2.3.4.4. Weighted Least Connection wlc
Versi modifikasi dari Least Connection
,
dimana beban kerja pada server juga menjadi pertimbangan dari load balancer
.
Pada algoritma ini
,
server dengan kemampuan pemrosesan yang tinggi dapat diberikan weight yang lebih besar daripada server dengan
kemampuan pemrosesan yang lebih rendah
.
Algoritma ini dapat digunakan pada load balancer yang memiliki sekumpulan web server
yang kemampuannya berbeda-beda
.
2.3.4.5. Locally-Based Least Connection lblc
Algoritma ini men-direct koneksi menuju server yang aktif dan memiliki koneksi yang sedikit
.
Jika ada server yang memiliki koneksi overload
,
maka koneksi akan diteruskan kepada server lainnya
.
2.3.4.6. Locally-Based Least Connection w Replication lblcr
Algoritma ini membuat antrian menuju server dengan koneksi yang paling sedikit Least Connection
.
Jika semua server dalam keadaan overload
,
maka load balancer akan memasukkan koneksi pada daftar antrian server dengan koneksi paling sedikit
.
Jika request ini tidak dijalankan dalam jangka waktu tertentu
,
maka server ini akan “dihilangkan” sementara dari daftar server yang aktif
.
2.3.4.7. Destination Hash dh
Pemilihan server berdasarkan pada IP destinasi dari server yang diset secara statik atau manual ke dalam tabel hash milik virtual server
2.3.4.8. Source Hash sh
Pemilihan server berdasarkan pada IP asal dari server yang diset secara statik atau manual ke dalam tabel hash milik virtual server.
2.3.4.9. Never Queue nq
Ada 2 metode yang digunakan dalam algoritma ini
.
Metode pertama
,
jika ada server dengan kondisi idle
,
maka request akan langsung dikirimkan ke server tersebut
,
tanpa melihat prioritas dari server tersebut
.
Metode kedua
,
jika semua server sibuk
,
maka request akan dikirimkan menuju server dengan ekspektasi delay paling
sedikit
.
Dengan kata lain
,
metode kedua mirip dengan algoritma Shortest Expected Delay.
2.3.4.10. Short Expected Delay sed
Koneksi diarahkan pada server dengan ekspektasi waktu delay paling kecil
.
Rumus yang digunakan adalah Ci+1Ui
,
dimana Ci adalah banyaknya koneksi pada server dan Ui adalah beban kerja
server tersebut
.
2.4. Webserver Stress Tool
2.4.1. Pengertian Webserver Stress Tool
Webstress Stress Tool merupakan software yang digunakan untuk mengukur kinerja dari web server
.
Pengukuran dilakukan dengan cara mensimulasikan sejumlah user request untuk menyerang web server dalam
waktu yang bersamaan
.
Dengan begitu dapat diketahui bagaiamana performa dari web server
.
2.4.2. Cara Kerja Webserver
Pada tampilan awal
,
kita akan diberi 3 pilihan mode simulasi
,
yaitu CLICK
,
TIME
,
dan RAMP
.
Ketiga mode simulasi ini fungsi yang berbeda- beda,yaitu :
1 CLICK : simulasi akan berjalan sampai setiap user mencapai jumlah
click request yang telah ditentukan. Jumlah click yang dihitung baik yang sukses maupun tidak.
2 TIME : simulasi akan berjalan sepanjang batas waktu simulasi yang
telah ditentukan. Jika simulasi sudah mencapai waktu yang ditentukan,maka semua aktivitas oleh user akan dihentikan.
3 RAMP : simulasi akan berjalan dengan kenaikan jumlah user dari
mulai satu hingga ratusan user. Mode ini dapat digunaakn untuk mengetahui sejauh mana kemampuan server dalam
menangani user. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI