Sistem informasi penjadwalan berbasis java di SMAN Tanjungsari
(2)
(3)
(4)
gegegege
PERSONAL DATA
Nama : Gani Yanpauji
Tempat dan Tanggal Lahir : Sumedang, 24 Oktober 1991
Alamat : Jalan Gunung Kerinci no.8, Komplek fadent,
Gunung Batu, Bandung.
Tinggi , Berat Badan : 176 cm , 79 kg
Jenis Kelamin : laki-laki
Golongan Darah : O
Status : belum menikah
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Email : Ganimi13@gmail.com
Telepon / HP : 085659050553
Nomer Induk KTP : 3211112410910002
PENDIDIKAN FORMAL
1996 – 2002 : SD Hegarmanah , Sumedang
2002 – 2005 : SMP Negeri 1 Tanjungsari , Sumedang
2006 – 2009 : SMAN Tanjungsari, Sumedang
(5)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
GANI YANPAUJI NIM. 1.05.09.555
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(6)
iii
Assalaammualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kepada Alloh SWT., karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul : “Sistem Informasi Penjadwalan Berbasis Java di SMAN Tanjungsari”. Yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar Strata 1 Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi.
Tidak sedikit rintangan yang penulis hadapi, baik sebelum, selama bahkan sesudah pelaksanaan skripsi ini, termasuk dalam penulisan laporan ini. Dalam pelaksanaan penelitian maupun penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan jalan yang terbaik dalam kehidupan saya.
2. Yth. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
(7)
iv
4. Yth. Syahrul Mauluddin,S.Kom M.Kom. selaku Ketua Jurusan dan wali kelas SI-13 Sistem Informasi.
5. Yth. Wartika, S.Kom., M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Para Dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang telah menuntun untuk mendapatkan ilmu bagi penulis selama ini.
7. Yth. Dra. Idah Isnendiwati yang telah membumbing saya selama penelitian di SMAN Tanjungsari.
8. Kedua orang tua saya, Ayahanda Hermanto dan Ibunda Toyibah terimakasih atas keikhlasan, kesabaran dan pengorbanan untuk setiap
langkah serta tutur kata dan do’a nya selama ini.
9. Wuri Oktavi Andriyani yang memberikan perhatian, kasih sayang, doa, dan motivasi untuk menyelesaikan laporan ini.
10.Saudara kandung Sania Wahyuni, dan Bela Auliya atas dukungan dan
do’anya.
11.Sahabat-sahabat tersayang yang telah berjuang bersama-sama dalam menyelesaikan laporan ini.
(8)
v
13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu karena keterbatasan waktu.
Penulis menyadari laporan skripsi ini jauh dari kesempurnaan baik segi teknis maupun materinya. Oleh karena itu sumbang saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan penulis guna memperoleh hasil yang lebih baik dalam penyusunan laporan-laporan selanjutnya
Dengan ucapan “Alhamdulillah “ semoga laporan ini dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan, dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan pada umumnya dan penyusun pada khususnya.
Bandung, Januari 2014
(9)
vi LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK...i
ABSTRACT...ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI...vi
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL……….…..………..…...…..xv
DAFTAR SIMBOL...xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 2
1.3 . Maksud Dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1 Maksud Penelitian ... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4. Kegunaan Penelitian... 4
1.4.1 Kegunaan Akademis ... 4
1.4.2. Kegunaan Praktis ... 4
1.5 Batasan Masalah... 4
(10)
vii BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem ... 6
2.1.1. Karakteristik Sistem ... 6
2.2. Informasi ... 8
2.2.1. Siklus Informasi ... 8
2.2.2. Kualitas Informasi ... 10
2.2.3. Nilai Informasi ... 11
2.3. Definisi Data ... 12
2.4. Sistem Informasi ... 12
2.5. Penjadwalan ... 13
2.5.1. Definisi Penjadwalan ... 13
2.5.2. Penjadwalan Pelajaran ... 14
2.6. UML (Unified Modelling Language) ... 15
2.7. Pengembangan Sistem Prototype ... 16
2.8. Arsitektur Jaringan ... 17
2.8.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 18
2.8.2 Jenis Jaringan Komputer... 18
2.9 Perangkat Lunak Pendukung... 19
2.9.1. Java ... 20
2.9.2. NetBeans ... 21
2.9.3. MySQL(My Structured Query Languange) ... 22
(11)
viii
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 25
3.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 27
3.3. Deskripsi Pekerjaan ... 28
3.4. Visi dan Misi Perusahaan ... 33
3.4.1 Visi ... 33
3.4.2. Misi ... 33
3.5. Metode Pengumpulan Data ... 34
3.6. Metode Pendekatan Sistem Berorientasi Objek ... 36
3.7. Metode Pengembangan Sistem ... 37
3.8. Alat Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek ... 39
3.8.1. Komponen Unified Modelling Language (UML) ... 40
3.9. Pengujian Software ... 43
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 44
4.1.1. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 44
4.1.2. Use Case Diagram ... 45
4.1.2.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 46
4.1.2.2. Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 47
4.1.2.3. Skenario Use Case ... 47
4.1.2.4. Activity Diagram ... 50
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 52
(12)
ix
4.2.3. Diagram Use Case Yang Diusulkan ... 54
4.2.3.1. Definisi Aktor Dan Deskripsi Yang Diusulkan ... 55
4.2.3.2. Definisi Use Case Dan Deskripsi Yang Diusulkan ... 55
4.2.3.3. Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 57
4.2.3.4. Acitvity Diagram ... 73
4.2.3.5. Sequnce Diagram ... 83
4.2.3.6. Class Diagram ... 93
4.2.3.7. Component Diagram ... 94
4.2.3.8. Perancangan Antar Muka ... 95
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 101
5.1.1. Batasan Implementasi ... 101
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 102
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 102
5.1.4 Implementasi Basis Data ... 102
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 103
5.1.5.1. Login ... 103
5.1.5.2. Menu Utama ... 104
5.1.5.3. Kelola Data Guru ... 105
5.1.5.4. Kelola Data Pelajaran ... 106
(13)
x
5.1.5 8 Kelola Data Pelajaran Kelas... 110
5.1.5 9. Penjadwalan. ... 111
5.1.5. 10. Pencarian Data ... 112
5.1.5. 11 Laporan Jadwal ... 113
5.2. Pengujian ... 120
5.2.1. Rencana Pengujian ... 114
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 117
5.2.2.1. Pengujian Login ... 118
5.2.2.2. Kelola Data Guru ...122
5.2.2.3. Kelola Data Pelajaran ...124
5.2.2.4. Kelola Data Kelas ...126
5.2.2.5. Kelola Data Jam Dan Hari ...128
5.2.2.6. Kelola Data Mengajar ...130
5.2.2.7. Kelola Data Pelajaran Kelas ...131
5.2.2.8. Penjadwalan ...133
5.2.2.9 Pencarian Data Guru ...136
5.2.2.10. Pencarian Data Kepala Sekolah ...137
5.2.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian...138
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 139
(14)
xi
(15)
141
Benny Hermawan, 2004. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming, Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto. H.M. 2001. Analisis & Desain system, Andi. Yogyakarta.
Zulkifli, Amsyah, 2003. Manajemen Sistem Informasi, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dr. Bambang Haryanto, 2010. Esensi-Esensi bahasa pemrograman, Informatika. Bandung.
Abdul, Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi. Yogyakarta. Fowler, Martin. 2005.UML Distilled, Edisi Tiga, Andi. Yogyakarta. Jogiyanto. H.M. 2007. Analisis & Desain system, Andi. Yogyakarta. Referinsi Internet :
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/624/jbptunikompp-gdl-edisonmarp-31199-12-unikom_e-v.pdf (jam 22.06 pm 8 Januari 2014).
http://power.lecture.ub.ac.id/files/2011/04/activity-diagram.ppt (jam 10.06 am 10 Januari 2014).
http://www.iconarchive.com/search?q=empty+full&page=2 (jam 17.06 pm tgl:31-12-2013).
