Tinjauan Produser Realisasi Anggaran Khusus Belanja Tidak Langsung Pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat

(1)

ABSTRAK

Dinas Perhubungan Jawa Barat yang beralamatkan di jalan Sukabumi No.1 Bandung. Penulis melakukan Kerja Praktek di Dinas Perhubungan Jawa Barat pada bagian Keuangan yang berhubungan dengan judul Laporan Kerja Praktek yaitu “TINJAUAN PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG”.

Metode yang dilakukan dalam membuat laporan Kerja Praktek dengan metode day release yaitu penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu dalam jangka waktu dua bulan.

Tinjauan prosedur realisasi anggaran belanja tidak langsung dilakukan secara normal yaitu anggaran belanja tidak langsung yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah(PEMDA) dan disusun oleh sub-sub bagian masing-masing.


(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada Era Globalisasi sekarang ini setiap pemerintahan baik pemerintah pusat maupun daerah dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi supaya informasi yang dihasilkan dapat diperoleh dengan cepat, tepat, dan akurat. Begitu pula dengan pembuatan Prosedur Realisasi Anggaran khusus Belanja Tidak Langsung pada suatu pemerintahan daerah harus benar dan jelas. Belanja Tidak Langsung merupakan aspek yang termasuk kedalam kegiatan pemerintahan ataupun instansi agar dapat mengendalikan beberapa pengeluaran yang harus dikeluarkan pemerintah.

Suatu anggaran sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Realisasi anggaran belanja tidak langsung adalah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk mengendalikan beberapa pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh pemerintahan dan dapat mengendalikan dalam penggunaan yang berlebihan yang akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat. Perlu disusun sebagai pedoman kerja yang diikuti oleh manajemen demi mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu ,realisasi anggaran belanja tidak langsung harus memperhatikan prinsip-prinsip, antara lain realistis, logis, efektif, efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.


(3)

Oleh karena itu dibutuhkan prosedur realisasi anggaran khusus belanja tidak langsung harus diterapkan secara akurat dan tepat waktu berupa pendapatan kotor setiap pegawai dan jumlah bersih yang diterima pegawai, agar dapat menunjang tercapainya suatu tujuan didalam pemerintahan.

Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung mulai bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Desember 2010. Kegiatan penelitian dilaksanakan sesuai dengan kebijakan pemerintahan yang mengizinkan penulis melakukan Kerja Praktek sesuai dengan jadwal kuliah.

Penulis melakukan Kerja Praktek di Dinas Perhubungan Jawa Barat yang beralamatkan di jalan Sukabumi No.1 pada bagian pelaksana keuangan bagian anggaran gaji adalah untuk melaksanakan Kerja Praktek.

Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik untuk membuat laporan Kerja Praktek dengan judul: “TINJAUAN PROSEDUR REALISASI ANGGARAN KHUSUS BELANJA TIDAK

LANGSUNG PADA DINAS PERHUBUNGAN JAWA

BARAT”.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud Kerja Praktek yang penulis lakukan adalah untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan judul penulis yaitu Tinjauan Prosedur Realisasi Anggaran khusus Belanja Tidak Langsung pada Dinas Perhubungan Jawa Barat.


(4)

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah: A. Untuk mengetahui fungsi yang terkait dan dokumen yang

berjalan dalam tinjauan prosedur realisasi anggaran khusus belanja tidak langsung pada Dinas Perhubungan Jawa Barat. B. Untuk memenuhi tugas perkuliahan, dimana kerja praktek

merupakan salah satu syarat untuk dapat menyusun Tugas Akhir.

1.3 Metode Kerja Praktek

Metode yang dilakukan dalam pembuatan laporan Kerja Praktek dengan metode Day Relase yaitu, penyelenggaraan Kerja Praktek dilaksanakan pada setiap minggu pada hari-hari tertentu dalam jangka waktu kurang data diantaranya lebih 2 bulan , adapun teknik dalam pengumpulan data diantaranya:

A. Filed Research, dimana dalam mencari informasi yang dibutuhkan penulis melakukan (interview) kepada pembimbing dan staf yang terkait secara langsung di lapangan.

B. Documentation, penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk menyusun laporan mengenai Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Realisasi Anggaran.

C. Studi pustaka, penulis mencari informasi berdasarkan beberapa referensi yang mendukung dalam membuat laporan Kerja Praktek secara kesesuaian aturan yang berlaku dalam pelaksanaan topik yang penulis tinjau di lapangan.


(5)

1.4 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan Kerja Praktek dilihat dari berbagai pihak,diantaranya adalah:

A. Penulis

Kerja Praktek ini menambah pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Realisasi Anggaran pada Dinas Perhubungan Jawa Barat. B. Akademik

Bagi pihak akademik dapat memberikan referensi baru dan memberikan masukan bagi peneliti lain dalam membuat laporan Kerja Praktek, jika peneliti lain dalam mengambil judul yang sama.

