Protista dan Peranannya dalam Kehidupan
71
Ganggang merupakan organisme yang bersifat uniseluler atau multiseluler. Bentuk tubuhnya berupa sel tunggal, fi lamen, lembaran,
dan ada juga yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Ganggang hidup secara soliter sendiri maupun berkoloni. Struktur tubuh gang-
gang sangat sederhana, tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun sehingga disebut tumbuhan talus. Struktur tubuh yang masih
berupa talus menyebabkan ganggang dikelompokkan juga dalam Filum Th
allophyta.
Ganggang dapat bereproduksi secara vegetatif aseksual dan secara generatif seksual. Secara vegetatif, reproduksi ganggang
dilakukan dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, atau pemben- tukan zoospora. Secara generatif dengan cara konjugasi dan peleburan
antara sel kelamin jantan dan betina.
Berdasarkan pigmen zat warna yang dominan pada tubuhnya, ganggang dapat dibedakan menjadi 6 Filum, yaitu Filum Pyrhophyta
ganggang api, Filum Euglenophyta, Filum Phaeophyta gangang coklat, Filum Chrysophyta ganggang keemasan, Filum Rhodophyta
ganggang merah, dan Filum Chlorophyta ganggang hijau. Untuk mengetahui ciri masing-masing Filum, simaklah penjelasannya beri-
kut.
a. Filum Pyrrophyta Ganggang Api
Filum ini sering disebut Dinofl agellata karena memiliki fl agella
yang berjumlah 2 buah Gambar 4.9. Hampir semua ganggang api bersifat uniseluler, dan mempunyai pigmen berupa klorofi l a dan c.
Filum Pyrrophyta disebut ganggang api karena memiliki fosfor yang mampu memendarkan cahaya pada kondisi yang gelap. Gang-
gang ini sebagian besar hidup di air laut, tetapi ada pula yang hidup di air tawar. Beberapa contoh anggota Filum ini antara lain
Noctiluca, Ceratium dan Gonyaulax.
b. Filum Euglenophyta
Filum Euglenophyta merupakan ganggang yang memperlihatkan ciri-ciri hewan dan tumbuhan. Filum ini memiliki pigmen berupa
klorofi l a dan b serta mampu bergerak bebas dan memiliki bintik mata. Contoh anggota Filum Euglenophyta yang paling dikenal adalah
Euglena.
Euglena merupakan organisme yang sering ditemukan pada air yang keruh dan memiliki alat gerak berupa fl agella yang terletak pada
bagian ujung anterior. Euglena memiliki bintik mata yang berfungsi
untuk melindungi detektor cahaya yang berada pada dekat dasar fl a- gella. Dengan detektor tersebut,
Euglena dapat bergerak menuju arah cahaya yang intensitasnya sesuai.
Struktur tubuh Euglena tidak memiliki dinding sel, tubuhnya
diselimuti oleh pelikel, memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan.
Gambar 4.9 Dinoflagellata
Kloroplas Flagellum
Gambar 4.10 Euglena
Kimball, 1983, hlm. 867
Kimball, 1983, hlm. 867
Di unduh dari : Bukupaket.com
72
Biologi Kelas X
c. Filum Phaeophyta Ganggang Coklat
Anggota Filum Phaeophyta memiliki talus yang selalu bersel banyak, sehingga dapat dilihat secara makroskopis. Talusnya memiliki
alat pelekat untuk menempelkan tubuhnya pada substrat, sedangkan bagian tubuh yang lainnya mengapung di atas air. Beberapa anggota
Filum Phaeophyta seperti Sargassum, Macrocystis, dan Nereocystis
memiliki gelembung udara yang berfungsi untuk menyimpan gas nitrogen dan untuk meng apung.
Ganggang coklat mengandung pigmen santofi l, klorofi l a dan c.
Pigmen santofi l jumlahnya melebihi pigmen yang lain, sehingga me- nyebabkan warna talusnya coklat. Cadangan makanannya disimpan
dalam bentuk laminarin. Ganggang ini banyak ditemukan di laut dan sering terdampar di pantai.
Sebagian besar anggota Filum Phaeophyta menunjukkan adanya pergantian keturunan antara generasi sporofi t dan gametofi t yang ma-
sing-masing hidup bebas. Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi dan membentuk zoospora. Sedangkan reproduksi secara
generatif dilakukan dengan peleburan antara ovum dan spermatozoid yang masing-masing dihasilkan pada konseptakel betina dan konsep-
taklel jantan. Zigot selanjutnya akan tumbuh menjadi sporofi t.
d. Filum Chrysophyta Ganggang Keemasan