Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas / Apotek

(1)

APOTEK KESHIA FARMA MEDAN

Disusun Oleh:

Sanny Ervina Br Ginting, S.Farm. 073202092

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

DI

APOTEK KESHIA FARMA MEDAN

Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan

Disusun Oleh:

Sanny Ervina Br Ginting, S.Farm. 073202092

Apotek Keshia Farma Medan

Pembimbing,

Imelda Ferendina, S.Si., Apt. SP: KP.01.02.1.2.2425

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP.131 283 716


(3)

yang telah melimpahkan berkat dan karunianya sehingga penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja Profesi dan menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Keshia Farma dengan baik.

Dengan segala ketulusan hati penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Imelda Ferendina, S.Si., Apt. selaku pembimbing, Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan Pemilik Sarana Apotek (PSA) yang telah memberikan bimbingan selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas

Farmasi USU.

3. Bapak Drs. Wiryanto, M.S. Apt. selaku Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU.

4. Seluruh karyawan di Apotek Keshia Farma Medan.

Penulis menyadari atas kekurangan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan, April 2008

Penulis


(4)

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

RINGKASAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan... 2

BAB II. TINJAUAN UMUM APOTEK 2.1. Peran Apotek dan Apoteker ... 3

2.2. Pegelolaan ... 4

2.3. Studi Kelayakan untuk Mendirikan Apotek... 4

2.3.1. Survei dan Pemilihan Lokasi ... 5

2.3.2. Penyusunan Rencana Anggaran Belanja... 5

2.3.3. Target yang akan dicapai ... 6

2.4. Pengelolaan Perbekalan Farmasi... 7

2.4.1. Pembelian... 8

2.4.2. Penyimpanan dan Penataan... 8

2.4.3. Penjualan/Pelayanan ... 9

2.4.4. Administrasi ... 10

2.5. Perpajakan ... 10

BAB III. TINJAUAN KHUSUS APOTEK KESHIA FARMA 3.1. Letak... 11


(5)

3.3.3. Penerimaan Barang ... 13

3.4. Penyimpanan ... 13

3.5. Pelayanan ... 14

3.5.1. Pelayanan Resep... 14

3.5.2. Pelayanan Penjualan Bebas... 15

3.6. Administrasi ... 15

BAB IV. PEMBAHASAN... 17

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 19

5.2. Saran... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 20


(6)

(7)

Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika ... 22 Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika ... 23 Lampiran 4. Formulir Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotika ... 24 Lampiran 5. Pelayanan Resep (Kie) dan Pelayanan Non Resep


(8)

apotek Keshia Farma Medan. PKP ini dilaksanakan dalam upaya memberikan perbekalan, keterampilan dan keahlian kepada calon apoteker dengan melihat secara langsung pengelolaan suatu apotek serta melihat peran dan tugas Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di apotek.

PKP dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2007 – 5 Januari 2008 dengan jumlah jam efektif 225 jam. Kegiatan PKP di apotek Keshia Farma meliputi: melihat dan mempelajari sistem penyusunan obat di apotek, mempelajari item obat yang ada di apotek beserta indikasinya, pendataan perbekalan farmasi yang lain, tata cara pemesanan dan penerimaan barang dari PBF dan pencatatan ke dalam buku pembelian. Selain itu juga ikut berperan dalam pelayanan swamedikasi dan informasi obat kepada pasien serta pelayanan obat dalam bentuk resep.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui pekerjaan yang berhubungan dengan kefarmasian. Yang dimaksud pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu persediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.

Apotek merupakan salah satu tempat pengabdian profesi yang mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi mengatur agar apotek dapat memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan usahanya, sedangkan fungsi sosialnya adalah untuk pemerataan distribusi obat dan sebagai salah satu tempat pelayanan informasi obat kepada masyarakat.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang pelayanan kefarmasian di apotek, dinyatakan bahwa pelayanan kefarmasian pada saat ini telah mengacu pada pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien.


(10)

Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Seorang apoteker tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja, tetapi juga harus memiliki keahlian manajemen. Sehingga Apoteker Pengelola Apotek (APA) mempunyai tanggung jawab untuk menyeimbangkan dua fungsi tersebut.

Untuk dapat mengelola sebuah bisnis apotek, seorang APA tidak cukup dengan hanya berbekal ilmu teknis kefarmasian saja karena mengelola sebuah apotek sama halnya dengan mengelola sebuah perusahaan. APA dituntut untuk dapat menguasai produk yang dijual dan teknis pelayanan kefarmasian serta harus dapat merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan menganalisis hasil kinerja operasional.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukan pelaksanaan Praktek Kerja Profesi di Apotek untuk mahasiswa Program Pendidikan Profesi Apoteker. Penulis dalam hal ini melaksanakan praktek kerja profesi di Apotek Keshia Farma di jalan A.R. Hakim No. 300 Medan selama 225 jam.

B. Tujuan

Untuk mengetahui tugas dan peran Apoteker Pengelola Apotek di apotek sehingga mampu mengelola apotek secara profesional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah profesi yang berlaku.


(11)

BAB II

TINJAUAN UMUM APOTEK

2.1 Peran Apotek dan Apoteker

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan (Keputusan Menkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004).

Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. Apoteker Pengelola Apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA). Izin apotek diperbaharui setiap lima tahun sekali.

Selain memiliki fungsi sosial sebagai tempat pengabdian dan pengembangan jasa pelayanan pendistribusian dan informasi obat dan perbekalan farmasi, apotek juga memiliki fungsi ekonomi yang mengharuskan suatu apotek memperoleh laba untuk meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, apoteker sebagai salah satu tenaga profesional kesehatan dalam mengelola apotek tidak hanya dituntut dari segi teknis kefarmasian saja tapi juga dari segi manajemen.


(12)

2.2 Pengelolaan

Menurut Kepmenkes RI No.1332/MenKes/SK/X/2002, pengelolaan apotek meliputi:

1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.

2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya.

3. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya meliputi:

1) Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi yang diberikan baik kepada dokter, tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat 2) Pengamatan dan pelaporan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya

dan mutu suatu obat serta perbekalan farmasi lainnya.

Pengelolaan apotek dalam hal ini mempunyai tujuan yang mengarah pada terjaminnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya dengan kualitas yang benar, termasuk juga sistem pengendalian keuangan beserta sumber daya manusianya.

2.3 Studi Kelayakan untuk Mendirikan Apotek

Studi kelayakan merupakan suatu kajian sebagai bagian dari perencanaan yang dilakukan menyeluruh mengenai suatu usaha dalam proses pengambilan keputusan investasi yang mengawali resiko yang belum jelas. Melalui studi kelayakan ini berbagai hal yang diperkirakan dapat menyebabkan kegagalan akan dapat diantisipasi lebih awal.


(13)

2.3.1 Survei dan Pemilihan Lokasi

Sebelum mendirikan suatu apotek, sangat penting untuk terlebih dahulu melakukan survei dan pemilihan lokasi. Lokasi sangat mempengaruhi kemajuan suatu usaha apotek dan merupakan pemikiran awal yang paling penting. Oleh karena itu, pemilihan lokasi harus benar-benar diperhitungkan sebelum apotek berdiri.

Lokasi yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria diantaranya terjamin keamanannya, ramai, tingkat kemampuan ekonomi, mudah dijangkau, dekat dengan tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, praktek dokter, klinik dan tempat pelayanan kesehatan lainnya, pusat perbelanjaan, sarana lalu lintas yang tersedia serta memiliki tempat parkir yang memadai dan aman. Dengan lokasi yang demikian diharapkan apotek sebagai tempat usaha akan dapat terus bertahan dan meningkatkan pelayanannya.

2.3.2 Penyusunan Rencana Anggaran Belanja

Jika seseorang akan mendirikan suatu usaha apotek, maka diperlukan dana atau modal untuk membiayai semua pengadaan sarana. Modal merupakan unsur utama yang menjamin berdiri dan hidupnya sebuah apotek.

Pada dasarnya dalam suatu usaha dikenal dua bentuk modal yaitu modal aktif dan modal pasif.

1. Modal aktif (modal tetap) adalah dana yang digunakan membiayai pengadaan semua kebutuhan fisik dan non fisik sebagai aset apotek, baik yang mengalami penyusutan maupun tidak, contoh : tanah, bangunan, inventaris apotek.


(14)

2. Modal pasif (modal kerja) adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan operasional apotek, seperti pengadaan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya, upah pegawai, listrik, air dan lain-lainnya. Modal kerja ini berdasarkan sumbernya maka dapat digunakan :

a. Modal sendiri, yaitu modal yang dihimpun sendiri merupakan milik pribadi.

b. Modal berasal dari pihak lain, yaitu modal yang berasal dari pinjaman yang berupa hutang yang harus dikembalikan sesuai perjanjian, misalnya pinjaman dari bank.

2.3.3 Target yang akan dicapai

Rencana strategi diperlukan guna menentukan tujuan yang mempunyai dimensi jangka panjang setelah apotek dibuka. Adapun tahap-tahap yang dilalui adalah periode masa perkenalan (introducing period), periode masa pertumbuhan (growing period), periode masa kematangan (maturity periode).

Pada periode masa perkenalan, target waktu masa ini biasanya 6 bulan sampai 2 tahun. Dalam periode ini harus dilakukan pemasaran serta diharapkan dengan memiliki investasi yang minimum harus sudah mencapai titik impas. Analisis Break Even Point (BEP) atau Analisis Titik Impas yaitu suatu analisis yang dilakukan untuk menetapkan titik dimana hasil penjualan akan menutupi jumlah biayanya, baik itu biaya tetap maupun biaya variabel. Analisis impas ini adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara penjualan, biaya dan laba.


(15)

Rumus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas adalah:

Titik impas =

Omzet HPP

tetap Biaya

− 1

Keterangan:

̇ Biaya Tetap (BT) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang terjual.

̇ Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah harga pokok/nilai pembelian dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu, merupakan hasil perhitungan harga pokok dari persediaan barang awal ditambah pembelian barang pada waktu tertentu dikurangi persediaan barang akhir.

̇ Omzet adalah nilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu.

Periode masa pertumbuhan terjadi pada tahun kedua dan ketiga dengan sasaran peningkatan omset. Periode kematangan terjadi pada tahun keempat dan kelima. Dengan bertambahnya item obat biasanya diikuti dengan peningkatan omset penjualan.

2.4 Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Perencanaan pengadaan perlu didukung oleh data analisis pasar antara lain jumlah penduduk, susunan demografi, kondisi sosial ekonomi dan geografis, masalah kesehatan di lingkungan sekitar, persepsi masyarakat terhadap kesehatan dan pola penggunaan obat.


(16)

Pengelolaan obat/perbekalan farmasi di apotek akan mempengaruhi kelengkapan, harga, pelayanan dan persediaan obat serta keuangan yang pada akhirnya akan menentukan citra suatu apotek.

2.4.1 Pembelian

Secara umum komoditi di apotek dapat berupa obat, bahan obat dan alat kesehatan yang pengadaannya dilakukan sewaktu pembelian. Pembelian perbekalan farmasi didasarkan atas kebutuhan penjualan melalui resep dan penjualan bebas. Pembelian harus direncanakan dengan baik untuk mencegah terjadinya kekosongan ataupun penumpukan barang sehingga perputaran barang tidak mengalami hambatan.

Pemesanan barang dilakukan dengan cara menghubungi pemasok melalui penjulannya atau melalui telepon dengan menggunakan surat pesanan. Khusus narkotika, pemesanan dilakukan kepada PBF Kimia Farma dengan menggunakan surat Pesanan Narkotika rangkap 4 yang ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek. Untuk psikotropika digunakan Surat Pesanan Psikotropika.

2.4.2 Penyimpanan dan penataan

Untuk kegiatan penyimpanan difokuskan pada tujuan agar tetap terjaminnya kualitas obat sekaligus mendukung jalannya proses pelayanan sesuai yang ditetapkan. Hal ini memerlukan wawasan pendukung yang memadai serta tenaga yang cukup terlatih.

Prosedur dan administrasi penyimpanan barang persediaan diatur dengan memperhatikan sistem First In First Out (FIFO), First Expired First Out (FEFO), bentuk dan jenis obat.


(17)

Penataan dilakukan dengan memperhatikan point of interest, efektivitas dan efisiensi pelayanan, pembagian farmakologis dan urutan abjad. Keterbatasan seringkali bisa disiasati dengan optimalisasi penggunaan ruang yang ada serta menyederhanakan jalur pelayanan.

2.4.3 Penjualan/pelayanan

Penjualan perbekalan farmasi dapat berupa pelayanan resep dan penjualan obat bebas, kosmetik dan alat kesehatan. Dalam memberikan pelayanan kepada konsumen ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Kelengkapan obat; obat-obat yang dibutuhkan oleh konsumen hendaknya tersedia dengan lengkap sehingga dapat melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen baik obat bebas, bebas terbatas maupun obat keras.

2. Harga obat; merupakan faktor yang mempengaruhi pelayanan kefarmasian di apotek. Harga obat yang wajar bagi kemampuan masyarakat sekitar apotek perlu dipertimbangkan sehingga masyarakat dapat memperoleh obat dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang terjamin. Disamping itu perlu diperhatikan perbandingan harga pada apotek lain yang terdekat dengan apotek kita dan harga obat bebas di swalayan.

3. Pelayanan; pelayanan yang baik dari apotek terhadap konsumen sangat diperlukan dan keadaan tempat yang mendukung penjualan dari suatu apotek seperti kemudahan parkir, keamanan, kenyamanan ruang tunggu dan faktor lain yang dapat memberikan nilai tambah bagi apotek sehingga apotek tersebut menjadi pilihan para konsumen yang membutuhkan obat.


(18)

2.4.4 Administrasi

Administrasi merupakan proses pencatatan seluruh kegiatan teknis yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Administrasi sangat diperlukan dalam pengelolaan suatu apotek untuk memperoleh sumber informasi yang dapat dipercaya dalam rangka pengambilan keputusan oleh apoteker pengelola apotek.

Administrasi yang dilakukan di apotek meliputi:

1. Administrasi pembukuan yaitu pencatatan seluruh informasi mengenai arus uang dan barang meliputi buku kas, bank, pembelian, penjualan, ongkos-ongkos dan lain-lain

2. Administrasi pelaporan yaitu pencatatan seluruh kegiatan yang mencakup obat-obat narkotika dan psikotropika.

2.5 Perpajakan

Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian dari kekayaannya atau penghasilannya kepada negara menurut Peraturan Perundang-Undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat. Jenis-jenis pajak di apotek antara lain :

1. Pajak yang dipungut oleh daerah

⇒ Pajak reklame/iklan (papan nama apotek)

⇒ SKITU (Surat Keterangan Izin Tempat Usaha)

2. Pajak yang dipungut oleh negara (Pemerintah Pusat) yaitu:

⇒ Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

⇒ Pajak Penghasilan (PPh)


(19)

BAB III

TINJAUAN KHUSUS APOTEK KESHIA FARMA

3.1 Letak

Apotek Keshia Farma berlokasi di Jalan A.R. Hakim No. 300 Medan (depan wisma umum). Lokasi Apotek Keshia Farma merupakan daerah dekat pusat perbelanjaan, pemukiman penduduk dan di tepi jalan sehingga mudah dijangkau dan dilalui oleh kendaraan umum, juga terdapat beberapa tempat praktek dokter di sekitarnya.

3.2 Struktur Organisasi

Apotek Keshia Farma dikelola oleh Imelda Ferendina, S.Si., Apt. selaku Apoteker Pengelola Apotek (APA) sekaligus Pemilik Sarana Apotek (PSA). Kegiatan apotek dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB dimana pengaturan tenaga kerja dibagi dalam dua shift yaitu shift pagi dan shift sore. Struktur organisasi apotek Keshia Farma dapat dilihat di bawah ini.

APOTEKER PENGELOLA APOTEK (APA) / PSA

PELAYANAN FARMASI ADMINISTRASI

PELAYANAN RESEP

PENJUALAN BEBAS

PEMBELIAN KEUANGAN


(20)

3.3 Pembelian

3.3.1 Perencanaan Pembelian

Perencanaan pembelian dilakukan dengan menetapkan jenis dan jumlah barang yang akan dipesan/dibeli dengan memperhatikan kebutuhan pada ruang peracikan dan penjualan bebas yang disesuaikan dengan permintaan masyarakat, menentukan pemasok dengan mempertimbangkan legalitasnya, kondisi pembelian dan pembayaran yang diberikan, dan juga kecepatan pengiriman barang. Dalam hal penentuan jumlah pembelian, salah satu yang juga menjadi pertimbangan adalah adanya kemungkinan naik/turunnya harga sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan. Barang yang sudah habis atau stok yang sedikit dapat dilihat pada buku penjualan dan pada kotak tempat penyimpanan obat dan kemudian dicatat ke dalam buku pemesanan.Jumlah barang yang akan dibeli disesuaikan dengan sifat barang, fast moving atau slow moving.

3.3.2 Pelaksanaan Pembelian

Pembelian di Apotek Keshia Farma dilakukan dengan cara menghubungi pemasok untuk menanyakan ketersediaan barang yang dibutuhkan dan selanjutnya membuat surat pemesanan yang ditandatangani oleh APA.

Untuk pembelian narkotika dan psikotropika dilakukan dengan menggunakan surat pesanan khusus narkotika dan psikotropika. Untuk psikotropika ditujukan pada Pedagang Besar Farmasi (PBF) tertentu yang menyediakannya dan ditandatangani oleh APA. Untuk narkotika, pemesanan ditujukan langsung ke PBF Kimia Farma Medan dengan menggunakan Surat


(21)

Pesanan Narkotika (Formulir N-9) rangkap 4 yang ditandatangani APA yaitu satu lembar pesanan untuk satu item pesanan narkotika.

3.3.3 Penerimaan Barang

Prosedur penerimaan barang adalah sebagai berikut:

1. Petugas menerima barang dari pemasok disertai dengan surat pengantar barang (faktur) dan surat pesanan.

2. Dilakukan pemeriksaan yang meliputi:

⇒ Penyesuaikan faktur dengan barang yang diterima dalam hal jumlah, jenis, keadaan, kesesuaian harga, potongan harga yang telah disepakati, nama perusahaan pemasok.

⇒ Meminta penjelasan pemasok apabila keadaan barang tidak sesuai dengan yang diinginkan sebagaimana tertulis dalam faktur untuk segera dikoreksi.

3. Bila sesuai, petugas menandatangani faktur dan membubuhkan stempel apotek. Satu lembar copy faktur sebagai pertinggal untuk apotek dan faktur asli beserta copy faktur lainnya dikembalikan pada petugas pengantar barang.

4. Setelah barang diterima, barang dikarantina sementara dengan meletakkannya di tempat tertentu untuk kemudian diperiksa kembali dan diberi harga.

