Penggunaan Nomor Klasifikasi Buku Terhadap Pengguna Perpustakaan

(1)

KARYA ILMIAH

PENGGUNAAN NOMOR KLASIFIKASI BUKU

TERHADAP PENGGUNA PERPUSTAKAAN

O

l

e

h

Dra. Panti Astuti

PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Perpustakaan sebagai salah satu pusat informasi berfungsi sebagai pelayanan di bidang teknis sangat mendukung bagi penggunanya, baik mahasiswa, dosen atau peneliti.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia yang sangat pesat dan menyeluruh dengan sendirinya mempunyai pengaruh dan dampak dalam kehidupan pendidikan.

Perpustakaan dapat memainkan peranannya dengan baik, maka harus didukung oleh sarana, prasarana serta tenaga pengelola yang handal.

Perpustakaan perlu mempunyai tenaga pengelola perpustakaan dan diberi bekal pengetahuan dan keterampilan mengelola perpustakaan.

Perpustakaan merupakan perpaduan dari berbagai unsur atau aspek yaitu gedung atau ruang, perlengkapan, koleksi atau bahan pustaka, tenaga pengelola, layanan, anggaran dan organisasi, dan tata laksana perpustakaan.


(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I Pendahuluan…. ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Perumusan Masalah ...1

1.3 Tujuan ...2

1.4 Ruang Lingkup...2

BAB II Penggunaan Nomor Klasifikasi Buku terhadap Pengguna Perpustakaan ...3

2.1 Kriteria Pustakawan ...3

2.2 Memasyarakatkan Klasifikasi Buku ...6

BAB III Kesimpulan dan Saran. ...9

3.1 Kesimpulan. ...9

3.2 Saran...9


(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan adalah merupakan jantungnya perguruan tinggi. Oleh karena itu perpustakaan merupakan pendukung utama program pendididkan dan pengajaran. Perpustakaan juga mempunyai tugas pokok mengumpulkan, memelihara dan mengembangkan semua ilmu pengetahuan dari zaman ke zaman.

Pengetahuan manajemen perpustakaan juga sangat diperlukan dalam mengelola dan membina perpustakaan, oleh karena itu pemanfaatan, pemasaran, dan pelayanan koleksi perpustakaan sangatlah diperlukan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam mendapatkan informasi guna menelusuri, mencari buku atau bahan pustaka yang akan dipergunakan dengan menggunakan ilmu praktis, terutama bidang teknik seperti klasifikasi buku atau nomor kelas buku. Dengan menggunakan nomor klasifikasi buku, pengguna akan lebih mudah menemukan bahan pustaka atau buku yang diperlukan dengan cepat..

1.2 Perumusan Masalah

Perpustakaan harus berupaya dalam berbagai cara untuk memberikan limu klasifikasi buku terhadap pengguna perpustakaan, mengingat sangat pentingnya peran klasifikasi buku dalam pemanfaatan koleksi pada setiap perpustakaan.

Di dalam pemanfaatan, pemasaran dan pelayanan koleksi perpustakaan, petugas perpustakaan selalu mengalami kesulitan dalam pelayanan perpustakaan terutama dibidang klasifikasi buku, sehingga pengguna juga mengalami kesulitan untuk menemukan koleksi yang diperlukan dengan cepat.

Mengingat pentingnya kegiatan klasifikasi tersebut, maka pustakawan dituntut untuk dapat berperan aktif di dalam menjalankan tugasnya dengan baik yaitu berperan penuh menjalankan tugasnya sebagai Kataloger agar seluruh bahan pustaka dapat diproses dengan baik dan tepat sasaran kepada pengguna perpustakaan baik mahasiswa, dosen, dan para peneliti.


(5)

1.3 Tujuan

Perpustakaan berfungsi untuk menghimpun dan tetap menyediakan serta menyebarluaskan informasi yang ada dalam bahan pustaka atau koleksi sehingga temubalik pustaka dapat ditemukan kembali informasi apabila diperlukan dengan yang berhubungan, oleh karena itu bimbingan pengguna tetap harus ditingkatkan agar tidak menemukan kesulitan di dalam mendapatkan fisik buku atau informasi lainnya.

