Perancangan Video Iklan Tas Elizabeth Untuk Gadis Remaja

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

Perancangan Video Iklan Tas Elizabeth Untuk Gadis Remaja

DK 38315 / Tugas Akhir Semester I 2013-2014

Oleh :

Kartika Sari Harahap NIM 51909272

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Kartika Sari Harahap

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 15 September 1990

Alamat : Jl. Kopi 3 No 15 Perumnas Simalingkar Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Telepon : 085624004884

E-Mail : Kartika.harahap@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

• 1996 – 1997 : TK MTS. Amal Shaleh Medan • 1997 – 2003 : SD MTS. Amal Shaleh Medan • 2003 – 2006 : SMP N 10 MEDAN

• 2006 – 2009 : SMA N 2 MEDAN


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... x

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 3

Bab II Pembahasan Dan Penyelesaian Masalah ... 5

II.1 Iklan ... 5

II.2 Video ... 5

II.3 Citra Merek ... 6

II.4 Fashion ... 9

II.5 Fashion Merek Elizabeth ... 9

2.5.1 Sejarah ... 9

2.5.2 Profil PT. Elizabeth Hanjaya ... 10

2.5.3 Produk ... 11

2.5.4 Produk Elizabeth Remaja ... 13

2.5.5 Harga ... 14

2.5.6 Target Market ... 14

II.6 Audiens Gadis Remaja ... 15

2.6.1 Usia Remaja ... 16

2.6.2 Perilaku Konsumen Remaja ... 17

II.7 Opini Masyarakat Tentang Merek Elizabeth ... 19


(6)

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual ... 22

III.1 Strategi Perancangan ... 22

3.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 22

3.1.2 Strategi Kreatif ... 23

3.1.2.1 Tagline “For Girls” ... 23

3.1.3 Strategi Media ... 24

3.1.4 Strategi Distribusi ... 27

III.2 Konsep Visual ... 28

3.2.1 Format Desain ... 28

3.2.2 Tata Letak (layout) ... 28

3.2.3 Tipografi ... 28

3.2.4 Ilustrasi ... 30

3.3.5 Warna ... 33

BAB IV Teknis Produksi Media ... 35

IV.1 Teknis dan Produksi Media ... 35

4.1.1 Hardware (perangkat keras) ... 35

4.1.2 Software (perangkat lunak) ... 35

IV.2 Pra Produksi ... 35

IV.3 Produksi... 36

IV.4 Pasca Produksi ... 37

4.4.1 Media Utama ... 38

4.4.2 Media Pendukung... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 46


(7)

DAFTAR PUSTAKA Referensi Buku :

Barnard, Malcolm. (2007). Fashion Sebagai Komunikasi. Yogyakarta : Jalasutra Djauhari, Oka. (2003). Pemanfaatan Video Image Sebagai Bahan Expose (Diktat

TOT Bidang Perkotaan Dengan Media Audio Visual). Surabaya : Balai Produksi Bahan Pelatihan Audio Visual

 

Hurlock E.B. (1997). Psikologi Perkembangan:Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Kartini, Kartono. (1995). Phatologi Sosial Kenakalan Remaja. Jakarta : Rajawali Kotler, Philip. (2001). Manajemen Pemasaran Indonesia, Edisi pertama. Jakarta :

Salemba Empat

Reynolds, Scott & Warshaw. (1973). Introduction to Marketing Management. Revisioned Ed. Illinois : Hornewood Irvin Inc

Sastraadipoera, Komaruddin. (2003). Menejemen Marketing : Suatu Pendekatan Ramuan Marketing. Bandung : Kappa-Sigma

Suyanto, M. (2004). Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan. Yogyakarta : ANDI

Referensi Laporan Ilmiah :

Hapsari, Ajeng, P. (2007). Celebrity Endorser, Typical-Person Endorser Iklan Televisi dan Brand Image Produk (Studi Kasus Pada Pond's Age Miracle)”. Skripsi Sarjana pada FE Universitas Padjadjaran Bandung : tidak diterbitkan.


