Hama Penggerek tongkol H. armigera Hubner Hubungan Hama dan Pupuk Tanaman

berwarna coklat. Larvanya memberi kontribusi terbesar terhadap kerusakan tanaman Subandi et al., 1988. Larva instar pertama langsung berpencar segera sesudah menetas ke bagian tanaman yang lain. Pada stadia pembentukan malai larva instar I hingga instar III memakan daun muda yang masih menggulung dan pada permukaan daun yang terlindung dari daun yang telah membuka. Sekitar 67-100 dari larva instar I dan II berada pada bunga jantan. Larva instar III sebagian besar masih berada pada bunga jantan meskipun sudah ada pada bagian tanaman yang lain. Instar IV hingga VI mulai menggerek pada bagian buku dan masuk ke dalam batang. Larva masuk ke dalam batang dan menggerek ke bagian atas. Dalam satu lubang dapat ditemukan lebih dari satu larva. Gejala visual serangan O. furnacalis pada batang adalah adanya lubang gerek pada batang serta terdapatnya kotoran larva di dekat lubang tersebut. Apabila batang dibelah akan tampak liang gerek larva di dalam batang Subandi et al., 1988. Gerekan larva pada batang menyebabkan kerusakan jaringan pembuluh sehingga menggangu proses transportasi air dan unsur hara dan mengakibatkan pertumbuhan terhambat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil tanaman. Selain itu, sering ditemukan juga larva instar I-III makan pada pucuk tongkol dan rambut tongkol. Instar berikutnya makan pada tongkol dan biji. Larva yang akan membentuk pupa membuat lubang keluar yang ditutup dengan lapisan epidermis Wakman, 2005.

1.4 Hama Penggerek tongkol H. armigera Hubner

Penggerek tongkol H. armigera merupakan salah satu spesies serangga hama dari ordo Lepidoptera, famili Noctuidae. Gejala serangan ulat penggerek tongkol dimulai pada saat pembentukan kuncup bunga dan buah muda. Telur diletakkan satu per satu di atas rambut jagung. Setelah menetas larva berpindah ke bagian tongkol jagung yang masih muda dan memakan langsung biji-biji jagung. Seekor betina dapat meletakkan telur hingga 1000 butir. Stadium telur 2-5 hari. Larva yang baru menetas akan makan pada rambut tongkol dan kemudian membuat lubang masuk ke tongkol Daha et al., 1998. Penggerek ini juga dapat menyerang tanaman muda terutama pada pucuk atau malai yang dapat mengakibatkan tidak terbentuknya bunga jantan, berkurangnya hasil dan bahkan tanaman dapat mati Subandi et al., 1988.

1.5 Hubungan Hama dan Pupuk Tanaman

Seluruh atau sebagian tanaman yang terserang hama dapat mengalami penurunan fungsi atau bahkan tidak berfungsi sama sekali proses metabolismenya fisiologis, sehingga pertumbuhannya tidak normal atau bahkan berakhir dengan kematian tanaman Rismunandar, 1986. Meningkatnya populasi hama dilaporkan ada hubungannya dengan tingginya dosis pupuk nitrogen yang diberikan. Untuk menentukan kebutuhan nitrogen tanaman dianjurkan menggunakan bagan warna daun, sehingga pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sedangkan pemberian pupuk yang mengandung unsur silika Si, Kalium K dan Calsium Ca dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap berbagai hama dan pathogen Makarim et al. 2003. Peranan unsur N, P dan K sangat penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, dimana interaksi dari ketiga unsur ini akan menunjang pertumbuhan tanaman. Unsur N diperoleh dari pupuk Urea, unsur P dari SP-36 sedangkan unsur K dari KCl. Unsur N adalah unsur yang cepat kelihatan pengaruhnya pada tanaman. Unsur ini berperan utama dalam merangsang pertumbuhan vegetatif batang dan daun, meningkatkan jumlah anakan dan meningkatkan jumlah bulirrumpun. Untuk pengaruh Unsur P terhadap tanaman sulit untuk dijelaskan secara detail, tetapi fungsi unsur ini adalah sebagai berikut : memacu terbentuknya bunga, bulir pada malai, menunjang perkembangan akar halus dan akar rambut; memperkuat jerami sehingga tidak mudah rebah dan memperbaiki kualitas tongkol. Sedangkan kalium berperan sebagai aktivator berbagai enzim, dengan adanya unsur kalium tersedia di dalam tanah, menyebabkan antara lain : tanaman tumbuh tegar, merangsang pertumbuhan akar dan tanaman lebih tahan terhadap hama dan penyakit Makarim et al., 2003.

III. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis Guenee) dan Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) Di Lapangan Uji Terbatas

10 124 56

SERANGAN ULAT PENGGEREK BATANG (Ostrinia furnacalis) PADA BATANG DAN PENGGEREK TONGKOL (Helicoverpa armigera) TANAMAN JAGUNG PADA DUA MUSIM DI KECAMATAN METRO KIBANG LAMPUNG TIMUR

0 2 11

Kajian pelepasan populasi Trichogrammatidae untuk pengendalian helicoverpa armigera (Hubner) dan dampaknya terhadap komunitas artropoda pada pertanaman kedelai

0 11 72

. Biologi Penggerek Batang Jagung Ostrinia Furnacalis Guenée Yang Diberi Pakan Buatan

1 9 25

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

1 7 63

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 0 12

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 0 2

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 0 4

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis Guenee) dan Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) Di Lapangan Uji Terbatas

0 0 12

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis Guenee) dan Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) Di Lapangan Uji Terbatas

0 0 12