Pentingnya perpustakaan dalam menentukan nomor klasifikasinya, agar pengguna pustaka terutama klasifikasi buku, dapat dipahami dengan benar, dan memperoleh kemudahan dalam mendapatkan informasi buku yang baik dan terbaru, sehingga pada gilirannya pengguna diharapkan mendapatkan kemudahan dalam menelusuri informasi di perpustakaan.

1.4Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam mendapatkan bahan pustaka maka pekerjaannya cukup banyak diantaranya menentukan tajuk subjek dari setiap jenis bahan pustaka, menentukan nomor klasifikasi setiap buku, pengentrian data, menyelesaikan fisik akhir buku dan display buku baru yang akan disajikan kepada pengguna yaitu dosen, mahasiswa, peneliti, dan lain-lain.

Oleh karena itu perpustakaan adalah merupakan pendukung utama program pendidikan dan pengajaran, pendidikan seumur hidup serta alat yang penting diadakan setiap program pendidikan, pengajaran dan penelitian bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Koleksi perpustakaan harus disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna pustaka. Bahan pustaka perguruan tinggi adalah buku wajib, buku ajaran, dan referensi yang sangat erat hubungannya dengan disiplin ilmu pada suatu perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengan fungsinya yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.


(6)

BAB II

PENGGUNAAN NOMOR KLASIFIKASI BUKU TERHADAP PENGGUNA PERPUSTAKAAN

2.1Kriteria Pustakawan

Klasifikasi buku adalah pengelompokan buku menurut nomor klasifikasi secara ilmu perpustakaan yang diterapkan oleh DDC (Dewey Decimal Classification), Library of Congress Classification (LCC) (1899), Universal Decimal Classification (1905) dan Subject Classification (SC) (1933).

Klasifikasi juga menggolongkan buku berdasarkan pokok persoalan dari isi buku tersebut, baik berbahasa Inggris, Indonesia, maupun bahasa asing lainnya.

Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari bahan pustaka menurut kelas atau golongan tertentu. Klasifikasi utama adalah penggolongan buku berdasarkan kepada isi atau pokok pembahasan dalam buku.

Adapun tujuan klasifikasi adalah untuk mempermudah dan mempercepat dalam memberikan pelayanan dan peminjaman kepada pengguna perpustakaan atau user, oleh karena itu setiap buku diberi nomor kelas dan buku-buku atau bahan pustaka yang sama subjeknya akan mendapat nomor kelas yang sama dan letaknya pada rak buku ada di kelompok yang sama, sehingga memudahkan dalam penelusuran sehingga terlihat dengan jelas pentingnya klasifikasi buku dalam penelusuran koleksi. Pengguna perpustakaan akan mendapatkan kemudahan didalam mendapatkan bahan pustaka apabila sudah mengetahui dan mengenal serta memahami klasifikasi buku dan memanfaatkan bahan pustaka dengan sebaik-baiknya.

Hubungan klasifikasi dengan katalogisasi adalah tidak jauh berbeda, yaitu sama-sama bahan pustaka yang akan dijadikan pedoman untuk mencari buku, hanya saja katalogisasi adalah secara umum dapat dikatakan sebagai daftar bahan pustaka yang ada di perpustakaan untuk memudahkan mencari, dan mendapatkan kembali bahan yang dibutuhkan oleh pembaca atau petugas perpustakaan dalam memilih bahan pustaka.


(7)

Katalogisasi adalah merupakan pembuatan katalog yang meliput data mengenai pengarang, judul, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, fisik buku serta subjek heading. Katalog subjek yaitu proses penentuan tajuk subjek atau nomor kelas, dalam proses penentuan tajuk subjek juga klasifikasi (Tholib, 1986 : 1). Hubungan klasifikasi dengan katalogisasi tidak dapat dipisahkan, karena keduanya sebagai alat telusur dan salah satu isi katalogisasi subjek adalah nomor kelas bahan pustaka/buku dan biasanya katalog dibuat berupa kartu/katalog ataupun berupa buku katalog.

