapat melalui transaksi pertukaran dengan sekuritas harus diukur berdasarkan :
a. Harga pasar dari sekuritas yang diserahkan dalam transaksi b. Harga pasar yang didapat
6. Dibangun Sendiri
(51)
membuat sendiri aset tetap yang diperlukan untuk menjalankan operasinya : a. Memanfaatkan fasilitas yang menganggur.
b. Menghemat biaya konstruksi.
c. Mencapai standar kualitas konstruksi yang lebih tinggi. d. Agar dapat dioperasikan.
7. Donasi atau Sumbangan
Di dalam akuntansi, donasi yang diterima atau diberikan kepada pihak lain disebut transfer non-resiprokal, yaitu transfer barang dan jasa satu arah. Terhadap aset yang didapat atau dikorbankan dalam transaksi non-resiprokal, standar akuntansi yang lazim menetapkan harga pasar aset harus dipakai sebagai dasar pengukurannya.
Dari beberapa cara perolehan aset tetap diatas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada umumnya memperoleh aset tetapnya dengan cara pembelian tunai, yang sumber dananya berasal dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).
D. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan adalah penurunan kemampuan aset tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan.Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari.
Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005 : 395),“Penyusutan merupakan kemampuan aset tetap untuk menyediakan manfaat dan diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional”, antara lain:
(52)
a. Penyusutan Fisik (physical depreciation), yaitu penyusutan yang terjadi akibat kerusakan dan keusangan ketika digunakan karena pengaruh cuaca. b. Penyusutan Fungsional (functional depreciation), yaitu penyusutan yang
terjadi jika aset tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat seperti yang diharapkan.
Beberapa istilah khusus di dalam akuntansi mengenai kategori aktiva terkait dengan proses harga alokasi harga perolehan aset tetap, antara lain: a. Depresiasi
Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.
b. Deplesi
Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan) untuk aset tetap berupa sumber-sumber alam yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.
c. Amortisasi
Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan) untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.
Semua aset tetap kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai aktiva tersebut. Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
(53)
Biaya yang dimaksud adalah seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan perolehan dan penyiapannya untuk dapat digunakan.
b. Nilai Residual
Merupakan jumlah yang diperkirakan dapat direalisasikan pada saat aset sudah tidak digunakan lagi.
c. Masa Manfaat
Aset tetap sselain tanah memiliki masa manfaat terbatas karena faktor-faktor fisik dan fungsional tertentu.
d. Pola Penggunaan
Untuk membandingkan harga perolehan aset tetap terhadap pendapatan, beban penyusutan periode harus mencerminkan setepat mungkin pola penggunaan.
Ada beberapa metode yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya penyusutan aset tetap Kieso Weigandt(2007), yaitu :
1. Metode Garis Lurus
Dengan metode garis lurus dalam menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata selama estimasi umur aset tersebut.Untuk menentukan besarnya beban penyusutan tiap tahun, harga pembelian aset dikurangi taksiran nilai residu dibagi dengan umur ekonomis yang ditaksir. Atau dengan rumus :
Penyusutan tahunan =
Umur ekonomis
Hargaperolehan – Nilai ekonomis
Contoh : Suatu aset dengan harga Rp 5.0000.000, umur ekonomis diperkirakan 5 tahun, nilai residu ditaksir Rp 500.000.
(54)
Maka beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut : Penyusutan tahunan= Rp 5.000.000 – Rp 500.000
5
= Rp 900.000
Apabila disusun jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi akan tampak :
Beban penyusutan mesin Rp 900.000
Akumulasi penyusutan mesin Rp 900.000
2. Metode Saldo Menurun Berganda
Metode saldo menurun menghasilkan beban penyusutan periodik yang semakin menurun sepanjang umur estimasi aset itu.Cara menghitung beban penyusutan yaitu dengan menggunakan persentase penyusutan yang tetap, dihitung dari nilai buku (harga perolehan-akumulasi penyusutan).
Contoh : Sebuah aset tetap yaitu peralatan kantor dimiliki dengan harga perolehan Rp 20.000.000, nilai residu Rp 2.000.000, umur ekonomis 5 tahun.
