Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2003-2007

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATOMA YANG DIRAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
TAHUN 2003-2007

SKRIPSI

Oleh :

IMELDA ELISABET S
NIM. 041000128

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATOMA YANG DIRAWAT INAP

DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
TAHUN 2003-2007

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

IMELDA ELISABET S
NIM. 041000128

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun

2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATOMA YANG DIRAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
TAHUN 2003-2007
Yang telah dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
IMELDA ELISABET S
NIM. 041000128
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi
Pada tanggal 5 Maret 2009 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji

Penguji I

Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH

NIP. 130702002

drh. Hiswani, M.Kes
NIP. 132084988

Penguji II

Penguji III

Prof.dr. Nerseri Barus, MPH
NIP. 130365296

drh. Rasmaliah, M.Kes
NIP. 390009523

Medan, Maret 2009
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dekan


dr. Ria Masniari
Lubis, MSi
NIP. 131124053

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Imelda Elisabet Simanungkalit

Tempat/ Tanggal Lahir

: Pangaribuan/ 30 Maret 1985

Agama


: Kristen Protestan

Status Perkawinan

: Belum Kawin

Jumlah Saudara

: 5 Orang

Alamat Rumah

: Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 3-1 Kelurahan Merdeka,
Kecamatan Medan Baru, Kota Medan

RIWAYAT PENDIDIKAN:
1. 1991-1997

: SD Negeri No.034804 Pangaribuan, Kab. Dairi


2. 1997-2000

: SLTP N 1 Siempat Nempu Hulu, Kab. Dairi

3. 2000-2003

: SMU N 1 Sidikalang, Kab. Dairi

4. 2004-2009

: Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU Medan

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

ABSTRAK
Hepatoma merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal sehingga struktue
jaringan hati berubah bentuk jadi sel-sel ganas. Prevalensi hepatoma di Indonesia
13/ 100.000 populasi.

Untuk mengetahui karakteristik penderita hepatoma di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan telah dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series dan
dilanjutkan dengan analisa statistik. Populasi adalah data penderita hepatoma yang
dirawat inap di Rumah sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2003-2007 yaitu 110
orang. Sampel adalah seluruh populasi (total sampling).
Kecenderungan kunjungan penderita hepatoma berdasarkan data tahun
2003-2007 menunjukkan peningkatan dengan persamaan garis y = 0,5x + 20,5.
Proporsi penderita hepatoma terbanyak pada kelompok umur 41-60 tahun 48,2%,
jenis kelamin laki-laki 63,6%, agama Kristen Protestan 51,8%. suku Batak 88,2%.
pekerjaan petani 27.3%, dan tempat tinggal kota Medan 57,3%, keluhan utama nyeri
perut kanan atas 47,3%, tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya 59,1%, memiliki
riwayat sebelumnya hepatitis B 42,2%, tidak ada riwayat keluarga 96,4%, stadium
lanjut 75,5%, penatalaksanaan medis kemoterapi + obat-obatan 39,1%, lama
rawatan rata-rata 6,74 hari (7 hari), proporsi penderita hepatoma berdasarkan
keadaan sewaktu pulang yang tertinggi pulang berobat jalan yaitu 45,5%, CFR
penderita hepatoma tertinggi pada tahun 2004 sebesar 27,2%, CFR dari stadium
penyakit penderita hepatoma stadium lanjut 19,2% dengan CFR tahun 2003-2007
sebesar14,5%, proporsi stadium penyakit pada stadium lanjut dengan pulang
meninggal dunia secara bermakna lebih besar dibanding dengan pada stadium
dini(χ2=27,5; p= 0,000; 100% vs 0%). tidak ada perbedaan antara lama rawatan

rata-rata penderita hepatoma berdasarkan keadaan sewaktu pulang. (p=0,301).
Penderita Hepatoma sering ditemukan pada stadium lanjut maka perlu
dilakukan deteksi secara dini terhadap orang yang berisiko dengan pemeriksaan
USG dan AFP. Apabila ditemukan kanker segera mendapat penanganan dan
pengobatan di tempat pelayanan kesehatan sehingga jumlah kematian akibat
hepatoma dapat dikurangi. Kepada bagian rekam medik Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan diharapkan untuk melengkapi pencatatan rekam medik terkhusus
yang berkaitan dengan penyakit hepatoma misalanya tingkat pendidikan dan riwayat
penyakit keluarga.
Kata Kunci: Hepatoma, Karakteristik penderita

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

ABSTRACT
Hepatoma is an abnormal growth of liver cells that changes the structure of
parenchyma in to malignancy. Prevalence of hepatoma in Indonesia is estimated to
be 13/ 100.000 population.
In order to know the characteristics of the patient who are hospitalized in

