Fungsi Keanggotaan: 0;
x≤a atau x≥d µx= x-ab-a;
a≤x≤b 1;
b≤x≤c d-xd-c
x≥d
2.5.3 Fungsi Implikasi
Menurut Kusumadewi dan Purnomo 2010 tiap-tiap aturan proposisi pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy.
Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah: IF x is A THEN y is B
dengan x dan y adalah skalar, dan A dan B adalah himpunan fuzzy. Proposisi yang mengikuti IF disebut sebagai anteseden, sedangkan proposisi yang
mengikuti THEN disebut sebagai konseskuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan operator fuzzy, seperti Cox, 1994:
IF x
1
is A
1
o x
2
is A
2
o x
3
is A
3
o …… ox
N
is A
N
THEN y is B Dengan o adalah operator misal: OR atau AND.
2.5.4 Fuzzy Inference System
Ada 2 Fuzzy Inference System FIS yang populer digunakan yaitu metode Mamdani dan metode Sugeno. Adapun penjelasan dari masing-masing metode
tersebut adalah sebagai berikut.
A. Metode Mamdani
Metode mamdani sering dikenal sebagai metode Max-Min Kusumadewi dan Purnomo, 2010. Metode ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada
tahun 1975. Untuk mendapatkan output, diperlukan 4 tahapan: 1. Pembentukan himpunan fuzzy
2. Aplikasi fungsi implikasi 3. Komposisi Aturan
4. Penegasan defuzzy.
B. Metode Sugeno
Penalaran dengan metode Sugeno hampir sama dengan penalaran metode Mamdani, hanya saja output konsekuen sistem tidak berupa konstanta atau
persamaan linear Kusumadewi dan Purnomo, 2010. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985, sehingga metode ini sering
dinamakan dengan metode TSK. Sistem fuzzy Sugeno memperbaiki kelemahan yang dimiliki oleh sistem
fuzzy murni untuk menambah suatu perhitungan matematika sederhana sebagai bagian THEN. Pada perubahan ini, sistem fuzzy memiliki suatu nilai rata-rata
tertimbang Weighted Average Values didalam bagian aturan fuzzy IF-THEN. Sistem fuzzy Sugeno memiliki kelemahan terutama pada bian THEN, yaitu
dengan adanya perhitungan matematika sehingga tidak menyediakan kerangka alami untuk merepresentasikan penggetahuan manusia sebenarnya. Permasalahan
kedua adalah tidak adanya kebebasan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dalam logika fuzzy, sehingga ketidakpastian dari sistem fuzzy tidak dapat
direpresentasikan secara baik. Menurut Cox 1994, metode TSK terdiri dari 2 jenis, yaitu: