Persepsi Pengguna Terhadap Koleksi Buku Bidang Ilmu Komputer Di Perpustakaan STMIK Potensi Utama.

(1)

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP KOLEKSI BUKU BIDANG ILMU KOMPUTER DI PERPUSTAKAAN

STMIK POTENSI UTAMA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

SEPTIA MUNAWARAH NIM 120723043

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

ABSTRAK

Septia munawarah. 2014. Persepsi Pengguna Terhadap Koleksi Buku Bidang Ilmu Komputer Pada Perpustakaan STMIK Potensi Utama. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap koleksi ilmu komputer yang ada pada perpustakaan STMIK Potensi Utama. Metode dalam penelitian ini ada adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah 4.642, jumlah sampel menggunakan penentuan ukuran slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 98 orang yang terdiri dari semua program studi yang ada pada STMIK potensi Utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan STMIK Potensi Utama dapat dilihat sebagai berikut : (1) Persepsi pengguna terhadap relevansi ketersediaan koleksi bidang ilmu komputer pada perpustakaan sangat perlu diperbaharui berdasarkan pekembangan ilmu komputer yang setiap saat bisa berubah, agar pengguna perpustakaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Karena dapat dipersentasikan 90,6% responden menyatakan koleksi perlu diperbaruhi berdasarkan perkembangan ilmu komputer. (2) Persepsi pengguna terhadap kelengkapan koleksi bidang ilmu komputer yang ada di perpustakaan yaitu yang ada kurang lengkap sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Karena dapat dipersentasikan 56,12% responden menyatakan kelengkapan koleksi pada perpustakaan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi, Sebaiknya koleksi yang tersedia harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan, seingga nantinya koleksi bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh pengguna perpustakaan. (3) Persepsi pengguna terhadap kecukupan koleksi untuk mata kuliah wajib (MKK dan MKDK) 48,9% sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, namun 64 % untuk kebutuhan informasi tugas dan kebutuhan informasi buku ilmu komputer terbaru belum memenuhi kebutuhan pengguna karena perkembangan ilmu komputer yang terus meningkat.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan kasih-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Persepsi Pengguna Tehadap Koleksi Buku Bidang Ilmu Komputer Pada

Perpustakaan STMIK Potensi Utama”, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial.

Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas dari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis yang tidak luput dari segala kekurangan, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Selama proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak secara moril maupun materil.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty Kahar, M.Pd selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Joner Hasugian, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktu, serta penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.

4. Ibu Dra. Hj. Eva Rabita, M.Hum selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu, serta penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Zurni Zanara Samosir, M.Si selaku dosen penguji I, yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini. 6. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, MP selaku dosen penguji II, yang


(4)

7. Seluruh staff pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis dan pegawai administrasi di Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi.

8. Bapak Pimpinan dan staf Perpustakaan, STMIK Potens Utama.

9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku Ayah (Darizal) dan Ibu (Helmizah) tercinta, yang telah banyak memberikan dukungan, semangat, dan senantiasa mendo’akan penulis selama ini.

10.Buat Abang penulis (Bang ade rahmadiansyah) serta Adek (muhammad syathir mahfud ) yang telah memberi semangat dan Do’a selama ini.

11.Buat Sahabat-sahabatku. Shinta, kristy, Febi, pri, ojik, fandi, bg aan, icad, rian, ridho, maya, neni, wendi terimakasih untuk kebersamaan kita selama ini yang telah memberi semangat dan dukungan selama pembuatan skripsi ini.

12.Teman-teman seperjuangan stambuk 2012 ekstensi.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat, dukungan, bantuan dan doa selama ini.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 2014 Penulis

Septia munawarah Nim: 120723009


(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Ruang Lingkup ... 3

BAB II KAJIAN TEORI 2.1Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.2Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 4

2.3Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.4Pengertian Persepsi ... 6

1.4.1Konsep persepsi. ... 8

1.4.2Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi... 9

1.4.3Macam-macam persepsi ... 10

1.4.4Proses pembentukan persepsi ... 10

1.4.5Pengelompokan persepsi ... 11

2.5Koleksi buku perpustakaan ... 12

2.5.1 Relevansi Koleksi... 13

2.5.2 Kelengkapan Koleksi ... 14

2.5.3 Kecukupan koleksi ... 15

2.5.3 Kemutakhiran Koleksi ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Metode Penelitian ... 18

3.2Lokasi Penelitian ... 18

3.3Populasi ... 18

3.4Sampel ... 19

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.6Jenis dan Sumber Data ... 20

3.7Kisi-Kisi Kuesioner ... 20

3.8Analisis Data ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Relevansi Koleksi ... 22

4.1.1Koleksi bidang ilmu komputer yang ada perlu diperbaharui berdasarkan perkembangan ilmu ... 22

4.1.2Dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah di perpustakaan ... 23

4.1.3 Perpustakaan menyediakan koleksi terbaru tentang ilmu Komputer... 24

4.2 Kelengkapan Koleksi ... 25

4.2.1 oleksi ilmu komputer yang tersedia sudah lengkap ... 25

4.2.2 koleksi yang tersedia pada perpustakaan membantu anda dalam penelusuran informasi... 26


(6)

4.2.3 Buku di perpustakaan telah memenuhi kebutuhan anda ... 27 4.2.4 Koleksi bidang ilmu komputer di perpustakaan sudah memadai ... 28 4.3Kecukupan koleksi ... 29

4.3.1 Koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan bisa membantu

anda dalam mengerjakan tugas kuliah ... 29 4.3.2Jumlah buku mata kuliah wajib ilmu komputer (MKDK dan

MKK) di perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan ... 30 4.3.3 Tentang buku-buku ilmu komputer yang disediakan di

perpustakaan 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 32 5.2Saran ... 32 DAFTAR PUSTAKA ... 33


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi-kisi angket ... 19 Tabel 2 : Koleksi bidang ilmu komputer yang ada perlu diperbaharui

berdasarkan perkembangan ilmu... 22 Tabel 3 : Dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan

mudah di perpustakaan ... 23 Tabel 4 : Perpustakaan menyediakan koleksi terbaru tentang ilmu

Komputer... 24 Tabel 5 : koleksi ilmu komputer yang tersedia sudah lengkap ... 25 Tabel 6 : koleksi yang tersedia pada perpustakaan membantu

anda dalam penelusuran informasi ... 26 Tabel 7 : Buku di perpustakaan telah memenuhi kebutuhan anda ... 27 Tabel 8 : Koleksi bidang ilmu komputer di perpustakaan sudah memadai ... 28 Tabel 9 : Koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan bisa membantu anda dalam mengerjakan tugas kuliah………. 29 Tabel 10 :Jumlah buku mata kuliah wajib ilmu komputer (MKDK dan MKK)

di perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan ... 30 Tabel 11 :Tentang buku-buku ilmu komputer yang disediakan di perpustakaan 31


(8)

ABSTRAK

Septia munawarah. 2014. Persepsi Pengguna Terhadap Koleksi Buku Bidang Ilmu Komputer Pada Perpustakaan STMIK Potensi Utama. Medan: Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap koleksi ilmu komputer yang ada pada perpustakaan STMIK Potensi Utama. Metode dalam penelitian ini ada adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah 4.642, jumlah sampel menggunakan penentuan ukuran slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 98 orang yang terdiri dari semua program studi yang ada pada STMIK potensi Utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusunnya ke dalam tabel kemudian dihitung. Interpretasi data dilakukan berdasarkan besar persentase jawaban dari responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan STMIK Potensi Utama dapat dilihat sebagai berikut : (1) Persepsi pengguna terhadap relevansi ketersediaan koleksi bidang ilmu komputer pada perpustakaan sangat perlu diperbaharui berdasarkan pekembangan ilmu komputer yang setiap saat bisa berubah, agar pengguna perpustakaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Karena dapat dipersentasikan 90,6% responden menyatakan koleksi perlu diperbaruhi berdasarkan perkembangan ilmu komputer. (2) Persepsi pengguna terhadap kelengkapan koleksi bidang ilmu komputer yang ada di perpustakaan yaitu yang ada kurang lengkap sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Karena dapat dipersentasikan 56,12% responden menyatakan kelengkapan koleksi pada perpustakaan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi, Sebaiknya koleksi yang tersedia harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan, seingga nantinya koleksi bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh pengguna perpustakaan. (3) Persepsi pengguna terhadap kecukupan koleksi untuk mata kuliah wajib (MKK dan MKDK) 48,9% sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna, namun 64 % untuk kebutuhan informasi tugas dan kebutuhan informasi buku ilmu komputer terbaru belum memenuhi kebutuhan pengguna karena perkembangan ilmu komputer yang terus meningkat.