(16)
1 1.1. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan teknologi komputer di masa ini sudah sangatlah pesat dan memberikan keuntungan yang besar terhadap pihak-pihak yang menguasai teknologi. Efek dari berkembangnya teknologi komputer semakin terasa pada kinerja sebuah software yang berada di dalamnya yaitu memberikan keseimbangan antara sistem dengan pembuat sistem. Dengan adanya teknologi software yang semakin maju maka semakin banyak perusahaan yang berkembang membutuhkan penerapan software tersebut untuk menata sistem yang lebih baik dalam suatu perusahaannya dan lembaga.
Sekolah adalah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah pengawasan guru. Sistem yang terdapat pada sekolah sangat berpengaruh terhadap kemajuan sekolah tersebut, dan kinerja dari sebuah sistem sekecil apapun yang terdapat pada suatu lembaga sangat berpengaruh besar terhadap kualitas lembaganya sendiri, pada sistem penjadwalan di SMAN Tanjungsari masih menggunakan cara manual yaitu menggunakan excel ketika membuat jadwal hal itu menyulitkan para guru karena membutuhkan waktu yang relatif lama dan pembagian waktu yang akurat untuk menentukan kelas yang akan di ajarnya.
(17)
Salah satu alternatif yang dilakukan untuk mengatasi hal itu adalah memanfaatkan teknologi software yang sedang berkembang yaitu dengan membuat aplikasi komputer berbasis Java, Sehingga dengan aplikasi tersebut ketika membagi kelas para guru dapat lebih menghemat waktu dan untuk jadwal yang ditentukan akan lebih akan terprogram dengan baik sehingga kemungkinan terjadi kesalahan atau bentrok ketika kelas mengajar sangat kecil kemungkinannya.
Berdasarkan penjelasan diatas, untuk menanganinya maka akan dilakukan
penelitian dengan judul “Membangun Aplikasi Penjadwalan Berbasis java Dalam Penjadwalan di SMA Tanjungsari”, dengan aplikasi tersebut akan memudahkan penempatan guru terhadap kelas yang akan diajarnya dan kemungkinan guru yang berbeda mengajar dalam satu kelas tidak akan terjadi. 1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada SMAN Tanjungsari yaitu:
1. Belum adanya aplikasi khusus untuk memudahkan proses pembuatan jadwal di SMAN Tanjungsari.
2. Pembuatan jadwal pelajaran masih secara manual, yaitu menggunakan menggunakan microsoft excel.
3. Tidak teridentifikasinya secara cepat ketika terdapat jadwal mengajar yang bentrok informasi waktu dan ruang yang tidak terpakai serta pembuatan laporan kegiatan mengajar memerlukan waktu yang relatif lama.
(18)
4. Belum adanya laporan yang detail untuk guru.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis dapat mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem penjadwalan yang sedang berjalan di SMAN Tanjungsari.
2. Bagaimana merancang sistem informasi penjadwalan pada SMAN Tanjungsari agar dapat membantu dalam pembuatan panjadwalan.
3. Bagaimana melakukan pengujian perangkat lunak sistem informasi penjadwalan SMAN Tanjungsari.
4. Bagaimana implementasi sistem informasi penjadwalan yang akan dibuat. 1.3 . Maksud Dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian yang diambil penulis dalam penyusunan skripsi ini, yaitu :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat aplikasi Penjadwalan guna mempermudah guru menentukan kelasnya.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem informasi penjadwalan pada SMAN Tanjungsari..
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pada SMAN Tanjungsari.
(19)
3. Untuk mempermudah pembuatan jadwal pelajaran dan pencarian data di SMAN Tanjungsari.
4. Untuk memberikan kemudahan kepada wakasek kurikulum untuk membuat hasil laporan jadwal.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang akan didapat dari penelitian ini meliputi dua bagian yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis, guna lebih mengetahui isi kegunaan trsebut penulis akan menguraikan di bawah ini :
1.4.1 Kegunaan Akademis meliputi :
Dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pihak-pihak yang memerlukannya sebagai referensi, bahan perbandingan maupun sumbangan pemikiran. Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat mempermudah sekolah dalam membagi jadwal pelajarannya, serta hasil penelitian ini di harapkan penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik secara teori maupun praktek.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Dapat mengetahui bagaimana membangun sebuah aplikasi yang dinamis dan interaktif untuk membuat penjadwalan secara otomatis dan diharapkan dapat di manfaatkan untuk mempermudah dalam membuat jadwal pelajaran.
1.5 Batasan Masalah
Penelitian ini meliputi perancangan dan implementasi aplikasi penadwalan dengan batasan sebagai berikut :
(20)
1. Sistem yang dibangun adalah sistem informasi penjadwalan di SMAN Tanjungsari.
2. Penelitian terbatas pada proses pembuatan jadwal pelajaran dan pencetakan laporan jadwal pelajaran.
3. Data yang diolah diantaranya : data guru, data pelajaran, data kelas, serta data jam mengajar.
1.6 Lokasi Dan Jadwal Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tanjungsari beralamat di Jalan Raya Tanjungsari no. 404.
1.6.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan, untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1. Waktu/Jadwal Penelitian
Kegiatan 2013
Oktober November Desember 14 16 17 18 11 12 13 9 10 13 Survey Objek Penelitian
Pengumpulan Data
Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem Perancangan Prototype Sistem
Pengujian
Prototype Sistem Implementasi Sistem
(21)
6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama (Sutarman, 2009).
2.1.1. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Diantaranya yaitu :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
(22)
3. Lingkungan luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem diproses dan akhirnya dikeluarkan berupa informsi yang dibutuhkan.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi informasi yang berguna.
(23)
7. Pengolahan Sistem
Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input) dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2. Informasi
Informasi adalah hasil pemrosesan yang berasal dari data dasar menjadi sesuatu yang lebih bernilai informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan [Anas, 1999]. Informasi adalah salah satu jenis sumberdaya yang tersedia bagi manajer, yang dapat dikelola seperti halnya sumberdaya yang lain. Informasi dari komputer dapat digunakan oleh para manajer, non manajer, serta orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan [McLeod, 2001].
2.2.1. Siklus Informasi
Menurut Andri Kristanto (2007 : 10). Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak berguna. Data tersebut akan berguna dan menghasilkan suatu informasi
(24)
apabila diolah melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut dengan model pengolahan data atau lebih dikenal dengan nama siklus pengolahan data
Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data
(Sumber : Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Oleh : Andi Kristanto)
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa data yang merupakan suatu kejadian yang menggambarkan kenyataan yang terjadi dimasukan melalui elemen input kemudian data tersebut akan diolah dan diproses menjadi suatu output, dan output tersebut adalah informasi yang dibutuhkan. Informasi tersebut akan diterima oleh pemakai atau penerima, kemudian penerima akan memberikan umpan balik yang berupa evaluasi terhadap informasi tersebut dan hasil umpan balik tersebut akan menjadi data yang akan dimasukan menjadi input kembali. Begitu seterusnya.
.
INPUT PROSES OUTPUT
UMPAN BALIK
(25)
2.2.2. Kualitas Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 10). Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).
Dari gambar 2.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
Gambar 2.2 Kualitas Informasi
( Sumber : Analisis dan Desain. Oleh : Jogiyanto)
(26)
ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2.2.3. Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11). Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
(27)
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. 2.3. Definisi Data
Definisi data adalah kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya. Data merupakan sesuatu yang masih mentah yang harus diolah terlebih dahulu sehingga menghasilkan suatu informasi yang akan digunakan. Data terbentuk dari karakter, yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol-simbol khusus. Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur file dan data base [Anas, 1999].
2.4. Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan [McLeod, 2001].
(28)
2.5. Penjadwalan
2.5.1. Definisi Penjadwalan
Menurut Conway ( Conway, et,al. , 1967 ), penjadwalan adalah proses pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh pada beberapa mesin.
