Tinjauan Atas Prosedur Pengajuan Belanja Tidak Langsung (Gaji Pegawai Negeri) Pada Badan Ketahanan Pangan provinsi Jawa Barat

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas hidup manusia beraneka ragam dan salah satu bentuk dari segala aktivitas yang ada adalah bekerja. Bekerja memiliki arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan.Hal ini didorong oleh keinginan manusia untuk memenuhi adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. (Moh. As ad.1987: 45).

Salah satu bentuk pekerjaan adalah menjadi Pegawai Negri Sipil. Pegawai adalah orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik di lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha. ( A W.Widjaja. 2006: 113).

Pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Soewarno Handayaningrat, Gunung Agung. 1999 :147).

Pegawai Negri yang sempurna adalah Pegawai Negri yang penuh kesetiaan pada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan pemerintah serta bersatu padu,


(2)

2

2

bermanfaat baik, berdisiplin tinggi, berwibawa, berdaya guna, berkualitas tinggi dan sadar akan tanggung jawab sebagai unsur pertama aparatur Negara.

( Marsono, 1974: 66).

Pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dikatakan bahwa pegawai merupakan modal pokok dalam suatu organisasi karena berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung pada pegawai yang memimpin dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut.

( Musanef, 1984:.5 ).

Gaji merupakan salah satu unsur bagian dalam unsur biaya produksi maka permasalahan gaji menjadi serius untuk diperhatikan. Salah satu langkah yang dilakukan perusahaan dalam menangulangi masalah karyawannya adalah dengan jalan memperhatikan kepentingan. kebutuhan dan memberikan kesejahteraan yang memadai bagi karyawannya. Sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan atas usaha mencapai prestasi, pada umumnya berbentuk ejumlah uang sebagai gaji yang diberikan secara periodik. (Mulyadi, 2001: 385).

Gaji adalah balas jasa yang dibayarakan secara periodik kepada Karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.(Melayu S. P. Hasibunan,2003:118)

Menurut Mulyadi (2001:373) mengemukakan bahwa Gaji umumnya merupakan

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai

jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas


(3)

3

3

dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja,

jam kerja atau jumlah satuan produk yang di hasilkan. Dari pendapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang

mempunyai ikatan kerja kuat secara berkala berdasarkan ketentuan yang berlaku di

perusahaan dan sifatnya tetap.

Gaji Pegawai Negri merupakan bagian dari Belanja Tidak Langsung, Belanja Tidak Langsung (dahulu disebut belanja rutin) adalah belanja yg tidak dipengaruhi secara langsung oleh ada atau tidak adanya program/kegiatan, biasanya digunakan secara periodik (umunya bulanan) dalam rangka koordinasi penyelenggaraan kewenangan pemrintahan daerah yg bersifat umum. misalnya gaji pegawai, biaya listrik, biaya telepon, ada atau tidak ada program/kegiatan tatap harus dibayar. (Hadi Muttaqin Hasyim,2004 : 158 )

Renumerasi apa itu renumerasi mempunyai arti pemberian hadiah (penghargaan atau jasa), bayaran, imbalan, kompensasi, atau upah sedangkan renumerasi adalah penomoran kembali. Remunerasi yang dimaksud di sini adalah (payment) atau penggajian, bisa juga uang atau substitusi dari uang yang ditetapkan dengan peraturan tertentu sebagai timbal balik suatu pekerjaan dan bersifat rutin dimana tidak termasuk uang lembur atau honor. Hal ini dilakukan untuk mendorong sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, memelihara SDM yang produktif sehingga tidak pindah ke sektor swasta dan membentuk


(4)

4

4

perilaku yang berorientasi pada pelayanan serta mengurangi tindak Korupsi Kolusi dan Nepostime (KKN) para pegawai negeri sipil.

(Budi Purnawanto,2008 : 94)

Prosedur pengajuan gaji pegawai negri di Badan Ketahanan Pangan Daerah Jawa Barat melalui beberapa tahapan sampai gaji tersebut dicairkan dan diberikan kepada pegawai .Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi.( Kamaruddin 1992 : 836 837)

Menurut Ismail masya (1994 : 74) Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan.

Pengajuan gaji sendiri adalah proses, cara, perbuatan mengajukan pengusulan surat izin pencairan gaji pegawai dengan memperhatikan beberapa tahapan atau prosedur pencairan gaji. (Azhar Susanto 2001 : 84)


(5)

5

5

Prosedur yang harus dilakukan petama dengan mengajukan surat perintah membayar (SPM) diajukan dari bagian keunagan SOPD sesuai daftar gaji yang telah ditetapkan dalam SPP-SOPD yang bersangkutan ke bagian perbendaharaan. Sub bagian belanja pegawai pemerintah provinsi jawa barat , selambat-lambatnya tanggal 5 setiap bulannya untuk perkenaan gaji bulan berikutnya.