3.4 Penyimpanan

Apotek Keshia Farma mempunyai gudang khusus untuk penyimpanan barang. Stok barang dalam jumlah yang banyak disimpan dalam rak-rak tertentu.


(22)

Penyusunan barang di Apotek Keshia Farma dilakukan berdasarkan bentuk sediaan secara alfabetis dan menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Obat-obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan di lemari khusus dan terkunci sedangkan obat-obat seperti supositoria, vaksin dan serum disimpan dalam lemari pendingin.

3.5 Pelayanan

Kegiatan pelayanan di Apotek Keshia Farma Medan dapat berupa pelayanan resep tunai, pelayanan swamedikasi dan pelayanan penjualan bebas. Selain itu apotek ini juga melayani pembelian obat secara kredit pada beberapa rumah sakit, melayani para dokter, bidan dan perawat yang membutuhkan, Balai Pengobatan dan klinik.

3.5.1 Pelayanan Resep

Pelayanan terhadap resep dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Petugas menerima resep dari pasien dan diteruskan ke ruang peracikan. 2. Pengecekan ketersediaan obat.

3. Penetapan harga obat dalam resep dan diberitahukan kepada pasien.

4. Ditanya kepada pasien apakah setuju untuk membeli semua obat atau tidak. Jika setuju maka disiapkan obatnya, diracik untuk obat yang perlu diracik, lalu diberi etiket, diperiksa, dan dikemas.

5. Obat diberikan ke depan (bagian penjualan) untuk diperiksa kembali kelengkapan dan ketepatan obat yang diberikan dengan yang tertulis di resep, serta penulisan etiketnya.


(23)

6. Penyerahan obat kepada pasien disertai dengan penjelasan/pelayanan informasi tentang obat yang ada pada resep obat tersebut.

7. Pembeli membayarkan harga resep. Jika dibutuhkan, berikanlah kuitansi dan copy resep pada pasien.

8. Resep asli disimpan sebagai arsip.

3.5.2 Pelayanan Penjualan Bebas

Pelayanan penjualan bebas dilakukan sebagai berikut:

1. Petugas di ruang penjualan menerima permintaan barang dari pasien dan menginformasikan harga.

2. Jika pasien yang datang dengan keluhan menderita penyakit maka Apoteker Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker membantu memilih obat yang sesuai dengan penyakit yang dikeluhkan dengan disertai informasi tentang obat yang digunakan.

3. Bila harga sesuai maka barang diserahkan dan pasien membayarnya.

3.6 Administrasi

Administrasi apotek harus dikelola dengan baik dan benar sehingga apabila suatu saat diperlukan dokumen tersebut dapat ditujukan sebagai bahan pengawasan, pertanggungjawaban dan sebagai bahan pembantu bagi Apoteker Pengelola Apotek dalam mengambil keputusan.

Petugas Administrasi melaksanakan pencatatan:

1. Administrasi pembukuan mencatat arus uang dan arus barang di apotek. 2. Administrasi pelaporan yaitu pelaporan narkotika dan psikotropika


(24)

Pelaporan narkotika dilakukan sebulan sekali paling lambat tanggal 10, sedangkan psikotropika 2 kali dalam 1 tahun. Laporan ini ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA).


(25)

BAB IV PEMBAHASAN

Apotek merupakan suatu bisnis yang harus dikelola dengan baik agar memperoleh keuntungan guna menutupi beban biaya operasional sehingga apotek tetap dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Akan tetapi dalam kegiatannya, bisnis apotek juga tidak melupakan fungsi sosialnya didalam mendistribusikan perbekalan farmasi (khususnya obat) kepada masyarakat, sehingga keberadaan apotek turut membantu pemerintah dalam memelihara dan menjaga kesehatan masyarakat. Seorang apoteker diberi kepercayaan untuk mengelola apotek dengan tujuan agar pendistribusian dan penggunaan perbekalan farmasi di masyarakat dapat terkendali.

Letak Apotek Keshia Farma tepat di pinggir jalan pada daerah yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum, memiliki tempat parkir yang cukup, dekat dengan pemukiman penduduk, praktek dokter, praktek bidan, klinik ataupun rumah sakit. Selain itu, tepat di depan apotek terdapat wisma yang pengunjungnya berasal dari berbagai tempat.

Pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek Keshia Farma dilakukan menurut prosedur yang terdiri dari: perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan penjualan. Penanganan perbekalan farmasi dilakukan oleh apoteker yang juga bertindak sebagai Pemilik Sarana Apotek dibantu oleh karyawan-karyawan lainnya. Pelaksanaan penyimpanan dan penyaluran sediaan farmasi dilakukan


(26)

dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out)dan FEFO (First Expire First Out) .

Pelayanan di Apotek Keshia Farma dilakukan dengan cepat dan ramah oleh para karyawannya. Adanya pemberian pelayanan swamedikasi yang dilakukan langsung oleh apoteker pada pasien merupakan salah satu nilai tambah untuk apotek ini.

Peran Apoteker Pengelola Apotek harus benar-benar nyata di apotek. Apoteker Pengelola Apotek seharusnya tetap berada di apotek setiap hari apalagi pada jam-jam sibuk. Hal ini memang sulit apalagi jika pendapatan yang diterima tidak sesuai. Untuk itu akan lebih baik jika Apoteker Pengelola Apotek sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek, sehingga lebih maksimal didalam pengelolaan apotek dan masyarakat semakin merasakan peran apoteker. Oleh karena itu, diharapkan kepada kalangan apoteker agar memahami pentingnya keberadaan seorang apoteker dalam suatu apotek sebagai penanggung jawab, dan mau senantiasa membenahi diri agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, guna mengangkat derajat profesi apoteker menjadi suatu profesi yang diakui oleh masyarakat.


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

⇒ Apotek Keshia Farma dikelola oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) yang sekaligus sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA) yang aktif dalam pelayanan informasi obat.

⇒ Apotek Keshia Farma memberikan pelayanan resep tunai, penjualan bebas dan pelayanan swamedikasi. Selain itu apotek ini juga melayani pembelian obat secara kredit pada beberapa rumah sakit, melayani para dokter, bidan dan perawat yang membutuhkan, balai pengobatan dan klinik.

5.2 Saran

⇒ Pengelolaan perbekalan farmasi hendaknya dilakukan dengan menggunakan komputer sehingga barang yang masuk dan keluar lebih terkontrol, serta barang yang mendekati expired date dapat diketahui dengan cepat.

