Penelitian Terkait yang Pernah Dilakukan

dengan mengurangi jumlah barang yang mubadzir dan menghindari pemeriksaan yang tidak perlu. Seringkali perbaikan pada pelayanan akan mengurangi terjadinya sampah. Kadang-kadang pengobatan yang lebih mahal akan lebih menghemat Kuswadji, 1996.

B. Penelitian Terkait yang Pernah Dilakukan

Penelitian tentang hubungan antara metode pembiayaan dengan efisiensi biaya dan kepuasan pasien dilakukan oleh Alwi Alhabsyi 2007 yang berjudul ”Pengaruh Pembayaran Kapitasi terhadap Deman Pelayanan Dokter dan Kepuasan Pasien ”. Penelitian Alwi dilakukan di Provinsi DKI Jakarta dan Banten pada karyawan swasta beserta keluarga yang dijamin asuransi komersial PT Askes, di mana dokter primer dibayar dengan cara kapitasi. Sebagai pembanding adalah karyawan swasta dan keluarga yang bukan peserta PT Askes dan membayar dokter secara fee for service. Hasil penelitian menunjukkan, biaya kesehatan pembayaran kapitasi mampu menekan biaya pelayanan 12 kali lebih rendah daripada fee for service tanpa menimbulkan dampak negatif pada kepuasan pasien. Hasil penelitian yang pernah dilakukan terhadap peresepan dokter umum, didapatkan bahwa dokter yang memberikan pelayanan tingkat dasar primary care physicians meresepkan obat yang tidak efektif prescribed ineffective drugs sebesar 32 sampai 88 dari total peresepan. Lebih dari 40 peresepan menyebabkan resiko interaksi antar obat, permasalahan umur age problems dan over dosis Coste and Venot 1999 cit Kathryn et al, 2006. Penelitian tentang utilization review PPK tingkat pertama dilakukan oleh I Gede Made Wintera dan Julita Hendrartini 2005 tentang rasio rujukan per kunjungan pasien Askes yang dilayani di Puskesmas yang dibayar dengan sistem kapitasi. Rasio rujukan per kunjungan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu 7, 7- 10, dan 10. Hasil penelitian menggambarkan sebagian besar puskesmas 72,8 merujuk pasien Askes ke PPK tingkat lanjutan di atas 10, sedangkan puskesmas yang merujuk di bawah 7 hanya 13,6. Rasio rujukan minimal sebesar 5,4 dan maksimal 24, sedangkan rata-rata rasio rujukan sebesar 14,1. Menurut standar nasional, rasio rujukan yang baik adalah 7-10, rasio di bawah 7, dan di atas 10 termasuk kriteria buruk.

C. Kerangka Pikir