Maka penyusutannya = Rp 20.000.000 – Rp 2.000.000 5
=Rp 3.600.000
Tarif penyusutan saldo menurun :100% 5 tahun
= 20%
Tarif ganda = 20% x 2 = 40%
3. Metode Satuan Unit Produksi
Menurut metode ini, besarnya penyusutan tiap periode akuntansi dihitung berdasarkan kapasitas produksi yang diperkirakan dapat dihasilkan oleh suatu aset.Contoh : Harga beli sebuah mesin Rp 25.000.000 dan nilai
(55)
residu Rp 5.000.000. Selama umur produksi diperkirakan dapat menghasilkan 100.000 unit produk.
Maka beban penyusutan per satuan produksi :
Penyusutan per unit produk = Rp 25.000.000 – Rp 5.000.000 100.000
= Rp 200
Berdasarkan contoh di atas, apabila selama periode pertama mesin itu dapat menghasilkan 10.000 unit produk maka besarnya beban penyusutan adalah 10.000 x Rp 200 = Rp 2.000.000. pada tahun berikutnya, mesin tersebut dapat menghasilkan 9.000 unit produk, maka besarnya beban penyusutan= 9.000 x Rp 200=Rp 1.800.000.
4. Metode Jumlah Angka Tahun
Beban penyusutan periodik akan menurun secara tetap sepanjang umur estimasi itu karena angka pecahan yang dikalikan setiap tahun terhadap harga perolehan aset tetap dikurangi estimasi nilai residu, semakin kecil. Jumlah angka tahun dihitung dengan rumus :
Jumlah angka tahun = 2
n (n + 1)
n = Lama penyusutan (umur ekonomis aktiva)
Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, semua aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus(straight line method). Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aset tetap.
Hasil penyusutan aset tetap diterbitkan sekali setahun. Alasan digunakan
(56)
metode penyusutan garis lurus (straight line method) adalah kegunaan ekonomis dari suatu aset tetap akan menurun secara proporsional setiap periode, biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap, kegunaan ekonomis pasti berkurang dari waktu ke waktu, penggunaan (kapasitas) aset tiap-tiap periode relatif tetap.
Dokumen sumber yang dipakai dalam pencatatannya adalah bukti memorial. Pencatatan beban penyusutan yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut :
Beban penyusutan xxx
Akumulasi penyusutan aset tetap xxx
E. Penggantian Aset Tetap
Berdasarkan Instruksi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. 1-MBUMN / 2002 / tanggal 29 Januari 2002 tentang pedoman Kebijakan Pelepasan Aset Tetap BUMN, penggantian aset tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukardengan aset lain, karena aset tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aset tersebut telah usang, rusak, maupun tidak fungsional lagi. Tidak terdapat pemisahan aset-aset Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara antara unit kerja lainnya.Penghapusan aset tetap dilakukan atas persetujuan dari Menteri Keuangan.
(57)
2002 tenang pedoman kebijakan pelepasan aset tetap BUMN yaitu:
1. Pelaksanaan pelepasan aset tetap yang tidak bermanfaat lagi bagi perusahaan, dapat dilakukan dengan prosedur lelang melalui Kantor Lelang Negara.
2. Untuk mendapatkan calon pembeli yang lebih banyak serta untuk meningkatkan nilai jual dan pelaksanaan penjualan yang lebih transparan, maka diperlukan jasa Balai Lelang Swasta dalam rangka melaksanakan tugas pra lelang tersebut.
3. Harga penjualan ditetapkan berdasarkan harga pasar, sedangkan penentuan harga dasar untuk pelelangan ditetapkan oleh tim yang dibentuk oleh Direksi terdiri dari wakil perusahaan dengan mengikutsertakan instansi terkait, Kantor Kementerian BUMN dengan jumlah keanggotaan sebanyak 8 orang.
4. Pelepasan aset tetap berupa rumah dan kendaraan bermotor dapat dilepas tanpa melalui prosedur lelang.
5. Pembayaran pelepasan aset tetap adalah dengan cara tunai.
6. Pengecualian lainnya terhadap tata cara penjualan melalui lelang tersebut pada butir (1) diatas dapat diajukan kepada Menteri atas dasar pertimbangan penyebaran aset dan nilai aset yang tidak signifikan.
Menurut Dunia (2005 : 161), cara penggantian aset tetap terbagi atas tiga yaitu:
1. Dengan cara dibuang
Dibuang dalam hal ini berarti aktiva dinonaktifkan sebab aset tetap
(58)
tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residua tau nilai pasar.
2. Dengan cara dijual
Penjualan aset tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai.
3. Dengan cara ditukar dengan aset lain
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar aktiva lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.
F. Unsur Pengendalian Intern Aset Tetap
Unsur pengendalian intern dalam aset tetap mencakup organisasi, sistem otorisasi, prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat.
1. Organisasi
Fungsi pemakai harus terpisah dari fungsi akuntansi aset tetap.Untuk mengawasi aset tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua data yang bersangkutan dengan aset tetap harus dipisahkan dari fungsi pemakaian aset tetap.Transaksi perolehan, penjualan, dan penghentian pemakaian aset tetap harus dilaksanakan oleh lebih dari unit yang organisasinya bekerja secara independen. Untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang mengubah aset tetap yang
(59)
dilaksakan secara penuh hanya oleh satu organisasi saja. 2. Sistem Organisasi
Anggaran investasi diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham karena investasi dalam aset pada umumnya meliputi jumlah yang besar dan menyebabkan keterikatan dana dalam jangka waktu yang lama, maka penggunaan anggaran investasi merupakan sarana yang baik sebagai alat pengendalian investasi dalam aset tetap.
Anggaran investasi dalam aset tetap ini diotorisasi oleh pemilik perusahaan sebagai dasar dalam melaksanakan perubahan terhadap rekening aset tetap.Surat permintaan otorisasi investasi diotorisasi oleh direktur yang bersangkutan.Setiap investasi yang tercantum dalam anggaran investasi harus mendapat persetujuan direktur yang bersangkutan sebelum disetujui pelaksanaannya oleh direktur utama perusahaan. Surat permintaan otorisasi reparasi oleh direktur utama, surat otorisasi reparasi yang berisi persetujuan dilaksanakannya, pengeluaran modal harus mendapat otorisasi oleh direktur utama.
Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan.Work Order yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal untuk pembangunan reparasi, pembongkaran aset tetap harus mendapat otorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan.
Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Jika jumlah harga beli aset tetap tinggi, otorisasi surat order pembelian
(60)
berada ditangan direktur utama. Laporan penerimaan barang otorisasi oleh fungsi penerimaan.
Laporan penerimaan barang yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran harga aset tetap yang dibeli harus mendapat otorisasi oleh direktur utama.Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi-fungsi akuntansi.Bukti kas keluar yang berisi persetujuan dilaksakannya pengeluaran kas untuk pembelian harga aset tetap yang dibeli harus mendapat otorisasi oleh direktur utama.Bukti memorial oleh fungsi akuntansi yang berisi persetujuan dilaksanakannya updating terhadap kartu aset dan jurnal umum harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.
3. Prosedur Pencatatan
Perubahan kartu aset tetap harus diberikan pada bukti kas keluar dan bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.Setiap pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aset tetap harus dilaksanakan oleh fungsi akuntansi dan harus didasari pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang serta dilampiri oleh dokumen pendukung yang sah.
4. Praktik yang Sehat
Secara periodik dilakukan pencocokan fisik aset tetap dengan kartu aset tetap.Pengendalian intern dalam aset tetap yang baik dilaksanakannya dengan menggunakan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran
(61)
investasi.Anggaran investasi ini disusun setelah telaah terhadap dan studi kelayakan terhadap usulan investasi.Penutupan investasi aset tetap terhadap kerugian untuk mencegah kerugian yang timbul sebagai akibat dan kecelakaan, aset tetap harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai.
Dalam melaksanakanpengendalian terhadap aset tetap perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman hal-hal sebagai berikut :
1. Aset tetap harus diawasi secara tepat dan teratur serta diselenggarakan juga administrasi melalui buku tambahan untuk jenis aset tetap.
2. Aset tetap harus diberi kode pada setiap jenis aset tetap.
3. Perolehan aset tetap harus atas dasar persetujuan yang diberikan pejabat yang berwenang dan sebelumnya ada permintaan bahwa aset tetap tersebut benar-benar dibutuhkan dalam kegiatan operasional perusahaan.
4. Penjualan atas aset tetap harus mendapat persetujuan lebih dahulu oleh pejabat yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang diterimanya.
5. Aset yang merupakan barang-barang kecil yang mudah dipindahkan harus berada dibawah pengawasan pejabat tertentu sedikit mungkin dan harus disimpan ditempat yang aman agar barang tersebut dapat terjamin keamanannya dan terpelihara dengan baik.
