69
Grafik 4.1 Perkembangan Kas PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
KCP Sumedang periode tahun 2006-2010
Berdasarkan grafik 4.1 diatas, diketahui bahwa perkembangan kas pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk KCP Sumedang dari tahun ke tahun
persentasenya mengalami peningkatan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penyebab dari kenaikan tersebut karena pembayaran piutang, dan
bertambahnya modal, menurunnya penghapusan aktiva produktif, serta menurunnya PPA - Penempatan pada bank lain.
4.2.2 Perkembangan Cash Ratio Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk KCP Sumedang
Cash ratio diperoleh dari alat likuid yang berasal dari kas dan giro BI kemudian dibandingkan dengan kewajiban yang segera harus dibayar. Cash ratio
152531 193030
235353 443731
701345
100000 200000
300000 400000
500000 600000
700000 800000
2006 2007
2008 2009
2010
J U
M L
A H
Tahun
70
adalah perbandingan alat likuid terhadap dana pihak ketiga, semakin tinggi rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pula likuiditasnya. Sedangkan bila
sebaliknya semakin tinggi rasio ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pula likuiditasnya. Untuk mengetahui perkembangan Cash Ratio PT. Bank Tabungan
Pensiunan Nasional Tbk KCP Sumedang periode tahun 2006-2010 dapat dilihat
dari tabel berikut :
Tabel 4.2 Perkembangan Cash Ratio
Bank BTPN Tbk KCP Sumedang periode 2006-2010
Sumber : Neraca publikasi PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Data diolah
Berdasarkan dari tabel 4.2 diatas, terlihat bahwa cash ratio bank BTPN periode 2006-2010 mengalami kenaikan dan penurunan. Berikut adalah
penjelasan sebab adanya fluktuasi terhadap cash ratio pada bank BTPN periode 2006-2010 yaitu :
Tahun Jumlah alat
likuid Jumlah Kewajiban segera
yang harus dibayar Cash Ratio
Fluktuasi Selisih
2006 432,096
5,164,596 8.37
_ _
2007 701,724
8,870,520 7.91
0.46 5.50
2008 783,052
11,450,552 6.84
1.07 13.53
2009 1,371,358
18,647,504 7.35
0.51 7.46
2010 7,681,271
25,500,211 30.12
22.77 309.796
71
1. Cash Ratio pada tahun 2006 sebesar 8.37 , sedangkan tahun 2007 sebesar 7.91 , sehingga cash ratio dari tahun 2006 ke tahun 2007
mengalami penurunan sebasar 5.50 . Hal ini dikarenakan terjadi kenaikkan NPL Non Perfoming Loan.
2. Cash Ratio pada tahun 2007 sebesar 7.91 , sedangkan tahun 2008 sebesar 6.84 sehingga cash ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008
mengalami penurunan sebasar 13,53 . Hal ini dikarenakan terjadi peningkatan jumlah kredit yang diberikan.
3. Cash Ratio pada tahun 2008 sebesar 6.84 , sedangkan tahun 2009 sebesar 7.35 , sehingga cash ratio dari tahun 2008 ke tahun 2009
mengalami kenaikkan sebesar 7.46 . Hal ini dikarenakan terjadi berkembangnya bisnis anak perusahaan.
4. Cash Ratio pada tahun 2009 sebesar 7.35 , sedangkan tahun 2010 sebesar 30.12 , sehingga cash ratio dari tahun 2009 ke tahun 2010
mengalami kenaikkan sebasar 309.796 . Hal ini dikarenakan terjadi karena meningkatnya sumber dana masyarakat, karena adanya kenaikkan
tingkat suku bunga tabungan, adanya pemberian hadiah, dan souvenir bagi nasabah tabungan.
Berdasarkan dari uraian diatas, untuk lebih jelasnya tentang fluktuasi cash ratio pada Bank BTPN periode 2006-2010 dapat dilihat dalam grafik
perkembangan cash ratio dibawah ini :
72
Grafik 4.2 Perkembangan Cash Ratio PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional
Tbk KCP Sumedang periode tahun 2006-2010
Berdasarkan grafik diatas, dapat diketahui bahwa cash ratio PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk KCP Sumedang dari tahun ke tahun
mengalami turun naik. Hal tersebut tidak terlepas dari perubahan laba yang diterima bank BTPN, non perfoming loan dan berkembangnya bisnis anak
perusahaan.
4.2.3 Analisis Verifikatif 4.2.3.1 Dampak Kas Terhadap Cash Ratio pada PT Bank Tabungan