Penjadwalan dapat pula dipandang sebagai proses pengalokasian sumber daya pada jangka waktu tertentu untuk melakukan sekumpulan tugas ( Baker, 1974 ). Definisi penjadwalan ini mengandung dua arti yang berbeda, yaitu :
1. Penjadwalan merupakan fungsi pengambilan keputusan, yakni untuk menentukan jadwal ( nilai praktis ).
2. Penjadwalan merupakan suatu teori, yakni sekumpulan prinsip-prinsip dasar, model-model, teknik-teknik, dan kesimpulan logis yang memberikan pengertian dalam fingsi penjadwalan
Persoalan penjadwalan timbul apabila beberapa pekerjaan ( job ) akan dikerjakan bersamaan, sedangkan sumber daya seperti mesin atau peralatan yang dimiliki jumlahnya terbatas. Untuk mencapai hasil yang optimal dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, maka diperlukan adanya penjadwalan sumber-sumber tersebut secara efisien.
(29)
2.5.2. Penjadwalan Pelajaran
Penjadwalan pelajaran adalah kegiatan administratif yang paling utama di sekolah. Dalam masalah penjadwalan pelajaran, sejumlah pelajaran yang dialokasikan ke sejumlah ruang kelas yang tersedia dan sejumlah slot waktu disertai dengan constraints. Constraints terbagi atas dua jenis, yaitu hard constraints dan soft constraints (Petrovic dan Burke, 2004).
Hard constraints merupakan batas-batas yang harus diterapkan pada penjadwalan mata kuliah dan harus dipenuhi. Solusi yang tidak melanggar hard constraints disebut solusi layak. Hard constraints yang umum dalam penjadwalan mata kuliah adalah sebagai berikut:
a. Seorang guru hanya dapat memberi pelajaran untuk satu lokasi pada waktu tertentu.
b. Seorang murid hanya dapat mengikuti pelajaran untuk satu lokasi pada waktu tertentu.
c. Sebuah lokasi (ruangan) hanya dapat digunakan untuk satu pelajran pada waktu tertentu.
d. Murid tidak dapat dialokasikan pada suatu lokasi yang menyebabkan lokasi melebihi kapasitas maksimum.
Soft constraints didefinisikan sebagai batas-batas mengenai alokasi sumber daya yang jika dilanggar masih dapat menghasilkan solusi yang
(30)
layak tetapi sedapat mungkin untuk dipenuhi. Dalam kenyataannya, masalah penjadwalan biasanya tidak mungkin untuk memenuhi semua soft constraints. Kualitas jadwal yang layak dapat dinilai berdasarkan seberapa baik soft constraints dapat dipenuhi. Namun, beberapa masalah yang kompleks sulit menemukan solusi yang layak. Sebagai contoh, soft constraints yang mungkin ingin dicapai dalam jadwal sehubungan dengan aspek mata pelajaran adalah meminimalkan terjadinya jadwal pelajaran yang beturut-turut. Beberapa sekolah dengan jumlah mata pelajaran yang akan dijadwalkan dan berbagai constraints yang harus dipertimbangkan membuat penyusunan jadwal mata pelajaran menjadi sangat sulit (Petrovic dan Burke, 2004).
2.6. UML (Unified Modelling Language)
UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. Rosa A.S-M.Shalahuddin (2011 : 113).
UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.
(31)
UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi pengguna UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
2.7. Pengembangan Sistem Prototype
Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (konvensional) yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi sistem. Abdul Kadir (2003 :416)
Selain itu Prototype juga dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak sepahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Rosa A.SM.Shalahuddin (2011 : 29)
(32)
Sumber : Abdul Kadir, 2003 : 416
Gambar 2.3 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
2.8. Arsitektur Jaringan
Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.
I d e n t i f i k a s i K e b u t u h a n
P e m a k a i
M e m b u a t P r o t o t y p e
M e n g u j i P r o t o t y p e
M e m p e r b a i k i P r o t o t y p e
Mengembangkan Versi Produksi
(33)
2.8.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan inter koneksi sejumlah komputer autonomos. Dalam bahasa populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lainnya seperti printer, hub, dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa kabel atau media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer yang lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras. Iwan Sofana (2008 : 3).
2.8.2 Jenis Jaringan Komputer
Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan skala atau area. Ada 4 jenis yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau satu ruangan. Terkadang jaringan lokal disebut juga jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama-sama, seperti penggunaan printer secara bersama-sama, penggunaan media penyimpanan secara bersama.
(34)
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.
3. WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network cakupannya lebih luas dari MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu Negara, satu pulau, bahkan satu benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama yang digunakan dengan LAN dan MAN.
4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar planet. Koneksi antar jaringan computer dapat dapat dilakukan berkat dukungan protocol yang khas, yaitu Internet Protocol (IP).
2.9. Perangkat Lunak Pendukung
Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan perangkat lunak, yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis.
(35)
2.9.1. Java
Java dikembangkan oleh Sun Microsystem. Java menurut definisi dari Sun adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer secara standalone ataupun pada lingkungan
jaringan.
Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang membaca bytecode dalam file class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin.
Oleh karena itu bahasa Java disebut sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM.
Java merupakan bahasa objek murni karena semua kode programnya dibungkus dalam kelas. Saat ini Sun Microsystem sudah diakuisisi Oracle Corportain sehingga pengembangan Java diteruskan oleh Oracle Corportain.
(36)
Intepreter Java untuk Mac
Intepreter Java untuk Windows
Intepreter Java untuk Linux
Sumber : Abdul Kadir, 2003 : 232
Gambar 2.4 Penerjemahan dan Pengeksekusian Program Java
2.9.2 . NetBeans
Menurut Miftakhul Huda (2010 : 23) :
“NetBeans merupakan sebuah alat bantu yang terdiri atas Editor, Compiler, Debuger, dan Design yang terintegrasi dalam satu aplikasi” NetBeans memiliki Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing.
P r o g r a m d a l a m b a h a s a j a v a
K o m p i l e r J a v a
(37)
Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris.
Tidak hanya itu NetBeans juga dapat juga mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk membuat professional desktop, enterprise, web, dan mobile applications dengan
Java language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP, JavaScript, Groovy, dan Ruby.
2.9.3. MySQL(My Structured Query Languange)
MySQL merupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakan di server yang bisa diakses melalui komputer client. Berbeda dengan database desktop, dimana segala pemrosesan data harus dilakukan pada komputer yang bersangkutan. (sumber Sugiri Haris Saputro 2008 :1)
MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Structure Query Language). SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk interaksi antara script program dengan database server dalam hal pengolahan data. Dengan SQL, maka dapat dibuat table yang akan diisi data, memanipulasi data seperti menambah, menghapus dan meng-update data, serta membuat suatu perhitungan berdasarkan data yang ditemukan.
(38)
MySQL didesain agar dapat berjalan 100 akses secara berkesinambungan. MySQL dibuat untuk berjalan dengan cepat, sehingga harus membuang beberapa kemampuan, misalnya partition table seperti saat menggunakan database oracle.
2.9.4. PhpMyAdmin
Setiap RDMBS (Relation Database Management System) seperti Oracle, SQL Server, MySQL dan lain-lain, pasti memiliki tool yang dapat digunakan untuk mempermudah pengoperasian database.
Oracle memiliki TOAD. SQL Server memiliki Enterprise Manager dan
SQL Query Analyzer. Sedangkan MySQL memiliki tool yang disebut Php MyAdmin.
PhpMyAdmin merupakan aplikasi berbasis web yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Melalui PhpMyAdmin, user dapat menggunakan perintah query tanpa harus mengetikan seperti pada MS DOS. Perintah tersebut misalnya administrasi user dari privileges, export dan import database, manajemen database, manajemen table dan struktur table, dan sebagainya. PhMyAdmin sangat membantu karena user friendly, sehingga mudah untuk digunakan walalupun pengguna baru (newbie). (sumber Sugiri Haris Saputro 2008 :4). Hampir semua virtual server mendukung database MySQL. Dengan menggunkan fasilitas yang ada pada phpMyAdmin. Programmer bisa
(39)
melakukan manipulasi dengan mudah tanpa harus direpotkan dengan menghafalkan perintahperintah MySQL jika menggunakan database MySQL berbasis DOS.
Selain memakai MySQL untuk menjalankan PhpMyAdmin
memerlukan web server yang sering digunakan berpasangan dengan Php yaitu Apache web server. Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan di internet. Hal itu disebabkan karena beberapa factor seperti kecepatan, performasi dan tanpa biaya (gratis).