Setiap koleksi/bahan pustaka, yang berada di perpustakaan pusat informasi, dan atau pusat dokumentasi perlu diorganisir menurut cara sistematis. Juga demikian pengorganisasian koleksi bahan informasi di dalam perpustakaan umumnya dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu :

1. Penyusunan secara sistematis bahan itu menurut sumber klasifikasi tertentu. 2. Pembuatan daftar bahan atau katalog baik berbentuk kartu, buku atau dalam

bentuk online.

Sistem katalog klasifikasi terdiri dari 3 komponen, yaitu : 1. Katalog pengarang

2. Kartu/judul

3. Kartu tajuk subjek.

Penggunaan nomor klasifikasi buku atau biasanya disebut dengan nomor panggil/ call number adalah suatu kode yang dibuat untuk mengenal bahan pustaka agar bahan pustaka tersebut dapat dengan mudah dikenal dan mudah ditelusuri.

Di dalam pengolahan bahan pustaka, penentuan nomor klasifikasi dibuat pada proses katalogisasi. Di dalam proses katalogisasi terdapat keterangan-keterangan untuk menunjukkan pokok bahasan suatu bahan pustaka, yaitu berupa judul buku, paragraf, tempat, tahun, dan penerbit buku (Impresium), judul halaman, keterangan gambar, tinggi buku serta nomor klasifikasi.

Bagian-bagian nomor klasifikasi terdiri daripada 3 unsur, yaitu : 1. Nomor klasifikasi subjek

2. Tiga huruf pertama tajuk entri utama 3. Suku huruf pertama judul


(8)

Sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) membagi seluruh cabang ilmu pengetahuan menjadi 10 kelas atau golongan. Masing-masing kelas menggunakan 3 angka dasar sebagai simbol yang mewakili subjek. Misalnya 300 – Ilmu Sosial.

Pembagian tersebut adalah sebagai berikut : Simbol golongan ilmu pengetahuan :

000 – 099 Karya Umum 100 – 199 Filsafat 200 – 299 Agama 300 – 399 Ilmu Sosial 400 – 499 Bahasa

500 – 599 Ilmu Pengetahuan Murni 600 – 699 Ilmu Terapan (Teknologi) 700 – 799 Kesenian

800 – 899 Kesusastraan

900 – 999 Sejarah, Geografi, Biografi

Masing-masing kelas utama (pokok permasalahan) dibagi lagi secara desimal menjadi 10 seksi (golongan yang lebih kecil). Contohnya :

320 - Ilmu Politik 321 - Bentuk Negara

322 - Hubungan Negara dengan Organisasi dan Anggotanya 323 - Hubungan Negara dengan Individu dan Kelompok 324 - Pemilihan Umum

325 - Migrasi Internasional 326 - Perbudakan dan Emansipasi 327 - Hubungan Internasional 328 - Lembaga Legislatif


(9)

Masing-masing seksi dibagi menjadi 10 sub-seksi. Angka ketiga dan keempat dipisahkan dengan tanda titik (.). Contoh :

914 - Geografi Eropah 914.1 - Geografi Scotland 914.2 - Geografi Inggris 914.3 - Geografi German 914.4 - Geografi Italia

914.5 - Geografi Spanyol/Portugal 914.6 - Geografi Rusia

914.7 - Geografi Skandinavia

914.8 - Geografi Negara Lain di Eropa

Langkah-langkah membuat klasifikasi buku adalah sebagai berikut : 1. Menentukan sistem klasifikasi

Yaitu pustakawan dapat menentukan klasifikasi yang akan dipakai misalnya dengan menggunakan UDC (Universal Decimal Classification), LCC (Library of Congress Classfication), DDC (Dewey Decimal Classification). a. Menunjukkan bagan klasifikasi dengan menggunakan DDC (Dewey

Decimal Classification) edisi yang terbaru

b. Mempersiapkan buku yang akan diklasifikasi dan diinventarisasi dengan stempel pengenal serta nomor induk buku

c. Menentukan subjek buku

d. Membaca isi buku (materinya) untuk menentukan tajuk subjek. 2. Menentukan nomor klasifikasi dan boleh menentukan 2 subjek

