Lahan Basah KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG DI LAHAN BASAH RAWA BUJUNG RAMAN DESA BUJUNG DEWA KECAMATAN PAGAR DEWA KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
dengan air dangkal pada suatu waktu selama musim pertumbuhan setiap tahun Rahmad, 2010; Rohadi, 2011.
Nirarita, 1996; Judih, 2006 mengelompokkan lahan basah berdasarkan letaknya
menjadi lahan basah pesisir dan lahan basah daratan. Lahan basah pesisir meliputi daerah pesisir yang jenuh atau tergenang air, yang umumnya payau atau asin, baik
secara tetap atau musiman, umumnya terpengaruh oleh pasang surut air laut dan kondisi laut lainnya atau limpasan air tawar. Ekosistem yang termasuk dalam
kelompok ini adalah hutan bakau, daerah limpur dan pasir, muara, padang lamun, dan rawa-rawa di daerah pesisir. Lahan basah daratan meliputi daerah yang jenuh
atau tergenang oleh air yang pada umumnya bersifat tawar dapat pula asin tergantung pada faktor-faktor edafik dan sejarah geomorfoliginya baik secara
permanen maupun musiman, terletak di darat atau dikelilingi oleh daratan, dan tidak terkena pengaruh air laut. Tipe lahan basah yang termasuk kelompok ini
antara lain: danau, telaga, sungai, air terjun, rawa air tawar, danau-danau musiman, kolam dan rawa yang asin di daratan.
Rawa merupakan istilah yang bermakna luas yaitu sebutan untuk semua daerah
yang tergenang air baik secara musiman maupun permanen dan ditumbuhi vegetasi. Hutan rawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Jenis-
jenis floranya antara lain: durian burung Durio carinatus, ramin Gonystylus sp, terentang Camnosperma sp, kayu putih Melaleuca sp, sagu Metroxylon sp,
rotan, pandan, palem-paleman dan berbagai jenis liana. Faunanya antara lain :harimau Panthera tigris, Orang utan Pongo pygmaeus, rusa Cervus
unicolor, buaya Crocodylus porosus, babi hutan Sus scrofa, badak, gajah,
musang air dan berbagai jenis ikan. Rawa bisa ditumbuhi oleh pohon, semak atau perdu berdaun lebar, rumput-rumputan, lumut dan lumut kerak yang menutup
lebih dari 10 dari luas permukaanya. Badan air mempunyai kedalaman kurang dari dua meter. Rawa dapat dibedakan menjadi berbagai tipe tergantung dari
komunitas tumbuhan yang mendominasinya Departemen Kehutanan, 1989. Indonesia memiliki lahan rawa berdasarkan keberadaan dan kondisi airnya,
dibedakan menjadi rawa pasang surut dan diperkirakan luas keduanya mencapai 39,4 juta hektar. Rawa pasang surut meliputi rawa-rawa pesisir yang dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Rawa non-pasang surut, meliputi rawa-rawa pedalaman terletak di daratan atau dikelilingi daratan, yang tidak dipengaruhi oleh pasang
surut air laut sehingga umumnya berair tawar. Dari tipe tanahnya, rawa dapat dibedakan menjadi rawa gambut dan rawa non-
gambut. Selanjutnya, dapat dibedakan lagi berdasarkan fisiognomi vegetasinya menjadi rawa berhutan dan rawa tak berhutan atau lebih detil berdasarkan vegetasi
yang dominan, misalnya rawa bakau, rawa nipah, dan rawa rumput.