Tinjauan Empiris TINJAUAN PUSTAKA

lnER dengan kontribusi sebesar 0.47 di urutan keenam. 5. Berdasarkan hasil FEVD perbankan konvensional, dapat dilihat bahwa kontribusi terbesar yang mempengaruhi NPL pada perbankan konvensional adalah kondisi makroekonomi, yaitu tingkat inflasi dan SBI. Sedangkan pada variabel yang memiliki kontribusi terbesar terhadap NPF perbankan syariah adalah kondisi mikroekonomi internal perbankan syariah sendiri, yaitu FDR perbankan syariah. Tabel 6 Ringkasan Penelitian “Analisis Eksternal dan Internal dalam Menentukan NPF Bank Umum Syariah di Indonesia” Judul Analisis Eksternal dan Internal dalam Menentukan NPF Bank Umum Syariah di Indonesia Penulis Mutamimah dan Siti Nur Zaidah Chasanah. 2012 Tujuan Menguji dan menganalisis NPF Bank Umum Syariah di Indonesia Variabel GDP : Gross Domestic Product Inflasi : Inflasi Kurs : Nilai tukar rupiah terhadap dolar RR : Rasio Return Profit Loss Sharing terhadap return total pembiayaan RF : Rasio alokasi piutang murabahah terhadap alokasi pembiayaan NPF : Non Performing Financing Model dan Alat Analisis Alat analisis: Analisis Regresi Linier Berganda Model analisis: NPF = α + β 1 GDP + β 2 Inflasi + β 3 Kurs + β 4 RR + β 5 RF + ε Hasil Penelitian Inflasi dan rasio financing terbukti memberikan kontribusi terhadap perubahan NPF Bank Umum Syariah, sedangkan GDP, kurs dan rasio return tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap peningkatanpenurunan NPF di Bank Umum Syariah. Tabel 7 Ringkasan Penelitian “Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap Laba Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.” Judul Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan dan Pengaruhnya terhadap Laba Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Penulis Dian Rosalia Pradini. 2011 Tujuan 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia 2. Mengidentifikasi dan menganalisis manajemen risiko pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. 3. Menganalisis pergerakan pembiayaan, NPF, dan ;laba pada Bank Muamalat Indonesia. 4. Menganalisis pengaruh pembiayaan dan NPF dan laba pada Bank Muamalat Indonesia. Variabel Y : Laba X 1 : Pembiayaan X 2 : NPF Model dan Alat Analisis Analisis Korelasi Person Product Movement dan Analisis Regresi Linier Berganda Model Regresi berganda : Y = β + β 1 + β 2 + ε Hasil Penelitian 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko pembiayaan diantaranya faktor internal perusahaan SDM, teknologi inflasiormasi, kebijakan dan prosedur, keuangan, serta pengendalian internal dan faktor eksternal kebijakan pemerintah, peminjam, dan persaingan dengan bank lain. 2. Manajemen risiko pembiayaan yang dilakukan untuk mengendalikan dan mengelola risiko dengan cara preventive control of finance dan repressive control of finance. 3. Pembiayaan pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk terus mengalami peningkatan. 4. Berdasarkan hasil regresi, pembiayaan memberikan pengaruh positif terhadap laba, sedangkan NPF memberikan pengaruh negatif terhadap laba Tabel 8 Ringkasan Penelitian “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia” Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Penulis Dhika Rahma Dewi. 2010 Tujuan 1. Menganalisis pengaruh CAR terhadap ROA Bank Syariah di Indonesia 2.Menganalisis pengaruh FDR terhadap ROA Bank Syariah di Indonesia 3.Menganalisis pengaruh NPF terhadap ROA Bank Syariah di Indonesia 4. Menganalisis pengaruh REO terhadap ROA Bank Syariah di Indonesia Variabel Y : rasio ROA Return on Asset X 1 : rasio CAR Capital Asset Ratio X 2 : rasio FDR Financing to Deposit Ratio X 3 : rasio NPF Non Performing Financing X 4 : rasio REO rasio efisiensi operasional Model dan Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda Model Regresi berganda : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Hasil Penelitian 1. CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia 2. FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia 3. NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia 4. REO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia Tabel 9 Ringkasan Penelitian “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia” Judul Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Penulis Aulia Fuad Rahman dan Ridha Rochmanika. 2011 Tujuan Memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, dan rasio non performing financing terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia Variabel ROA : Return on Asset PJB : Pembiayaan jual beli PBH : Pembiayaan bagi hasil NPF : Non Performing Financing Model dan Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda Model Regresi berganda : ROA = α + β 1 Ln_PJB + β 2 Ln_PBH + β 3 NPF + ε Hasil Penelitian Secara parsial, pembiayaan jual beli dan rasio NPF berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas yang diproksikan melalui ROA pada bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia. Tabel 10 Ringkasan Penelitian “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Penelitian Pada Bank Muamalat Cirebon” Judul Analisis Faktor-Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Penelitian Pada Bank Muamalat Cirebon Penulis Ade Mukti. 2013 Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Kualitas Karakter Nasabah Terhadap Pembiayaan Bermasalah. 2. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Rasio Modal capitalequity Terhadap Hutang leverage, Terhadap Pembiayaan Bermasalah 3. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Jumlah Jaminan Terhadap Pembiayaan Bermasalah. 4. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Kualitas Karakter Nasabah, Rasio Modal capitalequity Terhadap Hutang leverage, dan Jumlah Jaminan Secara Bersama-sama Terhadap Pembiayaan Bermasalah 5. Untuk mengetahui bagaimana Analisis Regresi Linear Berganda dari ketiga faktor yang menjadi penyebab pembiayaan bermasalah Variabel Y : Pembiayaan bermasalah X 1 : Karakter nasabah X 2 : Rasio kapital modal terhadap hutang leverage X 3 : Jumlah jaminan Model dan Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ε Hasil Penelitian 1. Berdasarkan hasil uji t untuk kualitas karakter nasabah dapat disimpulkan bahwa di Bank Muamalat Indonesia cabang Cirebon secara parsial karakter nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. 2. Kemudian untuk rasio modal capitalequity terhadap hutang leverage pengaruhnya terhadap pembiayaan berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa secara parsial rasio modal kekayaan equity terhadap hutang leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. 3. Berdasarkan hasil uji t pula untuk jumlah jaminan dapat disimpulkan pulan bahwa di Bank Muamalat Indonesia secara parsial jumlah jaminan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. 4. Secara bersama-sama berdasarkan hasil uji F yang telah dilakukan maka kualitas karakter nasabah, rasio modal capitalequity terhadap hutang leverage, dan jumlah jaminan berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. Tabel 11 Ringkasan Penelitian “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah Studi Kasus pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2008 – 2011” Judul Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah Studi Kasus pada Bank Mega Syariah, Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri Periode Tahun 2008 – 2011 Penulis Edhi Satriyo Wibowo. 2012 Tujuan 1. Menganalisis pengaruh CAR terhadap ROA Bank Syariah 2.Menganalisis pengaruh BOPO terhadap ROA Bank Syariah 3.Menganalisis pengaruh NPF terhadap ROA Bank Syariah 4.Menganalisis pengaruh Inflasi terhadap ROA Bank Syariah 5.Menganalisis pengaruh suku bunga terhadap ROA Bank Syariah Variabel Y : ROA X 1 : CAR Capital Adequacy Ratio X 2 : BOPO Biaya Operasional per Pendapatan Operasional X 3 : NPF Non Performing Financing X 4 : Inflasi X 5 : Suku Bunga Model dan Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda Model Regresi Linier Berganda: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + ε Hasil Penelitian Suku bunga tidak berpengaruh terhadap ROA, inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA, CAR tidak berpengaruh terhadap ROA dan NPF juga tidak berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan variabel BOPO berpengaruh signifikan denan arah negatif. Tabel 12 Ringkasan Penelitian “Pengaruh CAR, FDR, dan NPF terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri” Judul Pengaruh CAR, FDR, dan NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah pada Bank Syariah Mandiri Penulis Muhammad Rahmat. 2012 Tujuan Menganalisis pengaruh CAR, FDR, dan NPF terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri Variabel Y = ROE, CAR, FDR, NPF Model dan Alat Analisis Estimasi Ordinary Least Square OLS Y = fCAR, FDR, NPF Hasil Penelitian CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri.