(9)

BAB I

PENDAHULUAAN

1.1. Latar Belakang

Perpustakaan perguruan tinggi adalah sarana penunjang kegiatan akademik dalam rangka membantu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang bersangkutan dalam mencapai tujuannya yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan yang ada dan berkembang saat ini telah digunakan sebagai pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan atau jasa lainnya. Perpustakaan menjadi media dan pusat informasi serta sumber ilmu pengetahuan yang tidak ada habis-habisnya untuk digali, ditimba dan dikembangkan. Ketersediaan koleksi di perpustakaan merupakan hal penting untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia.

Koleksi yang ada juga semakin beragam, mulai dari tercetak dan non cetak yang semakin berkembang pula sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan akan teknologi dan informasi. Koleksi yang tersedia dalam bentuk maya juga semakin mudah diakses dengan layanan berbasis web yang lebih mudah dan efisien dalam pengaksesannya. Permasalahannya, koleksi yang bagaimana yang berdayaguna bagi pengguna perpustakaannya. Hal ini tentu tergantung pada kesesuaian informasi yang diinginkan pengguna perpustakaan. Oleh sebab itu, koleksi yang tersedia harus sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan, sehingga nantinya koleksi bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Koleksi perpustakaan sangat tergantung adanya pengguna dan pustakawan. Akan lebih tepat apabila antara keinginan dan permintaan pengguna perpustakaan terhadap koleksi perpustakaan dikomunikasikan. Oleh karena itu, menghadirkan koleksi perpustakaan yang sesuai keinginan pengguna terus diupayakan, meskipun makin sedikit saja pengguna yang paham dan sadar akan keberadaan koleksi perpustakaan untuk kebutuhannya.

Dalam meningkatkan ketersediaan koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna, perpustakaan STMIK Potensi Utama berupaya meningkatkan layanan perpustakaan dengan mengembangkan koleksinya. Tetapi permasalahannya


(10)

apakah koleksi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan? Persepsi ini merupakan dasar dari peningkatan ketersediaan koleksi baik.

Pengguna perpustakaan merupakan tolok ukur bagi kemajuan perpustakaan, pengguna perpustakaan akan sering berkunjung ke perpustakaan apabila kebutuhan informasi yang di butuhkan terpenuhi, persepsi pengguna terhadap koleksi perpustakaan juga dapat sebagai masukan yang baik tehadap perkembangan koleksi perpustakaan, persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.

Perpustakaan berlandasan Tri Darma Perguruan Tinggi maka perpustakaan pada STMIK Potensi Utama dituntut untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. STMIK Potensi Utama merupakan sekolah tinggi khusus ilmu komputer karena jurusan yang ada di sekolah tinggi ini juga jurusan yang berhubungan dengan informasi, seperti teknik informasi, manajemen informasi dan sistem informasi. Ilmu komputer merupakan ilmu informasi yang tiap saat bisa berubah, dikarenakan perkembangan ilmu komputer setiap harinya meningkat dengan sangat pesat.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, pada perpustakaan STMIK Potensi Utama memiliki 1.460 koleksi perpustakaan, koleksi buku pada perpustakaan STMIK Potensi Utama merupakan buku ilmu komputer, sehingga perpustakaan dituntut untuk terus meningkatkan koleksi buku agar dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa, karena perkembangan ilmu komputer terus meningkat, sehingga dapat ditinjau bahwa penurunan informasi terjadi pada koleksi, informasi yang ada pada koleksi yang lama masih sahih namun sudah tergantikan oleh karya berikutnya, sehingga dapat dikatakan informasi yang lama telah terserap oleh dokumen lain.

Oleh karena itu perlu diketahui persepsi pengguna perpustakaan terhadap koleksi ilmu bidang komputer pada perpustakaan STMIK Potensi Utama. Diharapkan persepsi ini dapat menginterpretasikan mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan dalam pemenuhan kebutuhan


(11)

informasi mereka. Harapannya adalah agar perpustakaan STMIK Potensi Utama dapat lebih maju dan ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bedasarkan penjelasan tersebut, peneliti perlu untuk melakukan penelitian tentang bagai mana persepsi pengguna tehadap koleks buku bidang ilmu komputer pada Perpustakaan STMIK Potensi Utama.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, bagaimanakah persepsi pengguna terhadap koleksi buku bidang ilmu komputer di Perpustakaan STMIK Potensi Utama?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap koleksi buku bidang ilmu komputer di Perpustakaan STMIK Potensi Utama.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat bagi:

a. Perpustakaan STMIK Potensi Utama, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan dan memperbarui koleksi di Perpustakaan.

b. Peneliti, dapat menambah pengembangan dan pengetahuan terutama mengenai koleksi bahan pustaka bidang ilmu komputer.

c. Peneliti berikutnya, dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang terkait dengan persepsi pengguna terhadap koleksi buku bidang ilmu komputer.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah persepsi pengguna terhadap koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan STMIK Potensi Utama.


(12)

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pengertian perpustakaan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 2014 Pasal 1 butir 10 adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi.

Perpustakaan perguruan tinggi juga diatur dalam UU No.43 Tahun 2007 Pasal 24 yaitu:

1. Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.

2. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

4. Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditinjau bahwa perpustakaan perguruan tinggi diadakan untuk menunjang pencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004,47) merumuskan tujuan perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut:


(13)

1. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa dan staf lainnya bagi kelancaran program pengajaran di perpustakaan perguruan tinggi.

2. Mengadakan buku, jurnal dan pustaka lainnya yang diperlukan untuk penelitian sejauh dana tersedia.

3. Mengusahakan, menyimpan dan merawat pustaka yang bernilai sejarah, yang dihasilkan oleh sivitas akademik.

4. Menyediakan sarana bibliografi untuk menunjang pemakaian perpustakaan.

5. Menyediakan tenaga yang cukup serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan dan bila perlu mampu memberikan pelatihan penggunaan perpustakaan.

6. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditinjau bahwa tujuan dari perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai penyedia jasa pelayanan informasi meliputi pengumpulan, pelestarian, pengolahan, memanfaatkan dan menyebarkan informasi sehingga dapat dimanfaatkan pengguna, menyediakan fasilitas yang mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika, memberikan berbagai jasa informasi serta mengembangkan mutu perguruan tinggi pada tempatnya bernaung.

2.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Dalam pencapaian tujuan yang sempurna harus didukung juga dengan fungsinya. Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi yang terurai dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 3) adalah:

1) Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksana evaluasi pembelajaran.

2) Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

3) Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.


(14)

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

5) Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non-akademik.

6) Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. 7) Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Uraian tersebut berkaitan dengan gagasan yang didefenisikan Sutarno (2006, 36) bahwa fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi).

Dari penjelasan tersebut dapat ditinjau bahwa fungsi dari sebuah perpustakaan perguruan tinggi sebagi penunjang proses pendidikan, pengabdian dan penelitian untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan sivitas akademikanya. Memiliki kualitas koleksi yang memadai dan sesuai terhadap kebutuhan sehingga menimbulkan kepuasan akan kebutuhan informasi para pengguna.

