4.1.3.1 Pengujian Kecocokan Model Pengukuran
1. Model Pengukuran Variabel Kualitas Pelayanan Pajak
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat variabel Kualtas Pelayanan Pajak X
1
terdiri dari 5 variabel manifes yang memiliki hubungan positif terhadap Kualitas Pelayanan Pajak
X
1
dan nilai loading factor untuk setiap variabel manifes lebih besar dari Rule of Thumb 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan ketiga variabel manifes
tersebut dinyatakan mampu mengukur Kualitas Pelayanan Pajak X
1
secara tepat.
2. Model Pengukuran Variabel Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat variabel Sistem Administrasi Perpajakan Modern X
2
terdiri dari 3 variabel manifes yang memiliki hubungan positif terhadap Sistem Administrasi Perpajakan Modern X
2
dan nilai loading factor untuk setiap variabel manifes lebih besar dari Rule of Thumb 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa
penggunaan ketiga variabel manifes tersebut dinyatakan mampu mengukur Sistem Administrasi Perpajakan Modern X
2
secara tepat.
3. Model Pengukuran Variabel Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat variabel Kepuasan Wajib Pajak Y terdiri dari 3 variabel manifes yang memiliki hubungan positif terhadap Kepuasan Wajib Pajak Y
dan nilai loading factor untuk setiap variabel manifes lebih besar dari Rule of Thumb 0,7 sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan ketiga variabel manifes
tersebut dinyatakan mampu Kepuasan Wajib Pajak Y secara tepat.
4.1.3.2 Pengujian Kecocokan Model Struktural
Pengujian model struktural inner model dapat dilihat dari nilai R-Square untuk setiap variabel endogen sebagai kekuatan prediksi dari model struktural. Perubahan nilai R-
Square dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen, untuk melihatnya dapat dilihat pada Tabel 4.7
4.1.4 Pengujian Hipotesis
4.1.4.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepuasan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil pengujian nilai t
statistic
yang diperoleh variabel Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepuasan Wajib Pajak adalah sebesar 7,033 lebih besar dari titik krtitis
1,645 sehingga keputusan uji hipotesis menolak Ho. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak. Dan
besarnya kontribusi pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepuasan wajib pajak adalah sebesar 38,3.
4.1.4.2 Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepuasan Wajib Pajak
Berdasarkan hasil pengujian nilai t
statistic
yang diperoleh variabel Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepuasan Wajib Pajak adalah sebesar 3,009 lebih besar
dari titik krtitis 1,645 sehingga keputusan uji hipotesis menolak Ho. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem administrasi perpajakan modern berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan wajib pajak. Dan besarnya kontribusi pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap kepuasan wajib pajak adalah sebesar 15,1.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Orang
pribadi Hasil Penelitian menunjukkan bahwa korelasi antar variabel laten 0,568 dan termasuk
dalam kategori sedangcukup kuat, koefisien korelasi bertanda positif dan besarnya kontribusi sebesar 38,3, serta t
statistic
7,033 nilai ini lebih besar dari t
kritis
1,645, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis memberikan hasil menolak H
dan menerima H
a.