Hibah Kepada Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Adat

HIBAH KEPADA ANAK ANGKAT DALAM PERSPEKTIF
HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT

TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotatiatan (M.Kn.) Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Program PascaSarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh :

LILA TRIANA
NIM : 027011035
PROGRAM STUDI : MAGISTER KENOTARIATAN

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2004
Lila Triana : Hibah Kepada Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Adat, 2004
USU Repository © 2007


H I B A H K E P A D A A N A K A N G K A T D A L A M P E R S P E K T I F HUKUM ISLAM
DAN HUKUM ADAT
( STUDI KOTA MEDAN )
LILA TRIANA 1
Prof.HM. HASBALLAH THAIB,MA,PhD 2
Dr.RUNTUNG SITEPU.SH.M.Hum 3
Hj.CHAIRANI BUSTAMI,SH,MKn 4
INTISARI
Pemberian hibah adalah salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orang tua angkat kepada
anak angkatnya sebagai wujud kasih sayang yang telah terjalin diantara keduanya. Karena
Islam secara jelas menegaskan bahwa hubungan antara orang tua angkat dengan anak angkatnya tidak
menyebabkan keduanya mempunyai hubungan waris mewaris, dengan demikian seorang anak angkat tidak
mewarisi harta orang tua angkatnya. Lain halnya dengan adat istiadat yang ada di Indonesia, masingmasing mempunyai karateristik tersendiri. Tidak semua anak angkat mewarisi harta orang tua angkatnya,
sebaliknya terdapat beberapa daerah yang menganggap anak angkat sebagai anak kandung dengan demikian
berhak atas harta orang tua angkatnya.
Dari kenyataan tersebut diatas perlu diadakan penelitian untuk dapat diperoleh fakta-faktanya agar
dapat diketahui bagaimana motif terjadinya pengangkatan anak secara adat yang dapat diaktti oleh hukum
Islam dan pelaksanaan hibah terhadap anak angkat pada Pengadilan Agama Medan serta dapat
tidaknya hibah yang telah diberikan dibatalkan kembali menurut hukum adat dan hukum
Islam. Maka dilakukan penelitian yang bersifat deskriptif dan preskriptif. Informan terdiri dari 2 orang

hakim Pengadilan Agama Medan, 1 orang Panitera Pengadilan Agama Medan, 1 orang notaris, 4 orang
tokoh ulama Islam serta 2 orang tokoh adat. Sedangkan responden hanya terdiri dari 5
orang tua angkat. Penentuan sampel dilakukan secara purposif, alat pengumpul data primer adalah kuesioner
dan pedoman wawancara, sedangkan alat pengumpul data sekunder dilakukan melalui studi
kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif baik deduktif maupun induktif
dan tetap mengacu kepada penelitian yuridis normatif.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 5 orang tua angkat yang melakukan pengangkatan anak
melalui penyerahan bawah tangan terhadap sianak tanpa melalui
1.
2.
3.
4.

Mahasiswa Magister Kenotariatan USU
Dekan Universitas Dharmawangsa Medan
Staf Pengajar Megister Kenotariatan Program Pasca Sarjana USU
Staf Pengajar Megister Kenotariatan Program Pasca Sarjana USU

Lila Triana : Hibah Kepada Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Adat, 2004
USU Repository © 2007