Elisabeth Hospital Medan, descriptive study has been done by using a case series
design and it was analyzed statistically. The population were 110 patients who were
suffering from hepatoma which were hospitalized in Elisabeth Hospital Medan in
2003- 2007. The sample is total sampling
Based on 2003 – 2007 data, there is an increasing tendency of hepatoma
cases as it showed by the formula y = 0,5 x + 20, 5. The highest proportion of the
patient with hepatoma is at age 41-60 years that counts for 48,2%, male 63,6%,
Christian 51,8%, Batak ethnic 88,2%, farmer 27,3%, reside in Medan 57,3% and
the main complain is right hypo gastric pain for 47,3% and without previous
complication 59,1% and with the history with hepatitis B 42,2%, have no family
history of hepatoma 96,4% and average length of stay 6,74 days (7 days), the
proportion of discharged patients with hepatoma 45%. The highest CFR of
hepatoma in 2004 was 27,2% and CFR for severe hepatoma also in 2004 was
19,2% while CFR for hepatoma in the period of 2003- 2007 was 14,5% and the
proportion of severe hepatoma and those who died from severe hepatoma was
bigger than those patients at the early stadium (X2 = 27,5, p = 0,000, 100% vs 0%).
There is no significant difference among patients who were discharged, coming out of
the hospital on his/her own risks, and those who died from hepatoma (p = 0,301).
The patient of hepatoma is frequently found in advanced stadium and there
should be early detection to those high risk patients by undergo USG and AFP

examination. When the cancer is found, then there should be prompt treatment in
order to decrease mortality rate. To Head of Medical Record Department of
Elisabeth Hospital, it is suggested to pay more attention to those patients who are
suffering from hepatoma by collecting more detail information such as education and
family history.
Key words : hepatoma, the characteristics of the patients.

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugerah-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik
Penderita Hepatoma yang dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2003-2007”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk untuk
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua yang tercinta,
“Ayahanda Alm. F. Simanungkalit dan Ibunda N. Sigiro, yang telah setia

membesarkan penulis dengan penuh kasih, membimbing, berkorban materi maupun
moril, dan selalu memberi semangat dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan
pendidikan.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.
dr Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku Dosen Pembimbing I, kepada, Ibu Ibu drh.
Hiswani, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing II, kepada Ibu Prof. dr. Nerseri Barus,
MPH selaku Dosen Pembanding I, dan kepada Ibu drh. Rasmaliah, M. Kes. selaku
Dosen Pembanding II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberi
petunjuk, saran dan bimbingan kepada penulis dalam menyesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak, untuk itu penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan
yang tulus kepada:

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH, selaku Kepala Departemen
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Jemadi, M. Kes selaku dosen pembimbing akademik.
4. Bapak Direktur Balai Pelayanan Kesehatan RS St. Elisabeth Medan, Suster
Kepala Bagian Rekam Medik beserta seluruh pegawai di bagian rekam medik RS
St. Elisabeth Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
5. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara dan Ibu Ratna Tumanggor.
6. Kakak (Kak Irma, Kak Intan), abang (Bang Patar), dan adik (Paian) dan
keponakan (Dion) yang terkasih yang selalu mendukung baik moril dan materi
dan juga yang senantiasa mendoakan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
7. David Casanova Sagala yang tercinta buat doa, motivasi, dan kasih sayangnya.
8. Sahabat-sahabatku yang tersayang (Nerida S Sarumpaet, Desni J Sihotang,
Lastiar Silitonga, Susi Sihaloho, Diesy N R Marbun) yang banyak mendukung
dalam doa, memberi semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi inidan
persahabatan yang selama ini terjalin.
9. Temam-teman PBL dan LKP (Nila, Maya, Eve, Dana, Anas, Gifi, Dori, Nove,
Bang Agus, dan Kak Ita) buat motivasi dan kebersamaan.
10. Teman-teman kampus Fakultas Kesehatan Masyarakat (Ezra, Ani, Pida, Henny,
Iwan Dame, Kak Imel, Kak Mey), anak ’04, dan seluruh rekan mahasiswa

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

peminatan Epidemiologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
atas perhatian dan kebersamaannya.
11. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semua. Amin.

Medan, Maret 2009
Penulis

Imelda Elisabet S

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ....................................................................................
Abstrak ...........................................................................................................
Kata Pengantar .............................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
Daftar Tabel ...................................................................................................
Daftar Gambar ..............................................................................................

i
ii
iii
vi
ix
xi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ..........................................................................................
1.2.Perumusan Masalah ..................................................................................
1.3.Tujuan Penelitian ......................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum ..................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................
1.4.Manfaat Penelitian .....................................................................................

1
4
4
4
4
6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Hepatoma .................................................................................
2.2. Anatomi Hati ..........................................................................................
2.3. Fungsi Hati .............................................................................................
2.4. Patologi ...............................................................................................
2.5. Penyebaran Hepatoma ............................................................................
2.6. Stadium Penyakit Hepatoma ..................................................................
2.7. Epidemiologi Hepatoma ........................................................................
2.7.1 Distribusi Hepatoma ...................................................................
2.7.2. Determinan Hepatoma ..............................................................
2.8. Gambaran Klinik dan Diagnosa Klinik .................................................

7
7
8
11
12
12
13
13
15
19

2.9. Lama Rawatan .......................................................................................
2.10. Pencegahan .............................................................................................

21
22

BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep .....................................................................................
3.2 Defenisi Operasional .................................................................................

26
26

BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian .........................................................................................
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................
4.2.1. Lokasi penelitian ...........................................................................
4.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................
4.3. Populasi dan Sampel ................................................................................
4.3.1. Populasi ..........................................................................................
4.3.2. Sampel............................................................................................

30
30
30
30
30
30
30

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

4.4. Metode Pengumpulan Data .......................................................................
4.5. Teknik Analisa Data .................................................................................
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................
5.2 Pelayanan Medis ....................................................................................
5.3. Distribusi Penderita Hepatoma Berdasarkan Tahun ..............................
5.4. Distribusi Penderita Hepatoma Berdasarkan Sosiodemografi ................
5.5. Keluhan Utama........................................................................................
5.6. Riwayat Penyakit Sebelumnya Penderita Hepatoma ..............................
5.7. Riwayat Penyakit Keluarga Penderita Hepatoma ..................................
5.8. Stadium Penyakit Penderita Hepatoma...................................................
5.9. Penatalaksanaan Medis Penderita Hepatoma..........................................
5.10. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hepatoma .......................................
5.11. Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hepatoma ......................................
5.12. Case Fatality Rate (CFR) Penderita Hepatoma ......................................
5.12.1. CFR Setiap Tahun Penderita Hepatoma .....................................
5.12.2. CFR dari Stadium Penyakit Penderita Hepatoma .....................
5.13. Analisis Statistik .....................................................................................
5.13.1. Stadium Penyakit Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang..........
5.13.2. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang..........................................................................................
5.13.3. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang..........................................................................................
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Distribusi Penderita Hepatoma Berdasarkan Rincian Tahun..................
6.2. Distribusi Penderita Hepatoma Berdasarkan Sosiodemografi ................
6.2.1. Umur .............................................................................................
6.2.2. Jenis Kelamin ................................................................................
6.2.3. Agama ...........................................................................................
6.2.4. Suku ..............................................................................................
6.2.5. Pekerjaan .......................................................................................
6.2.6. Tempat Tinggal .............................................................................
6.3. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Keluhan
Utama ......................................................................................................
6.4. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Riwayat
Penyakit Sebelumnya ..............................................................................
6.5. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Riwayat
Penyakit Keluarga ...................................................................................
6.6. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Stadium
Penyakit...................................................................................................
6.7. Lama Rawaran Rata-Rata Penderita Hepatoma......................................
6.7. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan
Penatalaksanaan Medis ...........................................................................

31
31

32
32
34
35
37
37
39
39
40
41
42
44
44
45
45
45
46
47

49
50
50
51
52
53
54
55
56
58
60
61
62
63

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

6.8. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang.......................................................................................
6.9. Case Fatality Rate (CFR) Penderita Hepatoma ......................................
6.9.1. CFR Penderita Hepatoma Tahun 2003-2007 ................................
6.9.2. CFR dari Stadium Penyakit Penderita Hepatoma ........................
6.10. Analisis Statistik .....................................................................................
6.10.1. Stadium Penyakit Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang..........
6.10.2. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang.........................................................................................
6.10.3. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang..........................................................................................
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan ...............................................................................................
7.2. Saran .........................................................................................................

64
66
66
67
68
68
69
70

72
73

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Master Data Penderita Hepatoma
Lampiran 2 : Master Data Penderita Hepatoma Yang Meninggal
Lampiran 3 : Hasil Pengolahan Statistik
Lampiran 4 : Trend (Kecenderungan)
Lampiran 5 : Surat Ijin Melakukan Penelitian dari FKM USU
Lampiran 6 : Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian dari Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL
Tabel 5.1.

Data Tenaga Para Medis dan Non Medis RS Santa Elisabeth Medan
Tahun 2007 ................................................................................................ 33

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Tahun di Rumah
Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007............................................. 34
Tabel 5.3.

Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Sosiodemografi di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ................................ 35

Tabel 5.4.

Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Keluhan Utama di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ................................ 37

Tabel 5.5.

Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Riwayat Penyakit
Sebelumnya di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ....... 37

Tabel 5.6.

Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Jenis Riwayat
Penyakit Sebelumnya di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 20032007............................................................................................................ 38

Tabel 5.7.

Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Riwayat Penyakit
Keluarga di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ........... 39

Tabel 5.8.

Distibusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Stadium Penyakit
di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ............................ 39

Tabel 5.9.

Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma Berdasarkan Penatalaksanaan
Medis di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 .............. 40

Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap Berdasarkan
Lama Rawatan Rata-rata di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun
2003-2007 .................................................................................................. 41
Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun
2003-2007 .................................................................................................. 45
Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap Berdasarkan
Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Meninggal di Rumah Sakit St.
Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ............................................ .............. 42
Tabel 5.13. Case Fatality Rate (CFR) Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ................................ 44

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

Tabel 5.14. Case Fatality Rate (CFR) Penderita Hepatoma Berdasarkan Stadium
Pada Penderita di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ... 45
Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Stadium Penyakit Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap di Rumah Sakit St.
Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ........................................................... 45
Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap di Rumah Sakit
St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007................................................... 46
Tabel 5.17. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hepatoma Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang yang Dirawat Inap di Rumah Sakit St. Elisabeth
Medan Tahun 2003-2007 ........................................................................ 47

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Anatomi Hati............................................................................................. 8

Gambar 6.1.

Diagram Bar Penderita Hepatoma Berdasarkan Rincian Tahun di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ............................. 49

Gambar 6.2.

Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Umur di Rumah Sakit
St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007................................................... 50

Gambar 6.3.

Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Jenis Kelamin di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ............................. 51

Gambar 6.4.

Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Agama di Rumah Sakit
St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007................................................... 52

Gambar 6.5.

Diagram Bar Penderita Hepatoma Berdasarkan Suku di Rumah Sakit
St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007................................................... 53

Gambar 6.6.

Diagram Bar Penderita Hepatoma Berdasarkan Pekerjaan di Rumah
Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007.......................................... 54

Gambar 6.7.

Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Tempat Tinggal di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ............................. 55

Gambar 6.8.

Diagram Bar Penderita Hepatoma Berdasarkan Keluhan Utama di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ............................. 56

Gambar 6.9.

Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Riwayat Penyakit
Sebelumnya di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 .... 57

Gambar 6.10. Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Jenis Riwayat Penyakit
di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ......................... 59
Gambar 6.11. Diagram Bar Penderita Hepatoma Berdasarkan Riwayat Penyakit
Keluarga di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ......... 60
Gambar 6.12. Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Stadium Penyakit di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ............................. 61
Gambar 6.13. Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Penatalaksanaan Medis
di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ......................... 63
Gambar 6.14. Diagram Pie Penderita Hepatoma Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan Tahun 2003-2007............. 64

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

Gambar 6.15. Dagram Garis Case Fatality Rate (CFR) Penderita Hepatoma
Berdasarkan Tahun yang Dirawat Inap di Rumah Sakit St. Elisabeth
Medan Tahun 2003-2007 ........................................................................ 66
Gambar 6.16. Diagram BarCase Fatality Rate (CFR) Penderita Hepatoma
Berdasarkan Stadium Pada Penderita di Rumah Sakit St. Elisabeth
Medan Tahun 2003-2007 ........................................................................ 67
Gambar 6.17. Diagram Bar Stadium Penyakit Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap di Rumah Sakit St. Elisabeth
Medan Tahun 2003-2007 ........................................................................ 68
Gambar 6.18. Diagram Bar Penatalaksanaan Medis Penderita Hepatoma Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang yang Dirawat Inap di Rumah Sakit St.
Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ........................................................ 69
Gambar 6.19. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu
Pulang Penderita Hepatoma yang Dirawat Inap di Rumah Sakit St.
Elisabeth Medan Tahun 2003-2007 ........................................................ 70

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah
meningkatkan kasadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.
Terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal ditandai dengan penduduk
Indonesia hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di
seluruh wilayah Indonesia.1
Perubahan negara agraris ke negara industri banyak memberi andil terhadap
perubahan gaya hidup, sosial ekonomi yang pada gilirannya memacu semakin
meningkatnya penyakit tidak menular antara lain: penyakit jantung, stroke, kanker,
kecelakaan.2
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2005 penyakit
kanker

merupakan

penyebab

kematian

kedua

di

dunia

setelah

penyakit

kardiovaskuler.3 Tahun 2007 kematian akibat kanker di seluruh dunia sebanyak 7,9
juta kematian dengan Proportional Mortality Ratio (PMR) sebesar 13%.4
Di Indonesia jumlah kematian akibat kanker terus meningkat, berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1992, kanker merupakan penyebab
kematian kesepuluh dengan PMR sebesar 4,5%, tahun 1995 penyebab kematian
kesembilan dengan PMR sebesar 4,9 %, pada tahun 2001 PMR sebesar 6% dan
Cause Spesific Death Rate (CSDR) sebesar 50,1 per 100.000 penduduk.

(5,6)

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

Di

Sumatera Utara berdasarkan SKRT tahun 2001, kanker penyebab kematian kelima
dengan PMR sebesar 6,0%.7
Salah satu jenis kanker adalah hepatoma. WHO (2001), berdasarkan data
Globocan tahun 2000 jumlah jumlah kesakitan hepatoma sebanyak 554.344 dari
9.910.878 kasus kanker di dunia dengan proporsi sebesar 5,5% dan jumlah kematian
akibat hepatoma sebesar 536.904 kematian dari 6.260.596 kematian akibat kanker
dengan PMR sebesar 8,5%.8 Menurut WHO tahun 2007, hepatoma menduduki
urutan ketiga penyebab kematian di seluruh dunia dari semua jenis kanker dengan
653.000 kematian setelah kanker paru-paru dan kanker lambung.4
American Cancer Society (2008) berdasarkan penelitian Rebecca L, dkk di
Amerika Serikat ditemukan bahwa angka kematian akibat hepatoma terus meningkat
dari tahun 1992-2004. CSDR pada tahun 1992 sebesar 4,0 per 100.000 penduduk,
tahun 1993 sebesar 4,5 per 100.000 penduduk, tahun 1994 sebesar 4,5 per 100.000
penduduk, tahun 1995 sebesar 4,6 per 100.000 penduduk, tahun 1996 sebesar 5,4 per
100.000 penduduk, tahun 1997 sebesar 5,4 per 100.000 penduduk, tahun 1998
sebesar 5,5 per 100.000 penduduk, tahun 1999 sebesar 5,8 per 100.000 penduduk,
tahun 2000 sebesar 5,6 per 100.000 penduduk, tahun 2001 sebesar 5,6 per 100.000
penduduk, tahun 2002 sebesar 5,7 per 100.000 penduduk, tahun 2003 sebesar 6,2 per
100.000 penduduk, dan tahun 2004 sebesar 6,4 per 100.000 penduduk.9
Menurut Bosch FX (1999) ditemukan insidens hepatoma di Asia Timur pada
laki-laki sebesar 35,4 per 100.000 populasi dan perempuan sebesar 12,6 per 100.000
populasi. Di Asia Tenggara pada laki-laki 18,3 per 100.000 populasi dan perempuan
5,7 per 100.000 populasi.10

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

Berdasarkan data World Health Report (2004), angka kematian dari hepatoma
tahun 2002 di Asia Tenggara dipekirakan 10,3 per 100.000 populasi.11 Menurut
World Health Statistic 2006, dari sepuluh penyebab kematian di Thailand pada tahun
2002, hepatoma menempati urutan ketujuh dengan PMR sebesar 3% (13.000
kematian).12
Berdasarkan data Survei Kanker Global (2002) insidens hepatoma di
Indonesia, menempati urutan kelima setelah kanker paru, kanker payudara, kanker
kolorektal, dan kanker leher rahim yaitu sebesar 13/ 100.000 populasi.5
Berdasarkan data profil Depkes tahun 2005, dari sepuluh peringkat utama
penyakit neoplasma ganas pada pasien rawat inap di beberapa rumah sakit di
Indonesia, urutan pertama adalah kanker payudara dengan proporsi sebesar 16,9%
(7.844 kasus), urutan kedua kanker leher rahim dengan proporsi sebesar 10,9% (5.069
kasus), dan hepatoma menduduki urutan ketiga dengan proporsi sebesar 9% (4.177
kasus).13
Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2003,
ditemukan 1.339 kasus hepatoma dari 10.546 kasus kanker berdasarkan laporan
program dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang berasal dari rumah sakit dan
puskesmas tahun 2005, dengan proporsi sebesar 30,2%. Kasus hepatoma terbanyak di
Kabupaten Sukoharjo dengan proporsi sebesar 14,4% (194 kasus) dan kasus tertinggi
kedua di Kabupaten Kudus dengan proporsi sebesar 12,0% (162 kasus) dari seluruh
kasus hepatoma di Provinsi Jawa Tengah. 14
Hasil penelitian Marbun E. (2000) di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan,
ditemukan 75 penderita hepatoma yang dirawat inap pada tahun 1995-1999, 18 orang

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

diantaranya meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 24%. Hasil
penelitian Hutapea O. (2003) di Rumah Sakit Haji Medan pada tahun 1997-2001
terdapat 90 penderita hepatoma dengan CFR sebesar 24,4 %.(15,16)
Berdasarkan Survei pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit St. Elisabeth
Medan terdapat 110 orang penderita hepatoma selama periode tahun 2003-2007. Pada
tahun 2003 sebanyak 14 kasus, tahun 2004 sebanyak 22 kasus, tahun 2005 sebanyak
36 kasus , tahun 2006 sebanyak 21 kasus, dan tahun 2007 sebanyak 17 kasus.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

perlu

dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita hepatoma yang dirawat inap di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan tahun 2003-2007.
1.2. Perumusan Masalah
Belum diketahuinya karakteristik penderita hepatoma yang dirawat inap di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan tahun 2003-2007.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik penderita hepatoma yang dirawat inap di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan tahun 2003-2007.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui trend kunjungan penderita hepatoma berdasarkan data lima
tahun yang dirawat inap di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan.
b. Untuk

mengetahui

distribusi

proporsi

penderita

hepatoma

berdasarkan

sosiodemografi (umur, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan, dan tempat tinggal).