(Zaki Baridwan 2001:13)

Menurut Peraturan Dirjen Perbendaharaan NO. PER - 40/PB/2005. Bisa juga dengan mengisi Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah surat perintah membayar yang dikeluarkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran kepada Pihak Ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan dan Bendahara Pengeluaran untuk Belanja Pegawai/Perjalanan. Seluruh pembayaran APBN pada dasarnya dilakukan secara langsung (LS) kepada yang berhak/kontraktor/penyedian barang atau jasa. Untuk pembayaran yang tidak dapat dilakukan secara langsung, dilakukan pembayaran melalui Uang Persediaan (UP).

Surat perintah membayar langsung sendiri diklasifikasikan menjadi dua yaitu SPM-LS untuk Belanja Pegawai,belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum


(6)

6

6

berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. (Peraturan Dirjen Perbendaharaan NO. PER - 40/PB/2005)

SPM-LS Non Belanja Pegawaii kategorikan Non Belanja Pegawai adalah Belanja Barang, Belanja Modal dan Belanja Non Pegawai Lainnya. ( Muhammad Ali 2000 : 325)

Permasalahan yang terjadi di Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat adalah belum tepatnya gaji diberikan setiap bulannya karena pengajuan gaji dari setiap pegawai belum memenuhi prosedur pengajuan gaji.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan mengambil judul

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA TIDAK LANGSUNG (GAJI PEGAWAI NEGRI ) PADA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA BARAT .

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud diadakan kerja praktek ini adalah untuk mempraktekkan teori yang penulis dapatkan selama kuliah dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya dan juga untuk mendapatkan data pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat khususnya yang berkaitan dengan Prosedur Pengajuan gaji pegawai.


(7)

7

7

Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui tentang prosedur pengajuan pembayaran dan pembukuan gaji pegawai negeri sipil pada Badan Ketahanan Pangan daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Bagaimana tahapan yang dilalui sampai gaji tersebut dapat diberikan kepada pegawai.

1.3 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptis analisis yaitu suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis untuk menguraikan dan menjelaskan data yang ada, kemudian mengadakan penelitian terhadap data tersebut.

Penulis memilih metode ini karena penulis ingin meneliti kondisi prosedur penggajian saat ini yang kemudian penulis tuangkan ke dalam tulisan berupa laporan kerja praktek.

1.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan (Observasi) yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti.


(8)

8

8

2. Wawancara (Interview) dengan pihak Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat yang terkait dengan permasalahan yang diteliti untuk memberikan data dan informasi.

3. Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mencari data sekunder berupa landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dengan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas.

1.3.2 Kerja Praktek

Hasil kerja praktek ini diharapkan dapat member kegunaan sebagai berikut.

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan penulis tentang Prosedur Pengajuan Gaji Pegawai pada Badan Ketahananan Pangan Provinsi Jawa Barat.

2.Bagi Perusahaan atau Instansi Pemerintah

Laporan Kerja Praktek ini diharapkan dapat bermanfaat bagi instansi atau dimana penulis melakukan kerja praktek, sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi hal-hal yang masih perlu diperbaiki dari objek yang diteliti demi kemajuan perusahaan.


(9)

9

9

Diharapkan hasil Laporan Kerja Praktek ini dapat menambah pengetahuan terapan khususnya dalam prosedur Pengajuan Gaji Pegawai bagi akademi dan rekan-rekan mahasiswa Akuntansi Univeritas Komputer Indonesia.

3. Bagi Pihak Lain

Penulisan Laporan Kerja Praktek ini diharapkan dapat bermanfaat, salah satunya untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis lainnya. 1.4 Waktu dan Lokasi Kerja Praktek

Waktu dan Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan Kerja Praktek ini dimulai pada tanggal 1 Agustus 2011 s/d 26 Agustus 2011, adapun jadwal Kerja Praktek yang penulis lakukan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Aktivitas Kerja Praktek

NO HARI WAKTU KET

1 Senin - Jumat 07.30 Masuk Kerja Praktek 2 Senin-Kamis 07.30 14.30 Aktivitas Kerja Praktek 3 Jumat 07.30 15.00 Aktivitas Kerja Praktek 4 Senin - Kamis 14.30 Selesai Kerja Praktek

5 Jumat 15.00 Selesai Kerja Praktek

6 Sabtu - Minggu - Libur


(10)

10

10 Tempat Kerja Praktek

Tempat dimana penulis melaksanakan Kerja Praktek yaitu di Badan Ketanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Jl. Ciumbuleuit Nomor 2 Bandung.


