Definisi Pengukuran dan Kalibrasi

25

BAB III DASAR TEORI

3.1 Pengukuran dan Kalibrasi

Pengukuran dan kalibrasi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan alat ukur. Alat ukur yang layak digunakan yaitu alat ukur yang harus memiliki keakuratan accuracy, ketepatan precision dan sensitivas Sensitivity.

3.1.1 Definisi

Pengukuran Measurement merupakan seperangkat kegiatan untuk menentukan kuantitas obyek. Dalam hal ini mengukur adalah suatu proses empirik dan obyektif pada sifat - sifat obyek atau kejadian nyata, yang biasanya dinyatakan dengan suatu nilai tertentu, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut. Pengertian Kalibrasi Calibration menurut ISOIEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology VIM adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai - nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, Kalibrasi adalah kegitan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang telah diketahui nilainya yang mampu tertelusur traceable ke Standar Nasional untuk satuan ukuran dan atau internasional. Sedangkan, mampu tertelusur traceable menurut Dewan Standarisasi Nasional adalah 26 kemampuan dari suatu hasil ukur secara individu untuk dihubungkan ke Standar - standar NasionalInternasioanal untuk satuan ukuran atau sistem pengukuran yang disahkan secara Nasional maupun Internasional melalui suatu mata rantai perbandingan yang tak terputus. Konsep ketertelusuran pengukuran traceability of measurement dapat diartikan secara sederhana bahwa alat ukur yang digunakan untuk melakukan suatu pengukuran harus terkalibrasi terhadap alat ukur lain yang sejenis dan dapat berfungsi sebagai acuan. Alat acuan tersebut harus terkalibrasi terhadap acuan yang lebih akurat, demikian seterusnya sehingga sampai pada acuan yang paling akurat yang biasanya adalah Standar Nasional. Kalibrasi akan dikatakan tertelusur bila setiap mata rantai pengukuran yang menuju ke standar nasional terdokumentasi serta terdapat bukti mengenai siapa yang melakukan kalibrasi, alat ukur apa yang digunakan dan bagaimana hasil kalibrasi koreksi dan ketidakpastian. Setiap pekerjaan kalibrasi dalam rantai pengukuran tersebut harus dilakukan oleh organisasi yang terbukti memiliki kompetensi teknis sebagaimana yang dipersyaratkan serta mempunyai perlengkapan yang memadai dan menjalankan sistem mutu yang efektif.

3.1.2 Tujuan Kalibrasi