(40)
25 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. ` Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN Tanjungsari. Untuk mengetehui gambaran sistem penjadwalan di SMAN Tanjungsari maka penulis membahas mengenai sejarah, visi dan misi, juga struktur organisasi yang terdapat di SMAN Tanjungsari.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 1966 di Tanjungsari didirikan SMA Negeri Tanjungsari dengan nama SMA Negri Kelas Jauh di Tanjungsari. Berdasarkan surat dari Inspeksi Daerah SMA Jawa Barat Tanggal 10 Agustus 1966 Nomor 95/U.P.66/K.66. Bangunan sekolah ini di bangun oleh masyarakat (Panitia pembangunan SMA) Berlokasi di tepi jalan raya tanjungsari wilayah desa gudang Kecamatan Tanjungsari dan didirikan atas dua persil dan status hak guna pakai yaitu :
(41)
1. Tanah bekas EIGENDUMVER No. 84 dan 2006 Surat Kantor Agraria Kabupaten Sumedang No. A744/KAD/P/1966 dengan luas 3155 m2. 2. Tanah Negara bekas Sekolah Istri (Oop School) surat dari Jawatan PUP Jawa Barat Daerah Cirebon Nomor W.5/2/4/66 luas 1476 m2.
Surat Keputusan pendirian SMA Tanjungsari Berdasarkan surat edaran Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum Kantor Wilayah Departemen P&K Provinsi Jawa Barat tanggal 30 Mei 1976 No. 1045/e.15/1976 diubah namanya menjadi SMA Negeri Sumedang Fillial Tanjungsari. Pada tahun 1981, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tanggal 14 Juli 1981 No. 0220/C/th. 1981 menjadi SMAN Tanjungsari
LOKASI / ALAMAT : Berada di tepi jalan raya tanjungsari termasuk wilayah desa Gudang Kecamatan Tanjungsari Pinggir jalan Propinsi Bandung-Cirebon Sejak Thn 2000 dan menjadi SMA NEGERI satu-satunya di Tanjungsari.
(42)
3.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Tabel 3.1 Organisasi SMA Negeri Tanjugsari Kepala Sekolah
Dra. HJ.RIYAH, M.Pd
Wakasek Kurikulum Agus Hasan
Sadzili Dra.Idah Isnendwati
Wakasek Kesiswan Dr.Amilah
Solihat Drs. Aa Rukmana
Guru
Wakasek Kesiswan Dr.Amilah Solihat Drs. Aa Rukmana
Wakasek Humas Jajang,
S.Pd Kaur Tata Usaha
DAYAT SUKATMA
Staf Tata Usaha
(43)
3.3. Deskripsi Pekerjaan 1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan pemimpin sekolah yang memiliki tugas sebagai berikut:
a. Kepala sekolah adalah sebagai penanggung jawab terhadap segala pelaksanaan kegiatan pendidikan dan operasional sekolah.
b. Kepala sekolah berorientasi untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Wakasek Urusan Bidang Kurikulum
Wakil kepala sekolah urusan bidang kurikulum berperan dalam membantu kepala sekolah pada bidang kurikulum, berikut adalah tugas-tugasnyanya:
a. Menyusun rencana kegiatan untuk satu tahun pelajaran. b. Mengkordinasi pembagian tugas guru.
c. Mempersiapkan penyelenggaraan KBM.
d. Mepersiapkan kelengkapan administrasi kurikulum. e. Memantau jadwal pelajaran.
f. Memantau kegiatan di perpustakaan. g. Memantau kegiatan di laboratorium.
h. Menyusun peringkat prestasi siswa dengan bantuan wali kelas.
i. Mengumpulkan dan merekap nilai-nilai intra, ekstra, dan kokurikuler menjelang pembagian rapor.
(44)
j. Memberi penjelasan tentang pengisian buku rapor.
3. Wakasek Urusan Bidang Kesiswaan
Wakil kepala sekolah urusan bidang kesiswaan berperan dalam membantu kepala sekolah pada bidang kesiswaan, berikut adalah tugas-tugasnya:
a. Menyusun program dan melaksanakan penerimaan siswa baru.
b. Merencanakan dan melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru.
c. Mengkoordinasi kegiatan ekstra kurikuler. d. Melaksanakan / meningkatkan pembinaan OSIS.
4. Wakasek Urusan bidang Umum dan Sarana
Wakil kepala sekolah urusan bidang umum dan sarana berperan dalam membantu kepala sekolah pada bidang umum dan sarana, berikut adalah tugas-tugasnyanya:
a. Merencanakan / melaksanakan pendayagunaan sarana / prasarana sekolah.
b. Mengkoordinasi pengadaan dan pemeliharaan sarana / prasarana sekolah.
c. Mengelola admistrasi keuangan sekolah.
d. Membantu kepala sekolah dalam penyusunan RAPBS per tahun pelajaran.
(45)
e. Merencanakan dan menjalin kerjasama dengan dengan berbagai instansi yang diperlukan.
f. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar melalui opsis, baksos, dll.
g. Menggalang kerjasama dengan orangtua siswa.
h. Membantu pelaksanaan peringatan hari besar agama dan nasional di sekolah.
i. Menyusun progam kerja tahunan.
j. Menyiapkan buku tamu umum dan tamu dinas.
5. Guru Bimbingan dan Konseling (BK)
Guru bimbingan dan konseling adalah guru yang memberi
pengarahan dan bantuan kepada para siswa, berikut adalah tugas-tugasnya: a. Menyusun buku program bimbingan dan konseling.
b. Merencanakan dan mengembangkan administrasi BK.
c. Memberi pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa agar lebih berprestasi dalam bidang akademik.
d. Mengarahkan siswa dalam memilih jurusan.
e. Mengadakan koordinasi dengan guru dan wali kelas dalam menilai sikap siswa.
f. Mengkoordinasi pelaksanaan kunjungan rumah (home visit). g. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling. h. Menghadiri rapat kenaikan kelas.
(46)
6. Wali Kelas
Wali kelas merupakan wali bagi para siswa di sekolah, berikut adalah tugas-tugasnya:
a. Mengenal pribadi, lingkungan keluarga, dan masyarakat dari tiap-tiap siswa yang berada di bawah asuhannya.
b. Membina dan mengarahkan siswa agar kelasnya selalu bersih dan tertib pada saat berlangsungnya KBM.
c. Mengadakan komunikasi dan konsultasi dengan orangtua siswa. d. Mengelola administrasi kelas yang berupa daftar siswa, absensi siswa,
agenda kelas, buku laporan wali kelas, pengisian buku loger, rapor, data pelengkap peta dan kerawanan kelas.
e. Mengkoordinasikan dengan kepala sekolah untuk pembinaan minat, bakat, dan pestasi kelas.
f. Mengadakan home visit kepada siswa yang bermasalah.
g. Saling memberi informasi dan meningkatkan kerjasama denga guru pengajar dan guru BK.
h. Membantu kelancaran pembayaran SPP dengan mengingatkan dan memberikan surat tagihan kepada orangtua siswa.
i. Melaporkan keadaan kelasnya pada tiap-tiap bulan kepada kepala sekolah.
(47)
7. Guru
Guru adalah pengajar bidang studi mata pelajaran di sekolah, berikut adalah tugas-tugasnya:
a. Menyusun program tahunan, semester, satuan pembelajaran, dan AMP. b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
c. Memeriksa kehadiran siswa sebelum KBM dimulai.
d. Mengisi dan menandatangani buku agenda kelas setiap mengajar. e. Melakukan pengembangan setiap bidang pelajaran yang menjadi
tanggungjawabnya.
f. Bekerjasma dengan wali kelas dan guru BK. g. Mencatat tentang kemajuan prestasi siswa.
h. Mengerjakan tugas lain sesuai peraturan yang berlaku. i. Berperan aktif dalam melaksanakan 6 K.
j. Menyusun kisi-kisi sebelum membuat soal UTS dan UAS.
k. Menyusun analisi butir soal, daya serap siswa, dan program remedial.