2.4 Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Menurut William james yang dikutip oleh Widyatun (2004, 110) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman yang terbentuk berupa data-data yang didapat oleh panca indra, hasil pengolahan otak dan ingatan. Walgito (2004,70) “mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh


(15)

organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti,dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu”. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.

Menurut Waidi (2006, 118) Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandangnya. Persepsi juga bertautan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah sadar kita. File itu akan segera muncul ketika adastimulus yang memicunya, ada kejadian yang membukanya. Persepsimerupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi di sekitarnya.

Dari penjelasan di atas dapat ditinjau bahwa persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang di milikinya.

2.4.1 Konsep Persepsi

Sugihartono (2007, 8) mengemukakan bahwa persepsi adalah kemampuan dari otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses yang sudah diterima oleh alat indera. Persepsi manusia berbeda-beda dilihat dari perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu hal itu baik dan bisa juga sesautu hal itu buruk. Ada juga dari apa yang sudah dipersepsi menimbulkan


(16)

kesan positif maupun kesan negative yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata.

a. Persepsi pada tahapan ini individu menangkap stimulus yang datang dari luar yang diterima oleh alat indera. Individu sadar akan keberadaan yangdipersepsi sehingga dapat menimbulkan suatu persepsi dari apa yangsudah diinderanya.

b. Sikap dari apa yang sudah distimulus oleh individu dan menimbulkan suatu persepsi, maka individu tersebut dapat menyatakan sikap atau pendapat mengenai keberadaan stimulus yang sudah diindera tersebut. Sikap ini bisa berupa positif maupun negative tergantung dari sudut pandang individu tersebut mempersepsi.

Perilaku pada tahapan ini merupakan proses akhir dari persepsi yaitu menghasilkan suatu respon dan bisa juga berperilaku sebagai akibat dari persepsi.

Jalaludin Rakhmat (2007: 51) menyatakan persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Menurut Suharman (2005: 23) menyatakan: “persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau menafsir informasi yang diperoleh melalui system alat indera manusia”. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera,pengenalan pola, dan perhatian.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengambarkan persepsi ada beberapa tahapan terjadinya suatu persepsi terhadap stimulus yang diterima yang kemudian dapat menentukan sikap baik berupa positif maupun negative dan terakhir berupa respon yang menimbulkan suatu perilaku.

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi seseorang dalam menilai sesuatu hal tentunya memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penilaiannya, setiap orang tidak memiliki pendapat yang sama terhadap suatu objek, karena setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda. Menurut Walgito (2004, 70) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat dikemukakan beberapa faktor, yaitu:

a. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang


(17)

mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

b. Alat indra, syaraf dan susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus, disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otaksebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan motoris yang dapat membentuk persepsi seseorang.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi.Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpulan objek.

Menurut suwarno (2009, 57) faktor yang mempengaruhi perbedaan informasi yang ditrima antra lain:

1. Stereotip, yaitu pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari masyarakat tertentu.

2. Persepsi diri, yaitu pandangan terhadap diri sendiri yang dapat mempengaruhi pembentukan kesan pertama.

3. Situasi dan kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang dipengaruhi oleh stuasi atau kondisi tertentu.

4. Ciri yang ada pada diri orang lain, yaitu daya tarik fisik seseorang yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali bertemu.

Berdasarkan uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut maka persepsi individu berbeda satu sama lain dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu objek, stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama. Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan-perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya. 2.4.3 Macam-macam Persepsi

Terdapat dua macam persepsi, yaitu External Perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang datang dari luar diri individu dan Self


(18)

Perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri. Dengan persepsi, individu dapat menyadari dan dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang keadaan diri individu (Sunaryo, 2004, 45).

Rokeach (Walgito, 2003) memberikan pengertian bahwa dalam persepsi terkandung komponen konitif dan juga komponen konatif, yaitu sikap merupakan predisposing untuk merespons, untuk berperilaku. Ini berarti bahwa sikap berkaitan dengan perilaku, sikap merupakan predis posisi untuk berbuat atau berperilaku.

Berdasarkan pendapat-pendapat ini juga dapat dikemukakan bahwa persepsi mengandung komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen konatif, yaitu merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang pada suatu obyek sikap merupakan manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap obyek sikap. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan lainnya. Jadi, terdapat pengorganisasian secara internal diantara ketiga komponen tersebut.

2.4.4 Proses Pembentukan Persepsi

Proses terjadinya persepsi dapat dikatakan sebagai suatu proses yang unik karena menggambarkan sesuatu yang terkadang berbeda dengan kenyataan. Proses tersebut dapat dikatakan sebagai praduga atau anggapan sesaat. Proses terjadinya persepsi dapat dimulai dari objek yang menimbulkan rangsangan hingga dapat disadari dan dimengerti. Menurut Kenneth dalam Mulyana (2002, 169) “Ada tiga aktivitas dalam proses persepsi yaitu seleksi, organisasi, dan interpretasi”. Sedangkan menurut Thoha (2003, 145) proses terbentuknya persepsi didasari pada beberapa tahapan:

1. Stimulus atau rangsangan. Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan pada suatu stimulus atau rangsangan yang hadir dari lingkungannya.

2. Registrasi. Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang berpengaruh melalui alat indera yang dimilikinya. Seseorang dapat mendengarkan atau melihat informasi yang terkirim kepadanya. Kemudian mendaftar semua informasi yang terkirim kepadanya tersebut.


(19)

3. Interprestasi. Interprestasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interprestasi bergantung pada cara pendalamannya, motivasi dan kepribadian seseorang.

Menurut Widyatun (1999, 111), “Proses terjadinya persepsi adalah karena objek yang merangsang untuk ditangkap oleh panca indera objek menjadi perhatian panca indera kemudian objek perhatian tadi dibawa ke otak hingga terjadi kesan atau respon, respon dibalikkan ke indera berupa tanggapan atau persepsi hasil kerja indera berupa pengalaman hasil pengolahan otak”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa proses persepsi terjadi ketika individu mendapatkan stimulus atau rangsangan kemudian individu melakukan seleksi terhadap stimulus yang mengenainya, dan disini berperannya perhatian yang kemudian menjadi respon dalam pikiran manusia. Respon sebagai reaksi terhadap stimulus tersebut dan kemudian terjadilah persepsi.

2.4.5 Pengelompokan Persepsi

Pengelompokan persepsi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu persepsi mengenai benda dan persepsi sosial. Menurut Suwarno (2009, 53) yang membedakan persepsi benda dan persepsi sosial adalah:

Sifat dari unsur-unsur mediasi atau pengantar, kemajemukan stimulinya dan peranan dari proses kontruksi dalam pemberian makna. Objek stimulus persepsi benda bersifat nyata dan dapat diraba. Unsur perantaranya terbatas seperti gelombang cahaya, suara, suhu dan gerakan lain yang pada umumnya merupakan gerakan fisik. Sedangkan persepsi sosial bisa trjadi karena kotak secara tidak langsung, cerita orang lain, surat kabar, radio dan lainnya.

Jenis-jenis persepsi pada manusia menurut mulyana (2002, 171) sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi manusia ( persepsi sosial). Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan sebagai berikut:

1. Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) merupakan proses penafsiran terhadap objek-objek yang tidak bernyawa yang ada sekitar lingkungan kita. Tekadang dalam mempersiapkannya lingkungan fisik, kita melakukan kekeliruan, karena terkadang indera kita menipu, itulah yang disebut ilusi. Persepsi terhadap objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor: latar


(20)

belakang nilai, keyakinan dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi faktual alat-alat indera.

2. Persepsi terhadap manusia (persepsi sosial) proses menangkap arti objek-objek dan kejadian-kejadian yang kita lihat alami dalam lingkungan kita. Oleh karena manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan mengandung resiko. Setiap orang mempunyai gambaran berbeda mengenai realitas disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulakan bahwa persepsi pada umumnya dikelompokan menjadi dua jenis yaitu persepsi benda yang bersifat nyata dan dapat diraba sedangkan persepsi sosial besifat perantara terbatas yang hanya bisa dirasakan berupa cahaya, suara, suahu dan lainnya. Masing-masing persepsi memiliki rangsangan dan proses yang berbeda.