⇒ Penambahan pegawai hendaknya dilakukan yang bertanggung jawab penuh dibagian kasir dan melakukan pengadaan mesin kasir untuk menghindari terjadinya kerugian-kerugian yang mungkin dapat terjadi.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. (1995). Manajemen Farmasi. Edisi I, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Anonim, (2007). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Vol.42. Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Jakarta

Anonim. (2005). MIMS: 102nd Edition 2005. CMPMedica. Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004. Tentang

Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Sartono, (1996). Apa Yang Harus Anda Ketahui Tentang Obat-obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Seto, Soerjono, dkk, (2004). Manajemen Farmasi. Cetakan I, Airlangga University Press, Surabaya.

Tjay H.T, Drs & Rahardja Kirana, Drs. (2002). Obat-Obat Penting. Edisi Kelima, Cetakan kedua. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Umar, M, (2004), Manajemen Apotek Praktis. Cetakan I, Solo: Penerbit Ar Rahman.


(29)

Lampiran 1. Formulir Surat Pesanan

APOTEK KESHIA FARMA

Jl. A. R. Hakim No. 300 (Depan Wisma Umum) Medan Telp: (061)7363747-77831169; Fax: (061)7354427

Kepada Yth:

...

di Medan

SURAT PESANAN

No:... Mohon dikirim kepada kami barang sebagai berikut:

No. Produk Kemasan Banyaknya Keterangan

Medan, ...

Apoteker Pengelola Apotek

Imelda Ferendina, S.Si, Apt. SP: KP. 01. 02. 1. 2. 2425


(30)

Lampiran 2. Formulir Surat Pesanan Psikotropika Nomor :

SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Imelda Ferendina, S.Si, Apt.

Alamat : Jl. A. R. Hakim No. 300 (Depan Wisma Umum) Medan Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek

Mengajukan permohonan kepada :

Nama Perusahaan :

Alamat :

Jenis Psikotropika sebagai berikut :

Untuk keperluan :

Nama : Apotek Keshia Farma

Alamat : Jl. A. R. Hakim No. 300 (Depan Wisma Umum) Medan

Medan,...

Penanggungjawab Apoteker Pengelola Apotek

Imelda Ferendina, S.Si, Apt. SP: KP. 01. 02. 1. 2. 2425


(31)

Lampiran 3. Formulir Surat Pesanan Narkotika

Rayon : Model N.9

No. S.P : Lembar ke 1/2/3/4

SURAT PESANAN NARKOTIKA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ... Jabatan : ... Alamat rumah : ... Mengajukan pesanan narkotika kepada :

Nama Distributor : ... Alamat & No. Telepon : ...

... Sebagai berikut :

Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan Apotik ………...

Lembaga

...20...

Pemesan

( ... )


(32)

Alamat & Telepon : Jl. A. R. Hakim No. 300 (depan Wisma Umum) Medan Tahun :

Telp. (061) 7363747-77831169

Kota : Medan

No. Nama Sediaan Satuan Persediaan Pemasukan Jumlah Pengeluaran Jumlah Persediaan Ket.

Awal Bulan Tanggal Dari Jumlah Keseluruhan Untuk Lain-lain Akhir

( 4 + 7 ) Pembuatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Codein 10 mg tablet tablet

2 Codein 15 mg tablet tablet

3 Codein 20 mg tablet tablet

4 Codipront capsul capsul

5 Codipront syrup botol

6 Codipront C. Exp. capsul capsul

7 Codipront C. Exp. syrup botol

8 Coditam tablet tablet

Medan, ……….. Apoteker Pengelola Apotek


(33)

Lampiran 5

PELAYANAN RESEP (KIE)

DAN PELAYANAN NON RESEP


(34)

(35)

RESEP I

1. Resep

Dari dr. Adrian (A. Sukarman) Sp. KK

R/ Erysanbe syr fls I

S 3dd cth I (pagi, siang, malam)

R/ Ketokonazole tab No.X

CTM tab No. X

Mf pulv No.XX S 1dd pulv I (malam) Pro: Arif

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana obat-obat yang dipakai adalah antibiotik, antifungi, dan antialergi, maka kemungkinan pasien mengalami infeksi jamur.

3. Three Prime Question

̇ Penjelasan dokter tentang obat : -

̇ Penjelasan dokter tentang cara pakai obat :

Erysanbe : 3x sehari 1 sendok teh (pagi, siang, malam) Serbuk (pulvis) : 1x sehari 1 bungkus (malam)

̇ Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum/ memakai obat : pasien lekas sembuh

4. Spesialite Obat Pada Resep

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1. Erysanbe ® (Sanbe Farma) Erythrin® (Interbat) Opithrocin® (Otto) Erythromisin stearat 200mg/5ml sirop kering G Antibiotik 2. Ketokonazole (PT. First Medipharma) Mycoral® (Kalbe Farma) Formyco® (Sanbe Farma) Ketokonazole 200mg/ tablet G Antifungi


(36)

3. CTM (PT PIM Pharmaceutical) Alleron® (Mega Esa Farma) Pehaclor® (Phapros) Allergen® (Novapharin) Chlorfeniramina maleat 4 mg/tablet

G Anti alergi

a. Erysanbe®

1. Kegunaan : antibiotik

2. Bentuk sediaan : sirop kering

3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 sendok teh (pagi, siang, malam)

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Kocok sebelum dikonsumsi dan gunakan sendok takar agar

mendapat dosis yang akurat

- Simpan pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, dan di dalam lemari es tapi tidak pada freezer

- Minum obat sampai habis, meskipun sudah terasa sembuh.

b. Ketokonazole

1. Kegunaan : antifungi

2. Bentuk sediaan : tablet

3. Cara pakai : 1 kali sehari 1 bungkus (malam)

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Bersihkan / cuci pakaian dan handuk yang telah tersentuh daerah infeksi setiap hari, dan jaga kulit agar senantiasa bersih dan kering. - Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan

anak-anak, pada temperatur ruangan, dan jauh dari panas berlebih

c. CTM

1. Kegunaan : antialergi

2. Bentuk sediaan : tablet


(37)

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Obat ini menyebabkan kantuk, sehingga selama mengkonsumsi

obat ini sebaiknya jangan menjalankan kendaraan atau mesin - Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan


(38)

(39)

RESEP II 1. Resep

Dari dr. Rizali H. Nasution, DAN

R/ Obimin AF No. XIV

S 1dd tab 1 Pro: Ny. Wasyidar

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, Obimin AF adalah obat yang digunakan untuk pengobatan defisiensi vitamin dan mineral selama masa kehamilan dan menyusui

3. Three Prime Question

a. Penjelasan dokter tentang obat :-

b. Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : 1x sehari 1 kaplet

c. Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum/ memakai obat : pasien lekas sembuh

4. Spesialite Obat Pada Resep

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1. Obimin AF ® (Medifarma Laboratories)

- Setiap kaplet salut

gula mengandung Vit A, D, C, B1, B2, B6, B12, Niasinamida,

kalsium pantotenat, asam folat, Besi II fumarat, Ca laktat, tembaga, iodium, Fluorida.