(11)

11 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat secara historis diawali sebagai Perusahaan Manufaktur yang bergerak dibidang jasa saja. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan nomor:055/Kep.116/Skr/BKP/2009 dibentuk suatu Badan Ketahanan Pangan dan Subsidi. Badan ini secara efektif dimulai pada 5 Februari 2009 dengan dikeluarkannya surat keputusan tersebut.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 2008 yang ditetapkan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Organisasi dan Tata cara Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, maka diganti sebagai dokumen operasionalisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Badan Ketahanan Pangan Daerah sekarang masih bertempat di Jl. Ciumbuleuiot No.2 Bandung 40132.


(12)

12

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Dalam upaya mengurangi tingkat kerawanan pangan di daerah Jawa Barat, maka pemerintah daerah memiliki visi pada atahun 2008-2013 yang hendak

dicapai adalah :

Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera .

Agar visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efesiensi pemanfaaatan sumberdaya yang dimiliki misi Pemerintah Daerah yaitu :

1. Mewujudkan sumberdaya Manusia Jawa Barat yang produktif dan berdaya saing.

2. Meningkatkan pembangunan ekonomi regional berbasis peotensi lokal. 3. Meningkatkan ketersediaan infrastuktur wilayah.

4. Meningkatkan daya dukung dan daya tamping lingkungan untuk pembangunan yang berkelanjutan.

5. Meningkatkan efektifitas pemerintahan daerah dan kualitas demokrasi.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang didalamnya menggambarkan tugas dan wewenang yang harus dijalankan


(13)

13

sesuai dengan posisinya dalam perusahaan tersebut. Hal ini penting agar tidak terjadinya peyerobotan wewenang dan pelemparan tanggung jawab oleh dan kepada orang ataua bagian lain.

Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peratauran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Badan Ketahanan Perencanaan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, berkedudukan sebagai pelaksana Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam Penanganan Bidang Ketahanan Pangan.

Badan Ketahanan Pangan daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui sekretaris Daerah. Susunan Organisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah sebagai berikut :

a. Kepala Badan

b. Sekretaris Badan, membawahkan :

1) Sub Bagian Program dan perencanaan 2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

c. Bidang Kelembagaan dan Infrastuktur, membawahkan : 1) Sub Bidang Kelembagaan Pangan


(14)

14

2) Sub Bidang Keuangan

d. Bidang Distribusi dan Harga, membawahkan : 1) Sub Bidang Distribusi

2) Sub Bidang Harga dan Informasi Pangan

e. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Ketersediaan dan cadangan Pangan

2) Sub Bidang Kerawanan mutu Pangan

f. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, membawahkan : 1) Sub Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan 2) Sub Bidang Keamanan dan Mutu Pangan

g. Kelompok Jabatan dan Fungsional

2.4 Uraian Tugas Perusahaan

Adapun Tugas dan Fungsi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana diatur dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Tugas dan Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan perincian sebagai berikut :

A. Kepala Badan

1. Kepala Badan mempuyai tugas dan pokok merumuskan, menetapkan, memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaa


(15)

15

kegiatan tugas pokok Badan serta mengkordinasikan dan membina UPTB.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala Badan mempuyai fungsi :

Penyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis disemua bidang ketahanan pangan.

Penyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah Daerah bidang Ketahanan.

Penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas bidang ketahanan pangan.

Penyelengaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas dan pokok dan fungsi Badan.

Penyelengaraan koordinasi dan pembinaan UPBT. 3. Rincian tugas Kepala Badan

Kepala Badan mempuyai tugas pokok merumuskan, menetapkan memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok badan serta mengkordinasikan dan mebina UPBT.

Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan ketahan pangan di Provinsi Jawa Barat.


(16)

16

Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan ketahanan pangan di Provinsi.

Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan Program, kesekretariatan, kelembagaan, dan infrastuktur, ketersediaan dan kerawanan pangan, konsumsi dan keamanan pangan, serta distribusi dan harga pangan. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah, swasta dan Lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Badan.

B. Sekretariat

1. Sekretariat mempuyai tugas pokok menyelangarakan koordinasi perencanaan dan program badan, pengkajian perencanaan program, pengelolaan keungan, kepegawaian, dan umum.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, secretariat mempuyai fungsi :

Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program badan. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan.

Penyelenggaraan Pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.


(17)

17

Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan, program badan.

Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan

Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan. Menyelenggarakan pengendalian anggaran belanja. Menyelengarakan pengelolaan administrasi kepegawaian. Menyelengarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.

Menyelengarakan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan. Menyelenggarakan pengkajian bahan laporan Akuntanbilitas Instansi Pemerinta (LAKIP) badan.

