Ungkitan Pada Arah Vertikal Ungkitan ke Arah Oklusal menjauhi lingir alveolar Ungkitan ke Arah Apikal ke arah lingir alveolar

BAB II MASALAH DAN CARA PENANGANAN PADA GIGI TIRUAN BERUJUNG

BEBAS AKRILIK SEDERHANA Masalah pada gigi tiruan berujung bebas adalah gigi tiruan tidak stabil, yaitu gigi tiruan mudah bergeser dan mengungkit. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kompresibilitas dukungan support antara bagian posterior sadel ujung bebas dengan bagian anteriornya, dan tidak adanya gigi kodrat di sebelah distal sadel Keng, 1998. Masalah yang timbul adalah:

2.1 Ungkitan Pada Arah Vertikal

Pada ungkitan ini poros rotasi berjalan horizontal pada bidang frontal. Ungkitan pada arah vertikal dapat dibagi dua macam yaitu ungkitan kearah oklusal, dan ungkitan ke arah apikal.

a. Ungkitan ke Arah Oklusal menjauhi lingir alveolar

Ungkitan ke arah oklusal dapat terjadi pada pengunyahan jenis makanan yang lengket, yang menyebabkan ujung distal sadel ujung bebas akan terangkat. Untuk mengatasi ungkitan ke arah oklusal dapat dilakukan : 1. Perpanjangan landasan lebih jauh ke anterior dari titik retensi 3 Makin panjangjauh ke anterior landasanpenghubung major maka ungkitan ke arah oklusal makin mudah diatasi. Bagian landasan yang memanjang ke anterior akan menahan terangkatnya sadel ujung bebas ke arah oklusal. 2. Disain retainer dibuat menjadi ungkitan kelas II Ungkitan kelas II pada kasus gigi tiruan ujung bebas terjadi apabila titik fulkrum berada sebelah anterior dari titik retensi. Pada posisi seperti ini sadel ujung bebas akan tertahan waktu terangkat ke arah oklusal. Makin jauh jarak antara titik fulkrum, maka kemampuan menahannya akan makin baik. 3. Pembuatan retainer indirek yang lebih jauh ke anterior Sama seperti sudah dijelaskan pada no.2. 4. Menganjurkan pasien agar hati-hatitidak mengunyah makanan yang lengket

