AktivitasAspek Kegiatan KPP Pratama Bandung Tegallega

20

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan pada bagian seksi Penagihan pada KPP Pratama Bandung Tegallega. Dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan Penagihan Pajak khususya pada saat menginputkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak serta menscannya dan mencatat Surat Masukan dan Surat Keluaran.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja praktek pada bagian seksi Penagihan telah dilaksanakan selama 25 hari kerja mulai tanggal 19 Agustus sampai 20 September 2013 dengan jam kerja hari senin sampai hari jumat jam 08.00-16.00 WIB. Selama melaksanakan kerja praktek pada bagian seksi penagihan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega. Penulis diberi kesempatan untuk memperhatikan, membantu dan mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain : 1. Mengarsipkan berkas dan dokumen kegiatan pada bagian seksi penagihan KPP Pratama Bandung Tegallega atas Nomor Pokok Wajib Pajak . 2. Menginput Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak. 21 3. Mendengarkan arahan dari pembimbing dan pejabat lain di bagian seksi penagihan di KPP Pratama Bandung Tegallega.

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek A.

Pengertian Pajak Sumber pembiayaan negara yang terbesar berasal dari iuran wajib yang secara rutin telah kita setorkan kepada negara yang sekarang kita sebut dengan pajak. walaupun kita tidak dapat merasakan secara langsung manfaatnya, tapi hasil dari pajak dapat digunakan untuk membiayai sarana dan prasarana untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas lagi. Pemerintah juga telah mengeluarkan undang-undang perpajakan yang semakin memperjelas bagaimana proses perpajakan di Indonesia. Dengan demikian tindakan pemungutan pajak di Indonesia semakin kuat dan jelas untuk dilaksanakan, dan pemerintah juga tidak sewenang-wenang memungut pajak. Diperlukan juga kesadaran dari masyarakat dan peran aktif fiskus untuk mencapai pendapatan pajak yang optimal. Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, 1994, seperti dikutip oleh Waluyo dan Wirawan B.Ilyas dalam bukunya yang berjudul Perpajakan Indonesia yaitu: “ Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang- undang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.”

2010: 2

22 Rochmat Soemitro menjelaskan bahwa unsur “dapat dipaksakan” artinya bahwa bila utang pajak tidak dibayar maka utang pajak tersebut dapat ditagih dengan menggunakan kekerasan seperti dengan mengeluarkan Surat Paksa dan melakukan Penyitaan bahkan bisa melakukan Penyanderaan. Sedangkan terhadap pembayaran pajak tersebut tidak dapat ditunjukan jasa timbal balik tertentu, seperti halnya dengan retribusi. Dari definisi yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri atau unsur pokok yang terdapat pada pengertian pajak yaitu: 1 Pajak dipungut berdasarkan Undang-undang 2 Pajak bersifat dapat dipaksakan 3 Diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah 4 Tidak ada kontraprestasi imbalan yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar pajak 5 Berfungsi sebagai budgetair dan regulured Fungsi budgetair anggaran, pajak berfungsi mengisi kas negara atau anggaran pendapatan negara, yang digunakan untuk keperluan pembiayaan umum pemerintah baik rutin maupun untuk pembangunan. Fungsi regulured adalah pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau alat untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkan negara dalam bidang ekonomi sosial untuk mencapai tujuan tertentu.