8 pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester mepiluti seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. 6.
Ujian akhir semester UAS merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan penilaian meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. 7.
Ujian Tingkat Kompetensi UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
8. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan
oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut. 9.
Ujian Nasional UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional. 10. Uji Kompetensi Keahlian merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi dalam
rangka sertifikasi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI yang dilakukan oleh lembaga mandiri atau LSP P1.
C. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan input, proses, dan keluaran output pembelajaran yang meliputi domain sikap, pengetahuan dan
keterampilam. Penilaian kinerja dalam bentuk lainnya adalah penilaian autentik yang menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan komponen input,
proses dan output akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, serta mampu menghasilkan dampak instruksional instructional effects dan dampak pengiring
nurturant effects dari pembelajaran. Penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan
prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel memberikan analisis oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat dan sebagainya. Penilaian autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik
dalam mengobservasi, menanya, menalar dan membangun jejaring. Penilaian autentik cenderung
9 fokus pada tugas atau kontekstual, memungkinkan peserta didik menunjukan kompetensi mereka
yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan nyata real life. Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan ilmiah scientific approach dalam
pembelajaran di SMK. Penilaian autentik merupakan peningkatan penilaian yang memberikan kesempatan luas
kepada peserta didik untuk menerapkan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas antara lain: membaca dan meringkasnya, melakukan eksperimen,
mengamati, melakukan survei, membuat proyek, menyusun makalah, membuat karangan dan diskusi kelas. Dengan demikian penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu
dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program
perbaikan remedial, pengayaan enrichment, atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
D. Prinsip-prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai. 3.
Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender. 4.
Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6.
Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik. 7.
Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.