Tabel di atas menunjukkan bahwa laju pemanasan pada temperatur cavity tetap seperti pirolisis limbah sisa makanan kering. Sedangkan untuk temperatur
reaktor pada pirolisis limbah sisa makanan basah menurun dibanding dengan percobaan limbah sisa makanan kering.
4. Efisiensi Termal
Selama proses pirolisis limbah sisa makanan dengan menggunakan bantuan gelombang mikro selama 1 jam diperoleh perhitungan besar daya microwave
yang diserap oleh reaktor selama pirolisis. Daya yang digunakan bersumber dari daya microwave yang digunakan untuk memicu pemanasan bahan uji. Besar
daya yang diserap dapat dihitung dengan persamaan 2.2 berikut:
Dimana massa jenis ⍴ dari limbah sisa makanan kering dan limbah sisa
makanan basah yang diuji pada penelitian ini adalah masing-masing 333,3 kgm
3
dan 545,5 kgm
3
. Sementara itu untuk harga Cp limbah kering dan limbah basah adalah 1695 Jkg
o
C dan 2130 Jkg K. Untuk mengetahui konduktivitas termal gas udara berdasarkan keadaan temperatur rerata dapat dilihat pada
tabel Air Properties Lampiran 2. Di bawah ini merupakan harga lainnya untuk persamaan 2.2 :
V = 7,29 x 10
-4
m
3
A = 8,1 x 10
-3
m
2
= Konstanta Boltzman 5,669 x 10
-8
Wm
2
K
4
D = 9 x 10
-2
m
= 0,92 Untuk menghitung koefisien perpindahan panas konveksi menggunakan
persamaan 2.6 yang telah dibahas di kajian pustaka dapat dituliskan sebagai berikut:
Konduktivitas termal udara diketahui melalui tabel Air Properties Lampiran 2. Setelah diketahui harga k pada temperatur tertentu, langkah
selanjutnya mensubstitusikan harga tersebut ke dalam persamaan. Sebagai contoh perhitungan untuk temperatur rerata 518 K memiliki nilai k 0,042
WmK. Dari data tersebut, koefisien perpindahan panas konveksi h dapat dihitung sebagai berikut:
Setelah mengetahui nilai koefisien perpindahan panas konveksi dan semua properti persamaan daya yang digunakan, selanjutnya mensubstitusikan harga-
harga yang telah diketahui ke dalam persamaan 2.2. Perhitungan daya absorpsi difokuskan pada temperatur dalam reaktor yang berhubungan dengan perubahan
temperatur bahan uji selama 1 jam percobaan. Oleh karena itu, temperatur yang digunakan berdasarkan pada tabel perubahan temperatur pirolisis.
Setelah mendapatkan besar daya microwave dan daya yang diserap untuk proses pirolisis limbah sisa makanan menggunakan bantuan gelombang mikro,
maka dapat dihitung besar efisiensi termal dari reaktor dengan masing-masing variasi limbah basah dan kering. Efisiensi dihitung untuk mengetahui seberapa
besar daya yang berguna dibanding dengan daya yang masuk. Untuk menghitung efisiensi termal digunakan persamaan 2.3.
P
abs
merupakan harga untuk daya yang diserap absorpsi reaktor dalam proses pirolisis, sedangkan harga P
in
adalah besar daya microwave atau daya yang masuk. Perbandingan keduanya menghasilkan efisiensi termal dalam satuan
presentase efisiensi.
a. Efisiensi Termal untuk Pirolisis Limbah Sisa Makanan Kering