(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.,

Alhamdulillaahirobbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya sampai saat ini melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul “Perancangan Video Iklan Tas Elizabeth Untuk Gadis Remaja” guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk lulus di Fakultas Desain Program Studi Desain Komunikasi Visual.Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik yang disengaja ataupun tidak yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis dapat memperbaiki tulisannya.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah terlibat dalam menyelesaikan laporan ini hingga laporan ini dapat selesai. Dengan ketulusan hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Orang Tua tercinta Ir.Bambang BM Harahap & Sangkot Hasibuan, kakak dan adik tersayang. Ihsan Fadhila Abdul Wahab dan teman-teman Warmo Wolf yang telah membantu meringankan dalam pengerjaan tugas akhir ini. Para dosen DKV UNIKOM yang telah memberikan pengarahannya selama aktivitas belajar mengajar. Teman-teman DKV 7 yang selalu mendampingi disaat aktivitas belajar mengajar di UNIKOM. PT.Elizabeth Hanjaya yang telah bersedia memberi informasinya. Semua pihak yang tidak dapat penulis disebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dunia usaha semakin banyak diminati para pengusaha, khususnya yang berada dikota Bandung, usaha yang sedang diminati saat ini adalah seperti usaha dibidang fashion, salah satu perusahaan yang sudah lama menggeluti usaha dibidang fashion yaitu PT.Elizabeth Hanjaya yang memiliki produk bernama Elizabeth. Salah satu produk yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah tas, tas merupakan produk pertama yang dimunculkan Elizabeth yang kemudian perusahaan ini memproduksi sepatu, dompet dan aksesoris untuk bersaing lebih kuat dalam dunia usaha ini.

Elizabeth merupakan salah satu produk lokal yang berada di kota Bandung, yang mampu berkembang pesat dan bertahan hingga 50 tahun, dan memiliki cabang beberapa gerai di Indonesia. Tas merek Elizabeth ini sangat digemari dan dikenal oleh wanita dewasa dari dulu hingga saat ini, hal ini sesuai dengan target market yang diinginkan oleh merek Elizabeth, namun pada dasarnya semua perusahaan ingin meningkatkan citra produknya agar dapat bersaing lebih kuat, sehingga Elizabeth menginginkan produk-produk yang di hasilkan tidak hanya untuk wanita dewasa saja, tetapi dapat dikenal dan digemari untuk kalangan remaja. Hal ini tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan merek Elizabeth, produk tas yang ditujukan untuk kalangan remaja kurang berhasil dan kurang dikenal. Sebagian besar remaja mengatakan ketidak tahuannya tentang tas Elizabeth memiliki produk yang ditujukan untuk kalangan remaja, dan citra mereknya dikenal sebagai produk tas untuk wanita dewasa saja. Hal ini juga dapat disebabkan banyaknya merek tas lain bermunculan, dan bersaing menciptakan kesadaran dibenak konsumen/masyarakat melalui pemasaran. Pemasaran tidak hanya untuk mendapatkan laba yang besar, tetapi sekaligus menciptakan citra merek yang baik untuk saat ini dan masa yang datang,seperti mengkomunikasikan melalui iklan dan atribut lainnya sesuai identitas merek tersebut.


(10)

Persaingan bisnis dalam perkembangan di era globalisasi menuntut perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, kurang berhasil dan dikenalnya produk Elizabeth khusus dikalangan remaja tersebut, harus mampu bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mendapatkan konsumen yang loyal (pelanggan), yaitu salah satunya melalui persaingan pemasaran/iklan yang dapat memberikan informasi-informasi terbaru dari merek tersebut. Sesuai dengan pendapat Komaruddin (2003) “bahwa betapapun bermanfaat suatu produk akan tetapi jika tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak akan dibeli.”

Perusahaan harus berusaha menciptakan permintaan atau produk itu dan kemudian dipelihara dan dikembangkan”. Terlebih bagi para konsumen tas yang selalu menginginkan informasi terbaru dari sebuah merek-merek tas yang sedang digemari, melalui sebuah iklan atau media cetak lainnya. Merek Elizabeth yang digemari dan dikenal para wanita dewasa ini tidak mendapatkan keberhasilan yang sama untuk produk tas yang dibuat untuk kalangan remaja. Setelah melakukan survey di kawasan Universitas Computer Indonesia pada tanggal 20 september 2013 dengan responden sebanyak 50 gadis remaja, dan sebagian besar remaja tidak mengetahui informasi tentang keberadaan produk tas yang dibuat khusus untuk kalangan remaja. Seharusnya merek tersebut walaupun sudah berkembang sedemikian rupa harus tetap menjaga komunikasi kepada konsumen/masyarakat melalui media iklan dan media lainnya berupa informasi merek tersebut. Terlebih di kota Bandung merupakan salah satu pusat fashion yang menjadikan pesaing bermunculan untuk menawarkan produk dan mengenalkan mereknya. Dengan halnya ketika pesaing mulai menggencarkan mereknya melalui iklan atau media cetak lainnya untuk mendapatkan pelanggan dan menciptakan kesadaran merek baru dibenak konsumen/masyarakat. Hal tersebut yang kurang dilaksanakan oleh merek Elizabeth untuk tetap menjaga citranya, agar tetap dikenal untuk saat ini dan masa yang akan datang.