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hepatoma berdasarkan keluhan
utama
d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hepatoma berdasarkan riwayat
penyakit sebelumnya.
e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hepatoma berdasarkan jenis
riwayat penyakit sebelumnya
f. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hepatoma berdasarkan riwayat
penyakit keluarga.
g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hepatoma berdasarkan stadium
penyakit.
h. Untuk

mengetahui

distribusi

proporsi

penderita

hepatoma

berdasarkan

penatalaksanaan medis yang diberikan.
i. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita hepatoma.
j. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hepatoma berdasarkan keadaan
sewaktu pulang.
k. Untuk mengetahui Case Fatality Rate (CFR) setiap tahun.
l. Untuk mengetahui Case Fatality Rate (CFR) dari stadium penyakit pada
penderita hepatoma.
m. Untuk mengetahui perbedaan proporsi stadium penyakit berdasarkan keadaan
sewaktu pulang.
m. Untuk mengetahui perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan
keadaan sewaktu pulang.

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

n. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan
sewaktu pulang.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1

Sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit St. Elisabeth Medan dalam
usaha peningkatan pelayanan kesehatan sehubungan dengan upaya perawatan
dan pengobatan terhadap penderita hepatoma.

1.4.2

Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian tentang penyakit hepatoma.

1.4.3

Sebagai pengalaman serta menambah pengetahuan penulis tentang penyakit
hepatoma dan salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi penulisan di
Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan.

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Hepatoma
Hepatoma disebut juga kanker hati atau karsinoma hepatoseluler atau
karsinoma hepato primer. Hepatoma merupakan pertumbuhan sel hati yang tidak
normal yang ditandai dengan bertambahnya jumlah sel dalam hati yang memiliki
kemampuan membelah secara mitosis sehingga struktur jaringan hati berubah
membentuk sel-sel ganas. (2.17,18,19,20)
2.2 Anatomi Hati
Hati merupakan organ tubuh yang terbesar dengan berat 1200-1500 gram.
Pada orang dewasa ± 1/50 dari berat badannya, sedangkan pada bayi ± 1/18 dari berat
bayi. Posisi organ hati sebagian besar terletak di perut bagian kanan atas, yakni di
belakang iga.(17,18)
Hati dikelilingi oleh kapsula fibrosa yang dinamakan kapsula glisson dan
dibungkus peritonium pada sebagian besar dari keseluruhan permukaannya. Hati
terdiri dari 2 lobus utama, lobus kanan (dekster) dan lobus kiri (sinister). Lobus kanan
dan lobus kiri dipisahkan di anterior oleh lipatan peritonium yang dinamakan dengan
ligamentum falsiforme, di inferior oleh fissura dinamakan dengan ligamentum teres
dan di posterior oleh fissura dinamakan dengan ligamentum venosum.(18,21)
Hati mempunyai perdarahan ganda, yaitu vena porta dan arteri hepatika. Vena
porta membawa darah venous dari intestinal, limfa dan pankreas, sedangkan arteri
hepatika membawa darah ke hati melalui porta hepatika membawa darah arteri ke

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

hati melalui porta hepatika yang terletak jauh di belakang permukaan inferior lobus
kanan (18,19)

(a) An anterior view

(b) an inferior view
Gambar 2.1 Anatomi Hati 23

2.3. Fungsi Hati (18,23)
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
2.3.1. Membantu dalam Metabolisme Karbohidrat.
Hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Pada saat kadar gula dalam
darah tinggi, maka hati dapat mengubah glukosa dalam darah menjadi glikogen yang
kemudian disimpan dalam hati (glikogenesis), dan pada saat kadar gula darah
menurun, maka cadangan glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi
glukosa dan dilepaskan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya
kadar gula darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu
pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

2.3.2. Membantu Metabolisme Lemak
Membantu proses beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam
lemak dari Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan
keton (Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam
lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga
menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
2.3.3. Membantu Metabolisme Protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah
gugus amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau
diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan
substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan
saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh
protein plasma, seperti α dan β globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin
(bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi
transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (α-keto acid).
2.3.4. Menetralisir Obat-Obatan dan Hormon
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti
penisilin, ampisilin, erythromisin, dan sulfonamide juga dapat mengubah sifat-sifat
kimia atau mengeluarkan hormon steroid, seperti aldosteron dan estrogen serta
tiroksin.

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

2.3.5. Mensekresi Cairan Empedu
Bilirubin, yang berasal dari heme pada saat perombakan sel darah merah,
diserap oleh hati dari darah dan dikeluarkan ke empedu. Sebagian besar dari bilirubin
di cairan empedu di metabolisme di usus oleh bakteri-bakteri dan dikeluarkan di feses.
2.3.6. Mensintesis Garam-Garam Empedu
Garam-garam empedu digunakan oleh usus kecil untuk mengemulsi dan
menyerap lemak, fosfolipid, kolesterol, dan lipoprotein.
2.3.7. Sebagai Tempat Penyimpanan
Hati digunakan sebagai tempat menyimpan vitamin (A, B12, D, E, K) serta
mineral (Fe dan Co). Sel-sel hati terdiri dari sebuah protein yang disebut apoferritin
yang bergabung dengan Fe membentuk Ferritin sehingga Fe dapat disimpan di hati.
Fe juga dapat dilepaskan jika kadarnya di darah turun.
2.3.8. Sebagai Fagosit
Sel-sel Kupffer’s dari hati mampu memakan sel darah merah dan putih yang
rusak serta bakteri.
2.3.9. Mengaktifkan Vitamin D
Hati dan ginjal dapat berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D.
2.3.10. Menghasilkan Kolesterol Tubuh
Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari
makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat
empedu. Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan
untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan
hormonadrenal).