C. Perusahaan

Hasil Kerja Praktek ini dapat membantu pekerjaan yang ada di bagian keuangan Dinas Perhubungan Jawa Barat.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1.5.1 Lokasi Kegiatan Kerja

Penulis melakukan Kerja Praktek di Dinas Perhubungan Jawa Barat yang beralamat di jalan sukabumi No.1 Bandung 40271, No. Telp (022) 7207257-7272258. Pada sub bagian Keuangan.


(6)

1.5.2 Waktu Kerja Praktek

Waktu Kerja Praktek dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan pelaksanaan Kerja Praktek ini dilakukan secara mobile(tidak terikat waktu) karena waktu yang digunakan penulis bersamaan dengan waktu kuliah.

Tabel 1.1 Aktivitas Kerja Praktek

No Hari Waktu Keterangan

1. Senin 10.00-12.00 Bimbingan

2.

Selasa 07.30-16.00

Aktivitas Kerja Praktek

12.00-13.00 Istirahat

3.

Kamis 07.30-15.00

Aktivitas Kerja Praktek

12.00-13.00 Istirahat

4. Jum’at 10.00-12.00 Bimbingan


(7)

1.6 Sistematika Penulisan Kerja Praktek

Untuk mempermudah memahami penyusunan laporan ini dan memahamin bahasan-bahasan dalam setiap bab dapat memberikan gambaran jelas serta menyeluruh terhadap semua materi dalam penulisan laporan ini, maka penulis memperjelas bahasan dalam bentuk sistematika pembahasan pokok sebagai berikut:

A. Bagian awal, terdiri dari Lembar Judul, Lembar Pengesahan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran dan Daftar Simbol.

B. Bagian isi, terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan mengenai Latar Belakang Masalah Kerja Praktek, Metode Kerja Praktek,

Kegunaan Kerja Praktek, dan Sistematika Penulisan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan Sejarah Singkat Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Lingkup Kegiatan Perusahaan, Struktur Organisasi

BAB III LAMA DAN JENIS KEGIATAN KERJA PRAKTEK

Bab ini menguraikan mengenai Lama Kerja Praktek dan jenis kegiatan Kerja Praktek.


(8)

BAB IV KEGIATAN LAPORAN PRAKTEK

Bab ini menguraikan mengenai masalah yang akan di bahas yaitu Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi Realisasi Anggaran selama Kerja Praktek.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan Simpulan dan Saran tehadap hasil pembahasan hasil Kerja Praktek.

C. Bagian akhir, terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup


(9)

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah Instansi

Pada umumnya keberadaan sebuah organisasi tidak akan selalu tetap, melainkan selalu dinamis/berubah sesuai tuntutan perubahan jaman, baik dalam hal bentuk atau strukturnya, orang yang duduk didalamnya, sampai kedalam hal misi dan visinya. Itu semua dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.

Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sebagai objek penelitian merupakan sebuah Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, termasuk sebuah organisasi yang dinamis, karena keberadaannya merupakan hasil perubahan / likuidasi dari 2 (dua) organisasi yang menangani masalah transportasi di Jawa Barat, yaitu organisasi / instansi vertikal yang bernama Kantor Wilayah X Departemen Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan organisasi / instansi Daerah yang bernama Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Masing-masing institusi tersebut dalam perjalanannya telah mengalami beberapa kali perubahan dan akhirnya dengan diberlakukannya Otonomi Daerah melalui UU No. 22 Tahun 1999, Instansi vertikal Kantor Wilayah X Departemen Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Instansi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat di likuidasi menjadi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat


(10)

yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat No. 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat yang kemudian Strukturnya disempurnakan dengan Perda No. 5 tahun 2002 tentang Perubahan atas Perda Provinsi Jawa Barat No. 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat.

2.2 Visi

Visi Dinas Perhubungan adalah terwujudnya Transportasi dan Pos Telekomunikasi yang mantap guna mempercepat dan

mendukung masyarakat yang kompetitif.

“KELANCARAN DAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS”

2.3 Misi

Misi dari Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan SDM aparatur yang professional.

2. Meningkatkan dan optimalisasi pemenuhan sarana dan prasarana lalu lintas, bidang angkutan, bidang perparkiran, jasa terminal, pengujian kendaraan bermotor, pengendalian standar mutu perbengkelan serta bidang pos dan telekomunikasi. 3. Peningkatan kinerja pelayanan jasa perhubungan dengan

melakukan rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang transportasi (darat, laut dan udara) yang memenuhi standar pelayanan dengan memprioritaskan peningkatan prasarana dan sarana transportasi serta pengembangan sistem angkutan umum yang menyediakan aksesibilitas tinggi, tepat waktu dan efisien.