8. Piket
Piket bertanggung jawab dalam aktifitas harian sekolah, berikut adalah tugas-tugasnya:
a. Hadir di sekolah paling lambat 15 menit sebelum KBM dimulai. b. Mengecek kelengkapan dan kesiapan sarana dan prasarana.
c. Mengecek kehadiran guru pengajar, dan mencatatnya dalam daftar kehadiran pegawai.
(48)
d. Mengawasi jalannya KBM.
e. Meneliti dan mencatat siswa yang melanggar tata tertib sekolah untuk dilaporkan kepada wali kelas atau kesiswaan.
f. Mencatat semua kejadian penting selama KBM berlangsung. g. Melayani tamu yang berkepentingan dengan sekolah.
h. Menangani masalah selama KBM berlangsung.
3.4. Visi dan Misi Perusahaan
3.4.1 Visi
Dengan Iman dan Taqwa, dan SMA Negeri Tanjungsari membentuk Generasi Berprestasi, Mandiri, Berakhlakul Karimah.
3.4.2. Misi
1. Meningkatkan mutu SDM dalam bidang IMTAK dan IPTEK untuk
berkompetisi dan mandiri dalam menghadapi era globalisasi
2. Mewujudkan siswa yang berakhlakul karimah (cageur, bageur, pinter, bener tur singer)
3. Memberikan wahana pendidikan yang berkesinambungan
4. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan komite sekolah, dunia, usaha, dunia industri, maupun intansi terkait
5. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kepedulian secara intensif kepada warga sekolah
(49)
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Data Primer
Jenis pengumpulan data primer merupakan penelitian yang mengumpulkan data langsung dari lapangan penelitian atau tempat penelitian untuk mengetahui keadaan penelitian yang akan dijalankan. Metode yang dipakai dibagi beberapa cara sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Penulis melakukan observasi secara langsung dimana penulis mengamati sistem penjadwalan yang sedang berjalan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses untuk memperoleh keterangan yang bertujuan untuk penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait dengan objek penelitian yaitu tentang data guru, data kelas, dan data pelajaran. Penulis melakukan wawancara kepada Wakasek Kurikulum SMAN Tanjugsari di Kecamatan Tanjungsari
(50)
mengenai sisem penjadwalan yang berada di sekolah dan mengenai aplikasi yang akan penulis bangun agar sesuai dengan kebutuhan. b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada baik berasal dari artikel dan berbagai sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti. Pengumpulan data sekunder ini menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari sumber-sumber artikel yang diperoleh dari internet dan mempelajari atau membaca pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh landasan teori yang dapat menunjang penelitian serta dari catatan-catatan yang telah diberikan oleh perusahaan
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber yang ada. Berikut dokumen yang diamati dalam tahap analisis sistem yaitu :
1. Data guru. 2. Data kelas. 3. Data Pelajaran.
4. Daftar penjadwalan guru terhadap kelas. 5. Daftar penjadwalan piket tiap guru.
(51)
3.6. Metode Pendekatan Sistem Berorientasi Objek
Metode pendekatan yang digunakan menggunakan metode pendekatan yang berorientasi objek, yang mencakup analisis dan desain yang disebut OOAD (Object Oriented Analysis and Design).
Object-oriented analysis adalah metode analisis yang memeriksa requirements (syarat/keperluan yang harus dipenuhi suatu sistem) dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan. Sedangkan Object-oriented analysis adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
Menurut [Adi,2005] ada beberapa karakterisitik yang menjadi ciri-ciri dari pendekatan berorientasi objek adalah :
1. Pendekatan lebih pada data dan bukannya pada prosedur/fungsi 2. Program besar dibagi pada apa yang dinamakan objek-objek. 3. Stuktur data dirancang dan menjadi karakteristik dari objekobjek.
4. Fungsi- fungsi yang mengoperasikan data tergabung dalam suatu objek yang sama.
5. Data tersembunyi dan terlidung dari prosedur/fungsi yang ada di luar.
6. Objekobjek dapat saling berkomunikasi dengan saling mengirim message (pesan) satu sama lain.
(52)
3.7. Metode Pengembangan Sistem
Pada metode pengembangan sistem yang akan digunakan terhadap penelitian ini, untuk proses pengembangan aplikasi Java yang akan dibangun adalah model Prototype.
Prototype merupakan metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai. Berikut ini gambar metode prototype :
Gambar 3.2 Gambar Prototype
[Sumber : [http://ilmukomputer.org/Prototyping]10 sept 2009] Prototype paling baik di gunakan untuk mengembangkan sistem yang kurang di definisikan kurang baik dan cocok untuk menerapkan sistem kecil dan unik. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
(53)
Tahapan-tahapan Prototyping
Tahapan – tahapan yang harus dilaksanakan pada model prototype adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural maupun teknologi yang akan digunakan.
2. Mengembangkan Prototype ( Quick design )
Pada tahap kedua, dilakukan pengembangan prototype system sementara, yakni pembuatan desain global untuk membentuk software contoh. Kemudian pemodelan sistem tersebut diperlihatkan kepada user.
3. Menentukan Penerimaan Prototype
Tahap ketiga, mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan sistem yang telah dibuat dapat diterima atau tidak oleh pemesan, perbaikan-perbaikan apa saja yang diinginkan oleh pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan, jika tahap ketiga telah selesai maka melanjutkan ketahap berkutnya, jika belum sesuai maka diulang lagi dari tahap pertama sampai sistem sesuai dengan yang diinginkan.
4. Mengadakan Sistem Operasional melalui Pemrograman Sistem
Tahap keempat yaitu tahap pembuatan program aplikasi berdasarkan pemodelan yang telah disepakati.
5. Menguji Sistem Operasional
(54)
menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan.
6. Menentukan Sistem Operasional
Tahap ini adalah tahap penentuan, apakah sistem operasional yang sudah dibangun dapat diterima atau harus dilakukan beberapa perbaikan, atau bahkan harus dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi.
7. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem disetujui.
3.8. Alat Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek
Unified Modelling Language (UML)
1. Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem dengan berfokus pada objek. UML mendefinisikan berbagai diagram.
2. Bahasa yang menggunakan didalam suatu metodologi umumnya berupa suatu perancangan dan gambar atau grafik, diagram. Alat-alat yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi yang berorientasi kepada object oriented sistem perangkat lunak ( software). adalah Unified Modelling Language (UML). Unified Modelling Language (UML) adalah keluarga
(55)
notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (OO). (Martin Fowler, 2005:1).
3. UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. UML lahir dari penggabungan banyak
4. bahasa pemodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.
5. UML menyediakan sembilan jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya, apakah statis atau dinamis. Berikut ini adalah sembilan jenis diagram didalam UML:
3.8.1. Komponen Unified Modelling Language (UML)
Unified Modelling Language (UML) terbagi menjadi sembilan jenis diagram masing-masing memiliki aturan-aturan tertentu dalam penyusunannya. Diagram-diagram tersebut tersusun atas sejumlah elemen grafis saling membentuk satu kesatuan dalam pemodelan software. Masing-masing diagram UML mempresentasikan berbagai sudut pandang terhadap sistem dan mendefinisikan apa yang dikerjakan oleh sistem bukan bagaimana cara sistem bekerja.
(56)
Menurut Kimmel (2005) sembilan diagram UML tersebut dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan fungsinya yaitu :
a. Diagram untuk requirement dan desain, terdiri dari tujan diagram, object diagram, sequence diagram, collaboration diagram, state diagram.
b. Diagram mengenai organisasi umum software, terdiri dari satu diagram yaitu diagram package.
c. Diagram untuk implementasi, terdiri dari satu diagram, yaitu component dan deployment diagram.
1. Class Diagram
Menurut Dharwiyanti dan Wahono class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.
2. Object Diagram
Diagram ini memperlihatkan objek - objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek ini memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram class.
3. Use-Case Diagram
Merupakan diagram yang dibuat pada awal pemodelan suatu software, karena diagram ini memberikan penjelasan umum (high level) antara sistem
(57)
dengan ”dunia luar” serta fitur-fitur apa yang harus dimiliki oleh sistem dipandang dari dunia luar tersebut.selain itu use case memiliki suatu bentuk naratif yang memberikan standard informasi yang diperlukan dalam analisis, desain dan coding fitur-fitur tersebut. Bentuk use case ini disebut sebagai use case narrative
4. Sequence Diagram
Menurut Dharwiyanti dan Wahono (2003) Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
5. Collaboration Diagram
Diagram Collaboration adalah diagram interksi antara objek – objek seperti diagram Sequence, tetapi menekankan pada peran dari masing–masing objek. Setiap massege memiliki Sequence number, berdasarkan level penyampaian message.
6. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung prilaku pararel sedangkan flowchart tidak bisa.
(58)
3.9. Pengujian Software
Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.
Faktor Pengujian Black Box 1. File Integrity
Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.
2. Access control
Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan Prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.
3. Correctness
Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.
(59)
44 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Analisis pada sistem yang sedang berjalan merupakan penganalisaan terhadap prosedur dalam pembuatan jadwal di SMAN Tanjungsari. Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.
Tujuan dari Analisis sistem yang sedang berjalan adalah untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu organisasi.
4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
1. Masing-masing guru mata pelajaran mengirimkan data jadwal mengajar ke wakasek kurikulum.
2. Wakasek kurikulum menerima data yang diberikan bagian koordinasi matapelajaran dan membuat jadwal pelajaran.
(60)
3. Jika ada jadwal matapelajaran yang bentrok maka akan menghubungi guru yang bersangkutan untuk memngganti jadwalnya dan jika tidak ada selanjutnya membuat laporan jadwal mata pelajaran.
4. Kepalasekolah menerima laporan penjadwalan dari wakasek kurikulum.
4.1.2. Use Case Diagram
Use case menggambarkan suatu tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Dibawah ini merupakan model use case Sistem Informasi Penjadwalan di SMAN Tanjungsari yang sedang berjalan
(61)
Gambar 4.1 Use Case Diagram Penjadwalan Yang Berjalan.
4.1.2.1. Definisi Aktor dan Deskripsinya
Aktor menggambarkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan sistem biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata benda di awal frase aktor juga merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang berinteraksi dengan sistem.
Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya.
No Aktor Deskripsi
1. Guru Pihak yang membuat data kelas, pelajaran, kelas, piket
2. Wakasek kurikulum Pihak yang membuat jadwal pelajaran dan piket
(62)
4.1.2.2. Definisi Use Case dan Deskripsinya
Use case merupakan sarana atau aktivitas yang disiapkan oleh sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor biasanya menggunakan kata kerja di awal frase.
Tabel 4.2 Definisi Use Case dan Deskripsinya. 4.1.2.3 Skenario Use Case
Sekenario use case bertujuan untuk mendeskripsikan diagram use case dibawah ini adalah sekenario use case dari penjadwalan di SMAN Tanjungsari
No Use Case Deskripsi
1. Kelola Data Guru proses pembuatan data pelajaran, kelas, piket yang dilakukan guru
2. Penjadwalan Proses pembuatan jadwal yang dilakukan oleh wakasek kurikulum
(63)
1. Skenario Use Case Kelola Data Guru
Identifikasi
Nama Use Case Pendataan
Aktor Guru, wakasek kurikulum
Tujuan Melakukan pendataan
Skenario normal
Guru Wakasek Kurikulum
1. Guru menerima permintan data dari wakasek kurikulum.
2. Guru membuat data kelas, pelajaran, dan sks mengajar tiap guru.
3. Wakasek kurikulum menerima data dari guru.
4. Wakasek kurikulum menyetujui data dan mengarsipkan data.
(64)
2. Skenario Use Case Penjadwalan
Identifikasi
Nama Use Case Penjadwalan
Aktor wakasek kurikulum
Tujuan Mebuata jadwal piket dan pelajaran Skenario normal
Wakasek Kurikulum Sistem 1. Wakasek kurikulum menerima
data kelas, pelajaran, dan sks mengajar tiap guru.
2. Wakasek kurikulum mengatur
waktu, pelajaran, kelas, dan sks. 3. Wakasek kurikulum membuat
jadwal pelajaran.
4. Wakasek kurikulum membuat laporan jadwal.
(65)
3. Skenario Use Case Laporan
Tabel 4.5 Skenario Use Case Laporan Yang Sedang Berjalan.
4.1.2.4 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing ).
Identifikasi
Nama Use Case Laporan
Aktor Wakasek kurikulum,Kepala sekolah
Tujuan Membuat laporan untuk Kepala
sekolah, guru Skenario normal
Aktor Sistem
1. Kepala sekolah menyerahakan laporan
2. Wakasek kurikulum menerima
laporan
(66)
1. Activity diagram Kelola Data Guru
Gambar 4.2 Activity Diagram Kelola Data Guru yang Sedang Berjalan.
2. Activity diagram penjadwalan
(67)
3. Activity diagram Laporan
Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan yang Berjalan. 4.1.3.Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
No Permasalahan Solusi
1. Pendataan masih secara manual sehingga
kemungkinan bentrok antar pelajaran bisa terjadi dan data yang dibuat harus diberikan dulu kepada Wakasek kurikulum.
Membuat sistem informasi terkomputerisasi dengan begitu kemungkinan terjadi bentrok antar pelajaran tidak akan terjadi, dan sistem ini lebih efekif karena data tidak perlu di berikan terlebih dahulu kepada wakasek kurikulum.
(68)
2. Pembuatan jadwal masih secara manual yaitu harus menginput satu persatu data, sistem ini memakan waktu yang cukup lama.
Dengan membuat sistem yang terkomputerisasi dapat
memudahkan dan
mempercepat .pembuatan jadwal, hanya dengan menginput data guru, sks, waktu,kelas dan pelajaran maka jadwal akan otomatis dibuat oleh program.
Tabel 4.6 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem diperlukan untuk melihat gambaran secara lengkap sistem yang dirancang melalui berbagai diagram UML, sehingga setelah berhasil dirancang akan diimplementasikan kedalam bahasa pemograman sebagai pembangun sistem.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu: 1. Untuk memenuhi kebutuhan sistem yang dibutuhkan
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer.
Tujuan kedua lebih terfokus pada perancangan sistem yang terinci, yakni pembuatan rancangan bangun yang jelas dan lengkap untuk digunakan dalam pembuatan program aplikasi.
(69)
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Secara umum sistem yang diusulkan yaitu aplikasi berbasis desktop yang menjadi media pembuatan jadwal di SMAN Tanjungsari dimana aplikasi tersebut bertujuan memberikan kemudahan dalam membuat jadwal di SMAN Tanjungsari.
4.2.3. Diagram Use Case Yang Diusulkan
Diagram use case memperlihatkan pada kita hubungan-hubungan yang Diagram use case memperlihatkan pada kita hubungan-hubungan yang terjadi antara aktor-aktor dengan use case-use case dalam sistem. Adapun use case diagram pengelolaan data pasien yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5 Use CaseSistem Informasi Penjadwalan yang diusulkan di SMAN Tanjungsari
(70)
4.2.3.1. Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan
Aktor menggambarkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan sistem biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata benda di awal frase aktor juga merupakan satu-satunya kesatuan eksternal yang berinteraksi dengan sistem. Aktor yang terlibat dalam use case adalah sebagau berikut :
No Aktor Deskripsi
1 Admin Pihak yang bertugas mengelola, data guru, data kelas, data pelajaran, jam dan hari, serta membuat jadwal
2 Guru Pihak yang diberi hak akses untuk mengecek jadwal.
3 Kepala sekolah Pihak yang menerima laporan jadwal
Tabel 4.7 Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan
4.2.3.2. Definisi Use Case dan Deskripsi Yang Diusulkan
Use case merupakan sarana atau aktivitas yang disiapkan oleh sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor biasanya menggunakan kata kerja di awal frase. Berikut adalah deskripsi use case yang diusulkan :
(71)
No Use Case Deskripsi
1 Login Merupakan hak akses untuk masuk ke program.
2 Kelola Data guru Merupakan proses untuk menginput, delete, edit data guru.
3 Kelola Data pelajaran Merupakan proses untuk menginput, delete, edit data pelajaran.
4 Kelola Data kelas Merupakan proses untuk menginput, delete, edit data kelas.
5 Kelola Data Jam dan hari Merupakan proses untuk menginput, delete, edit waktu dan hari untuk mengatur jadwal.
6 Kelola Data Mengajar Merupakan proses menentukan mata pelajaran yang di pegang oleh tiap guru
7 Kelola Data Pelajaran kelas Merupakan proses
menentukan pelajaran tiap kelas
(72)
8 Penjadwalan Merupakan proses untuk pembuatan jadwal.
9 Pencarian data Proses untuk melakukan pencarian terhadap data dan jadwal
10 Laporan Jadwal jadwal yang di terima oleh kepala sekolah dan guru.
Tabel 4.8 Definisi Use Case dan Deskripsi Yang Diusulkan.