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

2.4. Patologi17
2.4.1 Pengamatan Makroskopik Hepatoma
Pengamatan makroskopik hepatoma dibagi atas tiga yaitu:
a. Tipe Noduler, biasanya berbentuk multinoduler dengan nodul yang bermacammacam besar dan bentuknya, dengan permukaan ireguler. Nodul kanker terletak
di lobus kanan kemudian menjalar ke lobus kapiler. Tipe noduler paling sering
ditemukan.
b. Tipe Masif, yaitu suatu bentuk masif yang besar pada salah satu lobus, dengan
hanya satu nodul saja, sehingga disebut homonoduler masif. Tumor massa yang
besar tersebut sering terdapat di lobus kanan dan pada lobus yang lainnya
dijumpai tumor kecil-kecil.
c. Tipe Difus, pada bentuk ini sulit untuk batas dari tumor dengan jaringan hati yang
normal, kerena seluruhnya telah terisi oleh sel-sel karsinoma yang difusif. Tidak
ditemukan suatu nodul sehingga kadang sulit dibedakan dengan sirosis portal.
2.4.2 Pengamatan Mikroskopik Hepatoma
Pengamatan mikroskopik hepatoma dibagi atas tiga yaitu:
a. Karsinoma Hepatoseluler
Sel-sel kanker biasanya mempunyai ukuran yang lebih besar dari sel-sel hati yang
normal berbentuk poligonal. Terdapat sel-sel besar yang berinti banyak dan
terlihat adanya mitosis dimana inti mengalami hiperkromasi dan besarnya
bervariasi bila dibandingkan dengan sel hati normal. Di dalam sel hati ditemukan
sitoplasma dan pigmen empedu. Sering disertai dengan sirosis hati.

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

b. Karsinoma Kholangioseluler
Sel-sel tumor berbentuk kuboid dan silindris dan membentuk tubulus/ alveoli
yang dikelilingi oleh jaringan ikat. Gambaran mitosis tidak ditemukan karena
tidak terdapat sel-sel besar yang berinti banyak. Di dalam sel tumor tidak ada
sitoplasma dan pigmen ampedu. Jarang ditemukan bersamaan dengan sirosis hati.
c. Karsinoma Hepatokholangioluler
Tumor ini merupakan campuran antara karsinoma hepatoseluler dan karsinoma
kholangioseluler. Jarang sekali ditemukan dan biasanya berasal dari embrionik.
2.5. Penyebaran Hepatoma10
Metastasis intrahepatik dapat melalui pembuluh darah, saluran limfe atau
infiltrasi langsung. Metastasi ekstrahepatik dapat melibatkan vena hepatika, vena
porta, atau vena kava. Dapat terjadi metastasi pada varises esofagus dan di paru.
Metastasi sistemik seperti di kelenjer getah bening di porta hepatis tidak jarang terjadi,
dan dapat juga sampai ke mediastinum. Bila sampai di peritoneum, dapat
menimbulkan asites hemoragik, yang berarti sudah masuk stadium terminal.
2.6. Tingkat Keparahan (Stadium) Penyakit Hepatoma19
2.6.1. Stadium Dini
Kriteria dari hepatoma stadium dini sebagai berikut:
a. Ditemukan hanya satu nodul kanker dengan diameter 3,0-4,5 cm hanya di salah
satu lobus.
b. Ditemukan dua nodul kanker dengan diameter kurang dari 3 cm dan terletak di
salah satu lubus.
c. Di segmen lain tidak ditemukan nodul kanker sama sekali.