2.2 Memasyarakatkan Klasifikasi Buku

Adapun cara memasyarakatkan klasifikasi buku kepada pengguna adalah dengan cara memberikan spesifikasi kepada pengguna pada momen atau saat-saat tertentu. Sebagai contoh kepada mahasiswa baru sebagai pengenalan perpustakaan :


(10)

1. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan yang sudah mendapat pendidikan perpustakaan dapat membantu memperkenalkan tentang klasifikasi buku dan melakukan kegiatan pengenalan perpustakaan dan teknik pemanfaatannya.

2. Sebagai perpustakaan yang menyediakan sumber informasi, maka perpustakaan boleh menyelenggarakan pendidikan penggunaan perpustakaan. Secara berkesinambungan, disamping pengenalan perpustakaan, ilmu-ilmu tentang perpustakaan, juga pelatihan proses pembuatan klasifikasi dan katalogisasi serta pelayanan perpustakaan.

3. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan membuat selebaran bidang pengolahan teknis, daftar buku baru siap diolah dan disampaikan kepada masyarakat untuk mempergunakan buku baru tersebut melalui papan informasi.

4. Sebagai pustakawan juga dapat membuat daftar bibliografi buku yang ada di perpustakaan sebagai alat utama untuk kembali bila koleksi diperlukan.

5. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan, pembuatan selebaran informasi dapat juga berupa informasi tentang buku yang telah diacak.

6. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan, maka pembuat papan/kertas petugas klasifikasi buku ditempatkannya buku di lantai I, II, III & IV dibedakan berdasarkan nomor kelas.

Pengguna perpustakaan akan diberi petunjuk tentang letak koleksi, layanan peminjaman, penyediaan data, menjawab pertanyaan referensi, apabila pengguna itu sendiri tahu tentang keberadaan perpustakaan yang sangat penting keberadaannya di tengah-tengah pengguna itu sendiri.

Peran perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi guna menunjang tujuan universitas. Oleh karena itu koleksinya harus meliputi kematakuliahan yang diselenggarakan dan juga materi pendukungnya dan juga untuk mendukung riset baik tingkat fakultas maupun universitas. Untuk itu perpustakaan harus menyediakan materi seperti buku, jurnal, majalah, koran dan lain sebagainya.


(11)

Sebenarnya peran atau tugas utama perguruan tinggi adalah memperdalam materi guna menunjang terlaksananya Tri Dharma perguruan tinggi di mana perpustakaan itu bernaung, yaitu :

1. Pendidikan dan pengajaran

2. Riset dan pengembangan ilmu dan teknologi 3. Pengabdian kepada masyarakat.

Bagi mahasiswa, perpustakaan adalah tempat untuk membaca literatur untuk perkuliahannya dan juga untuk referensi thesisnya. Tanggung jawab perpustakaan adalah menyediakan informasi yang diperlukan sehingga dengan koleksi itu akan terlihat efektifitas perpustakaan. Koleksi yang mencukupi, mahasiswa akan menemukan tujuan yang utama yaitu meniti karir kesengajaannya dengan referensi yang ada di perpustakaan.

Bagi staf pengajar, keperluan informasi yang up to date untuk perkuliahan yang mereka ajarkan ataupun keperluan riset akan sangat membantu karena staf pengajar memerlukan koleksi yang besar dan juga jurnal yang dilanggan.

Akhirnya, pengadaan dana untuk membangun perpustakaan akan sangat dibutuhkan untuk pengembangan koleksi dan para pengambil keputusan dan pustakawan.