B Multivitamin dan mineral

a. Obimin AF®

1. Kegunaan : Multivitamin dan mineral

2. Bentuk sediaan : kaplet salut gula


(40)

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Jangan mengkonsumsi lebih dari dosis yang direkomendasikan - Faeses mungkin akan berwarna hitam


(41)

(42)

RESEP III

1. Resep

Dari dr. John Iskandar Sinaga

R/ Syr Bronchophyllin fls I S 3dd C I

Pro: Boby Sirait 2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana obat-obat yang dipakai adalah Bronchophyllin yang berisi teofilin maka kemungkinan pasien mengalami asma.

3. Three Prime Question

̇ Penjelasan dokter tentang obat : -

̇ Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : 3x sehari 1 sendok makan (15 ml)

̇ Penjelasan dokter tentang harapan setela minum/ memakai obat : pasien lekas sembuh

4. Spesialite Obat Pada Resep

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1. Bronchophyllin® (Darya-Varia) Theobron® (Interbat) Teofilin anhidrat 130mg/15 ml W Antiasma

a. Bronchophyllin®

1. Kegunaan : pengobatan asma

2. Bentuk sediaan : sirop

3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 sendok makan

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- kocok sebelum dikonsumsi dan gunakan sendok takar agar

mendapat dosis yang akurat

- jangan mengkonsumsi kopi, teh, dan merokok

- Simpan pada tempat yang tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak, pada temperaratur ruangan dan jauh dari kelembaban.


(43)

(44)

RESEP IV

1. Resep

Dari dr. Lily Irsa, SpA

R/ Cefat Syr No.I

S 2dd cth I

R/ Mucos Drop No.I

S 3dd gtt VI

R/ Histrine Drop No.I S 2dd 0,25 ml

Pro: T. Fariz

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep dimana obat-obat yang dipakai adalah antibiotik, pengencer dahak, dan antialergi, maka kemungkinan pasien mengalami batuk alergi dan infeksi saluran pernapasan.

3. Three Prime Question

̇ Penjelasan dokter tentang obat :

̇ Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : Syrup cefat : 2x sehari 1 sendok teh

Mucos drop : 3x sehari 6 tetes Histrine drop : 2 x sehari 0,25 ml

̇ Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum/ memakai obat : pasien lekas sembuh

4. Spesialite Obat Pada Resep

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1. Cefat ® (Sanbe Farma)

Ethicef ® (Ethica) Lapicef® (Lapi)

Sefadroksil

250mg/5 ml sirop kering


(45)

2. Mucos ® (Meprofarm) Mucera® (Otto) Mucopect® (Boehringer Ingelheim) Ambroksol 15mg/ ml drops

G mukolitik

3. Histrine® (Ferron)

Intrizin® (Interbat) Cetirizine diHCl 10 mg/ ml drop

G Anti alergi

a. Cefat®

1. Kegunaan : antibiotik

2. Bentuk sediaan : sirop kering

3. Cara pakai : 2 kali sehari 1 sendok teh

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Kocok sebelum dikonsumsi dan gunakan sendok takar agar

mendapat dosis yang akurat

- Obat harus diminum sampai habis meskipun sudah terasa sembuh - Simpan pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, dan di

dalam lemari es tapi tidak pada freezer

b. Mucos®

1. Kegunaan : mukolitik

2. Bentuk sediaan : drop

3. Cara pakai : 3 kali sehari 6 tetes

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak-anak, pada temperatur ruangan.

c. Histrine®

1. Kegunaan : antialergi

2. Bentuk sediaan :drop

3. Cara pakai : 2 kali sehari 0,25 ml

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:

- Simpan dalam wadah tertutup rapat dan jauh dari jangkauan anak anak, pada temperatur ruangan.


(46)

(47)

RESEP V

1. Resep

Dari dr. N. T. Pardede

R/ Imudator No. X

S 3dd tab 1 Pro: Dadan

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, Imudator adalah suplemen yang digunakan untuk memperbaiki daya tahan tubuh.

3. Three Prime Question

a. Penjelasan dokter tentang obat : -

b. Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : 3 x sehari 1 kaplet

c. Penjelasan dokter tentang harapan setela minum/ memakai obat : pasien lekas sembuh

4. Spesialite Obat Pada Resep

No. Nama Obat Produk

Lain

Komposisi Gol Khasiat 1. Imudator ®

(Pyridam Farma)

- Setiap kaplet mengandung Ext. Polinacea, Znc. Picolinate, Ext. Phylantus Niruri, Ext. Reishi Mushroom B Membantu memperbaiki daya tahan tubuh dan sebagai terapi penunjang infeksi bakteri, jamur, virus.

a. Imudator®

1. Kegunaan : memperbaiki daya tahan tubuh

2. Bentuk sediaan : kaplet

3. Cara pakai : 3 kali sehari 1 kaplet

4. Hal-hal yang harus diinformasikan:


(48)

Pelayanan swamedikasi I 1. Keluhan

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan batuk kering, maka diberikan obat Vicks® formula 44 untuk meredakan batuknya.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

Vicks® formula 44 (Procter & Gamble )

Tiap 5 ml: Dekstrometorfan HBr 5 mg, doksilamina suksinat 3 mg

- B Meredakan

batuk kering (antitusif)

3. Pelayanan Informasi

1. Indikasi: meredakan batuk kering, gangguan tenggorokan dan flu. 2. Bentuk obat: sirup.

3. Cara pemakaian: dewasa dan anak > 12 tahun: sehari 4-6 kali, 2 sdt 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

̇ Jangan mengemudikan kendaraan atau mesin lain sehabis meminum

obat ini.

̇ Jangan mengkonsumsi obat ini dalam jangka waktu yang lama.