b. Ungkitan ke Arah Apikal ke arah lingir alveolar

Ungkitan ke apikal terjadi pada saat pengunyahan makanan di daerah sadel ujung bebas. Sadel akan menekan jaringan pendukung di bawahnya. Akibat adanya perbedaan kompresibilitas jaringan pendukung yang mendukung sadel ujung bebas, maka terjadi ungkitan pada gigi tiruannya. Gerak dan kekuatan ungkitan yang terjadi tergantung pada perbedaan kompresibilitas jaringan pendukung, tekanan penggigitan, dan letak tempat penggigitan. Perbedaan kompresibilitas dapat terjadi antara mukosa daerah ujung sadel berujung bebas dengan : 1. Mukosa dekat gigi sandaran yang kompresibilitasnya relatif lebih kecil. Penelitian Machmud et al. 199 6 menunjukkan bahwa kompresibilitas mukosa daerah edentulous berujung bebas di rahang bawah bahwa makin ke arah posterior, kompresibilitasnya makin besar. Rata-rata di daerah P 1 = 0,34 mm; P 2 = 0,42 mm; M 1 = 0,6 mm; M 2 = 1,31 mm; M 3 = 2,4 mm; dan di daerah Retromolar pad = 4,0. Di rahang atas perbedaan ini tidak begitu mencolok, karena adanya Tuber maxillae. 2. Gigi sandaran paling dekat sadel ujung bebas yang berfungsi mendukung support ada sandaran oklusalretainer indirek. Perbedaan kompresibilitas akan lebih besar, karena kompresibilitas jaringan periodontal sangat kecil sekali yaitu kurang-lebih 0,2 – 0,3 mm. Resorpsi Lingir Alveolar Pada kasus gigi tiruan sebagian lepasan ujung bebas, tekanan kunyah ke arah apikal akan lebih terkonsentrasi di bagian posterior daerah ujung bebas, sehingga akan menimbulkan tekanan berlebih overloadoverfunction, yang selanjutnya akan mengakibatkan resorpsi lingir alveolar yang lebih hebat di tempat tersebut. Untuk mengatasi ungkitan ke arah apikal dapat dilakukan : 1. Memperluas landasan ujung bebas daerah posterior Makin luas landasansadel maka penyaluran tekanan kunyah per satuan luas tertentu akan makin kecil, sehingga mukosa akan lebih sedikit tertekan, dan gerak ungkit yang terjadi juga akan makin kecil. Perlu asan landasansadel yang maksimal dapat diperoleh dengan cara melakukan muscle trimming. 2. Implan di daerah ujung bebas yang akan mendukung sadel, sehingga perbedaan kompresibilitas jaringan pendukung yang menyebabkan ungkitan akan lebih kecil. 3. Pencetakan khusus yang mengurangi tekanan terhadap lingir pada saat pengunyahan, misalnya : pencetakan berganda; pemakaian bahan cetak mukostatik; dan teknik alter cast. 4. Memperkecil luas permukaan oklusal gigi artifisial pada sadel ujung bebas Makin kecilsempit luas permukaan kunyah, makin sedikit bagian bolus makanan yang dikunyah, sehingga makin kecil tenagatekanangaya yang diperlukan. 5. Mengurangi jumlah gigi artifisial di distal Dengan dikuranginya jumlah gigi artifisial di distal, maka selain akan mengurangi luas permukaan oklusal, juga akan memperpendek panjang lengan ungkit jarak dari titik beban ke titik fulkrum, sehingga apabila disain retainernya ungkitan kelas I, ungkitan yang terjadi akan lebih kecil. 5. Membuat titik retensi mesiallebih jauh ke mesial dari titik fulkrum paling distal Pada ungkitan kelas I maka dengan bertambah besarnya jarak dari titik fulkrum ke titik retensi, sedangkan jarak lengan ungkit dan besar beban tetap, maka ungkitan yang terjadi akan lebih kecil. Untuk mengatasi masalah estetik dipilih jenis retainer antara lain: ‘T” clasp; “I” clasp; bahan plastik khusus; atau kombinasi dengan cara sebagian retainer yang nampak dibuat dari bahan cangk. kawat. Selain itu agar ujung tangan retentif dapat ditempatkan serendah mungkin mendekati margin gusi, tangan retentif harus dibuat sangat fleksibel. Titik retensi yang lebih jauh ke mesial dari titikgaris fulkrum dan berada di sisi lain, juga dapat menambah mengurangi mengungkitnya gigi tiruan berujung bebas. 6. Menganjurkan pasien mengunyah makanan yang lebih lunak Mengunyah makanan yang lebih lunak berarti tekanan kunyah akan lebih kecil, sehingga ungkitan yang terjadi juga akan lebih kecil. Ungkitan Terhadap Gigi Sandaran Terjadi apabila disain retainer pada gigi sandaran tersebut menimbulkan ungkitan kelas I. Gigi sandaran seolah-olah diputar dan ditarik ke arah posterior. Karena hal ini berlangsung kontinu, maka dapat terjadi kerusakan jaringan periodontal. Untuk mencegahmengurangi efek ungkitan oleh gigi tiruan ujung bebas terhadap gigi sandaran dapat dilakukan : 1. Disain retainer ungkitan kelas II Walaupun dengan disain kelas II akan dapat dihindarkan terjadinya ungkitan oleh gigi tiruan terhadap gigi sandaran, disain ini akan meyebabkan gigi tiruan lebih tidak stabil dibandingkan dengan ungkitan kelas I pada saat terjadi tekanan kunyah ke arah apikal. Ungkitan akibat tekanan kunyah ke arah apikal sekarang sepenuhnya ditanggung oleh lingir alveolar. 2. Penghubung Minor fleksibel Gaya ungkit yang terjadi sebagian diredam oleh adanya hubungan fleksibel seperti per pada shock breaker. Penghubung minor yang fleksibel antara lain: Stress Breaker; Precission Attachment yang mempunyai per; tangan retainer dibuat dari bahan kawat klamer. 3. Retensi tambahan di gigi sandaran yang lain makin ke anterior makin baik Pada ungkitan kelas I apabila dibuat retensi tambahan di gigi sandaran lainnya yang lebih ke anterior.

2.2 Bagian Ujung Mengungkit pada Arah Horizontal