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder time series yang diperoleh dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia SEKI Bank Indonesia dan melalui pengolahan data yang dihitung secara bulanan periode 2009:01 – 2013:05. Tabel 13 Deskripsi Data Nama Data Periode Runtun Waktu Satuan Pengukuran Sumber Data Non Performing Financing NPF Bulanan Persen SEKI – BI Capital Adequacy Ratio CAR Bulanan Persen SEKI – BI Financing to Deposit Ratio FDR Bulanan Persen SEKI – BI Inflasi Bulanan Persen SEKI – BI Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS Bulanan Persen SEKI – BI

B. Batasan Variabel 1. NPF

NPF adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola pembiayaan yang bermasalah yang ada dapat dipenuhi dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh suatu bank. Data diperoleh dari SEKI BI secara bulanan periode 2009:01 – 2013:05.

2. CAR

CAR adalah rasio perbandingan jumlah modal baik modal inti maupun modal pelengkap terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Data diperoleh dari SEKI BI secara bulanan periode 2009:01 – 2013:05.

3. FDR

FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. Data diperoleh dari SEKI BI secara bulanan periode 2009:01 – 2013:05.

4. Inflasi

Inflasi adalah suatu kondisi dimana tingkat harga barang naik secara terus- menerus Mishkin, 2006. Data diperoleh dari SEKI BI secara bulanan periode 2009:01 – 2013:05.

5. SBIS

SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh BI. Data diperoleh dari SEKI BI secara bulanan periode 2009:01 – 2013:05.