1) Sub Bagian Program dan Perencanaan

a. Subbagian Perencanaan dan Program mempuyai tugas pokok melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan program.

b. Dalam menyelenggarakan tugas dan pokok tersebut, Subbagian Perencanaan dan Program mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program kerja secretariat dan Subbagian Perencanaan dan Program.


(18)

18

Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan penyususnan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program Badan.

Pelaksanaan pengkordinasikan perencanaan dan program UPTB.

c. Rincian tugas Subbagian Keuangan :

Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program subbagian keuangan.

Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran badan.

Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keungan badan.

Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayaran lainnya.

Melaksanakan perbendaharaan keungan.

Melaksanakan penyiapan dan pembinaan administrasi keuangan.

Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung dinas dan UPBT

Melaksanakan verifikasi keuangan.


(19)

19

3) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

a. Subbagian kepegawaian dan umum mempuyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan umum dan perlengkapan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbagian Kepegawaian dan Umum mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan, dan displin pegawai dan pengeloaan administrasi kepegawaian lainnya, pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.

Pelaksanaan tugas dan kehumasan Badan. Pelaksanaan perlengkapan Badan.

c. Rincian tugas Subbidang Kepegawaian dan Umum :

Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program Subbagian kepegwaian dan umum.

Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Badan.

Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pengsiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian


(20)

20

penghargaan serta tugas atau ijin belajar, pendidikan/ pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional.

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai serta pengolahaan data kepegawaian.

Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai.

Pengelolaan perpustakaan badan.

Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

C. Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur

1. Bidang Kelembagaan dan Infrastuktur mempuyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan pembinaan Bidang Kelembagaan dan Infrastuktur.

2. Dalam menyelenggarakan bidang tugas pokok tersebut, bidang kelembagaan dan Infrastuktur mempuyai fungsi :

Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang kelembagaan dan Infrastuktur.

Penyelengaraan fasilitas kelembagaan dan Infrastuktur.

3 Rincian tugas bidang Kelembagaan dan Infrastuktur :

Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Kelembagaan dan Infrastuktur


(21)

21

Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas pengembagan bidang kelembagaan dan Infrastuktur.

Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Bidang Kelembagaan dan Infrastuktur. 1) Sub Bidang Kelembagaan Pangan

a. Subbidang Kelembagaan Pangan mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis kelembagaan pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Kelembagaan Pangan mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis perencanaan dan program kelembagaan pangan.

Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan fasilitas kelembangan pangan.

c. Rincian tugas Subbidang Kelembangaan Pangan :

Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Kelembagaan Pangan.

Melaksanakan penyusunan bahan fasilitas dan kebijakan teknis penyelengaraan kelembangaan pangan.


(22)

22

Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Kelembagaan Pangan.

Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Kelembangaan Pangan.

1) Sub Bidang Infrastuktur pangan

a. Subbidang infrastuktur pangan mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis infrastuktur pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Infrastruktur Pangan mempuyai fungsi :

Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Infrastruktur Pangan.

Melaksanakan pengeloaan data infrastuktur distribusi pangan. Melaksankan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Infrastuktur Pangan.


(23)

23

1 Bidang Distibusi dan Haraga pangan mempuyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas distribusi dan pengendalian harga pangan.

2 Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Distribusi dan Harga Pangan mempuyai fungsi :

Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis distribusi dan pengendalian harga pangan.

Penyelenggaraan fasilitas distribusi dan pengendalian harga pangan.

Penyelenggaraan pelayanan informasi pangan dan harga pangan.

3. Rincian tugas Bidang Distribusi dan Harga Pangan :

Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Distribusi dan Harga Pangan.

Menyelengarakan pengkajian bahan kebijakan teknis operasional distribusi dan pengendalian harga pangan.

Menyelenggarakan pengkajian system distribusi dan pengendalian harga pangan.

Menyelenggarakan fasilitas dan supervise kegiatan distribusi dan pengendalian harga pangan.

Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pemgambilan kebijakan,


(24)

24

1) Sub Bidang Distribusi

a. Subbidang Distribusi mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunanan bahan kebijakan teknis dan fasilitas distribusi pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Distribusi mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis distribusi pangan. Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas distribusi pangan.

c. Rincian tugas Subbidang Distribusi :

Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Distribusi. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis peningkatan distribusi pangan.

Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi system distribusi pangan.

Melaksanakan fasilitas peningkatan dan pengelolaan data distribusi pangan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Distribusi.


(25)

25

a. Subbidang Harga dan Informasi Pangan mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengendalian harga, informasi pangan serta harga pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Harga dan Informasi pangan mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunanan bahan kebijakan teknis pengendalian harga dan informasi pangan serta harga pangan.

Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas dan fasilitas pengendalian harga, informasi pangan serta harga pangan. c. Rincian tugas Subbidang Harga dan Informasi Pangan :

Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Harga dan Informasi Pangan.

Melaksanakan peyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis pengendalian harga.

Melaksanakan pengelolaan data dan informasi pangan serta harga pangan.

Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Harga dan Informasi Pangan.


(26)

26

1. Bidang Ketersediaan Kerawanan Pangan mempuyai tugas pokok Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas Ketersediaan dan penaggulangan keawanan pangan.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang ketersediaan dan kerawanan pangan mempuyai fungsi :

Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang ketersediaan, cadangan pangan dan penanggulangan kerawanan pangan.

Penyelenggaraan fasilitas bidang ketersediaan, cadangan pangan dan kerawanan pangan.

3. Rincian tugas Bidang ketersediaan dan Kerawanan Pangan :

Menyelenggarakan penyusunan program kerja Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan.

Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis operasional pembinaan ketersediaan, cadangan pangan dan penanggulangan kerawanan pangan.

Menyelenggarakan fasilitas bidang ketersediaan, cadangan pangan dan kerwanan pangan.

Menyelnggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.


(27)

27

1) Sub Bidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan.

a. Subbidang Ketersediaan dan Cadanagan Pangan Mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas penyelenggaraan ketersediaan dan cadangan pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang ketersediaan dan cadangan pangan mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis ketersediaan dan cadangan pangan.

Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan fasilitas ketersediaan dan cadangan pangan.

c. Rincian tugas Subbidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan :

Melaksanakan penyusunan program kerja, Subbidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan.

Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis meliputi ketersediaan dan cadangan pangan.

Melaksanakan pengelolaan dan ketersediaan dan cadangan pangan. Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Ketersediaan dan Cadangan Pangan.


(28)

28

1) Sub Bidang Kerawananan Pangan

a. Subbidang Kerawananan Pangan mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas penanggulangan kerawanan pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Kerawanan Pangan mempuyai tugas :

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis penanggulangan kerawanan pangan

Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas penanggulangan kerawanan pangan.

c. Rincian tugas Subbidang KerawanaPangan :

Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Kerawanan Pangan.

Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi penanggulangan kerawanan pangan,

Melaksanakan fasilitas penanggulangan dan pengelolaan data kerawanan pangan.

Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Kerawanan Pangan.


(29)

29

F. SBidang Konsumsi dan Keamanan Pangan

1 Bidang konsumsi dan keamanan Pangan mempuyai tugas pokok Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas peningkatan konsumsi serta keamanan pangan.

2 Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempuyai fungsi :

Penyelenggaraan perencanaan program peningkatan konsumsi dan keamanan pangan

Penyelengaraan pengkajian bahan kebijakan teknis peningkatan konsumsi dan kemananan pangan.

Penyelengaraan fasilitas peningkatan konsumsi dan kemananan pangan

3 Rincian tugas Bidang dan Konsumsi dan Keamanan pangan :

Menyelenggarakan penyusunanan program kerja Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan.

Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas dan bahan kebijakan teknis pembinaan peningkatan konsumsi dan kemananan pangan.

Menyelenggarakan koordinasi peningkatan konsumsi dan kemananan pangan.


(30)

30

Menyelengarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbanagan pengambilan kebijakan.

Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Bidang Konsumsi dan Keamananan Pangan.

1) Sub Bidang Konsumsi dan penganekaragaman Pangan

a. Subbidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunanan bahan kebijakan teknis dan fasilitas peningkatan konsumsi dan penganekaragaman pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang Konsumsi Penganekaragaman Pangan mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunan program kerja Subbidang Konsumsi dan penganekaragaman Pangan.

Pelaksanaan pelayanan administras, teknis dan fasilitas peningkatan konsumsi dan penganekaragaman pangan.

c. Rincian tugas Subbidanf Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan : Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan.

Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis peningkatan konsumsi dan Penganekaragaman Pangan.


(31)

31

Melaksanakan pengelolaan data tingkat konsumsi dan penganekaragaman pangan.

Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemnatauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan.

2) Sub Bidang Keamanan dan Mutu Pangan.

a. Subbidang Keamanan dan Mutu Pangan mempuyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas peningkatan keamanan dan mutu pangan.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Subbidang keamanan dan Mutu Pangan mempuyai fungsi :

Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis peningkatan keamanan dan mutu pangan.

Pelaksanaan pelayanan administrasi, teknis dan fasilitas peningkatan kemananan mutu pangan.

c. Rincian tugas Subbidang kemananan dan Mutu Pangan :

Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Keamananan dan Mutu Pangan.


(32)

32

Melaksanakan penyusunan bahan koordinasi dan bahan kebijakan teknis peningkatan keamanan dan mutu pangan.

Melaksanakan pengelolaan data kemanan mutu pangan.

Melaksanakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas Subbidang Keamanan dan Mutu Pangan.

