Representasi Linear Fungsi Keanggotaan

pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 jenis representasi linear yaitu representasi linear naik dan turun. Gambar 2.5. Representasi Linear Naik Kusumadewi dan Purnomo, 2010 Gambar 2.5 merupakan bentuk grafis representasi linear naik dengan karakteristik kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki nilai keanggotaan nol 0 bergerak ke kanan atas menuju ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi. Fungsi Keanggotaan: 0; x≤a µx= x-ab-a; a≤x≤b 1; x≥b Gambar 2.6. Representasi Linear Turun Kusumadewi dan Purnomo, 2010 Gambar 2.6 merupakan grafis representasi linear turun dengan karakteristik garis lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan a b Derajat Keanggotaan µ[x] a b 1 1 Derajat Keanggotaan µ[x] tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah. Fungsi keanggotaan: µx= b-xb-a; a≤x≤b 0; x ≥b

B. Representasi Kurva Segitiga

Kurva Segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis linear seperti terlihat pada Gambar 2.7. Gambar 2.7. Representasi Kurva Segitiga Kusumadewi dan Purnomo, 2010 Fungsi keanggotaan: 0; x≤a atau x≥c µx= x-ab-a; a≤x≤b 1; b≤x≤c

C. Representasi Kurva Trapesium

Kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1. Gambar 2.8. Representasi Kurva Trapesium Kusumadewi dan Purnomo, 2010 Derajat Keanggotaan µ[x] 1 a b d domain c Derajat Keanggotaan µ[x] 1 a b c Fungsi Keanggotaan: 0; x≤a atau x≥d µx= x-ab-a; a≤x≤b 1; b≤x≤c d-xd-c x≥d

2.5.3 Fungsi Implikasi

Menurut Kusumadewi dan Purnomo 2010 tiap-tiap aturan proposisi pada basis pengetahuan fuzzy akan berhubungan dengan suatu relasi fuzzy. Bentuk umum dari aturan yang digunakan dalam fungsi implikasi adalah: IF x is A THEN y is B dengan x dan y adalah skalar, dan A dan B adalah himpunan fuzzy. Proposisi yang mengikuti IF disebut sebagai anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut sebagai konseskuen. Proposisi ini dapat diperluas dengan menggunakan operator fuzzy, seperti Cox, 1994: IF x 1 is A 1 o x 2 is A 2 o x 3 is A 3 o …… ox N is A N THEN y is B Dengan o adalah operator misal: OR atau AND.

2.5.4 Fuzzy Inference System

Ada 2 Fuzzy Inference System FIS yang populer digunakan yaitu metode Mamdani dan metode Sugeno. Adapun penjelasan dari masing-masing metode tersebut adalah sebagai berikut.

A. Metode Mamdani