Astawa, dan sang istri bernama Ni Ketut Muliani dan Ni Made Suarningsih alm dalam kesempatan ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi Keluarga bapak Astawa
selama satu bulan untuk selanjutnya dibantu untuk mencarikan solusi atau jalan keluar dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga beliau.
1.2 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga bapak I Nyoman Astawa merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera. Pada usia 43 tahun ini, beliau tiggal di lingkungan dusun Sayan Baleran bersama dengan kedua orang
tuanya, dua saudara dan kedua anak dari istri kedua nya dengan luas rumah 10 m x 8 m. Bapak I Nyoman Astawa memiliki dua orang istri, istri yang pertama bernama Ni Ketut Muliani 37 dan
istri yang kedua bernama Ni Made Suarningsih alm34. Istri pertama beliau tinggal di Desa Pancasari, Bedugul bersama dengan seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Istri
kedua alm beliau tinggal di lingkungan dusun Sayan Baleran, namun beliau sudah meninggal sejak dua tahun lalu 2014. I Nyoman Astawa dikaruniai tiga orang anak laki-laki dan seorang
anak perempuan. Anak yang pertama dari istri pertama Ni Ketut Muliani bernama I Made Muliarta 16, anak yang kedua bernama Ni Wayan Astini 15. Anak yang pertama dari istri
kedua Ni Made Suarningsih bernama I Nyoman Ari Irawan 13, anak yang kedua bernama I Ketut Ari Andika 7. I Nyoman Astawa bekerja sebagai buruh harian lepas, istri pertama pak
Astawa juga bekerja sebagai buruh harian lepas, dan istri kedua pak Astawa alm dulunya tidak memiliki pekerjaan, beliau hanya mengurus rumah tangga, sedangkan orang tua beliau ayah
hanya bekerja sebagai petani.
No Nama
Status Umur
tahun Pendidikan
Pekerjaan Ket.
1 I
Nyoman Astawa
Kepala Keluarga
43 tahun
SLTP Buruh
Kawin
2 Ni Ketut
Muliani Istri 1
37 tahun
SD Buruh
Kawin
3 Ni Made
Suarning sih alm
Istri 2 34
tahun SLTP
- Kawin
4 I Made
Muliarta Anak 1
– Istri 1
16 tahun
SMA -
Pelajar
5 Ni
Wayan Astini
Anak 2 –
Istri 1 15
tahun SMK
- Pelajar
6 I
Nyoman Ari
Irawan Anak 1
– Istri 2
13 tahun
SMP -
Pelajar
7 I Ketut
Ari Andika
Anak 2 –
Istri 2 7 tahun
SD -
Pelajar
1.3 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.3.1 Pendapatan Keluarga
a. Sumber Penghasilan
Kondisi perekonomian keluarga dampingan yang saya dampingi selama pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi
berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran setiap bulannya dan tidak menentu. Apalagi dengan pekerjaan sebagai bueuh lepas tersebut tidak
selamanya mendapatkan hasil yang melimpah, ditambah lagi beliau harus mengurus kedua orang tuanya, kedua istrinya dan empat orang anak membuat penghasilan yang beliau dapatkan tidak
sebanding dengan jumlah pengeluaran. Penghasilan yang didapat untuk sekali bekerja berkisar Rp. 100.000,00. Selama ini, beliau selain dari pekerjaannya juga dapat sumbangan dari dusun
yaitu berupa raskin. Untunglah untuk urusan kesehatan beliau sudah memiliki jaminan kesehatan, sehingga dapat mengurangi beban kehidupannya.
1.3.2 Pengeluaran Keluarga
Bapak I Nyoman Astawa dengan usia yang menginjak 43 tahun hidup bersama keluarganya. Ibu Ketut Sedani dengan usia yang menginjak 71 tahun hidup sendiri karena anak
– anak beliau sudah ikut dengan suaminya masing
– masing. Ibu Ketut Sedani tinggal di rumah dengan ukuran 5 m x 6 m dengan 2 kamar tidur. Dalam rumah tersebut tidak terdapat dapur dan
kamar mandi. Lingkungan sekitar masih terselimuti tanaman liar tetapi cukup bersih. Adapun biaya-biaya pengeluaran ibu Ketut Sedani tiap bulannya adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan Sehari-Hari
Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, biasanya bapak I Nyoman Astawa memaksimalkan penghasilan Rp. 100.000,00 seminggu untuk membeli beras dan lauk seadanya.
Bahkan apabila tidak ada uang sama sekali beliau bisa tidak makan seharian. Terkadang beliau mendapat kiriman makanan dari anak
– anaknya.
b. Kebutuhan Kesehatan