(11)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka teridentifikasi beberapa permasalahan yaitu:

• Produk tas Elizabeth untuk kalangan gadis remaja kurang dikenal, dan kurang berhasil karena ketidaktahuan konsumen/remaja dengan adanya tas Elizabeth yang dibuat untuk kalangan gadis remaja.

• Kurangnya merek Elizabeth khususnya produk tas remaja melakukan iklan pada media-media tertentu, sehingga informasi terbaru dari merek tersebut tidak diketahui konsumen/masyarakat.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi diatas, maka terumuskan beberapa permasalahan yaitu:

• Bagaimana mengenalkan produk tas Elizabeth khusus untuk kalangan gadis remaja.

1.4Batasan Masalah

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka batasan beberapa permasalahan yaitu :

• Permasalahan hanya dibatasi pada subjek perempuan dikarenakan target market utama produk tas Elizabeth adalah perempuan.

• Permasalahan subjek pada perempuan dikhususkan kepada kalangan gadis remaja.

• Permasalahan tempat dibatasi dikota Bandung khususnya diperkotaan.

1.5Tujuan Perancangan

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka tujuan dari perancangan yang didapatkan adalah :

• Untuk mengenalkan produk tas Elizabeth khusus kalangan gadis remaja agar dapat dikenal dan digemari untuk konsumen/masyarakat.


(12)

• Meningkatkan pengenalan produk tas Elizabeth berupa informasi melalui iklan/media cetak agar tas Elizabeth dikenal oleh gadis remaja.


(13)

BAB II

VIDEO IKLAN TAS ELIZABETH 2.1Periklanan

Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran produk barang atau jasa, baik penamaanya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya (M Suyanto, 2004). Tanpa periklanan berbagai produk tidak akan dapat mengalir ke para distributor, penjual, ataupun konsumen. Dengan perikalanan pesan akan lebih efektif tersampaikan kepada konsumen begitu pula dengan efektifitas dari segi biaya baik pesan untuk membangun preferensi merk ataupun pesan untuk mendidik.

Periklanan menunjuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya dan membujuk para pelanggan dan khalayak sasaran untuk membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dasar dari sebuah kegiatan periklanan adalah komunikasi perusahaan dengan konsumen untuk mendorong terciptanya penjualan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa betapapun bermanfaatnya suatu produk akan tetapi jika tidak dikenal konsumen maka produk tersebut tidak akan dibeli, oleh karena itu perusahaan harus berusaha menciptakan strategi periklanan yang baik dan efektif guna memberikan informasi kepada konsumen.

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan kesuatu khalayak, target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, pengeksposan langsung, reklame luar ruang, atau kendaraan umum (M Suyanto, 2004).

2.2Video

Dalam kamus bahasa indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Kata video berasal dari kata Latin, “Saya lihat”. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari video tape, dan juga perekam video serta pemutar video.Video adalah salah satu temuan


(14)

terbesar manusia di abad 20. Dimulai dari ditemukannya fotografi yang menampilkan citra atau image diam yang identik dengan aslinya kemudian berkembang dengan menampilkan citra bergerak (motion picture). Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang kemudian mampu menggabungkan unsur gambar bergerak tadi dengan unsur suara. Lalu disebut sebagai video, yakni gabungan yang harmonis atau sinkron antara visual (gambar bergerak) dengan audio (suara). Bahan video ini diproduksi dengan merekam objek bergerak sekaligus suaranya dengan menggunakan peralatan yang disebut kamera. Kamera video berfungsi sebagai alat yang mewakili mata manusia untuk menangkap pantulan cahaya sebuah objek dan gelombang suara.

Video sebagai media komunikasi yang memadukan unsur suara/bunyi dan gambar dengan segala teknik penyiapan yang didasarkan pada derajad kegunaannya, sangat ditentukan oleh penyiapan penggarapan perangkat lunak yaitu materi/pesan dan perangkat keras berupa perlatan produksi (Djauhari, 2003).