(11)

2.4 Motto/Slogan

Gambar 2.1 Logo Dinas Perhubungan

Slogan dari Dinas Perhubungan adalah Wahana Margahayu Warga Pertiwi”. Slogan tersebut berarti bahwa kami akan melayani transportasi anda (masyarakat) di mana pun.

2.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan adanya struktur organisasi di dalam perusahaan akan menciptakan suatu pola kerja yang baik dan teratur. Oleh karena itu, diperlukan adanya pembagian tugas yang jelas serta penetapan wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota dalam organisasi.


(12)

Berikut adalah gambar struktur organisasi Dinas Perhubungan Jawa Barat:

KASUB BAG Keu

Bag. Pengeluaran Bag. Penerimaan

BPP Pengelola

Gaji Bendahara Pengelola Pembantu

Verifikasi

BPP Wilayah I

BPP Wilayah II

BPP Pusat

BPP Balai Udara

BPP ASDP Akuntansi Pembukuan Operator

Keterangan :

Fungsi yang terkait

Fungsi yang tidak terkait

Gambar 2.2 Stuktur Organisasi Bagian Keuangan di Dinas Perhubungan Jabar


(13)

2.6 Deskripsi Jabatan

2.6.1 Deskripsi Jabatan Dinas Perhubungan Jawa Barat

Berikut ini adalah deskripsi jabatan dari Dinas Perhubungan Jawa Barat :

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi serta pelaksanaan kebijakan teknis transportasi Darat, transportasi Laut dan ASDP, transportasi Udara dan Bina Sistem Operasional Transportasi.

2. Penyelenggaraan fasilitasi dan Perhubungan meliputi transportasi Darat, transportasi Laut dan ASDP, transportasi Udara dan Sistem Operasional Transportasi.

3. Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas Perhubungan meliputi transportasi Darat, transportasi Laut dan ASDP, transportasi Udara dan Sistem Operasional Transportasi.

4. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD. B. Sekertaris

Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, program perencanaan, keuangan dan memberikan pelayanan teknis administratif serta fungsional kepada semua unsur dilingkungan Dinas berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi :


(14)

1. Perumusan kegiatan operasional dan program-program kerja Sekretariat yang akan ditetapkan sebagai pedoman kerja. 2. Pelaksanaan tata naskah dinas, surat menyurat dan kearsipan

serta pembinaan ketatalaksanaan.

3. Penyusunan rencana analisa kebutuhan perlengkapan, peralatan kantor dan pendistribusiannya serta pelaksanaan keamanan dan kebersihan kantor.

4. Pelaksanaan urusan rumah tangga, protokol dan hubungan masyarakat.

5. Pelaksanaan proses kedudukan hukum pegawai, upaya peningkatan kesejahteraan pegawai dan karier pegawai. 6. Penyiapan dan mengolah data dalam penyusunan program

dan perencanaan.

7. Penyusunan rencana anggaran, pengelolaan keuangan serta pertanggungjawaban pelaksanaannya.

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya.

C. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : 1. Mengelola dan pelaksanaan tata naskah dinas, surat

menyurat, kearsipan, analisa kebutuhan barang, perbekalan, perlengkapan kantor dan pendistribusiannya.

2. Melaksanakan urusan rumah tangga dinas, protokol, hubungan masyarakat dan hukum serta persiapan penyelenggaraan rapat dinas.


(15)

3. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian yang meliputi data pembukuan pegawai, membuat usulan kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, pengembangan pegawai, peningkatan karir pegawai, kesejahteraan pegawai, mutasi dan pemberhentian pegawai

4. Menyusun formasi dan perencanaan kebutuhan serta evaluasi pegawai.

5. Melaksanakan pengajuan program dan pembinaan serta peningkatan SDM.

6. Melaksanakan kebersihan, ketertiban dan keamanan. melaporkan pelaksanaan tugas dan program kerja.

7. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Sekretaris.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing.

D. Sub Bagian Keuangan

1. Menyusun rencana kegiatan dan program kerja sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan pengolahan data tata usaha keuangan dengan pembuatan APBD dan pembuatan pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan.

3. Melaksanakan urusan perjalanan dinas, penyelesaian ganti rugi dan biaya-biaya lain pengeluaran dinas serta mengevaluasi keuangan.


(16)

4. Meneliti kebenaran dokumen/bukti penerimaan, penyampaian dan pengeluaran uang.

5. Membuat laporan pelaksanaan tugas penyelenggaraan administrasi keuangan sebagai bahan laporan pertanggungjawaban.

6. Memelihara dan pengamanan dokumen pengelolaan keuangan.

7. Melaporkan pelaksanaan tugas dan program kerja.

8. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Sekretaris.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang dan tugasnya.

E. Sub Bagian Perencanaan

1. Menyusun rencana kegiatan dan program kerja sebagai pedoman kerja.

2. Mengumpulkan, mengelola dan mensistemasikan data-data untuk bahan penyusunan program.

3. Menyusun program dan rencana jangka menengah dan jangka panjang.

4. Melaksanakan analisis dan evaluasi serta pengendalian dalam pelaksanaan program kegiatan serta menyusun laporan hasil kegiatan.


(17)

6. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Sekretaris.

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya.

F. Bidang Lalu Lintas

Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, strategi serta program teknis pembangunan transportasi pada jangka pendek, menengah dan panjang dibidang lalulintas. Bidang Lalu Lintas mempunyai fungsi: 1. Merumuskan kebijakan teknis dan penyusunan program

kerja.

2. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan strategi pembangunan dalam jangka pendek, menengah dan panjang.

3. Melaksanakan perumusan dan penyelenggaraan program keselamatan dan rekayasa lalu lintas diseluruh wilayah. 4. Merumuskan dan penyelenggaraan kegiatan pengawasan

serta pengendalian diseluruh wilayah.

5. Melaporkan pelaksanaan tugas dan program kerja.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

G. Bidang Angkutan

Bidang Angkutan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan program dan petunjuk teknis angkutan dan prasarana angkutan. Bidang Angkutan mempunyai fungsi :


(18)

1. Perumusan kebijakan teknis dan penyusunan program kerja. 2. Pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis dan strategi pembangunan dalam jangka pendek, menengah dan panjang dibidang angkutan.

3. Pelaksanaan perumusan manajemen angkutan orang, barang dan angkutan khusus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Perumusan kebijakan teknis angkutan jalan, laut dan penyeberangan.

5. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

H. Bidang Sarana/Prasarana dan Operasi

Bidang Sarana/Prasarana dan Operasi mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan sarana dan prasarana bidang perhubungan darat, perencanaan, pembangunan serta pengembangan sarana dan prasarana perhubungan darat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bidang Sarana/Prasarana dan Operasi mempunyai fungsi : 1. Pelaksanaan inventarisasi jumlah kendaraan bermotor dan

kendaraan tidak bermotor.

2. Pelaksanaan tugas penilaian dan rekomendasi perencanaan terminal angkutan orang.

3. Perencanaan dan penilaian pembangunan tempat parkir diluar badan jalan.


(19)

5. Pengendalian dan pengawasan kegiatan usaha angkutan jasa pos dan telekomunikasi, alat/perangkat pos dan telekomunikasi serta penyelenggaraan radio dan televisi. 6. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja.

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya.

I. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Perhubungan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga

dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan keahliannya.

3.

Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional Penguji Senior yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

4.

Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

5. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(20)

J. UPTD

UPTD mempunyai tugas melaksanakan fungsi operasional teknis pada Dinas Perhubungan. UPTD pada Dinas Perhubungan adalah Balai Pengujian Kendaraan Bermotor. Balai Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kendaraan bermotor. Balai Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai fungsi :

1. Perumusan dan penyusunan program kerja operasional Balai Pengujian Kendaraan Bermotor.

2. Pelaksanaan teknis operasional Balai Pengujian Kendaraan Bermotor pada Dinas Perhubungan.

3. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan dan umum. 4. Pelaporan hasil pelaksanaan tugas.

5. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas.

6.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. K. Balai Pengujian Kendaraan Bermotor

Balai Pengujian Kendaraan Bermotor dipimpin oleh seorang Kepala yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan pembinaan teknis dibawah Bidang Sarana/Prasarana dan Operasi. Kepala Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, mempunyai tugas :


(21)

1. Memimpin serta melaksanakan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor.

2.

Memimpin serta mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan aparat pelaksana dan staf Unit Pelaksana Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor.

3.

Lokasi Balai Pengujian Kendaraan Bermotor berada diwilayah masing-masing Balai penguji.

4. Balai Pengujian Kendaraan Bermotor, membawahi: a) Sub Bagian Tata Usaha.

b) Pelaksana Penguji Kendaraan Bermotor.

2.7 Aspek Kegiatan Instansi

Aspek kegiatan di Dinas Perhubungan Jawa Barat hanya untuk memberikan jasa bagi para pengendara kendaraan bermotor di laut maupun di darat khususnya dalam hal transportasi yang baik dan benar, Maksudnya Dinas Perhubungan hanya memberikan, menerangkan dan memberi suatu gambaran kepada para pengendara bagaimana cara menjadi pengendara yang baik dengan cara mematuhi semua peraturan lalu lintas. Di karenakan, itu adalah salah satu tugas pokok yang berjalan di Dinas Perhubungan.


(22)

BAB III

LAMA DAN JENIS KEGIATAN KERJA PRAKTEK

3.1 Lama Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek kurang lebih selama dua bulan, yaitu dari tanggal 11 Oktober 2010 sampai 7 Desember 2010 yang dilaksanakan pada hari tertentu karena waktu yang digunakan penulis disesuaikan dengan jadwal kuliah. Adapun Times schedule kerja praktek adalah sebagai berikut:

Table 3.1 Jadwal Kerja Pratek di Instansi

NO HARI WAKTU KETERANGAN

1 Senin 11.00-15.00 Kerja Prektek

2 Selasa 08.00-15.00 Kerja Praktek 12.00-13.00 Istirahat

3 Rabu 08.00-15.00 Kerja Praktek

12.00-13.00 Istirahat

4 Kamis 08.00-12.00 Kuliah

5 Jum’at 07.00-18.00 Kuliah

6 Sabtu &


(23)

3.2 Jenis Kegiatan Kerja Praktek

Didalam melakukan kerja praktek tersebut, penulis melakukan berbagai kegiatan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai penulis, diantaranya :

A. Untuk mengetahui fungsi yang terkait, penulis melakukan kegiatan dokumentasi, wawancara dengan para staf pegawai di bagian keuangan sub bagian anggaran pengajian, juga melakukan observasi langsung. Untuk melakukan dokumen yang digunakan, penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan prosedur realisasi anggaran khusus belanja tidak langsung pada Dinas Perhubungan Jawa Barat. Adapun dokumen dan catatan yang digunakan terdiri dari SPP (Surat Perintah Pembayaran), SPM (Surat Perintah Membayar), SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana), dan RKA (Rencana Kerja dan Anggaran)

B. Selain itu juga penulis membantu dalam pembuatan laporan pengajian dan pengecekan data pengajian serta menyusun berkas daftar pegawai.


(24)

BAB IV

PROSEDUR REALISASI ANGGARAN KHUSUS

BELANJA TIDAK LANGSUNG

4.1 Landasan Teori 4.1.1 Prosedur

Prosedur adalah kelompok pekerjaan pencatatan yang erat sekali hubungannya yang meliputi suatu sub fungsi daripada suatu fungsi tertentu. Kemudian prosedur juga dapat diartikan suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang. Menurut Ibnu Syamsi, S.U mendefinisikan prosedur adalah sebagai berikut “Prosedur adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan”. (1994:16)

4.1.2 Anggaran

Menurut Muhammad Gade dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan menjelaskan bahwa:

Anggaran adalah rencana operasional keuangan yang mencakup suatu etimasi pengeluaran untuk suatu jangka waktu tertentu dan rencana penerimaan pendapatan untuk


(25)

Definisi anggaran menurut M. Munandar dalam bukunya budgeting perencanaan kerja, pengkoordinasian kerja, pengawasan

kerja menyatakan bahwa: “anggaran (budgeting) adalah suatu

rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang” (2001:1). Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan anggaran adalah: A. Bahwa anggaran bersifat formal, artinya anggaran disusun secara

sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.

B. Anggaran harus bersifat sistematis, artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.

C. Bahwa keputusan yang diambil tersebut merupakan pelaksanaan fungsi dari segi pencatatan, koordinasi, dan pengawasan.

D. Bahwa setiap pengambilan keputusan dihadapkan pada suatu tanggungjawab sehingga anggaran merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan kepada beberapa asumsi.

4.1.3 Realisasi Anggaran

Dari narasumber yang saya dapat realisasi anggaran adalah menetapkan dasar-dasar penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk pemerintah dalam rangka memenuhi akunbilitas sebagaimana ditetapkan oleh perundang-undangan.

Anggaran yaitu rencana tentang kegiatan, rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling


(26)

adalah untuk mensejahterakan dan menaikkan taraf hidup masyarakat. Untuk ini diperlukan adanya kegiatan pembangunan secara sektoral maupun teritorial. Pembangunan sektoral yang mencakup sektor-sektor pertanian, industri, pertambangan, ekonomi, kesehatan rakyat, pendidikan dan pengajaran dan sebagainya.

4.1.3 Belanja

Menurut PP No.24 Sistem Akuntansi Pemerintah yang dimaksud dengan belanja adalah sebagai berikut :

“Belanja (basis kas) adalah semua pengeluaran oleh Bendahara

Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh

pemerintah”.

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan belanja adalah segala pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancer dalam periode yang bersangkutan.

4.1.4 Pengertian Belanja Tidak Langsung

Menurut PP No.24 Sistem Akuntansi Pemerintah belanja tidak

langsung dapat diartikan sebagai berikut :


(27)

merupakan konsekuensi ada atau tidak adanya suatu program

atau kegiatan”.

Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan belanja adalah segala pengeluaran yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program dan kegiatan.