2.5 Koleksi buku perpustakaan

Pada perpustakaan tentunya memiliki koleksi untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam penelusuran informasi. Koleksi perpustakaan menurut Siregar (2002, 2) adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi Kata koleksi berarti “kumpulan yang berhubungan dengan studi atau penelitian”. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 19) koleksi perpustakaan berarti kumpulan buku-buku dan atau non buku, seperti: bagan, bentuk mikro, berkas komputer, bola dunia (globe), buku, film, foto udara, gambar, kartu peraga, peta, piringan hitam, VCD, DVD, slide dan lain-lain.

Koleksi pada perpustakaan harus lengkap dan beragam, agar koleksi perpustakaan cocok dengan kebutuhan pengguna maka staf perpustakaan seharusnya memperhatikan koleksi pustaka apa yang akan diadakan. Untuk mengetahui kebutuhan pengguna tersebut, informasi yang pelu dikumpulkan adalah jenis fakultas, program studi, jenjang pendidikan, mata kuliah yang ditawarkan, penelitian yang dilaksanakan oleh sejumlah pengajar dan mahasiswa serta masyarakat umum pengguna perpustakaan. Penelitian ini dilakukan secara priodik, mengingat kebutuhan masyarakat mengenai koleksi selalu berubah sesuai dengan perkembangan IPTEK agar informasi yang dicari akan lebih mudah diperoleh. Menurut Sutarno (2006, 75) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi perpustakaan yaitu :


(21)

a. Kerelevanan koleksi b. Kelengkapan koleksi c. Kemutakhiran koleksi

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditinjau bahwa koleksi perpustakaan merupakan kumpulan bahan koleksi baik berupa buku ataupun non buku yang dapat digunakan oleh pengguna perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi, karena kebutuhan pengguna perpustakaan beragam akan informasi maka petugas perpustakaan seharusnya memperhatikan koleksi pustaka apa yang akan diadakan, supaya cocok dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.

2.5.1. Relevansi Koleksi

Kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi apa yang dibutuhkan pengguna perpustakaan dikenal dengan istilah relevansi. Hal ini berarti koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Menurut Siregar (2002, 8) “salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian, perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.

Relevansi juga dapat diartikan bahwa suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya pada petugas pustakawan. Karena relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada perpustakaan yang abik. Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan antara sumber informasi dengan penerima informasi yang benar.

Menurut Andriani (2003, 11) menyatakan bahwa “Relevansi merupakan suatu yang dipahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”. sedangkan menurut Purnomo (2006, 9) “dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat ditinjau bahwa relevansi koleksi merupakan kesesuaian koleksi yang ada di perpustakaan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, sehingga penguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Jadi dapat diketahui bahwa relevansi dapat dimaknai sebagai kesesuaian, keterkaitan atau keselarasan antara bahan pustaka yang


(22)

tersedia dengan kebutuhan informasi. Prinsip relevansi dalam penyediaan bahan perpustakaan mutlak dibutuhkan, karena salah satu orientasi perpustakaan adalah pemenuhan kebutuhan pengguna perpustakaan.

2.5.2 Kelengkapan Koleksi

Pada sebuah perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya, perpustakaan dituntut untuk melengkapi koleksinya seperti yang dijelaskan pada Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 43) “kelengkapan koleksi hendaknya jangan terdiri atas buku ajar yang langsung dipakai dalam perkuliahan, tetapi juga meliputi bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada secara lengkap”. Menurut Siregar (1998, 6) kelengkapan koleksi perpustakaan tidak hanya terdiri dari buku-buku teks saja tetapi juga menyangkut bidang ilmu lain yang berkaitan dengan bahan penelitian.

Jumlah koleksi perpustakaan yang diwajibkan disesuaikan dengan jumlah mata kuliah yang ditawarkan dan jumlah mahasiswa, besarnya koleksi perpustakaan Perguruan Tinggi tergantung pada jenjang pendidikan yang dilaksanakan pada Perguruan Tinggi yang bersangkutan dan mata kuliah yang ditawarkan serta jumlah mahasiswa, Perpustakaan Perguruan Tinggi wajib menyediakan 80% dari bahan bacaan wajib mata kuliah yang ditawarkan di Perguruan Tinggi. Masing-masing judul bahan bacaan tersebut disediakan 3 eksamplar untuk setiap 100 mahasiswa, di mana 1 eksemplar untuk pinjaman jangka pendek dan 2 eksamplar lainnya untuk pinjaman jangka panjam. Seperti yang dijelaskan oleh Standar Nasional Perguruan Tinggi Negeri (2011) “jumlah buku wajib dihitung menggunakan rumus 1 program studi x (144 sks dibagi 2 sks per mata kuliah) x 2 judul permata kuliah = 144 judul buku wajib per program studi. Judul buku pengembangan = 2 x jumlah buku wajib, untuk penambahan koleksi 1% dari total koleksi (judul) yang sudah ada, atau minimal 1 judul untuk 1 mata kuliah. Selain itu untuk bahan baca pendukungnya perpustakaan wajib mengadakan bahan bacaan lain yang relevan dengan mata kuliah yang ditawarkan, serta program-program penelitian dan pengabdian masyarakat di Perguruan Tinggi”.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditinjau bahwa pada perpustakaan dituntut untuk melengkapi koleksi agar pengguna dapat memenuhi kebutuhan


(23)

informasi, hendaknya kelengkapan koleksi perpustakaan disesuaikan dengan bidang ilmu dan banyaknya jumlah mahasiswa agar ada keterkaitan dengan ilmu yang diterapkan di universitas yang bersangkutan.

2.5.3 Kecukupan Koleksi

Jumlah koleksi perpustakaan yang diwajibkan disesuaikan dengan jumlah mata kuliah yang ditawarkan dan jumlah mahasiswa di perguruan tinggi. Menurut Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi Kategori C (2001, 2-3) Jumlah koleksi perpustakaan yang diwajibkan disesuaikan dengan jumlah mata kuliah yang ditawarkan dan jumlah mahasiswa di perguruan tinggi.

1. Program Diploma dan S-1 a. Jumlah buku wajib:

1 judul untuk setiap mata kuliah wajib universitas (MKU). 1 judul untuk mata kuliah dasar keahliah (MKDK).

2 judul untuk mata kuliah keahlian (MKK) Jadi Jumlah buku wajib yang harus disediakan: - 5 % dari jumlah mahasiswa yang mengikuti MKU - 10 % dari jumlah mahasiswa yang mengikuti MKDK - 10 % dari jumlah mahasiswa yang mengikuti MKK. b. Jumlah buku anjuran.

Jumlah (MKU + MKDK + MKK) x 5 judul.

Ini berarti 5 judul untuk bahan bacaan pengayaan untuk setiap mata kuliah.

Jadi jumlah buku anjuran yang disediakan adalah 1 % dari jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah yang ditawarkan.

c. Melanggan sekurang-sekurangnya 1 (satu) judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

2. Progaram Pascasarjana.

a. Memiliki 500 Judul pustaka per program studi

b. Melanggan 2 (dua) jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

Menurut Standar Nasional Perpustakaan perguruan tinggi 2011 penambahan pada bahan koleksi 1% dari penambahan koleksi (judul) yang ada, atau minimal satu judul untuk koleksi yang sudah ada. Perpustakaan juga wajib menyediakan koleksi khusus perpustakaan perguruan tinggi, yaitu bahan perpustakaan yang berupa hasil penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi minimal 1000 judul.