̇ Simpan ditempat terlindung dari cahaya dan jauh dari jangkauan anak-anak.


(49)

Pelayanan swamedikasi II 1. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek membeli obat cacing untuk anaknya (11 tahun). Obat yang dianjurkan adalah Combantrin® tablet.

2. Spesialite Obat

Nama obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

Combantrin® (Pfizer)

Pirantel pamoat Konvermex® (Konimex)

W Antelmentik

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : sebagai antelmentik

2. Bentuk sediaan : tablet

3. Cara pemakaian : 1 kali sehari 2 tablet (125 mg) 4. Hal – hal yang harus diinformasikan:

• Digunakan pada malam hari menjelang tidur

• Tinja akan berwarna merah setelah menggunakan obat ini

• Minum obat cacing secara teratur setiap 6 bulan sekali


(50)

Pelayanan swamedikasi III 1. Keluhan

Seorang pria datang ke apotek membeli Ponstan® untuk mengatasi sakit gigi yang dialaminya.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Ponstan® (Pfizer)

Pondex® (Dexa medika) Lapistan® (Lapi) Omestan® (Mutifa)

Asam mefenamat G Analgetik,

antiinflamasi

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : Pengobatan sakit gigi, nyeri akibat trauma, sakit kepala.

2. Bentuk Sediaan : Tablet.

3. Cara Pemakaian : Bila sakit, sehari 2-3 tablet. 4. Hal yang harus diinformasikan:

• Pasien dengan kerusakan hati, yang sensitif terhadap AINS hati-hati menggunakan obat ini


(51)

Pelayanan swamedikasi IV 1. Keluhan

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan mata merah, perih dan berair, maka diberikan Visine®.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

Visine® (Pfizer )

Tetrahidrazolin-HCl - W Meredaka mata

merah karena iritasi ringan

3. Pelayanan Informasi

1. Indikasi: meredaka mata merah karena iritasi ringan. 2. Bentuk sediaan: tetes mata.

3. Cara pemakaian: sehari 2-3 kali 1-2 tetes. 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

̇ Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menggunakan obat

̇ Saat akan meneteskan obat, posisi kepala mengenadah lalu kelopak mata bawah ditarik hingga membentuk cekungan lalu diteteskan obat 1 tetes lalu mata ditutup, tunggu hingga 1 menit, lalu teteskan lagi hingga jumlah tetesan yang diminta.

̇ Disimpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

̇ Jangan gunakan bila larutan berubah warna atau keruh.

̇ Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun.


(52)

Pelayanan swamedikasi V 1. Keluhan

Seorang ibu datang ke Apotek dengan keluhan bahwa anaknya gatal-gatal pada kulit, berbentuk tonjolan dan kulit berwarna merah. Rasa gatal kambuh terutama jika cuaca panas dan berkeringat. Berdasarkan keluhan pasien menderita biang keringat, maka diberikan Caladine®Lotion.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk Lain

Gol Khasiat

Caladine® lotion (Yupharin)

Calamine 15%, Zn-Oxide 5%,

Diphenhidramine-HCl 2%, Gliserin 5%

- B Rasa gatal pada kulit

akibat biang keringat, udara panas dan gigitan serangga.

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan :Rasa gatal pada kulit akibat biang keringat, udara panas dan gigitan serangga.

2. Bentuk Sediaan :Lotion.

3. Cara Pemakaian: Dioleskan pada bagian yang gatal 2 x sehari pagi dan sore.

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Sebaiknya dioleskan sesudah mandi atau bila berkeringat.

• Hindari kontak dengan mata dan membran mukosa.


(53)

Pelayanan swamedikasi VI 1. Keluhan

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan pilek, demam, dan sakit kepala, maka obat yang diberikan adalah Procold®.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

Procold® (Kalbe Farma)

Asetaminofen 500 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg.

- W Antiinfluenza

3. Pelayanan Informasi

1. Indikasi: meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek dan bersin-bersin.

2. Bentuk obat: kaplet

3. Cara pemberian: sehari 3 kali 1 kaplet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

̇ Apabila demam sudah sembuh segera hentikan penggunaan obat.

̇ Bila dalam tiga hari tidak sembuh segera datang ke dokter.

̇ Jangan mengendarai kendaraan atau menghidupkan mesin karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.

̇ Simpan pada tempat sejuk dan kering dan jauh dari jangkauan anak-anak.


(54)

Pelayanan swamedikasi VII 1. Keluhan

Seorang pria datang ke apotek membeli New Diatab® untuk mengatasi diare yang dialaminya.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

New Diatab® (Medifarma Laboratories)

- Activated

attapulgite

B Pengobatan pengobatan

simptomatik diare non spesifik.

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : Pengobatan pengobatan simptomatik diare non

spesifik. 2. Bentuk Sediaan : Tablet.

3. Cara Pemakaian : 2 tablet setelah buang air besar, maksimal 12 tablet selama 24 jam.

4. Hal yang harus diinformasikan:

• Obat ini jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat lain.


(55)

Pelayanan swamedikasi VIII 1. Keluhan

Seorang wanita berusia kurang lebih 25 tahun datang ke apotek membeli Feminax® untuk mengatasi nyeri haid yang dialaminya.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Feminax® (Konimex)

- Parasetamol, Ekstrak

hiosiamin

B Meringankan rasa

sakit pada waktu haid

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid

2. Bentuk Sediaan : Tablet

3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari, 1-2 tablet. 4. Hal yang harus diinformasikan:

• Bila nyeri sudah hilang segera hentikan pemakaian obat ini

• Bila sakit berlanjut hubungi dokter

• Jangan diminum melebihi dosis yang dianjurkan kecuali atas

petunjuk dokter


(56)

Pelayanan swamedikasi IX 1. Keluhan

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan kaki dan tangannya pegal-pegal sehabis olahraga maka obat yang dianjurkan adalah Counterpain®.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Counterpain® (Bristol-Myers Squibb)

Lafalos® (Sanbe Farma)

Metil salisilat, Mentol, Eugenol

B Analgetikum kulit

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : Sebagai obat gosok untuk meringankan rasa nyeri,

pegal, sakit pinggang, otot kaku, nyeri akibat pukulan, pegal akibat olah raga atau terkilir.

2. Bentuk Sediaan : Krim

3. Cara Pemakaian : Oleskan krim pada bagian yang sakit, nyeri, secara merata.

4. Hal yang harus diinformasikan:

• Bila perlu pemakaian dapat diulangi sampai 3 kali sehari.

