Pendapatan Keluarga Pengertian Karakteristik Sosial Ekonomi

Besar kecilnya pendapatan itu sendiri akan membawa pengaruh pada pemenuhan kebutuhan pokok penduduk yang bersangkutan. Sesuai dengan pendapat Emil Salim 1994:44 bahwa rendahnya pendapatan akan menyebabkan sulit terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan. Menurut BPS Badan Pusat Statistik terdapat perincian pendapatan sebagai berikut: pendapatan sektor formal merupakan yaitu segala penghasilan baik berupa uang atau barang yang sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra prestasi dari sektor formal, pendapatan sektor informal merupakan segala penghasilan baik itu berupa uang atau barang yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontras dari sektor informal dan pendapatan sektor subsistem terjadi apabila produksi dengan konsumsi terletak disatu tangan atau masyarakat kecil Mulyanto Sumardi, 1985:94. Sedangkan menurut pendapat Loekman Soetrisno 1997:25, menyatakan, pendidikan yang rendah menyebabkan keluarga miskin dan harus mau menerima pekerjaan yang rendah baik dari segi upah maupun jenis pekerjaanya. Pendapatan keluarga dalam penelitian ini adalah pendapatan total yaitu pendapatan yang diterima buruh ditambah dengan pendapatan yang diterima istri buruh dan ditambah dengan pendapatan anggota keluarga lainya yang diberikan kepada kepala keluarga untuk keperluan keluarga. Selanjutnya tingkat pendapatan keluarga buruh dapat dikelompokan menjadi 2 kriteria, berdasarkan rata-rata pendapatan seluruh keluarga buruh yaitu: 1. Pendapatan keluarga di bawah atau sama dengan rata-rata 2. Pendapatan keluarga di atas rata-rata Kriteria tingkat pendapatan tersebut diperoleh berdasarkan interval dengan rumus sebagai berikut : Jumlah seluruh pendapatan keluarga respoden Banyaknya jumlah responden Semakin tinggi penghasilan seseorang maka akan tercukupi kebutuhan hidupnya sedangkan semakin rendah penghasilan seseorang maka akan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada umumnya tingkat pendidikan buruh yang rendah akan memperoleh pekerjaan yang kasar dan biasanya pendapatan yang diperoleh juga rendah. Pendapatan keluarga buruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan total keluarga buruh yang diperoleh dari upah buruh yang diperoleh dari membuat enmping dalam waktu satu bulan dan ditambah dengan pendapatan yang diperoleh anggota keluarga lainya dan dihitung dengan nilai rupiah.

2.5. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum

Kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk dapat hidup wajar. Menurut Daan Dimara dalam Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers 1985:300 kebutuhan pokok adalah kebutuhan akan bahan makanan, perumahan, sandang serta barang-barang dan jasa serta pendidikan, kesehatan dan partisipasi. Lebih lanjut dikatakan bahwa kebutuhan pokok manusia ini dibedakan menjadi dua kebutuhan yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder, selain itu menurut perhitungan Totok Mardikanto 1990:12 dinyatakan bahwa “kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia yang harus dicukupi meliputi : sandang, pangan, papan, perumahan, kesehatan, pendidikan dasar dan keamanan”. Ukuran pemenuhan kebutuhan pokok dapat diketahui dari pemenuhan kebutuhan minimum atas sembilan bahan pokok per kepala per tahun. Menurut Arie Kusuma Dewa dalam Totok Mardikanto 1990:23 pemenuhan kebutuhan pokok berdasarkan sembilan bahan pokok sebagai berikut: kebutuhan pokok minimum per kapita per tahun mencakup sembilan bahan pokok yang meliputi; beras 140 kg, ikan asin 15 kg, gula pasir 3,5 kg, tekstil kasar 4 meter, minyak tanah 60 liter, minyak goreng 6 kg, garam 9 kg, sabun cuci 20 kg dan kain batik 2 potong. Karena standar yang dikemukakan oleh Arie Kusuma Dewa menggunakan standar bahan pokok barang sehingga perlu dirupiahkan dengan harga yang berlaku pada saat survey di daerah penelitian yaitu di Kelurahan Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung. Agar lebih jelasnya, rincian kebutuhan pokok minimum perkapita per tahun di Kelurahan Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk betung Barat dapat dilihat pada Tabel 3 berikut : Tabel 3. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum Perkapita Per Tahun di Kelurahan Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2011 No Jenis Kebutuhan Pokok Jumlah Kebutuhan Harga Satuan Rupiah Total Rupiah 1 Beras 140 Kg 7.000,- 980.000,- 2 Ikan Asin 15 Kg 28.000,- 420.000,- 3 Gula Pasir 3,5 Kg 11.000,- 38.500,- 4 Tekstil Kasar 4 Meter 20.000,- 80.000,- 5 Minyak Goreng 6 Kg 11.000,- 66.000,- 6 Minyak Tanah 60 Liter 9.000,- 540.000,- 7 Garam 9 Kg 5.000,- 45.000,- 8 Sabun 20 Kg 10.000,- 200.000,- 9 Kain Batik 2 Potong 52.500,- 105.000,- Jumlah 2.474.500,- Sumber : Data Pra Survey, pada 11 Januari 2011 di Kelurahan Negeri Olok Gading

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL (Studi pada Remaja di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung)

0 22 101

KONTRIBUSI SOSIAL BUDAYA PENYEBAB MALNUTRISI PADA BALITA DIKELUARGA NELAYAN (Studi pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung)

1 25 91

PADA BALITA DI KELUARGA NELAYAN ( Studi pada Keluarga Nelayan di Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung)

1 11 11

PERANAN KEPEMIMPINAN KEPALA PEMERINTAHAN ADAT DALAM UPAYA PELESTARIAN BUDAYA LAMPUNG SAIBATIN (Studi Lamban Dalom dan Benda-Benda Budaya Kebandaran Marga Balak Lampung Pesisir di Kelurahan Negeri Olok Gading Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampun

5 88 96

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

3 13 46

DAMPAK KETIDAKSESUAIAN LOKASI PASAR TRADISIONAL TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PENDUDUK DI KELURAHAN TELUKBETUNG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

3 17 72

KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN KERANG HIJAU DI PULAU PASARAN KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

1 12 69

KEANEKARAGAMAN PHYTOTELMATA DAN SERANGGA YANG MENDIAMINYA DI SUKAHARUM KELURAHAN BATU PUTUK KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT BANDAR LAMPUNG

2 9 53

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI LINGKUNGAN PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA KARANG KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 5

IMPLEMENTASI PROGRAM KOTAKU (KOTA TANPA KUMUH) SEBAGAI MODEL PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS MASYARAKAT DI KELURAHAN NEGERI OLOK GADING KECAMATAN TELUK BETUNG BARAT KOTA BANDAR LAMPUNG Skripsi DiajukanUntukMelengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Sya

0 4 101