(24)

Menurut Standar Nasional Perpustakaan perguruan tinggi (2011) penambahan pada bahan koleksi 1% dari penambahan koleksi (judul) yang ada, atau minimal satu judul untuk koleksi yang sudah ada. Perpustakaan juga wajib menyediakan koleksi khusus perpustakaan perguruan tinggi, yaitu bahan perpustakaan yang berupa hasil penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi minimal 1000 judul.

Berdasarkan penjelas tersebut dapat ditinjau bahwa perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan buku 1 buku untuk mata kuliah wajib atau di sesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah. Untuk buku bacaan sebagai buku anjuran perpustakaan menydiakan 5 judul buku untuk masing-masing mata kuliah atau 1% dari jumlah mahasiswa. Jurnal ilmiah yang dimiliki oleh perpustakaan 1 judul untuk setiap mata kuliah.

2.5.4 Kemutakhiran Koleksi

Tingkat kemutakhiran koleksi mencerminkan tingkat kekinian (actuality) informasi dari karya tulis tersebut. Batasan yang mereka berikan untuk literatur baru umumnya adalah yang berusia 0-5 tahun. Rifai (1997, 180) juga menggaris bawahi pentingnya mengacu terbitan dengan usia tidak lebih dari 10 tahun.

Untuk tujuan akreditasi berkala ilmiah di Indonesia, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah menerbitkan Instrumen Evaluasi untuk Akreditasi Berkala Ilmiah (2001, 22). Dalam petunjuk ini diisyaratkan bahwa kemutakhiran referensi (pustaka acuan) merupakan salah satu aspek substansial yang dinilai dalam pengakreditasian jurnal ilmiah nasional.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat ditinjau bahwa kemutakhiran

koleksi merupakan informasi terbaru yang ada pada sebuah karya tulis. Koleksi

hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Ini berarti bahwa perpustakaan harus mengadakan dan memperbaharui bahan perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang dapat membantu penulis untuk menjelaskan karakteristik dari sebuah subjek yang diteliti. Menurut Erlina (2011: 20), “penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek individu, organisasi, industri atau perspektif yang lainnya”.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan STMIK Potensi Utama yang beralamat Jalan Yos Sudarso km.6,5 No. 3-A Tanjung Mulia Sumatra Utara 20241, Indonesia.

3.3. Populasi

Populasi merupakan objek atau sumber data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Sugiyono (1999: 72) mengemukakan bahwa populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota aktif Perpustakaan STMIK Potensi Utama adalah 4.642 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi untuk dijadikan subjek dan objek penelitian. Menurut Arikunto (2006, 131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk menentukan Sampel, penulis membatasi jumlah populasi untuk dijadikan sampel sebab jumlah populasi penelitian yang besar. Untuk menghitung ukuran banyak sampel penelitian ini, penulis menggunakan rumus Slovin, yaitu:


(26)

n = N 1+ N (e)2

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10 %, (Umar, 2008:78) n = N

1+ N(e)2 n = 4642

1+4642 (10 %)2 n = 4642

1+4642 (0.01) n = 4642

1+47,42 n = 4642

47,42 n = 97,89 n = 98 orang

Untuk menentukan siapa yang menjadi sampel maka digunakan teknik

probability sampling yaitu proportionate stratified random sampling (sampel

berstrata proporsional) yaitu dengan menyebarkan angket atau kuesioner kepada responden. Menurut Sugiyono (2012, 123) teknik pengambilan sampel ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

1.5Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian digunakan teknik pengumpulan data, sebagai berikut:

1. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai literatur dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.


(27)

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya Subagyo (2007, 87). Data ini diperoleh melalui kegiatan yang menggunakan instrumen (angket) yang telah dipersiapkan sebelumnya dan disebarkan kepada responden.

2. Data Sekunder

Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, artikel, serta dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian.

3.7 Kisi-kisi Kuesioner

Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:

Tabel 3.1: Kisi-Kisi Angket Persepsi Pengguna

Variabel Indikator Nomor Item Jumlah

Persepsi Pengguna

Relevansi Koleksi 1 , 2, 3 3 Kecukupan Koleksi 4, 5, 6, 7 6 Kelengkapan Koleksi 8, 9, 10 3

Jumlah 10

3.8 Analisis Data

Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dirangkum menjadi intisari yang terjaga kebenarannya. Bogdan dalam Sugiyono (2012, 332) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain. Selanjutnya data tersebut


(28)

kemudian ditabulasi dengan menyusun ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya untuk selanjutnya dianalisis dan di interpretasikan.

Untuk menghitung persentase jawaban yang diberikan responden digunakan rumus sebagai berikut:

P = f X 100%

n

Keterangan: P = Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah Responden

Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data, peneliti menggunakan metode penafsiran dari Arikunto (2002, 246) dengan rincian sebagai berikut:

 0% : Tidak satupun dari responden

 1-25%% : Sebagian kecil dari responden

 26-49% : Hampir setengah dari responden

 50% : Setengah dari responden

 51-75% : Sebagian besar dari responden

 76-99% : Hampir seluruhnya dari responden


(29)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang datanya diperoleh dari penyebaran angket kepada responden penelitian pada STMIK Potensi Utama. Jumlah pertanyaan keseluruhan 10 butir. Kuesioner disebarkan kepada 98 responden yang terdiri dari mahasiswa program studi (teknik informasi, manajemen informasi, dan system informasi) pada STMIK Potensi Utama. Untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap koleksi bidang ilmu komputer yang dilihat melalui relevansi koleksi, kemutakhiran koleksi dan kecukupan koleksi dengan hasil pembahasan sebagai berikut:

4.1. Relevansi koleksi

Untuk mengetahui kesesuaian antara ketersediaan koleksi pada perpustakaan dengan informasi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan pada Perpustakaan STMIK Potensi Utama, dapat dilihat dari hasil jawaban responden No. 1, 2, 3. 4.1.1. Koleksi buku Bidang Ilmu Komputer yang ada Perlu diperbaharui

Berdasarkan Perkembangan Ilmu

Untuk mengetahui apakah koleksi ilmu komputer yang ada perlu di perbaharui berdasarkan perkembangan ilmu:

Tabel 4.1: Koleksi buku Bidang Ilmu Komputer yang ada Perlu diperbaharui Berdasarkan Perkembangan Ilmu

No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

1 Sangat Perlu 42 42,8 %

Perlu 36 36,8 %

Tidak Perlu 10 10,2 %

Tidak Tahu 10 10,2 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 2 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 42 responden (42,8%) menyatakan sangat perlu koleksi buku bidang ilmu komputer diperbaharui berdasarkan perkembangan ilmu, selanjutnya 36


(30)

responden (36,8%) menyatakan perlu koleksi buku bidang ilmu komputer diperbaharui berdasarkan perkembangan ilmu, kemudian 10 responden (10,2%) menyatakan tidak perlu koleksi buku bidang ilmu komputer diperbaharui berdasarkan perkembangan ilmu dan 10 responden (10,02%) menyatakan tidak perlu koleksi buku bidang ilmu komputer diperbaharui berdasarkan perkembangan ilmu.

Berdasarkan Tabel 2 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari responden sangat setuju koleksi buku bidang ilmu komputer yang ada perlu diperbaharui berdasarkan perkembangan ilmu, karena perkembangan ilmu komputer terus berkembang maka perpustakaan dituntut untuk terus memperbaharui koleksinya.

4.1.2. Dapat Memperoleh Informasi yang dibutuhkan dengan Mudah di Perpustakaan

Untuk mengetahui apakah pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan muda di perpustakaan.

Tabel 4.2 : Dapat Memperoleh Informasi yang dibutuhkan dengan Mudah di Perpustakaan

No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

2 Ya 27 27,55 %

Tidak 31 31,63 %

Kadang-kadang 32 32,65 %

Tidak tahu 8 08,17 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 3 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 27 responden (27,55%) menyatakan ya, untuk memperoleh informasi ilmu komputer yang dibutuhkan dengan mudah di perpustakaan, kemudian 31 responden (31,63%) menyatakan tidak mudah memperoleh informasi ilmu komputer yang dibutuhkan di perpustakaan, selanjutnya dari 32 responden (32,64%) menyatakan kadang-kadang dapat memperoleh informasi ilmu komputer yang dibutuhkan dangan mudah di perpustakaan dan 8 responden


(31)

(08,17%) menyatakan tidak tahu memperoleh informasi ilmu komputer dengan mudah dibutuhkan di perpustakaan.