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

d. Tidak disertai dengan invasi pembuluh darah (vaskuler).
2.6.2. Stadium Lanjut
Apabila banyak dijumpai tumor soliter berbatasan dengan salah satu lubus di
hati atau terletak di kedua lobus hati, disertai dengan invasi pada vaskuler dan tumor
sudah menunjukkan metastase ke organ-organ di sekitar hati.
2.7. Epidemiologi Hepatoma
2.7.1. Distribusi dan Frekuensi Hepatoma
a. Distribusi dan Frekuensi Menurut Orang
Pada umumnya kaum laki-laki lebih banyak ditemukan menderita hepatoma
daripada perempuan, hal ini dihubungkan dengan tingginya prevalensi HbsAg pada
laki-laki. Secara umum di dunia penderita hepatoma pada laki-laki lebih banyak dari
pada perempuan dengan rasio 4:1.10 Perbandingan penderita hepatoma pada laki-laki
dan perempuan menurut: Bruix di Barcelona Spanyol (1995) 3:1; Michael (1996) di
Afrika Selatan 6:1; Yoon D. S di Seoul Korea Selatan (1996); Marbun E (2000) di
Rumah Sakit St. Elisabeth Medan menemukan perbandingan 3:1.(15,17)
Menurut Serag (2001), laki-laki 2 sampai 4 kali lebih sering ditemukan
menderita hepatoma dibanding perempuan. Alasan perbedaan risiko hepatoma antara
laki-laki dari perempuan belum diketahui secara pasti, kemungkinan berhubungan
dengan frekuensi dari infeksi virus hepatitis dan konsumsi alkohol.24
Faktor keturunan diasumsi karena banyaknya insidens hepatoma di benua
Afrika dan Asia.20 American Cancer Society, berdasarkan penelitian Cracken, M, dkk
(2007) pada ras mongoloid yang tinggal di California tahun 2000-2002, ditemukan
CSDR penderita hepatoma berdasarkan etnik dan jenis kelamin. Insidens pada etnik

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

Cina berjenis kelamin laki-laki 23,3 per 100.000 penduduk dan perempuan 7,6 per
100.000 penduduk, etnik Philipina dengan jenis kelamin laki-laki 16,8 per 100.000
penduduk dan perempuan 5,4 per 100.000 penduduk, etnik Vietnam dengan jenis
kelamin laki-laki 54,3 per 100.000 penduduk dan perempuan 15,8 per 100.000
penduduk, etnik Korea berjenis kelamin laki-laki 33,7 per 100.000 penduduk dan
perempuan 15,9 per 100.000 penduduk, dan etnik Jepang dengan jenis kelamin lakilaki 9,3 per 100.000 penduduk dan perempuan 8,1 per 100.000 penduduk.25
b. Distribusi dan Frekuensi Menurut Tempat
Sekitar 80% kasus hepatoma berada di negara berkembang

seperti Asia

Timur dan Asia Tenggara serta Afrika Tengah (Sub-Sahara), yang diketahui sebagai
wilayah dengan prevalensi hepatitis yang tinggi. Menurut Stewart (2003) di seluruh
dunia lebih dari 80% kasus hepatoma terjadi di negara berkembang, dan di China
lebih 55% dari total kasus.25
Menurut Khursid H. (1995) Di Amerika Serikat sekitar 80-90% dari tumor
ganas hati primer adalah hepatoma, angka kejadian hepatoma di Amerika Serikat
sekitar 2% dari seluruh karsinoma. Sebaliknya di Afrika dan Asia hepatoma adalah
karsinoma yang paling sering ditemukan dengan angka kejadian 100/100.000
populasi.9
c. Distribusi dan Frekuensi Menurut Waktu
Berdasarkan Globocan (2002), ditemukan peringkat dan PMR untuk masingmasing negara berdasarkan jenis kelamin dari hepatoma di Amerika Serikat,
hepatoma pada laki-laki peringkat ke-94 dengan PMR sebesar 5,5% dan perempuan
peringkat ke-120 dengan PMR sebesar 2%, di Jepang pada laki-laki peringkat ke-22

Imelda Elisabet S. : Karakteristik Penderita Hepatoma Yang Dirawat Inap Di Ruman Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun
2003-2007, 2009.
USU Repository © 2009

dengan PMR sebesar 23,1% dan perempuan peringkat ke-34 dengan PMR sebesar
7,6%, di Cina pada laki-laki peringkat ke-7 dengan PMR sebesar 14,2% dan
perempuan peringkat ke-170 dengan PMR sebesar 1,6%, di Philipina pada laki-laki
peringkat ke-32 dengan PMR sebesar 20,3% dan perempuan peringkat ke-38 dengan
PMR sebesar 6,6%, di Korea pada laki-laki peringkat ke-3 dengan PMR sebesar
47,1 % dan perempuan peringkat ke-15 dengan PMR sebesar 11,4 %, di Vietman
pada laki-laki peringkat ke-20 dengan PMR sebesar 23,7% dan perempuan peringkat
ke-41 dengan PMR sebesar 5,8%.25
2.7.2. Determinan Hepatoma
a. Host
Pada hepatoma faktor usia meningkatkan progresifitas.26 Pada penderita
hepatoma lanjut usia, mencapai puncak antara usia 50 hingga 70 tahun. Di Afrika
seperti Mosambique dan Asia Tenggara seperti Singapura kebanyakan pasien
hepatoma berumur antara 20-40 tahun, sedangkan di Eropa dan Amerika jarang
sebelum 60 tahun. Distribusi umur pada hepatoma dipengaruhi oleh tipe dan waktu
dari terdapatnya faktor risiko.(9,20) Hepatoma jarang ditemukan pada usia muda. Di
Indonesia (khususnya di Jakarta) hepatoma dite