4.2 Hasil dan Pembahasan Kerja Praktek

4.2.1 Fungsi Yang Terkait dan Dokumen Yang Digunakan 4.2.1.1 Fungsi Yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem informasi anggaran penggajian pada Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut:

A. Kepala Dinas

Fungsi Kepala Dinas adalah perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis dalam bidang perkebunan serta penanggung jawab keuangan dalam lingkup Dinas Perhubungan.

B. Sekertaris

Fungsi Sekretariat adalah mengelola urusan keuangan, kepegawaian dan umum dalam hal ini pengajuan anggaran kepada pemerintah.

C. Kasubbag Keuangan

Kasubag Keuangan juga bisa disebut Pejabat penerbit SPM, mempunyai fungsi sebagai pejabat yang diberikan kewenangan untuk menguji, menerbitkan dan menandatangani SPM.


(28)

D. Perbendaharaan

Fungsi bagian ini membukukan anggaran dari dinas untuk

meng’ACC SPP yang diajukan.

E. Verifikator

bertugas untuk mengecek dan mengembalikan data yang salah. F. Belanja Pegawai

Fungsi ini mengeluarkan SP2D, memproses SPP yang diajukan oleh Dinas.

G. BPD Jabar

Fungsi ini mengeluarkan dana yang diminta oleh masing-masing dinas berdasarkan SP2D yang dikeluarkan dari KASDA (Kas Daerah) melalui rekening masing-masing pegawai.

4.2.1.2 Dokumen Yang Digunakan

Adapun dokumen yang digunakan di bagian keuangan di Dinas Perhubungan Jawa Barat adalah :

A. SPM

Dokumen yang dinggunakan atau diterbitkan oleh pejabat penerbit SPM untuk mencairkan alokasi dana setelah melalui pengujian SPP.

B. SPP

Dokumen yang berisikan surat perintah pembayaran yang diajukan oleh pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran atau pula pejabat yang ditunjuk kepada pejabat penerbit SPM.


(29)

C. SP2D

Dokumen ini bisa disebut dengan surat perintah pencairan dana yang diterbitkan oleh PEMDA.

D. RKA

Rencana Kerja Anggaran adalah Dokumen yang di buat untuk pengajuan anggaran yang akan digunakan.

4.2.2 Prosedur Realisasi Anggaran khusus Belanja Tidak Langsung

4.2.2.1 Narasi Prosedur Realisasi Anggaran khusus Belanja

Tidak Langsung yangBerjalan

Pada umumnya disetiap pemerintahan telah menggunakan sistem informasi yang berbasis komputerisasi untuk membuat laporan keuangan. Sebagaimana pada Dinas Perhubungan yang telah menggunakan program Ms Excel untuk membuat laporan keuangan .

Di Dinas Perhubungan sendiri terutama di Sub Bagian Keungan mayoritas telah menggunakan program ini seperti:

A. Bagian keuangan yang bertugas untuk menginput data gaji karyawan.

B. Bendahara Pengeluaran yang bertugas untuk membuat laporan data anggaran yang keluar.

C. Bendahara Pemasukan yang bertugas untuk membuat data dana anggaran yang masuk

D. Bendahara Pelaporan Keuangan yang bertugas untuk membuat laporan ke kepala dinas


(30)

E. Verifikator yang bertugas untuk mengecek dan mengembalikan data yang salah.

F. Operator SPP dan SPM yang bertugas untuk membuat SPP dan SPM

Prosedur informasi Anggaran Penggajian Dinas Perhubungan adalah sebagai berikut :

A. Daftar gaji PNS dari Gedung Sate Bagian Belanja Pegawai. B. Dibuatkan SPP dan SPM gaji yang disahkan oleh :

a. SPP disahkan oleh sekertaris, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Gaji.

b. SPM disahkan oleh Kepala Dinas dan sekertaris untuk cadangan.

c. SPP dan SPM setelah disahkan oleh Dinas lalu diserahkan ke Gedung Sate Bagian Belanja Pegawai untuk diproses atau pengecekan.

d. Setelah diproses lalu keluar SP2D dan disahkan oleh Kasubag belanja Pegawai.

C. Pengambilan daftar gaji karyawan dari gedung sate oleh Dinas Perhubungan Bagian Keuangan.

D. Penginputan Data Karyawan (Nama, Gol, NIP, Internal, External) penghasilan atau gaji kotor karyawan masing-masing pegawai oleh OP Bagian Keuangan.

E. Penginputan potongan karyawan di Dinas ditambah potongan pinjaman ke Bank Jabar.


(31)

G. Pencetakan daftar gaji karyawan yang disahkan oleh Bendahara gaji dan Kepala Dinas. Pengecekan daftar gaji oleh bendahara gaji yang selanjutnya diserahkan ke Bank jabar beserta Soft Copy, pengecekan dilakukan oleh Petugas Bank.

