Prinsip dan Model Pembelajaran Terpadu

5. Bersifat fleksibel Pembelajaran tematik bersifat luwes fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada. 6. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Pembelajaran tematik mengadopsi prinsip belajar PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

C. Prinsip dan Model Pembelajaran Terpadu

A. Beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut : a. pembelajaran terpadu memiliki satu tema yang aktual, deka dengan dunia siswa, dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran; b. pembelajaran terpadu perlu memilih materi beberapa materi mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna; c. pembelajaran terpadu tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi harus mendukung pencapaian tujuan yang utuh terhadap kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum; d. materi pelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal. e. materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan. 5 B. Model-Model Pembelajaran Terpadu 5Ibid. 4 Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut Robin Fogarty 1991 terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah : 1 fragmented; 2 connected; 3 nested; 4 sequenced; 5 shared; 6 webbed; 7 threaded; 8 integrated; 9 immersed; dan 10 networked. 6 Berdasarkan sifat keterpaduannya, dari kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut dapat dibedakan menjadi tiga Fogarty, 1991: 4, yaitu : a. model dalam satu desain ilmu yang meliputi model connected keterhubungan dan nested terangkai; b. model antar bidang studi yang meliputi model sequenced keterurutan. Model shared berbegi, model webbed jaring laba-laba, model threaded bergalur, dan model integrated keterpaduan; c. model lintas siswa yang meliputi model immersed dan model network. 7 Selain pandangan Robin Fogarty di atas, Jacobs 1989 mengemukakan lima pilihan bentuk keterpaduan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu discipline based, parallel, multidisciplinary, interdisciplinary, dan integrated. Secara ringkas, kelima model tersebut diuraikan dibawah ini. a. Bentuk discipline Based adalah bentuk keterpaduan yang bertolak dari mata pelajaran tertentu. Sebuah topik ekonomi, misalnya, dapat dihubungkan dengan masalah sosial politik dan ilmiah. b. Bentuk parallel adalah bentuk pembelajaran yang memadukan tema-tema yang sama dalam beberapa mata pelajaran. Bentuk ini mengondisikan tingkat keterpaduan yang kurang mendalam. c. Bentuk multidisciplinary adalah bentuk pembelajaran sejumlah mata pelajaran secara terpisah melalui sebuah tema. d. Bentuk interdisciplinary adalah bentuk pembelajaran yan menggabungkan sejumlah mata pelajaran dalam sebuah tema. Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam waktu yang bersamaan. e. Bentuk integrated merupakan bentuk pembelajaran yang memadukan sebuah konsep dari sejumlah mata pelajaran melalui hubungan tujuan-tujuan, isi, keterampilan, aktifitas, dan sikap. Dengan kata lain, bentuk pembelajaran 6Ibid, hlm 121. 7Ibid. 5 integrated merupakan pembelajaran antar mata oelajaran yang ditandai oleh adanya pemaduan tujuan, kemampuan, dan sikap dari pelbagai mata pelajaran dalam topik tertentu secara utuh. 8

D. Strategi Pembelajaran Tematik