PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh Waktu Inokulasi Terhadap Laju Infeksi Penyakit Bean Common Mosaic Virus (BCMV) pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.).

1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kacang panjang Vigna sinensis L. merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Kacang panjang termasuk jenis sayuran dengan kandungan gizi yang tinggi dan sangat diminati masyarakat. Kacang panjang mengandung zat gizi yang cukup lengkap yaitu mengandung kalori 50 kkal, protein 3,40 g, lemak 0,40 g, karbohidrat 8,50 mg, kalsium 106 mg, fosfor 63 mg, besi 1,40 mh, Vitamin A 295 mg Cahyono, 2003. Nutrisi pada kacang panjang berperan penting sebagai penguat jaringan tubuh, memelihara kesehatan kulit dan gigi, serta membantu aktivitas hormon. Selain itu, kacang panjang juga mengandung antioksidan yang berperan mencegah kanker Setijo, 2006. Produksi kacang panjang di Bali pada tahun 2010 sebesar 4.970 ton, meningkat pada tahun 2011 menjadi 5.867 ton. Pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 4.896 ton BPS, 2013. Penurunan produktivitas kacang panjang Vigna sinensis L. disebabkan oleh salah satu kendala yaitu adanya gangguan penyakit tanaman. Salah satu gangguan penyakit yang penting pada kacang panjang disebabkan oleh infeksi Bean Common Mosaic Virus BCMV. Infeksi BCMV menyebabkan gejala mosaik pada kacang panjang yang menyebabkan kerugian sebesar 65.87 Kuswanto et al. 2007, sehingga dilaporkan sebagai salah satu virus penting yang dapat menyebabkan penurunan produksi kacang panjang Zheng et al. 2002. Virus ini di lapangan ditularkan dan disebarkan oleh serangga vektor kutu daun dan terbawa benih dengan efektifitas yang tinggi CABI, 2005. Infeksi oleh BCMV menghasilkan gejala bermacam-macam, secara umum gejala akibat infeksi BCMV ditunjukkan dengan gejala mosaik yaitu belang hijau dan kuning pada helaian daun, mengalami penebalan tulang daun vein banding. Infeksi lanjut mengakibatkan daun mengalami malformasi seperti mengkerut mengalami pengecilan dan melengkung keatas serta melengkung kebawah Setyastuti, 2008. Tanaman yang terinfeksi BCMV terhambat pertumbuhannya, bunga yang terbentuk sedikit, polong kecil, dan bahkan sampai tidak menghasilkan buah Sudha et al., 2013. Tanaman yang terinfeksi virus pada umur tanaman yang berbeda akan menunjukkan respon yang berbeda. Semakin muda tanaman diinfeksi virus, insiden penyakit semakin tinggi, periode inkubasi menjadi lebih singkat, distribusi virus semakin cepat dan gejala terjadi semakin berat Akhtar et al. 2004; Mandal et al. 2007. BCMV merupakan penyakit yang sering terdapat pada tanaman kacang panjang di Bali, tetapi informasi mengenai perkembangan penyakit ini belum dilaporkan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perkembangan penyakit BCMV pada kacang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu inokulasi terhadap laju infeksi penyakit BCMV pada tanaman kacang panjang.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh waktu inokulasi terhadap laju infeksi penyakit BCMV pada tanaman kacang panjang ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh waktu inokulasi terhadap laju infeksi penyakit BCMV pada tanaman kacang panjang.

1.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin muda umur tanaman kacang panjang terinfeksi, mengakibatkan laju infeksi penyakit semakin tinggi. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kacang Panjang Vigna sinensis L.