H. Bank Jabar mentransfer gaji bersih ke setiap karyawan ke rekeningnya masing-masing.

I. Bendahara Gaji akan mengambil potongan Dinas oleh Bendahara gaji dan diserahkan kepada instansi terkait : Dharma Wanita, Asuransi, Koperasi, Perusahaan Kacamata


(32)

Bagian Belanja pegawai (PEMDA)

Mulai

1 Daftar Gaji PNS

Bagian Keuangan (Dinas)

1

Daftar Gaji PNS 1

Pembuatan SPP dan SPM

Cetak SPP Input Data SPP dan SPM

DB SPP SPP DB SPM Cetak SPM 7 3 SPM ** SPM 9 *** SPP 6

Pengecekan SPP dan SPM

Cetak SP2D Input Data SPP dan SPM

DB SP2D

SP2D

10 2 Daftar Gaji PNS

2


(33)

Sekertaris (Dinas) Bendahara Pengeluaran (Dinas) Bendahara Gaji (Dinas) SPP 3 Pengesahan SPP * SPP * SPP Pengesahan SPP ** SPP ** SPP Pengesahan SPP *** SPP 6 8 * SPM 4 5 5 4

Daftar Gaji bersih

Pengesahan Daftar Gaji bersih * Gaji Bersih 13 12 Pengesahan SPM ** SPM 9

Gambar 4.2Bagan Alir Prosedur Realisasi Anggaran khusus Belanja Tidak Langsung(Lanjutan)


(34)

Kepala Sub Bagian Belanja Pegawai(PEMDA)

SP2D 10

Pengesahan SP2D

*

SP2D

11

*

SP2D 11

Bank

**

Daftar Gaji Bersih 14

Pengecekan dan transfer

Cetak bukti transfer Input Data gaji

DB SP2d gaji

Bukti Transfer

15 Beserta

uang


(35)

OP Bagian Keuangan(Dinas)

Daftar Gaji Bersih

12

Kepala Dinas Pegawai Negri Sipil(Dinas)

14 Bukti Transfer Beserta uang Pengesahan Daftar Gaji bersih

Input Data karyawan penghasilan dan gaji

kotor

**

Gaji Bersih

Selesai

Cetak Daftar Gaji Bersih DB Gaji 2 Daftar Gaji PNS

2

15

*

Daftar Gaji bersih

13 7 SPM Pengesahan SPM

*

SPM 8

Gambar 4.4 Bagan Alir Prosedur Realisasi Anggaran khusus Belanja Tidak Langsung(Lanjutan)


(36)

Keterangan :

1. SPP : Surat Perintah Pembayaran

2. SPM : Surat Perintah Membayar


(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya atau pada bab-bab terdahulu dan berdasarkan keterangan-keterangan yang didapat penulis selama melaksanakan Kerja Praktek pada Dinas Perhubungan Jawa Barat, khususnya pada bagian keuangan, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi khususnya pada bidang pengajian yang digunakan oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat telah cukup memadai, indikator terciptanya hal ini, karena :

A. Prosedur dalam menangani kegiatan pengolahan gaji cukup memadai yaitu tidak terlalu berbelit-belit. Ini terlihat dari urutan pekerjaan yang tidak terlalu banyak melibatkan birokrasi atau lembaga yang tidak berkepentingan dalam pengelolaan gaji karena pengelolaannya cepat, tepat, dan aman sehingga tidak terjadi kebocoran dana

B. Dengan adanya sistem informasi akuntansi, dokumen-dokumen yang digunakan seperti SPP (Surat Permintaan Pembayaran) dan SPM (Surat Perintah Membayar) dapat terorganisir dengan baik dalam pengarsipan, penyimpanan, ataupun dalam pencarian data. Dokumen tersebut digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi, sehingga menjamin dan memudahkan dalam pengolahan laporan pengajian di Dinas Perhubungan.


(38)

5.2 Saran

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama melaksanakan kerja praktek di Dinas Perhubungan Jawa Barat khususnya pada bagian keuangan, dan sebagai akhir dari penulisan laporan ini penulis ingin menyampaikan saran dengan maksud semata-mata ditujukan demi peningkatan serta kemajuan bagi instansi itu sendiri dimasa yang akan datang.

Adapun saran yang akan disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

A. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, praktis terjadi pelimpahan pegawai pada Dinas Perhubungan Jawa Barat. Sehingga mengakibatkan data gaji PNS yang harus diolah bertambah cukup banyak, dan hali ini tidak sebanding dengan jumlah pegawai dibagian keuangan, sebaiknya diadakan penambahan jumlah pegawai pada bagian keuangan.

B. Mengingat data gaji PNS yang ditangani cukup banyak sehingga perlu software yang dapat mempermudah dalam menghitung laporan pengajian sehingga dapat mempercepat pembuatan data laporan pengajianan dan hal ini harus diikuti dengan adanya peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), terutama dalam pengoperasian sistem komputerisasi dalam bidang pengelolaan gaji misalnya dengan mengadakan pelatihan mengenai program komputer yang dapat mempermudah dalam penghitungan pengajian.