• Jangan digunakan pada luka yang terbuka.

• Jangan digunakan pada mata


(57)

Pelayanan swamedikasi X 1. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan di panu punggungnya. Obat yang dianjurkan adalah Canesten®.

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1. Canesten® (Bayer)

Fungiderm® (Konimex)

Clotrimazole W Antifungi

3. Pelayanan Informasi Obat

1. Khasiat : Untuk pengobatan infeksi kulit yang disebabkan

oleh dermatofit dan jamur. 2. Bentuk sediaan : Krim

3. Cara Pemakaian : Dioleskan pada panu 1-2 kali sehari. 4. Hal yang harus diinformasikan:

• Obat dioleskan tipis-tipis dan dipakai sesuai aturan pakai.

• Obat disimpan di tempat yang sejuk dan kering.

• Jagalah selalu badan dalam keadaan bersih dan kering.


(1)

Pelayanan swamedikasi V 1. Keluhan

Seorang ibu datang ke Apotek dengan keluhan bahwa anaknya gatal-gatal pada kulit, berbentuk tonjolan dan kulit berwarna merah. Rasa gatal kambuh terutama jika cuaca panas dan berkeringat. Berdasarkan keluhan pasien menderita biang keringat, maka diberikan Caladine® Lotion.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk

Lain

Gol Khasiat

Caladine® lotion (Yupharin)

Calamine 15%, Zn-Oxide 5%,

Diphenhidramine-HCl 2%, Gliserin 5%

- B Rasa gatal pada kulit akibat biang keringat, udara panas dan gigitan serangga.

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan :Rasa gatal pada kulit akibat biang keringat, udara panas dan gigitan serangga.

2. Bentuk Sediaan :Lotion.

3. Cara Pemakaian: Dioleskan pada bagian yang gatal 2 x sehari pagi dan sore.

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Sebaiknya dioleskan sesudah mandi atau bila berkeringat.

• Hindari kontak dengan mata dan membran mukosa.

• Hanya untuk pemakaian luar.

Sanny Ervina Br Ginting, S.Farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Sanbe Farma Unit II Cimahi. USU e-Repository © 2008.


(2)

Pelayanan swamedikasi VI

1. Keluhan

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan pilek, demam, dan sakit kepala, maka obat yang diberikan adalah Procold®.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

Procold® (Kalbe Farma)

Asetaminofen 500 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg.

- W Antiinfluenza

3. Pelayanan Informasi

1. Indikasi: meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, pilek dan bersin-bersin.

2. Bentuk obat: kaplet

3. Cara pemberian: sehari 3 kali 1 kaplet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

̇ Apabila demam sudah sembuh segera hentikan penggunaan obat.

̇ Bila dalam tiga hari tidak sembuh segera datang ke dokter.

̇ Jangan mengendarai kendaraan atau menghidupkan mesin karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.

̇ Simpan pada tempat sejuk dan kering dan jauh dari jangkauan anak-anak.


(3)

Pelayanan swamedikasi VII 1. Keluhan

Seorang pria datang ke apotek membeli New Diatab® untuk mengatasi diare yang dialaminya.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

New Diatab® (Medifarma Laboratories)

- Activated

attapulgite

B Pengobatan pengobatan

simptomatik diare non spesifik.

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : Pengobatan pengobatan simptomatik diare non spesifik.

2. Bentuk Sediaan : Tablet.

3. Cara Pemakaian : 2 tablet setelah buang air besar, maksimal 12 tablet selama 24 jam.

4. Hal yang harus diinformasikan:

• Obat ini jangan dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat lain.

• Obat disimpan ditempat yang kering dan sejuk.

Sanny Ervina Br Ginting, S.Farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Sanbe Farma Unit II Cimahi. USU e-Repository © 2008.


(4)

Pelayanan swamedikasi VIII 1. Keluhan

Seorang wanita berusia kurang lebih 25 tahun datang ke apotek membeli Feminax® untuk mengatasi nyeri haid yang dialaminya.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Feminax® (Konimex)

- Parasetamol, Ekstrak

hiosiamin

B Meringankan rasa sakit pada waktu haid

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid 2. Bentuk Sediaan : Tablet

3. Cara Pemakaian : 3 kali sehari, 1-2 tablet. 4. Hal yang harus diinformasikan:

• Bila nyeri sudah hilang segera hentikan pemakaian obat ini

• Bila sakit berlanjut hubungi dokter

• Jangan diminum melebihi dosis yang dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter


(5)

Pelayanan swamedikasi IX 1. Keluhan

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan kaki dan tangannya pegal-pegal sehabis olahraga maka obat yang dianjurkan adalah Counterpain®.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

Counterpain® (Bristol-Myers Squibb)

Lafalos® (Sanbe Farma)

Metil salisilat, Mentol, Eugenol

B Analgetikum kulit

3. Pelayanan Informasi

1. Khasiat : Sebagai obat gosok untuk meringankan rasa nyeri, pegal, sakit pinggang, otot kaku, nyeri akibat pukulan, pegal akibat olah raga atau terkilir.

2. Bentuk Sediaan : Krim

3. Cara Pemakaian : Oleskan krim pada bagian yang sakit, nyeri, secara merata.

4. Hal yang harus diinformasikan:

• Bila perlu pemakaian dapat diulangi sampai 3 kali sehari.

• Jangan digunakan pada luka yang terbuka.

• Jangan digunakan pada mata

• Hentikan penggunaan jika terjadi iritasi

Sanny Ervina Br Ginting, S.Farm. : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Industri di PT Sanbe Farma Unit II Cimahi. USU e-Repository © 2008.


(6)

Pelayanan swamedikasi X 1. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan di panu punggungnya. Obat yang dianjurkan adalah Canesten®.

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Produk Lain Komposisi Gol Khasiat

1. Canesten® (Bayer)

Fungiderm® (Konimex)

Clotrimazole W Antifungi

3. Pelayanan Informasi Obat

1. Khasiat : Untuk pengobatan infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit dan jamur.

2. Bentuk sediaan : Krim

3. Cara Pemakaian : Dioleskan pada panu 1-2 kali sehari. 4. Hal yang harus diinformasikan:

• Obat dioleskan tipis-tipis dan dipakai sesuai aturan pakai.

• Obat disimpan di tempat yang sejuk dan kering.

• Jagalah selalu badan dalam keadaan bersih dan kering.