Komposisi Dewan Komisaris Independen Ukuran Dewan Pengawas Syariah

pengungkapan ISR adalah sebagai bagian yang bertanggungjawab memantau kinerja perusahaan supaya visi misi dapat terwujud dengan mendorong menejemen puncak untuk mengungkapkan ISR. Semakin tinggi presentase Dewan Komisaris Independen yang ada dalam memantau kinerja perusahaan maka kinerja Dewan Komisaris Independen akan lebih akurat sehingga diharapkan Dewan Komisaris Independen dapat mendorong menejemen perusahaan agar melaporkan ISR secara lengkap sebagai bentuk tanggungjawab sosial. Nurkhin 2009 menjelaskan didalam penelitiannya bahwa variabel komposisi dewan komisaris independen memiliki nilai yang signifikan, yang dapat menunjukan bahwa variabel komposisi dewan independen telah terbukti berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengungkapan dan tanggung jawab. Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Purwati 2006, yang menyatakan bahwa hasil yang ditunjukan variabel komisaris independen adalah negatif. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut: H 2 : Komposisi Dewan Komisaris Independen berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia.

3. Ukuran Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah merupakan bagian yang harus ada pada setiap lembaga keuangan syariah guna mengawasi setiap produk usaha operasional lembaga agar sesuai dengan prinsip syariah. Ukuran Dewan Pengawas Syariah yaitu jumlah dari anggota Dewan Pengawas Syariah yang dimiliki dalam suatu perusahaan. Dewan Pengawas Syariah mempunyai peran dalam mendorong menejemen puncak untuk mengungkapkan ISR perbankan syariah. Hubungan adalah Dewam Pengawas Syariah memiliki wewenang untuk mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap prinsip-prinsip syariah, dengan kondisi ini diharapkan Dewan Pengawas Syariah dapat menekan pihak perusahaan untuk mengungkapkan ISR sehingga dengan banyaknya anggota Dewan Pengawas Syariah maka kinerja perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap pengungkapan ISR akan lebih terpantau agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang ditetapkan dengan cara menekan pihak manajemen perusahaan untuk melaporkan ISR. Semakin tinggi jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah maka kemungkinan untuk melakukan pengungkapan ISRnya akan semakin tinggi karena pemantauan akan berjalan lebih efektif. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Ningrum 2013 secara parsial ukuran dewan pengawas syariah berpengaruh positif signifikan terhadap ISR pada perbankan syariah di Indonesia. Hal tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Khoirudin 2013. Penelitian yang dilakukan Khoirudin menunjukan hasil bahwa Ukuran Dewan Pengawas Syariah tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting perbankan syariah di Indonesia. Sehingga peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut: H 3 : Ukuran Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan Syariah di Indonesia.

4. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Manajerial terhadap perusahaan atau yang biasa dikenal dengan istilah Insider Ownership ini didefinisikan sebagai presentase suara yang berkaitan dengan saham dan option yang dimiliki oleh manajer dan direksi suatu perusahaan Mathiesen dalam Febriana dan Suaryana, 2012. Kepemilikan Saham yang tinggi maka dapat diartikan bahwa manajer dalam perusahaan memiliki saham sekaligus menjadi pemegang saham yang tinggi pula di dalam perusahaan. Manajer yang memiliki saham perusahaan tentunya akan menselaraskan kepentingannya sebagai manajer dengan kepentingannya sebagai pemegang saham. Hubungannya dengan ISR adalah dengan tingginya kepemilikan manajer didalam suatu perusahaan maka tindakan manajer akan semakin produktif dalam menerapkan nilai-nilai perusahaan, khususnya dalam pengungkapan Islamic Social Reporting. Kepemilikan manajerial menyebabkan berkurangnya tindakan oportunis manajer untuk memaksimalkan keperntingan pribadi. Manajer perusahaan akan mengambil keputusan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan cara mengungkapkan informasi sosial yang seluas-luasnya untuk meningkatkan image perusahaan. Berdasarkan penelitian Anggraini 2006 menyimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan perusahaan dalam mengungkapkan informasi sosial. Semakin besar kepemilikan manajer di dalam perusahaan maka manajer perusahaan akan semakin banyak menngungkapkan informasi sosial. Hasil tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang diteliti oleh Badjuri, 2011 ditemukan hasil bahwa variabel kepemilikan manajerial ternyata tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility CSR perusahaan. Berdasarkan diatas maka peneliti mengambil hipotesis sebagai berikut: H 4 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting Perbankan

Dokumen yang terkait

PENGARUH ELEMEN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 4 130

ANALISIS PENGARUH ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERDASARKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING INDEKS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA

0 5 140

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 7 12

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 7 18

PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Bank Syariah Di Indonesia.

0 1 13

PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Bank Syariah Di Indonesia.

0 3 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

Pengaruh corporate governance, leverage dan likuiditas terhadap pengungkapan islamic social reporting Pada bank umum syariah di indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN INDEKS ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 1 18