Berdasarkan Tabel 3 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden sangat setuju untuk temu balik informasi yang dibutuhkan kadang-kadang dapat dilakukan dengan mudah, karena ketersedian koleksi yang ada belum sesuai dengan kebutuhan pengguna, Menurut Siregar (2002, 8) “salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian, perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”.

4.1.3. Perpustakaan Menyediakan Koleksi Terbaru Tentang Ilmu Komputer Untuk mengetahui apakah perpustakaan menyediakan koleksi ilmu komputer terbaru pada perpustakaan dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4.3 : Perpustakaan Menyediakan Koleksi Terbaru Tentang Ilmu Komputer

No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

3 Ya 21 21, 04 %

Tidak 29 29, 60 %

Kadang-kadang 38 38, 08 %

Tidak tahu 10 10, 02 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 4 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 21 responden (21,04%) menyatakan ya perpustakaan menyediakan koleksi ilmu komputer terbaru pada perpustakaan, kemudian 29 responden (29,60%) menyatakan perpustakaan tidak menyediakan koleksi ilmu komputer terbaru pada perpustakaan, selamjutnya 38 responden (38,08%) menyatakan kadang-kadang perpustakaan menyediakan koleksi ilmu komputer terbaru pada perpustakaan dan 10 responden (10,02%) menyatakan perpustakaan menyediakan koleksi ilmu komputer terbaru pada perpustakaan.

Berdasarkan Tabel 4 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan kadang-kadang perpustakaan menyediakan koleksi ilmu komputer terbaru. Perkembangan ilmu komputer yang terus maju membuat


(32)

perpustakaan dituntut untuk terus memperbarui koleksinya sesuai dengan perkembangan ilmu komputer, agar tetap memenuhi kebutuhan pengguna.

4.2. Kelengkapan Koleksi

Untuk mengetahui kelengkapan koleksi yang tersedia di perpustakaan STMIK Potensi Utama agar dapat memenuhi informasi penggunanya, perpustakaan dituntut untuk melengkapi koleksinya, dapat dilihat dari hasil responden No. 4, 5, 6,

4.2.1. Koleksi Ilmu Komputer yang Tersedia Sudah Lengkap

Untuk mengetahui apakah koleksi ilmu komputer pada perpustakaan sudah lengkap memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 4.4 : Koleksi Ilmu Komputer yang Tersedia Sudah Lengkap No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

4 Sangat lengkap 24 24,4 %

Lengkap 35 33,71 %

Kurang lengkap 38 38,7 %

Tidak lengkap 1 01,2 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 5 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 24 responden (24,4%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia sudah lengkap, kemudian dari 35 responden (33,71%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia lengkap, selanjutnya 38 responden (38,7%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia kurang lengkap dan 1 responden (01,02%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia tidak lengkap.

Berdasarkan Tabel 5 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia kurang lengkap. Karena perkembanagan ilmu komputer terus meningkat berkembang, sehingga perpustakaan dituntut untuk terus meningkatkan koleksi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa. Seperti yang dijelaskan pada Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004, 43) kelengkapan koleksi hendaknya jangan terdiri atas buku ajar yang langsung dipakai dalam perkuliahan, tetapi juga


(33)

meliputi bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada secara lengkap.

4.2.2. Koleksi yang Tersedia Pada Perpustakaan Membantu Anda Dalam Penelusuran Informasi

Untuk mengetahui apakah ketersediaan koleksi yang ada pada perpustakaan telah membantu pengguna dalam penelusuran informasi dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 4.5 : Koleksi yang Tersedia Pada Perpustakaan Membantu Anda Dalam Penelusuran Informasi

No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

5 Sangat membantu 18 18,37 %

Membantu 33 33,67 %

Kurang membantu 34 34,6 %

Tidak membantu 13 13,27 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 6 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 18 responden (18,37%) menyatakan koleksi bidang ilmu komputer yang tersedia di perpustakaan sangat membantu dalam penelusuran informasi, kemudian 33 responden (33,67%) menyatakan koleksi bidang ilmu komputer yang tersedia di perpustakaan membantu dalam penelusuran informasi, selanjutnya 34 responden (34,6%) menyatakan koleksi bidang ilmu komputer yang tersedia di perpustakaan kurang membantu dalam penelusuran informasi dan 13 responden (13,27%) menyatakan koleksi bidang ilmu komputer yang tersedia di perpustakaan tidak membantu dalam penelusuran informasi.

Berdasarkan Tabel 6 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari responden menyatakan koleksi bidang ilmu komputer yang tersedia di perpustakaan kurang kurang membantu dalam penelusuran informasi. Koleksi ilmu komputer yang ada pada perpustakaan harus selalu ditingkatkan karena perkembangan ilmu komputer terus meningkat agar dapat disesuaikan degan kebutuhan pengguna. Menurut Purnomo (2006, 9) “dokumen yang relevan artinya


(34)

dokumen-dokumen yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan.

4.2.3. Buku di Perpustakaan Telah Memenuhi Kebutuhan Anda

Untuk mengetahui apakah koleksi ilmu komputer pada perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 4.6 : Buku di Perpustakaan Telah Memenuhi Kebutuhan Anda No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

6 Sangat memenuhi 24 24, 49 %

Memenuhi 30 30, 61 %

Kurang memenuhi 36 36, 73 %

Tidak memenuhi 8 08, 17%

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 7 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 24 responden (24,49%) menyatakan koleksi ilmu komputer pada perpustakaan sangat memenuhi kebutuhan pengguna, kemudian 30 responden (30,61%) menyatakan koleksi ilmu komputer pada perpustakaan memenuhi kebutuhan pengguna, selanjutnya 36 responden (36,73%) menyatakan koleksi ilmu komputer pada perpustakaan kurang memenuhi kebutuhan pengguna dan 8 responden (08,17%) menyatakan koleksi ilmu komputer pada perpustakaan tidak memenuhi kebutuhan pengguna.

Berdasarkan Tabel 7 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan kurang memenuhi memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan.

4.2.4. Koleksi Bidang Ilmu Komputer di Perpustakaan Sudah Memadai Untuk mengetahui apakah koleksi ilmu komputer sudah memadai dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 4.7 : Koleksi Bidang Ilmu Komputer di Perpustakaan Sudah Memadai No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)


(35)

Memadai 27 27, 5 %

Kurang memadai 45 45, 9%

Tidak memadai 5 05,02 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 7 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 21 responden (21,4%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan sangat memadai, kemudian 27 responden (27,5%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan memadai, selanjutnya 45 responden (45,9%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan kurang memadai dan 5 responden (05,2%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan tidak memadai.

Berdasarkan Tabel 7 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan bahwa koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan kurang memadai kebutuhan pengguna dikarenakan koleksi yang tersedia di perpustakaa informasi yang ada pada koleksi lama masih sahih namun sudah tergantikan oleh karya berikutnya membantu dalam penelusuran informasi.

4.3. Kecukupan Koleksi

Untuk mengetahui jumlah koleksi perpustakaan yang wajib disesuaikan dengan jumlah mata kuliah yang ditawarkan dan jumlah mahasiswa STMIK Potensi Utama, dapat dilihat dari hasil jawaban responden No. 8, 9, 10

4.3.1. Koleksi Buku Bidang Ilmu Komputer di Perpustakaan Dapat Membantu Anda dalam Mengerjakan Tugas Kuliah

Untuk mengetahui apakah koleksi ilmu komputer pada perpustakaan sesuai dengan mata kuliah pengguna dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:


(36)

Tabel 4.8 : Koleksi Buku Bidang Ilmu Komputer di Perpustakaan Dapat Membantu Anda dalam Mengerjakan Tugas Kuliah

No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

8 Sangat sesuai 28 28,57 %

Sesuai 48 48,99 %

Kurang sesuai 20 20,47 %

Tidak sesuai 2 02,04 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 9 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 28 responden (28,57%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia sangat sesuai dengan mata kuliah, kemudia 48 responden (48,99%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia sesuai dengan mata kuliah, selanjutnya 20 responden (20,47%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia kurang sesuai dengan mata kuliah dan 2 responden (02,04%) menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia tidak sesuai dengan mata kuliah.

Berdasarkan Tabel 9 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia sudah sesuai dengan mata kuliah yang ada. Jadi perpustakaan telah menyediakan buku yang ada di perpustakaan sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan seperti yang dijelaskan Standar Nasional Perpustakaan perguruan tinggi (2011) penambahan pada bahan koleksi 1% dari penambahan koleksi (judul) yang ada, atau minimal satu judul untuk koleksi yang sudah ada.

4.3.2. Jumlah Buku Mata Kuliah Wajib Ilmu Komputer (MKDK dan MKK) di Perpustakaan Sudah Memenuhi Kebutuhan

Untuk mengetahui apakah koleksi mata kuliah wajib tentang ilmu komputer (MKDK dan MKK) pada perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 4.9 : Jumlah Buku Mata Kuliah Wajib Ilmu Komputer (MKDK dan MKK) di Perpustakaan Sudah Memenuhi Kebutuhan


(37)

9 Sangat memenuhi 29 29,6 %

Memenuhi 48 48,99 %

Kurang memenuhi 18 18,37 %

Tidak tidak memenuhi 3 03,06 %

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 10 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 29 responden (29,6%) menyatakan koleksi mata kuliah wajib tentang ilmu komputer (MKDK dan MKK) pada perpustakaan sangat memenuhi kebutuhan, kemudian 48 responden (48,99%) menyatakan koleksi mata kuliah wajib tentang ilmu komputer (MKDK dan MKK) pada perpustakaan memenuhi kebutuhan, selanjutnya 18 responden (18,37%) menyatakan koleksi mata kuliah wajib tentang ilmu komputer (MKDK dan MKK) pada perpustakaan memenuhi kebutuhan dan 3 responden (03,06%) menyatakan koleksi mata kuliah wajib tentang ilmu komputer (MKDK dan MKK) pada perpustakaan sangat memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan Tabel 10 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan koleksi ilmu komputer yang tersedia sudah sesuai dengan mata kuliah wajib (MKDK dan MKK). Jadi perpustakaan telah menyediakan buku yang sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan. seperti yang dijelaskan Menurut Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi Kategori C (2001, 2-3)Jumlah (MKU + MKDK + MKK) x 5 judul, Ini berarti 5 judul untuk bahan bacaan pengayaan untuk setiap mata kuliah. Jadi jumlah buku anjuran yang disediakan adalah 1 % dari jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah yang ditawarkan.

4.3.3. Tentang Buku-Buku Ilmu Komputer yang Disediakan di Perpustakaan Untuk mengetahui apakah koleksi ilmu komputer pada perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 4.10 : Tentang Buku-Buku Ilmu Komputer Yang Disediakan Di Perpustakaan

No Item Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Persentase (P)

10 Sangat memenuhi 24 24, 49 %


(38)

Kurang memenuhi 36 36, 73 %

Tidak memenuhi 8 08, 17%

Jumlah 98 100%

Data pada Tabel 11 terlihat, bahwa dari 98 orang responden menunjukkan 24 responden (24,49%) menyatakan buku di perpustakaan sangat memenuhi kebutuhan, kemudian 30 responden (30,61%) menyatakan buku di perpustakaan memenuhi kebutuhan, selnjutnya 36 responden (36,73%) menyatakan buku di perpustakaan kurang memenuhi kebutuhan dan 8 reponden (08,17%) buku di perpustakaan tidak memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan Tabel 11 tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir setengah responden menyatakan buku yang ada di perpustakaan kurang memenuhi kebutuhan pengguna. dikarenakan koleksi yang tersedia di perpustakaan informasi yang ada pada koleksi lama masih sahih namun sudah tergantikan oleh karya berikutnya membantu dalam penelusuran informasi.


(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa persepsi pengguna terhadap koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan STMIK Potensi Utama hal ini dapat dilihat pada indikator berikut ini:

1. Persepsi pengguna terhadap relevansi ketersediaan koleksi bidang ilmu komputer pada perpustakaan sangat perlu diperbaharui berdasarkan pekembangan ilmu komputer yang setiap saat bisa berubah, agar pengguna perpustakaan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Karena dapat dipersentasikan 90,6% responden menyatakan koleksi perlu diperbaruhi berdasarkan perkembangan ilmu komputer.

2. Persepsi pengguna terhadap kelengkapan koleksi buku bidang ilmu komputer yang ada di perpustakaan yaitu koleksi buku yang ada tidak mencukupi, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pengguna. dapat dipersentasikan 56,12% responden menyatakan kelengkapan koleksi pada perpustakaan tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi.

3. Persepsi pengguna terhadap kecukupan koleksi untuk mata kuliah wajib (MKK dan MKDK) 48,9% responden menyatakan sudah sesuai dengan kebutuhan. Namun 64% kebutuhan untuk informasi tugas dan kebutuhan informasi buku ilmu komputer terbaru, belum memenuhi kebutuhan pengguna karena perkembangan ilmu komputer yang terus meningkat.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk relevansi koleksi hendaknya perpustakaan perlu memperbaharui koleksi berdasarkan perkembangan ilmu komputer


(40)

agar kebutuhan pengguna perpustakaan terpenuhi dalam kebutuhan informasi.

2. Perpustakaan hendaknya melengkapi koleksi bidang ilmu komputer yang ada di perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan informasi.

3. Kelengkapan koleksi perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, dan meningkatkan koleksi terbaru tentang ilmu komputer untuk memenuhi kebutuhan tugas dan mata kuliah yang ditawarkan.


(41)

KEPUSTAKAAN

Andriani, Jusnia. 2003. Studi Kualitatif Mengenai Alasan Menyitir Dokumen (Kasus Pada Lima Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.12 No.1. Pp 10-19. Bogor: Pusat Penyebaran Teknilogi Pertanian

Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Ed 5. Jakarta: Rineka cipta.

Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka cipta.

Direktorat Jendaral Perguruan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Direktorat Pembinaan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2001. Instrumen Evaluasi Untuk Akreditasi Berkala Ilmiah. Jakarta: Direktorat Pembinaan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bekerja Sama Dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikatan Penyunting Indonesia, Dan Kantor Menteri Negara Riset Dan Teknologi.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Mulyana, deddy. 2002. Ilmu komunikasi: suatu pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Remaja Rodakarya.

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Perpustakaan. Sekretris Negara. Jakarta.

Republik. Indonesia. 2007. Undang-undang no.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta.

Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan Dan Pengetahuan Literatur. Medan: Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara.

Siregar, Belling. 2002. Pengembangan Koleksi. Medan: Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Sumatra Utara.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabet.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.sagung seto.

Sunaryo. 2004. Pisikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC


(42)

Suwarno, wiji. 2009 Pisikologi perpustakaan. Jakarta: sagung seto

Thoha, Miftah. 2003. Pisikologi Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo.

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Widyatun, Tri Rusmi, 1999. Sikap dan perilaku.Jakarta :Infomedia.


(43)

LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP KOLEKSI BUKU BIDANG ILMU KOMPUTER DI PERPUSTAKAAN STMIK POTENSI UTAMA

I. Keterangan

1. Kuisioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari responden. 2. Kuisioner ini terdiri dari 10 pernyataan.