G. Kelompok Jabtan dan Fungsional

Kelompok jabatan dan fungsional melaksanakan sebagian tugas pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

2.5 Aspek Kegiatan Perusahaan

Kegiatan pokok Badan Pangan Daerah ini adalah

1 Melaksanakan pengembangan dan Peningkatan Usaha Ekonomi Produktif

Masyarakat.

2 Melakukan bantuan modal dengan subsiding keuangan untuk usaha tani

Mayarakat didaerah-daerah Provinsi Jawa Barat.


(33)

33

Barat .

4 Menentukan kelompok tani yang akan memperoleh subsidi.


(34)

(35)

(36)

34 BAB III

PEMBAHASAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan Kerja Praktek di Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat Penulis ditempatkan pada Bagian Keuangan untuk analisis Gaji Pegawai Badan Ketahanan Pangan Daerah dalam pelaksanaan Kerja Praktek tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi.

3.1.1. Pengertian Prosedur

Pengertian prosedur menurut pendapat Jogiyanto yang dikutip dari pendapat Richard F Neuchal adalah sebagai berikut:

Prosedur adalah urut-urutan operasiklerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapan orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi .


(37)

35

Menurut Ismail masya Prosedur sebagai berikut :

Prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang .

(1994 : 74)

.Menurut Kamaruddin Prosedur sebagai berikut :

Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi .

(1992 : 836 837)

Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa prosedur suatu urutan langkah-langkah pemprosesan dan atau urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam terhadap suatu transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

3.1.2 Pengertian Gaji

Pengertian gaji menurut Soemanto adalah sebagai berikut:

Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrasi dan pimpinan yang jumlahnya,biasanya tetap secara


(38)

36

bulanan/tahunan. Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan dan lain-lain .

(2005 : 307)

Pendapat lain dikemukakan oleh Sastro Hardiwiryo gaji adalah sebagai berikut:

Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif,meningkatkan kinerja,meningkatkan produktivitas dalam perusahaan,serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini.perusahaan yang tergolong modern,saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja .

(2003 : 54)

Sedangkan menurut Handoko, gaji adalah sebagai berikut:

Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang .

(2002 : 218)

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari pada karyawan


(39)

37

yang menerima upah. Gaji merupakan balas jasa yang diserahkan kepada karyawan dan biasanya diberikan secara bulanan yang tidak bergantung dari jumlah jasa/hari kerja serta jumlah periode yang diberikan.

3.1.2.1 Prosedur Gaji

Di dalam penggajian terdapat beberapa prosedur mengenai gaji, Menurut Mulyadi prosedur gaji adalah sebagai berikut:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir. 2. Prosedur pencatatan waktu kerja.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah. 4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah. 5. Prosedur pembayaran gaji dan upah. Adapun uraian dari prosedur diatas adalah:

1. Prosedur Pencatatan waktu hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu kehadiran karyawan. 2. Prosedur pencatatan waktu kerja.

Dalam perusahaan manufaktur yang berproduksi berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja di perlukakan bagi karyawan yang bekerja difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa tersebut.


(40)

38

Dalam prosedur ini, fungsi pembuatan daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah.

Dalam prosedur distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati tenaga kerja.

5. Prosedur pembayaran gaji dan upah.

Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan akuntansi dan fungsi keuangan.

(2001:385) 3.1.2.2 Peranan Gaji

Menurut Poerwono, peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu: 1. Aspek Pemberi Kerja

Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam menuntukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka,akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.

2. Aspek Penerima Kerja

Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu


(41)

39

motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berpresatasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang akan mempengaruhi kinerja dan kesetian karyawan.

(2004:124) 3.1.2.3 Fungsi Penggajian

Menurut Komaruddin fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu:

1. Untuk menarik pekerja yang mempuyai kemampuan ke dalam organisasi 2. Untuk menarik pekerja agar menunjukan prestasi yang tinggi.

3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang. 3.1.2.4 Tujuan Penggajian

Menurut Hasibuan tujuan penggajian,antara lain: 1. Ikatan kerja sama

Dengan pemberian gaji maka terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan.karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik,sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang di sepakati.

2. Kepuasan Kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.


(42)

40

3. Pengadaan efektif

Jika program gaji ditetapkan cukup besar,pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.

4. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan lebih besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.

5. Stabilitas Karyawan.

Dengan program kompensasi yang kompatatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.

6. Disiplin.

Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin semakin baik. Karyawan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

7. Pengaruh Serikat Buruh.

Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada kerjanya.

8. Pengaruh Pemerintah.

Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.