upacara adat yang dimaksud sebanyak 2 orang kemudian dilanjutkan dengan pengurusan Akte
Kelahiran di Catatan Sipil sebanyak 3 orang, dan berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri
sebanyak 2 orang. Motif yang paling menonjol adalah karena rasa belas kasihan, untuk mengurus hari tua,
sebagai tanggungan dalam daftar gaji, serta untuk mendapatkan ahli waris. Dari keseluruhan motif yang ada
Islam hanya membenarkan pengangkatan anak yang tetap membangsakan anak tersebut kepada orang tua
kandungnya serta tidak menghilangkan identitas sianak, dan pengangkatan anak yang dilakukan hanya
didasarkan pada keinginan menolong antara sesama umat manusia. Pelaksanaan hibah terhadap anak
angkat dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Medan dan 2 ( dua ) kasus yang diterima oleh
pengadilan terdapat kecendrungan untuk menghibahkan seluruh harta yang dimiliki oleh orang tua angkat
kepada anak angkatnya, hal itu juga dapat diketahui berdasarkan hasil wawancara terhadap responden
yakni sebanyak 40% memberikan seluruh hartanya kepada anak angkatnya sedangkan 60% lagi memberikan
bagian yang sama besarnya dengan bagian anak kandungnya. Kompilasi Hukum Islam dalam hal ini memberi
peluang kepada ahli waris untuk melakukan upaya pembatalan hibah yang telah diberikan tersebut,
Berdasarkan kasus yang telah diputus oleh Pengadilan Agama Medan pembatalan hibah dapat terjadi karena
beberapa hal yakni hibah yang diberikan tanpa sepengetahuan ahli waris dan harta yang dihibahkan melebihi
sepertiga bagian seperti yang telah ditentukan dalam Kompilasi Hukum Islam. Sedangkan menurut adat pada
dasarnya hibah dapat dibatalkan antara lain apabila sipenerima hibah mempunyai prilaku yang tidak baik
terhadap pemberi hibah, serta tidak memenuhi kewajiban yang seharusnya dipenuhinya.
Disarankan kepada Pengadilan Agama Medan dan instansi terkait agar dapat melakukan

koordinasi dalam rangka menyebar luaskan Kompilasi Hukum Islam demi meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat serta dalam mengambil keputusan seyogyanya hakim dapat menggali nilai-nilai yang hidup
dimasyarakat agar tidak terlalu terpaku kepada aturan-aturan yang sudah baku sehingga putusan yang diberikan
lebih bijaksana dan berkeadilan.
Kata Kunci ;

Hibah
Anak Angkat
Kompilasi Hukum Islam

Lila Triana : Hibah Kepada Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Adat, 2004
USU Repository © 2007

GRANT FOR STEP CHILD IN ISLAMIC AND CUSTOM LAW
( STUDY IN MEDAN CITY )
LILA TRIANA 1
Prof.HM. HASBALLAH THAIB,MA,PhD 2
Dr.RUNTUNG SITEPU,SH.M.Hum 3
Hj.CHAIRANI BUSTAMI,SH,MKn 4
ABSTRACT

Grant is a manifestation of love between the step parents to his step child’s. Because Islam indicates that
the relationship between step parents and step childs did not create an inheritance relationship, so the step child did
not inherit his step parents properties. While the custom law in Indonesia has a special characteristics. It is not
a whole of step child inherit their step parents properties but there are a few regions that assume the step Childs as
the owned child that has a right to inherit his step parents.
Based on this situation, it is important to study what the motive of child in custom law that
recognized by Islamic law and the grant for the step child in the religion Court of Medan and whether
the grant may be canceled or not according to the custom and Islamic law. The descriptive and
prescriptive study has conducted. There are informants that consist of 2 Judges at Religion Court of
Medan, 1 clerk of Religion Court of Medan, 1 public notary, 4 Islamic figures and 2 adoption figures.
While respondent consists of step parents. Sampling is hold purposivelly and the primary data are collected by
library research. The data is analyzed by deductive and inductive method and refer to the normative juridical
research.
Based on research to step parents who adopt the child through informal hand over without custom
ceremonial about 2 childs and then continued to the application of Birth Certificate at civil registration 3
peoples and based on the decision of court is 2 people. The dominant motive is the belonging and love,
to care their future day, as dependant in the wage list and as the theirs. Of these motive, the Islam only
permit the adoption of child without to eliminate the identity of the child and only based on the
relationship between the people.
Grant for the step child in Religion Court of Medan of 2 cases there is a trend to grant all of

heritance of the step parents to the step child based on the interview to respondent where 40 % of the
respondent provide their step child with heritance and 60% provide the step child and owned child with the equal
heritance.

1.
2.
3.

Mahasiswa Megister Kenotariatan USU
Dekan Universitas Dharmawangsa Medan
Staf Pengajar Megister Kenotariatan Program Pasca Sarjana USU

Lila Triana : Hibah Kepada Anak Angkat Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Adat, 2004
USU Repository © 2007