4.2.3.3. Skenario Use Case yang Diusulkan 1. Skenario Use Case Login yang Diusulkan
Identifikasi Nama Use Case Login
Aktor Admin, Guru, Kepala Sekolah Tujuan Sebagai keamanan hak akses dari
aplikasi dan untuk mengakses fasilitas pada aplikasi
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Membuka aplikasi penjadwalan
2. Menampilkan form login 3. Memasukan
username dan Password
4. Memvalidasi data username dan password yang ada di database 5. Menampilkan pesan login berhasil 6. Menampilkan halaman menu
(73)
Skenario Alternatif (Username dan Password tidak Sesuai) 1. Memvalidasi data username dan
password yang ada di database 2. Menampilkan pesan Maaf,
Terdapat Kesalahan pada Username/Password Anda 3. Kembali ke form
login
Tabel 4.9 Skenario Use Case Login yang Diusulkan.
2. Skenario Use Case Kelola Data Guru Identifikasi
Nama Use Case Kelola Data guru
Aktor Admin
Tujuan Menambah, mencari, menghapus,
merubah, data guru Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Menampilkan form admin 2. Memilih menu pendataan 3. Menampilkan pilihan data guru,
data pelajaran, data kelas, jam dan hari, mengajar,pelajaran kelas 4. Memilih Kelola Data Guru 5. Menampilkan form kelola data
guru 6. Menekan tombol
tambahkan
7. Menampilkan inputan nip, nama guru, Alamat, Status, Pangkat /Jabatan
(74)
Skenario Utama
Aktor Sistem
8. menginput nip, nama guru, Alamat, Status, Pangkat /Jabatan
9. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
10.Menyimpan data guru di database 11.Menampilkan pesan data berhasil
dimasukan
12.Menampilkan form kelola data guru
13.Memilih guru yang akan di edit
14.Menampilkan tombol edit dan hapus
15.Menekan tombol edit 16.Menampilkan inputan data guru yang akan di edit
17.Menginput nip, nama guru, Alamat, Status, Pangkat /Jabatan
18.Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
19.Menyimpan perubahan data guru di database
20.Menampilkan pesan data berhasil dirubah
21.Menampilkan form kelola data guru
22.Memilih data guru yang akan dihapus
23.Menampilkan tombol edit dan hapus
24.Menekan tombol hapus 25.Menampilkan pesan apakah anda yakin akan menghapus guru ini 26.Menekan tombol ya 27.Menghapus data guru di database
28.Menampilkan pesan guru ini telah di hapus
(75)
Skenario Alternatif (data yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap)
20. Memeriksa data guru yang dimasukan dan yang dipilih
21. Menampilkan pesan data belum lengkap
22.Kembali ke form kelola data guru
Tabel 4.10 Skenario Use Case Kelola Data Guru yang Diusulkan. 3. Skenario Use Case Kelola Data Pelajaran
Identifikasi
Nama Use Case Kelola Data pelajaran
Aktor Admin
Tujuan Menambah, menghapus,
merubah, data pelajaran Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Menampilkan form admin 2. Memilih menu 3. Menampilkan pilihan data
guru, data pelajaran, data kelas, jam dan hari, mengajar,pelajaran kelas 4. Memilih data pelajaran 5. Menampilkan form kelola
data mata pelajaran
6. Memilih tambahkan 7. Menampilkan inputan kode mata pelajaran, nama mata pelajaran
(76)
Skenario Utama
Aktor Sistem
8. Memasukan kode mata pelajaran, nama mata pelajaran
9. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
10. Menyimpan data pelajaran di database
11. Menampilkan pesan data berhasil dimasukan
12. Menampilkan kelola data mata pelajaran
13.Memilih pelajaran yang akan di edit di dalam tabel
14. Menampilkan tombol edit dan hapus
15.Menekan tombol edit 16. Menampilkan data pelajaran yang akan di edit
17.Memasukan kode mata pelajaran, nama mata pelajaran
18. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
19. Menyimpan perubahan data pelajaran di database
20. Menampilkan pesan data berhasil dirubah
21. Menampilkan kelola data mata pelajaran
22.Memilih guru yang akan dihapus
23. Menampilkan pesan apakah anda yakin akan menghapus kode mata pelajaran
24.Memilih ya 25. Menghapus data guru di database
26. Menampilkan pesan guru ini telah di hapus.
(77)
Skenario Alternatif (data yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap)
23. Memeriksa data pelajaran yang dimasukan dan yang dipilih
24. Menampilkan pesan data yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap 25.Kembali ke kelola data
mata pelajaran
Tabel 4.11 Skenario Use Case Kelola Data Pelajaran yang Diusulkan.
4. Skenario Use Case Kelola Data Kelas Identifikasi
Nama Use Case Kelola data kelas
Aktor Admin
Tujuan Menambah, menghapus,
merubah, data kelas Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Menampilkan form admin 2. Memilih menu 3. Menampilkan pilihan data
guru, data pelajaran, data kelas, jam dan hari, mengajar, pelajaran kelas 4. Memilih data kelas 5. Menampilkan form kelola
(78)
Skenario Utama
Aktor Sistem
6. Memilih tambahkan 7. Menampilkan inputan kode kelas, nama kelas
8. Memasukan kode kelas, nama kelas
9. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
10. Menyimpan data kelas di database 11. Menampilkan pesan data berhasil
dimasukan
12. Menampilkan form kelola data kelas
13.Memilih kelas yang akan di edit di dalam tabel
14. Menampilkan tombol edit dan hapus
15.Menekan tombol edit
16. Menampilkan data kelas yang akan di edit
17.Memasukan kode kelas, nama kelas
18. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
19. Menyimpan perubahan data kelas di database
20. Menampilkan pesan data berhasil dirubah
21. Menampilkan form kelola data kelas
22.Memilih kelas yang akan dihapus
23. Menampilkan pesan apakah anda yakin akan menghapus kelas ini 24.Memilih ya 25. Menghapus data kelas di database
26. Menampilkan pesan kelas ini telah di hapus
(79)
Skenario Alternatif (data yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap)
27.Memeriksa data kelas yang dimasukan dan yang dipilih 28. Menampilkan pesan data
yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap
29.Kembali ke form kelola data kelas
Tabel 4.12 Skenario Use Case Kelola Data Kelas yang Diusulkan.
5. Skeneario Use Case Kelola Data Jam dan Hari Identifikasi
Nama Use Case Kelola data jam dan hari
Aktor Admin
Tujuan Menambah, menghapus,
merubah waktu mengajar Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Menampilkan form admin 2. Memilih menu 3. Menampilkan pilihan data guru, data pelajaran, data kelas, jam dan hari, mengajar, pelajaran kelas 4. Memilih jam dan hari 5. Menampilkan form kelola
(80)
Skenario Utama
Aktor Sistem
6. Memilih tambahkan 7. Menampilkan inputan kode waktu, hari, jam mulai, jam selesai
8. Memasukan kode waktu, hari, jam mulai, jam selesai
9. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan 10. Menyimpan data jam dan
hari di database
11. Menampilkan pesan data berhasil dimasukan
12. Menampilkan form kelola jam dan hari
13. Memilih data jam dan hari yang akan di edit di dalam tabel
14. Menampilkan tombol edit dan hapus
15. Menekan tombol edit 16. Menampilkan data jam dan hari yang akan di edit 17. Memasukan kode waktu,
hari, jam mulai, jam selesai
18. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan 19. Menyimpan perubahan
data jam dan kelas di database
20. Menampilkan pesan data berhasil dirubah
21. Menampilkan form kelola jam dan hari
22. Memilih jam dan hari yang akan dihapus
23. Menampilkan pesan apakah anda yakin akan menghapus data ini
(81)
Skenario Utama
Aktor Sistem
24. Memilih ya 25. Menghapus data pelajaran di database
26. Menampilkan pesan data ini telah di hapus
Skenario Alternatif (data yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap)
27. Memeriksa data jam dan kelas yang dimasukan dan yang dipilih
28. Menampilkan pesan data yang belum lengkap 29. Kembali ke form kelola
jam dan hari
Tabel 4.13 Skenario Use Case Kelola Data Jam dan Hari yang Diusulkan.