(2002:85) 3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja

Selama melaksanakan kerja praktek pada Pada Kantor Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung dimana pada unit divisi keuangan ini


(43)

41

mempunyai fungsi dan peran yang sama pentingnya dengan bagian lainnya. Penulis diberi kesempatan untuk membantu mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain:

1. Mendapatkan penjelasan umum mengenai prosedur penggajian karyawan PNS dan struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat. Informasi dan penjelasan singkat mengenai sejarah, Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Perkenalan dengan para staff dan karyawan PNS Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.

3. Dapat penjelasan mengenai pendapatan gaji karyawan PNS dan prosedur pengajuan gaji pegawai serta cara penggajian pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.

3.3 Pembahasan Kerja Praktek

3.3.1. Prosedur Penerimaan Gaji Karyawan PNS pada Kantor Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Bagan penerimaan gaji pada Kantor Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat seperti di bawah ini :


(44)

42

SPP

SPM

SP2D

BIRO KEUANGAN SETDA

PEGAWAI NEGRI

Surat perintah pembayaran dan surat perintah membayar di ajukan ke gedung sate, setelah surat perintah pembayaran dan surat perintah membayar telah keluar maka keluar SP2D (surat perintah pencairan Dana) dari gedung sate dan langsung di kirimkan ke pada Biro Keuangan Setda dan setelah itu langsung ditransfer ke rekening masing-masing karyawan.

Jadi Gaji karyawan PNS pada kantor Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat akan langsung menerima uang di masing rekening dan Bendahara pada kantor Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat menerima atau memegang bukti pengeriman Gaji ke masing-masing rekening.


(45)

43

3.3.2. Proses Pencairan Uang Kegiatan

Pra.KKA

DPA

SPD (tiap 3 bulan)

SPP

SPM

SP2D

CEK NOTA KABID

Pra RKA di catat pada DPA (dokumen pengguna anggaran) setelah di catat pada DPA dibuatlah SPD (surat penyedian dana),SPD ini keluar selama tiga bulan sekali (triwulan).setalah di buat SPD maka di ajukan nya SPP dan SPM dari Badiklatda untuk di ajukan ke gedung sate maka setelah itu keluarlah SP2D (surat perintah pencairan dana). Jikalau dana yang di perlukan lebih besar dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah maka SP2D berbentuk Nota dan dikasihkan ke Kabid.


(46)

44

Jikalau dana yang diperlukan sama besarnya dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah SP2D berbentuk CEK dan dikasihkan kepada Kabadan B.P.

Jadi pencairan uang kegiatan hanya keluar 3 bulan sekali dan kalau SPD (surat penyedian dana) di total maka akan di kembalikan kepada pembendaharaan pada kantor Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Bandung.

Ket:

DPA= dokumen pengguna anggaran SPM= surat perintah membayar SPD= surat penyedian dana SP2D= surat perintah pencairan dana SPP= surat perintah pembayaran


(47)

45 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek tersebut dan setelah penulis menganalisis, memahami, dan mempelajari serta menguraikan masalah tentang Prosedur Pengajuan Gaji Pegawai, maka penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan di Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinisi Jawa Barat, dalam Prosedur Gaji Pegawai penghasilan gaji Pegawai serta gaji tunjangan PNS telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan Pada Pemerintahan Kota bandung.

4.2 Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan saran untuk peningkatan serta kelancaran dalam prosedur Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Kota Bandung, yakni:

1. Dalam prosedur gaji karyawan yang dilakukan pada PNS Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, harus terdapat bukti perolehan gaji pada Gedung Sate dan pengecekan ulang perolehan gaji.


(48)

46

2. Dilakukan pengecekan ulang.

3. Dalam penghasilan gaji yang di dapat oleh Pegawai Negri Sipil di tampilkan berapa % Calon Pegawa Negri Sipil ( CPNS ) dan Pegawai Negri Sipil ( PNS ) dari setiap golongan.

4. Dalam Daftar Penerimaan Tunjangan Perbaikan (TTP) di cantumkan penghasilan potongan yang dilakukan agar lebih detail agar dapat di mengerti, dan pada daftar gaji pegawai negri sipil nya di jelaskan diterangkan secara terperinci atau diberikan penjelasan agar dipahami oleh semua karyawan Pegawai Negri Sipil Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat.


(49)

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang D

Program Studi

Ade Julita Rahayu

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA

BARAT

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang D

Program Studi Akuntansi

Oleh : Ade Julita Rahayu

21309026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2011

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA

BARAT

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang Diploma

Akuntansi

Oleh : Ade Julita Rahayu

21309026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2011

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA

Laporan Kuliah Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat iploma III

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGAJUAN BELANJA

TIDAK LANGSUNG ( GAJI PEGAWAI NEGERI) PADA

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROVINSI JAWA


(50)

(51)

47

DAFTAR PUSTAKA

Edytus Adisu.2008. hak karyawan atas gaji & pedoman menghitung gaji

Pokok,pajak atas gaji. Forum Sahabat.

