Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

digunakan berupa pedoman wawancara maupun checklist. Penulis memperoleh data dengan mewawancarai pegawai bagian Kas dan Penagihan. b Penelitian Kepustakaan library research Yaitu suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam rangka Penyusunan Laporan kerja praktek ini, penulis melakukan penelitian pada PT Kereta Api Persero Cabang DAOP 2 Bandung yang berlokasi di Jalan Stasiun Selatan No.25 Bandung. sedangkan waktu kerja praktek dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai selesai. Hari kerja praktek dilaksanakan hari Senin sampai dengan Jum’at dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 07.30 - 15.00. Tabel 1.1 Jadwal Penelitian No Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember Kegiatan minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Memperoleh surat izin Kerja Praktek dari kampus 2 Mencari tempat untuk melaksanakan Kerja Praktek 3 Mengajukan surat permohonan Kerja Praktek ke perusahaan 4 Menentukan tempat Kerja Praktek 5 Meminta surat pengantar kepada perusahaan 6 Melaksanakan Kerja Paktek di perusahaan 7 Pengambilan dan pengumpulan data dari perusahaan 8 Menyiapkan laporan Kerja Praktek 9 Bimbingan di perusahaan 10 Penyusunan laporan Kerja Praktek 11 Bimbingan di kampus 12 Penyempurnaan laporan Kerja Praktek 9

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah singkat PT Kereta Api persero Daerah Operasi II Bandung.

Perkeretaapian di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup. Pesat dalam perkembangan terbagi dalam empat fase atau priode, adapun keempat fase tersebut sebagai berikut.

2.1.1 Zaman kolonial belanda.

Penyelenggaraan kereta api di Indonesia di mulai pada tanggal 17 juni 1868 dengan pemasangan lintas pertama yang lebih bersifat komersial di semarang kemijen dengan pelaksanaan nya oleh NISM Nederlands Indische Spoorwegh Maatschappy, lintas yang di tempuh pada saat it Jakarta sampai Surabaya. Pada tahun-tahun berikutnya di buka angkutan umum lntas semarang, kedung jati, gundih, Surakarta, yogjakarta dan lempungan, juga bogor-jakarta yang selanjutnya diambil oleh perusahaan kereta api SS Start Spoorweg yang kemudian dilanjutkan kelintas bogor, bandung, sukabumi, banjar, juga bogor- jakarta yang selanjutnya diambil oleh perusahaan kereta api SS Start Spoorweg yang kemudian dilanjutkan kelintas bogor, bandung, sukabumi, banjar, yogjakarta dan Surabaya. Setelah pemasangan lintas semarang dan Surabaya, pemerintah mengijinkan modal swasta turut serta mengusahakan pengusaha perkeretaapian