Judul Skripsi : PELARUTAN FOSFOR DARI BATUAN
FOSFAT DENGAN BANTUAN GELOMBANG ULTRASONIK
Nama Mahasiswa :
Rahmat Ibnu Mas’ud
Nomor Pokok Mahasiswa : 0814071012
Jurusan Program Studi : Teknik Pertanian
Fakultas : Pertanian
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dr. Sri Waluyo, S.T.P. M.Si. Dr. Ir. Sugeng Triyono, M.Sc.
NIP. 19720311 199703 1 002 NIP. 19611211 198703 1 004
2. Ketua Jurusan
Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P.
NIP. 19650527 199303 1 002
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Ir. Sugeng Triyono, M.Sc.
___________
Sekretaris : Dr. Sri Waluyo, S.T.P. M.Si.
___________
Penguji Bukan Pembimbing
: Dr. Ir. Tamrin, M.S. ___________
2. Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. H. Wan Abbas Zakaria, M.S. NIP. 19610826 198702 1 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 31 Oktober 2012
SANWACANA
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, tauladan sepanjang zaman. Skripsi dengan judul “Pelarutan Fosfor dari Batuan Fosfat dengan Bantuan
Gelombang Ultrasonik ” ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian di Universitas Lampung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Sugeng Triyono, M.Sc., selaku pembimbing pertama dan Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan, bantuan, saran dan
nasehat. 2. Bapak Dr. Sri Waluyo, S.T.P. M.Si., selaku pembimbing kedua yang telah
membimbing dan meluangkan waktu dan fikiran. 3. Bapak Dr. Ir. Tamrin, M.S., selaku pembahas yang telah memberikan masukan
dan saran sehingga skripsi ini lebih sempurna. 4. Bapak Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P. selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian
yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini. 5. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Wan Abbas Zakaria, M.S. selaku Dekan Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.
6. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Pertanian yang telah memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berharga selama penulis menuntut ilmu di Fakultas
Pertanian Universitas Lampung. 7. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta seluruh keluarga besar atas kasih sayang,
semangat, dukungan, dan motivasi yang diberikan. 8. Teman-teman Teknik Pertanian angkatan 2008, tim penelitian PKM, kakak-
kakak dan adik tingkat atas bantuan, saran, dukungan serta motivasi dan do’anya.
9. Sahabat perjuangan di PERMATEP, UKMF FOSI FP, Duta Mahasiswa FP, BEM U KBM Unila, dan IKAM LAMTIM atas kebersamaan, pengalaman,
do’a dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun
semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Bandar Lampung, November 2012 Penulis
Rahmat Ibnu Mas’ud
vii
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pupuk
Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang diberikan pada
tanaman dengan jumlah dan dosis tertentu. Pupuk umumnya terdiri dari komponen-komponen yang mengandung unsur hara, zat penolak air, pengisi,
pengatur konsistensi, kotoran dan lain-lain. Pengelompokkan pupuk dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1. Pupuk alam pupuk organik dan buatan anorganik
2. Pupuk menurut unsur hara yang dikandungnya
Pupuk bagi para petani merupakan produk yang sangat dibutuhkan dalam usaha budidaya pertanian. Dalam usaha pertanian, pupuk memegang peranan yang
sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, agar tanaman yang dipelihara dapat menghasilkan produk pertanian sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mencapai
hasil produksi tanaman sesuai dengan yang diharapkan, tanaman memerlukan faktor-faktor tumbuh yang optimum, antara lain ketersediaan unsur hara di dalam
tanah. Jika suatu tanah tidak dapat menyebabkan unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi kekurangan
tersebut.
Pupuk dalam arti luas adalah semua bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman Foth, 1991.
Tetapi istilah pupuk biasanya berhubungan dengan pupuk buatan. Pupuk tidak berisi unsur-unsur hara tanaman dalam bentuk unsur seperti nitrogen, fosfor, atau
kalium; tetapi unsur-unsur tersebut ada dalam bentuk campuran yang memberikan bentuk-bentuk ion dari unsur hara yang dapat diadsorbsi tanaman.
Pemupukan merupakan cara atau teknik yang dilakukan dalam pemberian pupuk unsur hara ke tanah atau ke tanaman sesuai yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tanaman normal Hasibuan, 2003. Pemberian pupuk untuk keperluan tanaman dapat dilakukan melalui tanah yang selanjutnya dapat diserap oleh tanaman
melalui akar, atau dapat dilakukan melalui daun yang langsung diserap oleh tanaman.
Beberapa jenis pupuk alam yang sering digunakan adalah night soil kotoran manusia, pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Sedangkan jenis pupuk
buatan diantaranya yaitu pupuk urea, ZA, ammonium sulfat, NPK, MAP, kiserit, dan lain-lain. Dari beberapa jenis tersebut yang termasuk ke dalam pupuk
Nitrogen antara lain pupuk Urea dan Za, dan pupuk Fosfor adalah DS, TS, TSP, SP 36, dan lain-lain, sedangkan jenis pupuk kalium adalah ZK dan KCl.
Kebutuhan pupuk anorganik nasional di tahun 2011 adalah sebanyak 9,3 juta ton pupuk urea, 4,5 juta ton pupuk super phosphate SP-36, 1,6 juta ton pupuk ZA,
dan 8,8 juta ton pupuk NPK. Sementara pada tahun yang sama masih terjadi kelangkaan pupuk, dengan produksi pupuk nasional adalah pupuk urea sebanyak
8,05 juta ton, pupuk SP-36 sebanyak 1,0 juta ton, pupuk ZA 0,65 juta ton, dan pupuk NPK sebanyak 5,89 juta ton Yuwono, 2011.
Berdasarkan data Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia, produksi pupuk FosfatSP- 36 di Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, baik di
bidang Pangan, Serealia, Hortikultura, Kebun Raya, maupun bidang Peternakan. Sebagai contoh, produksi Pupuk FosfatSP-36 Indonesia pada tahun 2010 adalah
sebesar 636.207 ton. Sedangkan, kebutuhan pupuk FosfatSP-36 pada tahun yang sama adalah sebesar 3.211.564 ton dengan persentase pertumbuhan kebutuhan
pupuk sebesar 7,83 per tahun APPI, 2011.
Tabel 1. Produksi Pupuk Indonesia
Produksi Pupuk
2006 2007
2008 2009
2010 TonTahun
TonTahun TonTahun
TonTahun TonTahun
1. Urea 5.654.692
5.865.856 6.213.292
6.856.841 6.721.949
2. FosfatSP-36 647.868
660.653 488.487
742.986 636.207
3. ZAAS 631.645
652.486 751.411
767.837 792.917
4. NPK 496.690
746.347 1.154.714
1.838.485 1.853.172
5. ZK K
2
SO
4
7.568 8.662
6. Organik 294.555
260.705
Sumber : APPI, 2011