3. Dengan mengisi kuisioner ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam penyelesaian studi.

II. Petunjuk Pengisian

1. Sebelum anda menjawab pertanyaan di bawah ini, bacalah dengan baik dan tenang

2. Berikan tanda X pada jawaban yang paling benar

3. Usahakan untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan PERTANYAAN KUESIONER

A. Relevansi Koleksi

1. Apakah menurut anda koleksi bidang ilmu komputer yang ada perlu diperbahrui berdasarkan perkembangan ilmu?

a. Sangat perlu c. Tidak perlu

b. perlu d. Tidak tahu

2. Apakah anda dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah pada perpustakaan ?

a. Ya c. Kadang-kadang

b. Tidak d. Tidak tahu

3. Apakah perpustakaan menyediakan koleksi terbaru tentang ilmu komputer

a. Ya c. Kadang-kadang

b. tidak d. Tidak tahu

B. Kelengkapan Koleksi

4. Apakah menurut anda koleksi ilmu komputer yang tersedia sudah lengkap?

a. Sangat lengkap c. Kurang lengkap


(44)

5. Apakah koleksi yang tersedia pada perpustakaan membantu anda dalam penelusuran Informasi?

a. Sangat membantu c. Kurang membantu

b. Membantu d. Tidak membantu

6. Apakah koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan memenuhi kebutuhan anda?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi

b. Memenuhi d. Tidak Memenuhi

7. Apakah koleksi bidang ilmu komputer di perpustakaan sudah memadai a. Sangat memadai c. Kurang memadai

b. memadai d. Tidak memadai

C. Kecukupan Koleksi

8. Apakah koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan dapat membantu anda dalam mengerjakan tugas kuliah?

a. Sangat sesuai c. Kurang sesuai

b. Sesuai d. Tidak sesuai

9. Apakah jumlah buku mata kuliah wajib (MKDK, MKK) di perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan anda?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi

b. Memenuhi d. Tidak memenuhi

10.Bagaimana pendapat anda tentang buku-buku ilmu komputer yang disediakan di perpustakaan ?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi


(45)

LAMPIRAN 2

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

No Kuesioner

Persentase Jawaban Responden

A B C D Total

R % R % R % R % R %

1 42 42,8% 36 36,8% 10 10,2% 10 10,2% 98 100%

2 27 27,55% 31 31,63% 32 32,65% 8 08,17 98 100%

3 21 21,4% 29 29,60% 38 38,8% 10 10,2% 98 100%

4 24 24,4% 35 33,71% 38 38,8% 1 01,2% 98 100%

5 18 18,37% 33 33,67% 34 34,6% 13 13,27% 98 100%

6 24 24,49% 30 30,61% 36 36,73% 8 08.17% 98 100%

7 21 21,4% 27 27,5% 45 45,9% 5 05,02% 98 100%

8 28 28,57% 48 48,99% 20 20,47% 2 02,04% 98 100%

9 29 29,6% 48 48,99% 18 18,37% 3 03,06% 98 100%


(1)

agar kebutuhan pengguna perpustakaan terpenuhi dalam kebutuhan informasi.

2. Perpustakaan hendaknya melengkapi koleksi bidang ilmu komputer yang ada di perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan informasi.

3. Kelengkapan koleksi perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan, dan meningkatkan koleksi terbaru tentang ilmu komputer untuk memenuhi kebutuhan tugas dan mata kuliah yang ditawarkan.


(2)

KEPUSTAKAAN

Andriani, Jusnia. 2003. Studi Kualitatif Mengenai Alasan Menyitir Dokumen (Kasus Pada Lima Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol.12 No.1. Pp 10-19. Bogor: Pusat Penyebaran Teknilogi Pertanian

Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Ed 5. Jakarta: Rineka cipta.

Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Rineka cipta.

Direktorat Jendaral Perguruan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Direktorat Pembinaan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2001. Instrumen Evaluasi Untuk Akreditasi Berkala Ilmiah. Jakarta: Direktorat Pembinaan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Bekerja Sama Dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikatan Penyunting Indonesia, Dan Kantor Menteri Negara Riset Dan Teknologi.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Mulyana, deddy. 2002. Ilmu komunikasi: suatu pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Remaja Rodakarya.

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Perpustakaan. Sekretris Negara. Jakarta.

Republik. Indonesia. 2007. Undang-undang no.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta.

Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan Dan Pengetahuan Literatur. Medan: Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara.

Siregar, Belling. 2002. Pengembangan Koleksi. Medan: Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Sumatra Utara.


(3)

Suwarno, wiji. 2009 Pisikologi perpustakaan. Jakarta: sagung seto

Thoha, Miftah. 2003. Pisikologi Organisasi: Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo.

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Widyatun, Tri Rusmi, 1999. Sikap dan perilaku.Jakarta :Infomedia.


(4)

LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP KOLEKSI BUKU BIDANG ILMU KOMPUTER DI PERPUSTAKAAN STMIK POTENSI UTAMA I. Keterangan

1. Kuisioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari responden. 2. Kuisioner ini terdiri dari 10 pernyataan.

3. Dengan mengisi kuisioner ini, berarti telah ikut serta membantu kami dalam penyelesaian studi.

II. Petunjuk Pengisian

1. Sebelum anda menjawab pertanyaan di bawah ini, bacalah dengan baik dan tenang

2. Berikan tanda X pada jawaban yang paling benar

3. Usahakan untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan PERTANYAAN KUESIONER

A. Relevansi Koleksi

1. Apakah menurut anda koleksi bidang ilmu komputer yang ada perlu diperbahrui berdasarkan perkembangan ilmu?

a. Sangat perlu c. Tidak perlu

b. perlu d. Tidak tahu

2. Apakah anda dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah pada perpustakaan ?

a. Ya c. Kadang-kadang

b. Tidak d. Tidak tahu

3. Apakah perpustakaan menyediakan koleksi terbaru tentang ilmu komputer

a. Ya c. Kadang-kadang


(5)

5. Apakah koleksi yang tersedia pada perpustakaan membantu anda dalam penelusuran Informasi?

a. Sangat membantu c. Kurang membantu

b. Membantu d. Tidak membantu

6. Apakah koleksi ilmu komputer yang tersedia pada perpustakaan memenuhi kebutuhan anda?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi

b. Memenuhi d. Tidak Memenuhi

7. Apakah koleksi bidang ilmu komputer di perpustakaan sudah memadai a. Sangat memadai c. Kurang memadai

b. memadai d. Tidak memadai

C. Kecukupan Koleksi

8. Apakah koleksi buku bidang ilmu komputer di perpustakaan dapat membantu anda dalam mengerjakan tugas kuliah?

a. Sangat sesuai c. Kurang sesuai

b. Sesuai d. Tidak sesuai

9. Apakah jumlah buku mata kuliah wajib (MKDK, MKK) di perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan anda?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi

b. Memenuhi d. Tidak memenuhi

10.Bagaimana pendapat anda tentang buku-buku ilmu komputer yang disediakan di perpustakaan ?

a. Sangat memenuhi c. Kurang memenuhi


(6)

LAMPIRAN 2

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

No Kuesioner

Persentase Jawaban Responden

A B C D Total

R % R % R % R % R %

1 42 42,8% 36 36,8% 10 10,2% 10 10,2% 98 100%

2 27 27,55% 31 31,63% 32 32,65% 8 08,17 98 100%

3 21 21,4% 29 29,60% 38 38,8% 10 10,2% 98 100%

4 24 24,4% 35 33,71% 38 38,8% 1 01,2% 98 100%

5 18 18,37% 33 33,67% 34 34,6% 13 13,27% 98 100%

6 24 24,49% 30 30,61% 36 36,73% 8 08.17% 98 100%

7 21 21,4% 27 27,5% 45 45,9% 5 05,02% 98 100%

8 28 28,57% 48 48,99% 20 20,47% 2 02,04% 98 100%

9 29 29,6% 48 48,99% 18 18,37% 3 03,06% 98 100%