C. Metode Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder yang diperoleh dari SEKI BI. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi E- Views 4.1.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Model ekonomi NPF = fCAR, FDR, Inflasi, SBIS 2 Untuk mengetahui pengaruh variabel CAR, FDR, Inflasi, dan SBIS terhadap NPF digunakan persamaan regresi. Model yang digunakan yaitu: Model ekonometrika NPF = β + β 1 CAR t + β 2 FDR t + β 3 Inflasi t + β 4 SBIS t +  t 3 Dimana: NPF = Non Performing Financing CAR = Capital Adequacy Ratio FDR = Financing to Deposit Ratio Inflasi = Inflasi SBIS = Sertifikat Bank Indonesia Syariah β = konstanta β 1, β 2, β 3, β 4. = koefisien masing-masing variabel bebas.  = error term

E. Prosedur Analisis Data 1. Uji stasioneritas

Jika kita menggunakan model-model ekonometrika dari data runtun waktu, maka kita harus menggunakan data yang stationary. Jika data yang kita gunakan tidak stationary, maka akan mengakibatkan kurang baiknya model yang diestimasi dan akan menghasilkan suatu model yang dikenal dengan regresi lancung spurious regression. Bila regresi lancung diinterpretasikan maka hasil analisisnya akan salah dan dapat berakibat salahnya keputusan yang diambil sehingga kebijakan yang dibuat pun akan salah. Uji Akar Unit Unit Root Test Dickey dan Fuller mengenalkan unit root test atau uji akar unit. Uji akar unit ini bertujuan untuk menentukan apakah data yang kita gunakan stationary atau tidak. Jika data yang kita pergunakan belum stationary, maka harus dilanjutkan dengan uji derajat integrasi. Uji akar unit yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Philips-Perron Test pada ordo level. Apabila hasil yang didapat belum stationary pada ordo level I0, maka dilakukan pengujian pada derajat ordo selanjutnya, First Difference I1, dan Second Difference I2. Data dikatakan stationary dapat dilihat dari perbandingan antara probabilitas p- value dengan hasil uji critical value. Apabila probabilitas variabel tersebut tidak lebih besar dari  = 5. Jika hasil uji menunjukkan semua variabel stationary pada ordo I0, estimasi akan dilakukan dengan menggunakan regresi linier biasa atau ordinary least square OLS. Namun, jika hasil uji menunjukkan semua variabel stationary pada ordo I1, maka metode OLS tidak dapat digunakan. Apabila dipaksakan maka dapat terjadi regresi lancung spurious regression

2. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi bertujuan untuk menguji apakah residual regresi yang dihasilkan stationary atau tidak. Uji ini juga bertujuan untuk ada tidaknya hubungan jangka panjang antara variabel bebas dan terikat. Uji kointegrasi dilakukan dengan menggunakan metode Engle dan Granger. Dari hasil estimasi regresi akan diperoleh residual. Residual tersebut kemudian diuji stationary-nya, jika stationary pada orde level maka data terkointegrasi. Setelah data terkointegrasi, maka langkah selanjutnya adalah mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang melalui Error Correction Model ECM

3. Error Correction Model ECM

Error Correction Model ECM adalah teknik untuk mengoreksi ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang, serta dapat menjelaskan hubungan antara vaiabel terikat dengan variabel bebas pada waktu sekarang dan waktu lampau. Model ECM secara umum adalah sebagai berikut: Δ Y = β + β 1 Δ X t-1 + β 2 Ec t-1 +  t 4 Dari persamaan 6, maka model ECM dalam penelitian ini adalah  Y t = β + β 1  CAR t + β 2  FDR t + β 3  Inflasi t + β 4  SBIS t + β 5 ECM t +  t 5

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

0 5 96

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2008-2012

4 39 57

ANALISIS PENGARUH CAR, FDR, INFLASI, DAN SBIS TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2009:01-2013:05

9 55 89

Analisis Pengaruh CAR, FDR, Inflasi, dan SBIS Terhadap Non Performing Financing (NPF) Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2009:01-2013:05

5 31 91

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, EKUITAS, NON PERFORMING FINANCING DAN PROFITABILITAS TERHADAP MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH YANG TERDAFTAR DI DIREKTORI PERBANKAN INDONESIA

0 8 26

58 ANALISIS INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH, FINANCING DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2011- 2017 Yoyo Sudaryo

0 0 10

PENGARUH KEBIJAKAN SPIN-OFF, BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), DANA PIHAK KETIGA (DPK), DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

0 0 11

PERAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) DALAM HUBUNGAN ANTARA DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN PROFITABILITAS BANK SYARIAH Taufikur Rahman, SE.,M.Si takur067782yahoo.co.id Dian Safitrie, SE ieant_safietrieyahoo.com Abstract - PERAN NON PERFORMING FINANCING (NP

0 0 27

PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING FINANCING, DEBT TO EQUITY RATIO, QUICK RATIO, RETURN ON EQUITY, DANA PIHAK KETIGA, DAN SERTIFIKAT WADIAH BANK INDONESIA TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2012- 2015

0 1 17

DETERMINAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA SEGMEN BUSINESS BANKING (STUDI KASUS DI PT BANK SYARIAH X)

0 0 6