Jogiyanto Hartanto.2005. Analisis dan Desain Informasi Terstuktur. Yogyakarta:

Andi

Mulyadi. 2001 . Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Malayu S.P.Hasibuan.2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.


(52)

66

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap : Ade Julita Rahayu

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 10 Juli 1991

Golongan Darah : O

Hobi : Menonton , Membaca, Memasak , dll.

Tinggi, berat : 152 cm, 47 kg

Agama : Islam

Alamat : Jl. Muararajeun Lama no7 Rt 04 Rw 05

Email : Julitaade@yahoo.com

PENDIDIKAN

1995-1997 : TK Citra

1997-2003 : SDN Gumuruh 1 Bandung

2003-2006 : SMP NEGERI 22 Bandung

2006-2009 : SMA Kartika Siliwangi 3

2009- Sekarang : Program Studi Akuntansi Universitas Komputer


(53)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat allah SWT, atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun penampilannya. Kiranya itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal ini untuk mencapai kesempurnaan, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik. Penulis mengucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek terutama kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta atas doa, dorongan dan bimbingan, penulis juga mengucapkan terimaksih kepada:

1. Ibu Prof.Dr.Umi Narimawati,Dra.,SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 3. Ibu Ony Widilestariningtyas, SE.,Msi selaku dosen wali Program Studi


(54)

i

4. Ibu Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk dapat membimbing saya dalam menyelesaikan laporan ini.

5. Ibu Siti Hasnah ,selaku pembimbing saya dalam melaksanakan Kerja Praktek di Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinisi Jawa Barat.

6. Seluruh teman-temanku SEPERJUANGAN yang telah membantu dalam penulisan ini.

7. Seluruh sahabat-sahabatku (Dwi Mei Reni, Novita Sari, Risma Wijayanti, Ros Budiarti ) yang selalu memberikan support dalam menyelesaikan laporan ini.

Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak dapat tertulis dalam ucapan terima kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua. Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, Kritik serta saran dari para pembaca merupakan masukan yang sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.

Bandung, Desember 2011


(55)

i


(56)

i


(1)

47

DAFTAR PUSTAKA

Edytus Adisu.2008. hak karyawan atas gaji & pedoman menghitung gaji Pokok,pajak atas gaji. Forum Sahabat.

Jogiyanto Hartanto.2005. Analisis dan Desain Informasi Terstuktur. Yogyakarta: Andi

Mulyadi. 2001 . Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Malayu S.P.Hasibuan.2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta : PT.Bumi Aksara


(2)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama lengkap : Ade Julita Rahayu Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 10 Juli 1991 Golongan Darah : O

Hobi : Menonton , Membaca, Memasak , dll. Tinggi, berat : 152 cm, 47 kg

Agama : Islam

Alamat : Jl. Muararajeun Lama no7 Rt 04 Rw 05 Email : Julitaade@yahoo.com

PENDIDIKAN

1995-1997 : TK Citra

1997-2003 : SDN Gumuruh 1 Bandung 2003-2006 : SMP NEGERI 22 Bandung 2006-2009 : SMA Kartika Siliwangi 3

2009- Sekarang : Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat allah SWT, atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek, Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun penampilannya. Kiranya itulah kemampuan yang dimiliki penulis atas laporan yang telah dibuat semaksimal ini untuk mencapai kesempurnaan, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis agar pembuatan laporan berikutnya akan lebih baik. Penulis mengucapkan terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek terutama kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta atas doa, dorongan dan bimbingan, penulis juga mengucapkan terimaksih kepada:

1. Ibu Prof.Dr.Umi Narimawati,Dra.,SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 3. Ibu Ony Widilestariningtyas, SE.,Msi selaku dosen wali Program Studi


(4)

4. Ibu Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk dapat membimbing saya dalam menyelesaikan laporan ini.

5. Ibu Siti Hasnah ,selaku pembimbing saya dalam melaksanakan Kerja Praktek di Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinisi Jawa Barat.

6. Seluruh teman-temanku SEPERJUANGAN yang telah membantu dalam penulisan ini.

7. Seluruh sahabat-sahabatku (Dwi Mei Reni, Novita Sari, Risma Wijayanti, Ros Budiarti ) yang selalu memberikan support dalam menyelesaikan laporan ini. Mohon maaf kepada pihak-pihak yang tidak dapat tertulis dalam ucapan terima kasih ini, tidak ada maksud penulis untuk melupakan anda semua. Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, Kritik serta saran dari para pembaca merupakan masukan yang sangat membantu bagi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.


(5)

(6)