Filum Rhodophyta Ganggang Merah

Protista dan Peranannya dalam Kehidupan 73 Reproduksi diatom dilakukan dengan cara membelah diri. Cara pembelahan diatom tersebut ditunjukkan oleh Gambar 4.14. Mula- mula antara epiteka dan hipoteka keduanya saling memisah. Masing- masing akan berlaku sebagai epiteka, kemudian dibentuk pasangan tangkupannya. Lama-kelamaan, ukuran sel menjadi kecil. Pada ting- kat ukuran sel yang kritis dan tidak memungkinkan lagi dilakukan pembelahan sel, maka protoplasma akan keluar dari dinding sel dan terbentuklah auxospora. Auxospora akan mengalami pertumbuhan untuk memperbaiki ukuran sel menjadi seperti semula. Reproduksi selanjutnya dilakukan secara generatif.

e. Filum Rhodophyta Ganggang Merah

Istilah Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani, rhodos yang ber- arti ‘merah’. Jadi, Rhodophyta berarti ganggang merah red algae. Berbeda dengan Filum lainnya, Filum ini tidak mempunyai tahapan fl agella dalam siklus hidupnya. Anggota Filum ini mempunyai pig- men fotosintetik berupa fi kobilin yang terdiri dari fi koeritrin pigmen merah dan fi kosianin pigmen biru. Fikoeritrin merupakan pigmen yang paling dominan sehingga menyebabkan warna talus ganggang ini menjadi merah. Meskipun demikian, tidak semua ganggang ini berwarna merah. Di laut dalam, ganggang ini mempunyai warna ungu hampir hitam. Pada kedalaman sedang berwarna merah cerah, sedang- kan pada air yang sangat dangkal, berwarna agak kehijauan. Sebagian besar ganggang merah adalah multiseluler. Bentuk talus- nya berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Tubuhnya ditutupi kalsium karbonat CaCO 3 . Dinding sel ganggang merah terdiri atas komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari myofi bril, sedangkan sel sebelah luar tersusun dari zat lendir. Adapun cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fl oridean. Gambar 4.14 Skema reproduksi diatom A A A 1 A 1 A 11 A 11 A 111 Mitosis B B B 1 B 1 B 11 B 11 B 111 Meiosis Pelepasan gamet Pertumbuhan sel Zigot Pertumbuhan sel Pembentukan dinding Gamet lain Di unduh dari : Bukupaket.com 74 Biologi Kelas X Ganggang merah dapat bereproduksi secara vegetatif dan secara generatif. Reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan antara gamet jantan yang tidak memiliki alat gerak spermatium dan ovum. Gamet jantan tersebut dibentuk dalam spermatangium, sedang- kan gamet betina dibentuk dalam karpogonium. Zigot hasil pembuahan selanjutnya akan tumbuh menjadi ganggang merah yag diploid. Ada- pun reproduksi secara aseksual vegetatif terjadi dengan membentuk spora. Spora yang terbentuk berasal dari talus ganggang yang diploid. Selanjutnya spora akan tumbuh menjadi ganggang baru. Contoh anggota Rhodophyta antara lain Eucheuma spinosum yang digunakan sebagai bahan agar-agar, Gracilaria, Gellidium, dan Gigartina mamilosa Gambar 4.15.

f. Filum Chlorophyta Ganggang Hijau