(12)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1.Belum adanya pendidikan jasa perpustakaan secara terprogram 2.Perpustakaan perguruan tinggi adalah pusat informasi

3.Adanya koleksi tenaga, tempat, sistem dan pendataan yang lengkap yang dapat menyajikan informasi sesuai dengan permintaan pengguna

3.2 Saran

1. Diharapkan semua perpustakaan perguruan tinggi menerapkan sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) secara optimal dan benar 2. Pelayanan dan informasi perpustakaan hendaknya menjadi tujuan utama

untuk pengunjung

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi sangat tergantung kepada berbagai unsur yang saling berkaitan untuk pengguna dan juga peneliti.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Tinggi. 1994. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Indonesia : Departemen Pendidikan Tinggi.

Doyle, Lauren B. 1975. Information Retrieval and Processing. Los Angeles : Malvile Publishing Co.

Martini Hardjoprakoso. 1995. Daftar Topik Subjek Untuk Perpustakaan (Kata Pengantar) Edisi 5. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Soefrial. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius.

Yusup, M Panit. 1991. Mengenai Dunia Perpustakaan dan Informasi. Bandung : Rineka Cipta.


(1)

Sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) membagi seluruh cabang ilmu pengetahuan menjadi 10 kelas atau golongan. Masing-masing kelas menggunakan 3 angka dasar sebagai simbol yang mewakili subjek. Misalnya 300 – Ilmu Sosial.

Pembagian tersebut adalah sebagai berikut : Simbol golongan ilmu pengetahuan :

000 – 099 Karya Umum 100 – 199 Filsafat 200 – 299 Agama 300 – 399 Ilmu Sosial 400 – 499 Bahasa

500 – 599 Ilmu Pengetahuan Murni 600 – 699 Ilmu Terapan (Teknologi) 700 – 799 Kesenian

800 – 899 Kesusastraan

900 – 999 Sejarah, Geografi, Biografi

Masing-masing kelas utama (pokok permasalahan) dibagi lagi secara desimal menjadi 10 seksi (golongan yang lebih kecil). Contohnya :

320 - Ilmu Politik 321 - Bentuk Negara

322 - Hubungan Negara dengan Organisasi dan Anggotanya 323 - Hubungan Negara dengan Individu dan Kelompok 324 - Pemilihan Umum

325 - Migrasi Internasional 326 - Perbudakan dan Emansipasi 327 - Hubungan Internasional 328 - Lembaga Legislatif


(2)

Masing-masing seksi dibagi menjadi 10 sub-seksi. Angka ketiga dan keempat dipisahkan dengan tanda titik (.). Contoh :

914 - Geografi Eropah 914.1 - Geografi Scotland 914.2 - Geografi Inggris 914.3 - Geografi German 914.4 - Geografi Italia

914.5 - Geografi Spanyol/Portugal 914.6 - Geografi Rusia

914.7 - Geografi Skandinavia

914.8 - Geografi Negara Lain di Eropa

Langkah-langkah membuat klasifikasi buku adalah sebagai berikut : 1. Menentukan sistem klasifikasi

Yaitu pustakawan dapat menentukan klasifikasi yang akan dipakai misalnya dengan menggunakan UDC (Universal Decimal Classification), LCC (Library of Congress Classfication), DDC (Dewey Decimal Classification). a. Menunjukkan bagan klasifikasi dengan menggunakan DDC (Dewey

Decimal Classification) edisi yang terbaru

b. Mempersiapkan buku yang akan diklasifikasi dan diinventarisasi dengan stempel pengenal serta nomor induk buku

c. Menentukan subjek buku

d. Membaca isi buku (materinya) untuk menentukan tajuk subjek. 2. Menentukan nomor klasifikasi dan boleh menentukan 2 subjek

2.2 Memasyarakatkan Klasifikasi Buku

Adapun cara memasyarakatkan klasifikasi buku kepada pengguna adalah dengan cara memberikan spesifikasi kepada pengguna pada momen atau saat-saat tertentu. Sebagai contoh kepada mahasiswa baru sebagai pengenalan perpustakaan :


(3)

1. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan yang sudah mendapat pendidikan perpustakaan dapat membantu memperkenalkan tentang klasifikasi buku dan melakukan kegiatan pengenalan perpustakaan dan teknik pemanfaatannya.