(39)

BIODATA PENULIS

Nama : Afriyaldi

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 15 April 1990

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kebangsaan : Indonesia

Alamat Tinggal : Jl. Jakarta

Gg. Laksana X Rt08/03

Kel. Batununggal Kec. Kebonwaru

Bandung

Data Pendidikan :

No Keterangan Nama Sekolah Tahun Lulus

1 TK Aisiyah 9 1996

2 SD Soka 34/2 2002

3 SMP Negeri 4 2005

4 SMA PGII 2 Bandung 2008

5 Perguruan Tinggi Universitas Komputer Indonesia


(40)

(41)

TINJAUAN PROSEDUR REALISASI ANGGARAN KHUSUS BELANJA TIDAK LANGSUNG PADA

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata

Kuliah Kerja Pratek Jenjang Diploma III

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh: Afriyaldi (11008028)

Pembimbing: Rio Yunanto .S.Kom.

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Kismiaji.2002. Sistem Informasi Akuntansi . Yogyakarta: AMPN YKPN

Gade Muhamad.2000.Akuntansi Pemerintahan. Jakarta Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI

Peraturan Standar Akuntansi Pemerintah No. 24.2005.

Syamsi.ibnu.1994. Efisiensi, Sistem, Dan Prosedur Kerja . Jakarta : Bumi Aksara


(43)

(44)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini, dengan judul:”TINJAUAN PROSEDUR REALISASI ANGGARAN khusus BELANJA TIDAK LANGSUNG DINAS PERHUBUNGAN JAWA BARAT”.

Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan pada mata kuliah Kerja Praktek Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis telah beruhasa mengerahkan segala kemampuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya.

Selama melaksanakan Kerja Praktek tersebut, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya dapat penulis selesaikan. Berkenaan dengan itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

3. Rio Yunanto, S.Kom, selaku Ketua jurusan Komputerisasi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia dan juga sebagai pembimbing Kerja Praktek yang telah meluangkan waktunya.


(45)

4. Hery Dwi Yulianto, ST, selaku Dosen Wali KA08-01. 5. Orang tua yang saya cintai

6. Dany Sofyan, selaku pembimbing di tempat saya Kerja Praktek. 7. Seluruh Karyawan Dinas Perhubungan Jawa Barat terutama di

bagian keuangan

8. Semua teman-teman KA08-01 terima kasih atas bantuan dan dukungan nya.

9. Terakhir juga buat Aina Rinkiyani yang telah mensupport dalam waktu pengerjaan.

Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak, Amin.

Bandung, Oktober 2010


(1)

(2)

TINJAUAN PROSEDUR REALISASI ANGGARAN KHUSUS BELANJA TIDAK LANGSUNG PADA

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata

Kuliah Kerja Pratek Jenjang Diploma III

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Oleh: Afriyaldi (11008028)

Pembimbing: Rio Yunanto .S.Kom.

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(3)

38

DAFTAR PUSTAKA

Kismiaji.2002. Sistem Informasi Akuntansi . Yogyakarta: AMPN YKPN

Gade Muhamad.2000.Akuntansi Pemerintahan. Jakarta Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI

Peraturan Standar Akuntansi Pemerintah No. 24.2005.

Syamsi.ibnu.1994. Efisiensi, Sistem, Dan Prosedur Kerja . Jakarta : Bumi Aksara


(4)

39


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini, dengan judul:”TINJAUAN PROSEDUR REALISASI ANGGARAN khusus BELANJA TIDAK LANGSUNG DINAS PERHUBUNGAN JAWA BARAT”.

Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan pada mata kuliah Kerja Praktek Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis telah beruhasa mengerahkan segala kemampuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan selanjutnya.

Selama melaksanakan Kerja Praktek tersebut, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya dapat penulis selesaikan. Berkenaan dengan itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

3. Rio Yunanto, S.Kom, selaku Ketua jurusan Komputerisasi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia dan juga sebagai pembimbing Kerja Praktek yang telah meluangkan waktunya.


(6)

v

4. Hery Dwi Yulianto, ST, selaku Dosen Wali KA08-01. 5. Orang tua yang saya cintai

6. Dany Sofyan, selaku pembimbing di tempat saya Kerja Praktek. 7. Seluruh Karyawan Dinas Perhubungan Jawa Barat terutama di

bagian keuangan

8. Semua teman-teman KA08-01 terima kasih atas bantuan dan dukungan nya.

9. Terakhir juga buat Aina Rinkiyani yang telah mensupport dalam waktu pengerjaan.

Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak, Amin.

Bandung, Oktober 2010