Skala Pengukuran Landasan Teori

lain –lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio 11 dikhotomi dua alternatif. Jadi kalau pada skala likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada skala Guttman hanya ada dua interval yaitu ”setuju” atau ”tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Contoh : 1. Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan di perusahaan ini ? a. Setuju b. Tidak setuju 2. Pernahkah pimpinan melakukan pemeriksaan di ruang kerja anda ? a. Tidak pernah b. Pernah

3. Rating Scale

Dari ketiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukan, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Contoh : Seberapa baik data ruang kerja yang ada di Perusahaan A ? Berilah jawaban dengan angka : 4. Bila tata ruang itu sangat baik 3. Bila tata ruang itu cukup baik 2. Bila tata ruang itu kurang baik 1. Bila tata ruang itu tidak baik Jawaban dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tabel 2.2 Tabel Pertanyaan Skala Rating Scale No. Item Pertanyaan tentang tata ruang kantor Interval Jawaban 1. Penataan meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 1 2. Pencahayaan alam tiap ruangan 4 3 2 1 3. Pencahayaan buatanlistrik tiap ruang sesuai dengan kebutuhan 4 3 2 1 4. Warna lantai sehingga tidak menimbulkan pantulan cahaya yang dapat mengganggu pegawai 4 3 2 1 5. Sirkulasi udara setiap ruangan 4 3 2 1 6. Keserasian warna alat-alat kantor, perabot dengan ruangan 4 3 2 1 7. Penempatan lemari arsip 4 3 2 1 8. Penempatan ruangan pimpinan 4 3 2 1 9. Meningkatkan keakraban sesame pegawai 4 3 2 1 10. Kebersihan ruangan 4 3 2 1 Jumlah skor kriterium bila setiap butir mendapat skor tertinggi = 4 x 10 x 30 = 1200. Untuk ini skor tertinggi tiap butir = 4, jumlah butir = 10 dan jumlah responden = 30. Jumlah skor hasil pengumpulan data = 818. Dengan demikian kualitas tata ruang kantor lembaga A menurut persepsi 30 responden itu 818 : 1200 = 68 dari kriteria yang ditetapkan. Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut. Gambar 2.18 Interpretasi Skor Persetujuan Tata Ruang Baru Nilai 818 termasuk dalam kategori interval “kurang baik dan cukup baik”. Tetapi lebih mendekati cukup baik.

4. Semantic Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk Semantic Deferential dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak dibagian kanan garis, dan jawabannya sangat negatif terletak 12 di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang. 300 600 818 900 1200 Sangat Kurang Cukup Sangat tidak baik baik baik baik 71

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan- kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

3.1.1 Analisis Masalah

Menganalisis masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap ini adalah mengindentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi identify. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terdapat beberapa masalah yang muncul dalam sistem yang berjalan di Street Ideas. Permasalahan tersebut diuraikan dalam tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Analisis Masalah No Permasalahan BagianPihak 1 Mengembangkan bisnis dan memperluas pangsa pasar dengan dana relatif murah Pemilik 2 Jumlah pemesanan dan transaksi yang semakin banyak sehingga kesulitan dalam pencatatan Bag. Penjualan 3 Pembuatan laporan yang masih berantakan karena masih dikerjakan secara manual Bag. Penjualan 4 Harus melakukan pembelian ke toko dan pembayaran hanya bisa dilakukan secara tunai Konsumen 5 Kesulitan dalam memperoleh informasi barang Konsumen

3.1.2 Analisis Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur adalah suatu tindakan tertentu untuk mncapai suatu hasil. Analisis prosedur akan memberikan gambaran tentang sistem sedang berjalan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas begaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap pihak Street Ideas. Terdapat prosedur pada sistem yang berjalan saat ini yaitu prosedur penjualan barang, prosedur pengadaan barang, dan prosedur pembuatan laporan.

3.1.2.1 Prosedur Penjualan Barang

Prosedur penjualan barang di toko Street Ideas adalah sebagai berikut. 1. Konsumen datang ke toko Street Ideas. Lalu konsumen memilih barang yang diinginkan. 2. Setelah menentukan pilihan barangnya, maka barang tersebut akan diberikan ke bagian penjualan. 3. Bagian penjualan akan mengecek ketersediaan barang, jika barang tidak tersedia di gudang maka bagian penjual akan memberi tahu konsumen bahwa barang tidak ada. 4. Sedangkan apabila barang yang dipesan ada maka bagian penjual akan menghitung total biaya yang harus dibayar oleh konsumen dan bagian penjualan akan membuatkan nota pembelian yang terdiri dari 2 rangkap bewarna putih dan kuning. 5. Konsumen memberikan sejumlah uang sesuai dengan total harga dari barangnya. 6. Bagian penjualan akan memberikan barang yang dibeli ke konsumen dan nota penjualan yang berwarna putih. 7. Sedangkan nota kuning disimpan bagian penjualan dan nantinya akan dicatat ke dalam buku besar. Flowmap Penjualan Barang Bagian Penjualan Konsumen P h ase Label barang Pemilihan label barang Label barang yang dipilih Label barang yang dipilih Pengecekan persediaan barang Tersedia Label barang tersedia ya Label barang tidak tersedia tidak Membuat nota pembelian Nota pembelian 1 2 Nota pembelian 1 Label barang tidak tersedia A2 Daftar stok barang A1 Gambar 3.1 Flowmap Penjualan Barang Keterangan : A1 : Arsip daftar stok barang A2 : Arsip nota penjualan berwarna kuning