6. Skenario Use Case Kelola Data Mengajar Identifikasi
Nama Use Case Kelola data mengajar
Aktor Admin
Tujuan Menambah, menghapus,
merubah data guru mengajar Skenario Utama
Aktor Sistem
(82)
2. Memilih menu 3. Menampilkan pilihan data guru, data pelajaran, data kelas, jam dan hari, mengajar, pelajaran kelas 4. Memilih mengajar 5. Menampilkan form kelola
data mengajar
6. Memilih tambahkan 7. Menampilkan pilahan nama guru dan mata pelajaran 8. memilih nama guru
dan mata pelajaran
9. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
10. Menyimpan data guru dan mata pelajaran
11. Menampilkan pesan data berhasil dimasukan
12. Menampilkan form kelola data mengajar
13. Memilih data mengajar yang akan di edit di dalam tabel
14. Menampilkan tombol edit dan hapus
15. Menekan tombol edit 16. Menampilkan data mengajar yang akan di edit
17. Memilih nama guru dan mata pelajaran
18. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan
19. Menyimpan perubahan data mengajar di database
20. Menampilkan pesan data berhasil dirubah
21. Menampilkan form kelola data mengajar
(83)
22. Memilih data yang akan dihapus
23. Menampilkan pesan apakah anda yakin akan menghapus data ini
24. Memilih ya 25. Menghapus data pelajaran di database
26. Menampilkan pesan data ini telah di hapus
Skenario Alternatif (data yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap)
27. Memeriksa data mengajar yang dimasukan dan yang dipilih
28. Menampilkan pesan data yang belum lengkap 29. Kembali ke form kelola
data mengajar
Tabel 4.14 Skenario Use Case Kelola Data Mengajar yang Diusulkan.
7. Skenario Use Case Kelola Data Pelajaran Kelas Identifikasi
Nama Use Case Kelola data pelajaran kelas
Aktor Admin
Tujuan Menambah, menghapus,
merubah data kelas dan pelajaran
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Menampilkan form admin 2. Memilih menu 3. Menampilkan pilihan data
(84)
guru, data pelajaran, data kelas, jam dan hari, mengajar, pelajaran kelas 4. Memilih pelajaran
kelas
5. Menampilkan form kelola data pelajaran kelas 6. Memilih tambahkan 7. Menampilkan pilahan
nama kelas dan mata pelajaran
8. memilih nama kelas dan mata pelajaran
9. Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan 10.Menyimpan data nama
kelas dan mata pelajaran 11.Menampilkan pesan data
berhasil dimasukan 12.Menampilkan form kelola
data pelajaran kelas 13. Memilih data nama
kelas dan mata pelajaran
14.Menampilkan tombol edit dan hapus
15. Menekan tombol edit 16.Menampilkan data
pelajaran kelas yang akan di edit
17. Memilih nama kelas dan mata pelajaran
18.Memerikasa kelengkapan data yang dimasukan 19.Menyimpan perubahan
data pelajaran kelas di database
20.Menampilkan pesan data berhasil dirubah
21.Menampilkan form kelola data pelajaran kelas
(85)
22. Memilih data yang akan dihapus
23.Menampilkan pesan apakah anda yakin akan menghapus data ini 24. Memilih ya 25.Menghapus data pelajaran
di database
26.Menampilkan pesan data ini telah di hapus
Skenario Alternatif (data yang dimasukan tidak sesuai atau belum lengkap)
27.Memeriksa data mengajar yang dimasukan dan yang dipilih
28.Menampilkan pesan data yang belum lengkap
29.Kembali ke form kelola data pelajaran kelas
Tabel 4.15 Skenario Use Case Kelola Data Pelajaran Kelas yang Diusulkan.
8. Skenario Use Case Penjadwalan yang Diusulkan Identifikasi Nama Use Case Penjadwalan
Aktor Admin
Tujuan Membuat jadwal pelajaran dan piket Skenario Utama
(1)
jam dan kelas yang sama
Menginput guru pada hari jam dan kelas yang berbeda
Data tidak bisa disimpan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
Menginput pelajaran penjas lebih dari dua kelas dalam hari dan jam yang sama
Data tidak bisa disimpan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
Menginput guru yang sudah sertifikasi lebih dan kurang dari 24 sks
Data tidak bisa disimpan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
Mengisi keyword tidak sesuai hari pada field cari
Data yang dicari tidak ditampilkan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
(2)
136
5.2.2.9. Pencarian Data Guru
Berikut ini adalah tabel Pengujian pada Pencarian Data pada Guru:
Tabel 5.25 Pengujian Pencarian Data oleh guru Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Login Guru Menampilkan menu
pencarian dan menu item login guru
Sesuai dengan yang diharpkan
[√] diterima [ ] diltolak
Klik login guru Menampilkan tab penjadwalan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak Mengisi
keyword sesuai hari
Dapat menampilkan jadwal yang dicari
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi keyword
tidak sesuai hari pada field cari
Data yang dicari tidak ditampilkan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
(3)
5.2.2.10. Pencarian Data Kepala Sekolah
Berikut ini adalah tabel Pengujian pada Pencarian Data pada Kepala Sekolah:
Tabel 5.26 Pengujian Pencarian Data oleh kepala sekolah Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Login Kepala
Sekolah
Menampilkan menu pencarian dan menu item login kepala sekolah
Sesuai dengan yang diharpkan
[√] diterima [ ] diltolak
Klik login kepala sekolah
Menampilkan tab penjadwalan, data guru
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak Mengisi
keyword sesuai hari pada tab jadwal
Dapat menampilkan jadwal yang dicari
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
Mengisi
keyword sesuai NIP pada tab data guru
Dapat menampilkan jadwal yang dicari
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi keyword
tidak sesuai hari
Data yang dicari tidak ditampilkan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
(4)
138
pada field cari dalam tab jadwal
Mengisi keyword tidak sesuai hari pada field cari dalam tab data guru
Data yang dicari tidak ditampilkan
Sesuai dengan yang diharapkan
[√] diterima [ ] diltolak
5.2.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian pada setiap inputan proses yang dilakukan, baik dari sisi admin, guru maupun dari sisi kepala sekolah dapat diambil kesimpulan bahwa sistem yang dibuat telah memenuhi standar pengujian. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
(5)
139
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian pada SMAN Tanjungsari, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai barikut:
1. Sistem informasi penjadwalan pada SMAN Tanjungsari sudah berjalan dengan baik, akan tetapi dalam pembuatan jadwal membutuhkan waktu yang lama.
2. Perancangan sistem informasi penjadwalan pada SMAN Tanjungsari memudahkan wakasek kurikulum untuk mendata semua guru dan membuat jadwal pelajaran.
3. Pengujian sistem Informasi penjadwalan dapat meminimalisasikan tingkat kesalahan di dalam pembuatan jadwal, juga dapat mempermudah dalam pencarian semua data yang di butuhkan.
4. Implementasi sistem informasi penjadwalan pada SMAN Tanjungari dirancang untuk memudahkan dan mempercepat dalam pembuatan laporan jadwal pelajaran.
(6)
140
6.2 Saran
Adapun dari kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam segi penampilan software masih nampak sederhana masih harus mendapatkan desain yang lebih baik.
2. Penjadwalan yang penulis buat masih diinput satu persatu sesuai hari dan jam pelajaran dan dapat dikembangkan menjadi proses penjadwalan yang dilakukan otomatis oleh sistem dengan menggunakan algoritma yang sesuai dengan proses penjadwalan.