G. Pengendalian Intern Terhadap Aset Tetap
(62)
Pengendalian internal merupakan prosedur-prosedur mekanis yang dilakukan untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi.Pengendalian yang baik atas aset tetap merupakan salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.Pengendalian terhadap aset harus dilakukan secara tepat dan terorganisir.
Pengertian pengendalian intern menurut Mulyadi (2002 : 180),”Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pada tiga tujuan”, yaitu : a. Laporan keuangan yang dapat diandalkan.
b. Kepatuhan terhadap hukuman peraturan yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.
Pengendalian internal meliputi 2 hal Gondodiyoto(2007), yaitu :
1. Pengendalian Akuntansi, yaitu catatan dan pemeriksaan fisik meliputi pengamanan terhadap kekayaan perusahaan termasuk pemisahan kerja antara fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan serta pengendalian fisik atas harta sehingga menghasilkan suatu catatn yang memadai.
2. Pengendalian Administrasi, yaitu pengendalian yang meliputi peningkatan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengendalian ini pada umumnya tidak berhubungan langsung dengan catatan akuntansi.
Beberapa tujuan dari pengendalian internal aset tetap lainnya Firdaus A :(2005),adalah :
(63)
1. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aset tetap dalam menjalankan aktifitas perusahaan.
3. Menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu aset tetap.
4. Menekankan bahwa aset tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanan kegiatan operasional perusahaan.
5. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perushaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai aset tetap.
6. Melindungi aset perusahaan terhadap segala bentuk penyelewengan yang mungkin terjadi dan dapat merugikan perusahaan.
7. Menetapkan tanggungjawab yang wajar untuk aset tetap.
8. Merencanakan waktu yang tepat untuk melakukan pengeluaran modal. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan pengendalian internal atas aset tetapnya sebagai berikut :
1. Pengendalian melalui persetujuan
Persetujuan atas pemakaian aset tetap biasanya dilakukan dengan persetujuan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
2. Pengendalian terhadap gerak-gerik fisik
(64)
Jika terdapat aset yang rusak maupun telah usang sehingga habis manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan sejumlah prosedur-prosedur atau peraturan-peraturan yang dilakukan untuk melindungi aset tetapnya. Misalnya, terdapat aset yang telah rusak, maka akan dilaporkan untuk perlakukan tindak lanjut atas aset tersebut. Namun, biasanya aset yang tidak dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu oleh teknisi.
3. Pemberian nomor urut
Aset tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utaraagar pengendalian intern baik dokumen maupun aset dapat berjalan efektif. 4. Prosedur atas pengendalian intern
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan bimbingan ataupun lokakarya bagi seluruh staf berupa prosedur-prosedur dan pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aset tetap.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan.
5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung
(65)
kekayaannya dengan membandingkan aset yang dihitung dengan catatan yang bersangkutan sebagai pengendalian dasar untuk mengetahui kebenaran kelengkapan dan ketepatan.Pemeriksaan biasanya dilakukan setahun sekali pada akhir periode.
6. Perlakuan terhadap aset tetap yang tidak terpakai
Aset tetap yang tidak dipakai/digunakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aset lain, karena aset tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aset tersebut telah usang, rusak, maupun tidak dapat berfungsi.
(66)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengendalian intern terhadap aset tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah dilaksanakan dengan efektif.
2. Aset tetap yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan aset Negara.
Penggantian aset tetap yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara didasarkan pada Instruksi Menteri Negara BUMN No. 1-BUMN/2002/29 Januari 2002 tentang Pedomana Kebijakan Pelepasan Aset Tetap BUMN yaitu aset tetap tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aset lain, karena aset tetap merupakan milik pemerintah.
(67)
Peneliti mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun saran-saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian atas aset tetap sebaiknya terus ditingkatkan untuk mencapai pengawasan intern yang lebih baik dan untuk mencegah terjadinya penyelewengan atas aset tetap.
2. Instansi/lembaga secara umum telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang lazim terhadap sistem akuntansi aset tetapnya dan hendaknya terus dilakukan secara konsisten.
3. Aset tetap harus diawasi secara tepat dan teratur serta diselenggarakan juga administrasi melalui buku tambahan untuk jenis aset tetap.
(1)
1. Membatasi pengeluaran modal saham limit yang disetujui sesuai kebutuhan perusahaan.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan aset tetap dalam menjalankan aktifitas perusahaan.
