b. Pelayanan sosial oleh masyarakat terhadap pelaku social service orientation, yaitu melaksanakan fungsi untuk mengawasi, mencampuri, memperbaiki dan
menyediakan pelayanan pada pelaku dan keluarganya. Masyarakat dapat mencampuri keluarga pelaku untuk memberikan perbaikan atau pelayanan
c. Menuju proses restroative justice atau perundingan balanced or restroative justice orientation, yaitu melindungi masyarakat, memberi kesempatan
pelaku bertanggung jawab langsung pada korban dan masyarakat dan membuat kesepakatan bersama antara korban pelaku dan masyarakat,
pelaksanaanya semua pihak yang terkait dipertemukan untuk bersama-sama mencapai kesepakatan tindakan pada pelaku.
21
Proses diversi dilakukan dalam upaya melakukan kesempatan untuk mengeluarkan atau mengalihkan suatu kasus tergantung landasan hukum atau
kriteria yang ada dalam prakteknya. Di lingkungan juga terlihat ada suatu model informal yang tidak meletakan kasus satu persatu secara formal seperti polisi
memutuskan untuk tidak melanjutkan penyidikan, berpikir untuk bedamai keadaan ini merupakan satu tindakan untuk melakukan perubahan, pengembalian,
penyembuhan pada korban dan pertanggungjawaban pelaku. Secara konteks variabel sepeti pengorganisasian, kedudukan dan faktor situasi juga relevan dalam
pelaksanaan diversi.
B. Pengertian Anak
Anak adalah makhluk sosial sama halnya dengan orang dewasa anak juga membutuhkan seseorang untuk mengembangkan kemampuannya karena pada
21
Marlina, Op. Cit.,, hlm. 5-6.
dasarnya anak lahir sebagai sosok yang lemah sehingga tanpa bantuan dari orang lain anak tidak mungkin mencapai taraf kehidupan yang normal. John Locke
mengemukakan bahwa anak merupakan pribadi yang masih bersih dan peka terhadap ransangan-ransangan dari lingkungan
Pengertian anak masih merupakan masalah dan sering menimbulkan kesimpangsiuran, ini dikarenakan belum adanya pengertian yang jelas dan
seragam baik dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia maupun pendapat sarjana mengenai hal ini. Akan tetapi, berdasarkan Pasal 330, dapat kita
lihat kriteria orang yang belum dewasa. Pasal 330 KUHPerdata menyatakan: “Belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap dua
puluh satu tahun, dan tidak lebih dahulu telah kawin”.
Apabila peraturan undang-undang memakai istilah “belum dewasa”, maka sekadar mengenai bangsa Indonesia, dengan istilah itu yang dimaksudkan: segala orang
yang belum mencapai umur genap 21 tahun dan tidak lebih dahulu telah kawin. Apabila perkawinan itu dibubarkan sebelum mulai umur dua puluh dua tahun,
maka tidaklah mereka kembali dalam istilah “belum dewasa”.
Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 330 KUHPerdata dan bunyi, maka batasan umur sehingga seseorang dikategorikan anak yaitu yang belum mencapai
umur dua puluh satu tahun dan tidak lebih dahulu kawin. Pada Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pengertian
anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sedangkan dalam ketentuan KUHP tidak
memberikan pengertian mengenai anak, tetapi hanya memberikan batasan
umur.Menurut ketentuan Pasal 45 KUHP maka batasan anak adalah orang yang berumur di bawah 16 enam belas tahun. Sedangkan apabila ditinjau batasan
anak dalam KUHP sebagai korban kejahatan sebagaimana Bab XIV ketentuan Pasal 290, 292 dan 294 KUHP adalah berumur kurang dari 15 lima belas tahun.
Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No 4 Tahun 1979 tentang Kesejahtraan Anak menyebutkan bahwa :
“Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 dua puluh satu tahun dan belum pernah kawin.
Untuk menentukan batasan usia anak secara pasti tergolong agak sulit karena perkembangan seseorang baik fisik maupun psikis sangat variatif satu dan yang
lainnya, walaupun seseorang itu sudah dewasa namun tingkah lakunya masih memperlihatkan tanda tanda belum dewasa dan demikian pula sebaliknya.
Bertitik tolak dari uraian diatas maka untuk pendefinisian anak yang dapat dijadikan acuan oleh penulis yaitu merujuk pada pengertian anak menurut
Undang-Undang no 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dimana yang dimaksud dengan anak adalah “Seseorang yang belum berusia 18 Delapan belas
tahun, termasuk anak yang didalam kandungan”.
C. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana
Perlindungan anak adalah suatu usaha mengadakan kondisi yang melindungi anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya. Menurut Arif Gosita, bahwa
perlindungan anak adalah suatu hasil interaksi karena adanya interrelasi antara