2. Sebagai perpustakaan yang menyediakan sumber informasi, maka perpustakaan boleh menyelenggarakan pendidikan penggunaan perpustakaan. Secara berkesinambungan, disamping pengenalan perpustakaan, ilmu-ilmu tentang perpustakaan, juga pelatihan proses pembuatan klasifikasi dan katalogisasi serta pelayanan perpustakaan.

3. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan membuat selebaran bidang pengolahan teknis, daftar buku baru siap diolah dan disampaikan kepada masyarakat untuk mempergunakan buku baru tersebut melalui papan informasi.

4. Sebagai pustakawan juga dapat membuat daftar bibliografi buku yang ada di perpustakaan sebagai alat utama untuk kembali bila koleksi diperlukan.

5. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan, pembuatan selebaran informasi dapat juga berupa informasi tentang buku yang telah diacak.

6. Sebagai pustakawan atau petugas perpustakaan, maka pembuat papan/kertas petugas klasifikasi buku ditempatkannya buku di lantai I, II, III & IV dibedakan berdasarkan nomor kelas.

Pengguna perpustakaan akan diberi petunjuk tentang letak koleksi, layanan peminjaman, penyediaan data, menjawab pertanyaan referensi, apabila pengguna itu sendiri tahu tentang keberadaan perpustakaan yang sangat penting keberadaannya di tengah-tengah pengguna itu sendiri.

Peran perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi guna menunjang tujuan universitas. Oleh karena itu koleksinya harus meliputi kematakuliahan yang diselenggarakan dan juga materi pendukungnya dan juga untuk mendukung riset baik tingkat fakultas maupun universitas. Untuk itu perpustakaan harus menyediakan materi seperti buku, jurnal, majalah, koran dan lain sebagainya.


(4)

Sebenarnya peran atau tugas utama perguruan tinggi adalah memperdalam materi guna menunjang terlaksananya Tri Dharma perguruan tinggi di mana perpustakaan itu bernaung, yaitu :

1. Pendidikan dan pengajaran

2. Riset dan pengembangan ilmu dan teknologi 3. Pengabdian kepada masyarakat.

Bagi mahasiswa, perpustakaan adalah tempat untuk membaca literatur untuk perkuliahannya dan juga untuk referensi thesisnya. Tanggung jawab perpustakaan adalah menyediakan informasi yang diperlukan sehingga dengan koleksi itu akan terlihat efektifitas perpustakaan. Koleksi yang mencukupi, mahasiswa akan menemukan tujuan yang utama yaitu meniti karir kesengajaannya dengan referensi yang ada di perpustakaan.

Bagi staf pengajar, keperluan informasi yang up to date untuk perkuliahan yang mereka ajarkan ataupun keperluan riset akan sangat membantu karena staf pengajar memerlukan koleksi yang besar dan juga jurnal yang dilanggan.

Akhirnya, pengadaan dana untuk membangun perpustakaan akan sangat dibutuhkan untuk pengembangan koleksi dan para pengambil keputusan dan pustakawan.


(5)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Belum adanya pendidikan jasa perpustakaan secara terprogram 2. Perpustakaan perguruan tinggi adalah pusat informasi

3. Adanya koleksi tenaga, tempat, sistem dan pendataan yang lengkap yang dapat menyajikan informasi sesuai dengan permintaan pengguna

3.2 Saran

1. Diharapkan semua perpustakaan perguruan tinggi menerapkan sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) secara optimal dan benar 2. Pelayanan dan informasi perpustakaan hendaknya menjadi tujuan utama

untuk pengunjung

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi sangat tergantung kepada berbagai unsur yang saling berkaitan untuk pengguna dan juga peneliti.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Tinggi. 1994. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Indonesia : Departemen Pendidikan Tinggi.

Doyle, Lauren B. 1975. Information Retrieval and Processing. Los Angeles : Malvile Publishing Co.

Martini Hardjoprakoso. 1995. Daftar Topik Subjek Untuk Perpustakaan (Kata Pengantar) Edisi 5. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Soefrial. 1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius.

Yusup, M Panit. 1991. Mengenai Dunia Perpustakaan dan Informasi. Bandung : Rineka Cipta.