3. Menetapkan prosedur-prosedur perlindungan dan pemeliharaan fisik suatu aset tetap.
4. Menekankan bahwa aset tetap merupakan fasilitas yang penting dalam pelaksanan kegiatan operasional perusahaan.
5. Mendorong usaha perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan perushaan berikut cara yang paling menguntungkan untuk membiayai aset tetap.
6. Melindungi aset perusahaan terhadap segala bentuk penyelewengan yang mungkin terjadi dan dapat merugikan perusahaan.
7. Menetapkan tanggungjawab yang wajar untuk aset tetap.
8. Merencanakan waktu yang tepat untuk melakukan pengeluaran modal. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan pengendalian internal atas aset tetapnya sebagai berikut :
1. Pengendalian melalui persetujuan
Persetujuan atas pemakaian aset tetap biasanya dilakukan dengan persetujuan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
(2)
Jika terdapat aset yang rusak maupun telah usang sehingga habis manfaatnya atau tidak dapat dipakai lagi, maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan sejumlah prosedur-prosedur atau peraturan-peraturan yang dilakukan untuk melindungi aset tetapnya. Misalnya, terdapat aset yang telah rusak, maka akan dilaporkan untuk perlakukan tindak lanjut atas aset tersebut. Namun, biasanya aset yang tidak dapat diperbaiki akan direparasi terlebih dahulu oleh teknisi.
3. Pemberian nomor urut
Aset tidak diberikan nomor urut, melainkan diberi cap Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utaraagar pengendalian intern baik dokumen maupun aset dapat berjalan efektif. 4. Prosedur atas pengendalian intern
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan bimbingan ataupun lokakarya bagi seluruh staf berupa prosedur-prosedur dan pelatihan-pelatihan tentang cara pengoperasian aset tetap.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat
kolegial yang pada prinsipnya berorientasi pada kebersamaan.
5. Pemeriksaan secara fisik atas kekayaan perusahaan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan perhitungan fisik secara berkala dengan melihat langsung
(3)
kekayaannya dengan membandingkan aset yang dihitung dengan catatan yang bersangkutan sebagai pengendalian dasar untuk mengetahui kebenaran kelengkapan dan ketepatan.Pemeriksaan biasanya dilakukan setahun sekali pada akhir periode.
6. Perlakuan terhadap aset tetap yang tidak terpakai
Aset tetap yang tidak dipakai/digunakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aset lain, karena aset tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aset tersebut telah usang, rusak, maupun tidak dapat berfungsi.
(4)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengendalian intern terhadap aset tetap pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara telah dilaksanakan dengan efektif.
2. Aset tetap yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan aset Negara.
Penggantian aset tetap yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara didasarkan pada Instruksi Menteri Negara BUMN No. 1-BUMN/2002/29 Januari 2002 tentang Pedomana Kebijakan Pelepasan Aset Tetap BUMN yaitu aset tetap tidak dapat dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aset lain, karena aset tetap merupakan milik pemerintah.
(5)
Peneliti mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun saran-saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian atas aset tetap sebaiknya terus ditingkatkan untuk mencapai pengawasan intern yang lebih baik dan untuk mencegah terjadinya penyelewengan atas aset tetap.
2. Instansi/lembaga secara umum telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang lazim terhadap sistem akuntansi aset tetapnya dan hendaknya terus dilakukan secara konsisten.
3. Aset tetap harus diawasi secara tepat dan teratur serta diselenggarakan juga administrasi melalui buku tambahan untuk jenis aset tetap.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Syafri,(2004). Akuntansi Aktiva Tetap.Edisi Ketiga, Penerbit PT. Raja Grafindo, Jakarta .
Mulyadi, (2001).Sistem Akuntansi, Edisi 1, Cetakan Tiga, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
S.R Soemarsono, (2005). Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5, Penerbit : Salemba Empat.
Warren, Reeve, Fess, (2006). Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi ke 21, diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani, Taufik Hendrawan, Penerbit : Salemba Empat, Jakarta.
Weygandt J Jerry, Donald E. Kieso, Paul D.Kimmel, (2007). Pengantar
Akuntansi, Edisi Tujuh, Buku Satu, diterjemahkan oleh Ali Akbar
Yulianto, Wsailah, Rangga Handika Jakarta : Salemba Empat.
Dunia, Firdaus A, (2005). Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi 2, Penerbit: Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.
Gondodiyoto, Sanyoto dan Henny Hendarti, (2007).Audit Sistem Informasi