PENYEDIAAN MATERI AJAR ELEKRONIK PENGUATANPEMAHAMANAPRESIASI BUDAYA

43 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan NO KEGIATAN INDIKATOR KETERLAKSANAAN WAKTU PELAKSNAAN 5 Adanya kegiatan pementasan teater, tari, seni tradisional. 6 Adanya dokumentasi kegiatan teater, tari, seni tradisional. c. Mengundang budayawan, seniman, kreator, tokoh agama masyarakat. 1 Adanya program mengundang budayawan, seniman, kreator, tokoh agamamasyarakat. 2 Adanya kegiatan mengundang budayawan, seniman, kreator, tokoh agamamasyarakat. 3 Adanya dokumentasi kegiatan mengundang budayawan, seniman, kreator, tokoh agama masyarakat. 4 Adanya data peserta didik dan guru yang hadir dalam mengundang budayawan, seniman, kreator, tokoh agama masyarakat. 44 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Lomba Bahasa, sebagai salah satu bentuk kegiatan yang menggiatkan Literasi Sekolah di kalangan siswa SMK. Perakitan PC, laptop dan monitor oleh dan untuk siswa SMK dapat mendukung literasi digital terlaksana di SMK. Seni teater menjadi kegiatan menggiatkan literasi sekolah di SMK baik bagi sekolah bidang keahlian seni budaya maupun bidang keahlian lainnya. 45 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan

V. PENUTUP

Gerakan Literasi di SMK, bukan hanya sebagai aktivitas membaca, menulis dan berhitung; sedangkan internet bukan hanya untuk mencari informasi atau memperoleh hiburan. Literasi seharusnya menjadi sarana untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam berpikir secara analitis, sintesis, evaluatif, kritis, imajinatif, dan kreatif. Oleh karena itu, GLS menjadi penting untuk mencapai kesadaran semua pemangku kepentingan dalam memandang kemampuan literasi sebagai ukuran kemajuan sebuah bangsa. Dengan disusunnya panduan ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam menyusun program, melaksanakan, dan melakukan evaluasi atas hal-hal yang harus dilakukan oleh berbagai pihak yang terkait. Panduan ini dimaksudkan untuk memberikan ruang bagi setiap pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab, peran yang diharapkan, serta optimalisasi implementasi bersinergi dengan pihak lainnya agar GLS di SMK dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang diharapkan bersama. Panduan ini bukan satu-satunya referensi untuk pelaksanaan GLS di SMK, akan tetapi dapat membantu memberikan acuan umum pelaksanaan di SMK. Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan GLS, yaitu agar tercipta masyarakat Indonesia yang gemar membaca, maka sangat dimungkinkan, bahkan dianjurkan bagi setiap pihak yang akan melaksanakan juga menggunakan referensi lainnya yang relevan untuk memperkaya implementasi GLS di SMK. Pertanyaan terkait pelaksanaan gerakan literasi sekolah dapat ditujukan melalui e-mail: literasi.sekolahkemdikbud.go.id Untuk keperluan berdiskusi, dipersilakan bergabung dengan milis GLS- Kemdikbud dengan alamat: http:groups.yahoo.comgroupGLS-Kemdikbud 46 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan GLOSARIUM Graphic Organizer: Peta konsep pemahaman dari bacaan yang disajikan dalam bentuk diagram atau bagan. Membaca bersama shared reading: Pendidik membaca buku nyaring bersama- sama dengan peserta didik dan meneruskannya dengan diskusi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap bacaan. Membaca dalam hati sustained silent reading: Membaca buku secara mandiri tanpa bersuara. Membacakan nyaring read aloud: Pendidik membacakan buku kepada anak dengan volume suara yang dapat didengar oleh peserta didik. Membaca terpandu guided reading: Pendidik membimbing peserta didik membaca, baik secara individual ataupun dalam kelompok kecil, untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap bacaan. Peta cerita: Peta pemahaman terhadap struktur dan elemen-elemen cerita yang disajikan dalam bentuk diagram atau bagan. 47 Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan REFERENSI Basuki Sulistyo, 2013, Literasi Informasi dan literai Digital, Blog Library And Infor mation Science Beers, Carol S., Beers, James W. Smith, Jeffrey O. 2010. A Principal’s Guide to Literacy Instruction. New York: The Guilford Press. Clay, M. M. 2001. Change Over Time in Children’s Literacy Development. Ports- mouth: Heinemann. http:www.theguardian.comnewsdatablog2013dec03pisa-results-country- best-reading-maths-science Information Power: Building Partnerships for Learning by American Association of School Librarians and Association forEducational Communications and Technology © 1998, American Library Association and Association for Educational Communications and Technology. Mullis, Ina V.S, et al. 2012. PIRLS 2011 International Results in Reading.TIMS PIRLS Study Center, Boston: Lynch School of Education. OECD. 2014. PISA 2012 Results in Focus. What 15-year-olds Know and What They Can Do with What They Know. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Pilgreen, Janice L. 2000. The SSR Handbook: How to Organize and Manage a Sustained Silent Reading Program. Portsmouth, NH: Heinemann Boyn- ton Cook Publisher. Senge, Peter M. 1990. The Fifth Discipline:The Art and Practice of the Learning Organization. New York: Doubleday.