26
Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan
SMK untuk memfasilitasi pembelajaran; f. keefektifan dan dampak pengelolaan perpustakaan SMK terhadap
pembelajaran dan kemampuan literasi warga SMK; g. keefektifan dan dampak pelaksanaan inventarisasi semua sarana dan
prasarana yang dimiliki SMK salah satunya buku terhadap pelayanan SMK; h. keefektifan dan dampak adanya area ruang-ruang atau taman baca
terhadap kemampuan literasi warga SMK dan budaya sekolah; i. keefektifan dan dampak pelaksanaan kegiatan membaca 15 menit sebelum
pembelajaran terhadap minat dan budaya baca warga sekolah; j. keefektifan dan dampak pelaksanaan pendampingan Komite Sekolah dalam
kegiatan yang melibatkan orang tua dan masyarakat untuk menindaklanjuti perlakuan yang diterima peserta didik di sekolah; dan
k. keefektifan dan dampak pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan pihak lain terhadap kemampuan literasi warga sekolah.
B. Perangkat Monitoring dan Evaluasi
Perangkat monitoring dan evaluasi akan disusun oleh masing-masing pihak pemangku kepentingan, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing,
sebagaimana tertuang pada bagian A bagian IV.
Ketersediaan bahan ajar elektronik bagi SMK, merupakan salah satu kegiatan yang perlu dimonitor dan dievaluasi oleh para pemangku kepentingan.
27
Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan
Untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi, setiap pemangku kepentingan dapat merumuskan instrumen berdasarkan pada indikator Indikator Kinerja
Pencapaian Fokus Kegiatan dalam Pengembangan Literasi Sekolah di SMK, untuk mengukur apakah SMK telah memfokuskan kegiatan Literasi Sekolah pada
tahap pembiasaan, pengembangan, atau pembelajaran, seperti tertuang dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Indikator Kinerja Pencapaian Fokus Kegiatan dalam Pengembangan Literasi Sekolah di SMK
TAHAPAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA DI SMK
PEMBIASAAN belum ada
tagihan 1. Membangun
ekosistem literasi sekolah dengan
fokus pada lingkungan isik.
a. Tersedia Perpustakaan SMK. b. Tersedia Area baca di SMK.
c. Tersedia Sudut Buku Kelas. d. Dibentuknya TLS.
e. Tersedia Materi Bacaan dengan berbagai jenis buku komersial,
majalah, komik, koran, dan materi bacaan lain di ruang kelas.
f. Tersedia akses internet 24 jam. g. Tersedia peralatan yang
menunjang e-literasi dalam jumlah yang cukup bagi peserta didik.
h. Pembimbingan e-literasi secara bertanggung jawab
i. Memperkenalkan etika perilaku dan hukum dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.
2. Limabelas menit membaca setiap
hari sebelum jam pelajaran
melalui kegiatan membaca
nyaring
read aloud, membaca
mandiri sustained silent
reading, dan peta cerita
story mapping.
Untuk SMK, penekanan pada kegiatan membaca mandiri dan peta cerita:
a. Tersedia program kerja sekolah untuk membaca 15 menit.
b. Peserta didik dapat menginformasikan jenis bacaan
yang diminati dalam kegiatan membaca di sekolah.
c. Peserta didik mampu menjelaskan apa yang dibaca.
d. Tersedia dokumentasi ketersediaan bahan bacaan.