2.3Citra Merek

Kotler (2001), menyebutkan bahwa para pembeli mungkin mempunyai tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Citra merek adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Citra dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol perusahaan. Citra yang efektif akan berpengaruh terhadap tiga hal yaitu pertama, memantapkan karakter produk dan usulan nilai. Kedua, menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing. Ketiga, memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekadar citra mental. Supaya bisa berfungsi citra harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dan kontak merek.

Berdasarkan pendapat Hapsari (2007) mengambil beberapa kesimpulan tentang citra merek sebagai berikut:


(15)

1. Citra merek merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan. kepercayaan konsumen terhadap merek dan bagaimana pandangan konsumen tentang merek.

2. Citra merek tidak semata ditentukan oleh bagaimana pemberian nama yang baik kepada sebuah produk. tetapi juga dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk tersebut agar dapat menjadi sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu persepsi akan sebuah produk.

3. Citra mereksangat berpatokan pada pemahaman, kepercayaan, dan pandangan atau persepsi konsumen terhadap suatu merek.

4. Citra merek dapat dianggap jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek.

7. Citra merekyang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan merek yang bersangkutan di kemudian hari, sedangkan bagi produsen citra merekyang baik akan menghambat kegiatan pemasaran pesaing.

8. Citra merek merupakan faktor yang penting yang dapat membuat konsumen mengeluarkan keputusan untuk mengkonsumsi bahkan sampai kepada tahap loyalitas di dalam menggunakan suatu merek produk tertentu, karena citra merek mempengaruhi hubungan emosional antara konsumen dengan suatu merek, sehingga merek yang penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih untuk dikonsumsi.

Dengan demikian citra merek yaitu pandangan atau persepsi konsumen/masyarakat terhadap suatu merek. Dan membutuhkan cara memperkenalkan produk tersebut agar dapat menjadi sebuah memori


(16)

dalam benak konsumen/masyarakat untuk membentuk suatu persepsi akan sebuah produk.

2.4Fashion

Pengertian fashion sendiri adalah suatu istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode waktu tertentu (Wikipedia, 2010). Biasanya gaya yang dimaksud, cenderung fokus ke gaya berpakaian masyarakat pada periode waktu itu. Dalam perkembangannya, fashion juga merambah pada bidang lain selain pakaian, aksesoris, gaya hidup, tatanan rias wajah dan rambut.

Gambar II.1 Fashion Tas

Sumber :

http://www.awomenshub.com/wp-content/uploads/2013/03/Most-Fashionable-Handbags-2013.jpg (4/11/2013, 2:55)

Malcolm Barnard (2007) dalam bukunya fashion sebagai komunikasi, memulai pengertiannya mengenai fashion. Menurut Malcolm “Etimologi berkaitan dengan asal usul dan perkembangan makna kata. Untuk perkenalan


(17)

dengan etimoloi makna kata “Fashion”. Etimologi kata ini terkait dengan bahasa latin, Factio, yang artinya membuat”. Karena itu, arti asli fashion adalah sesuatu kegiatan yang di lakukan seseorang, tidak seperti dewasa ini yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang dikenakan seseorang. Arti asli fashion pun mengacu pada pengungkapan bahwa butir-butir, OED (Oxford English Dictionary) menyusun daftar Sembilan arti berbeda dari kata fashion. Salah satunya, fashion bisa saja didefinisikan sebagai sesuatu seperti bentuk dan jenis tata cara atau cara bertindak tertentu. Polhemus dan Procter menunjukan bahwa “dalam masyarakat kontemporer barat, istilah fashion kerap digunakan sebagai sinonim dari istilah dandanan, gaya dan busana”.

Menurut Malcom Barnard (2007 ) mengatakan, “ fashion berasal dari bahasa inggris, yang artinya cara, kebiasaan, atau mode. Fashion adalah busana yang menentukan penampilan seseorang dalam suatu acara tertentu, sehingga terlihat berbeda dari sebelumnya. Perkembangan fashion tidak lepas dari pengaruh informasi. Karena informasi merupakan sarana seseorang untuk bisa mengetahui lebih jelas tentang fashion”. Fashion sekarang ini adalah bisnis yang cukup besar dan menguntungkan.

2.5Fashion Merek Elizabeth

2.5.1 Sejarah

Perusahaan Elizabeth dimulai pada tahun 1962 oleh Bpk. Handoko Subali dan istri, yaitu ibu Elizabeth Halim. Pada saat itu, dengan modal awal senilai 5 kg batang korek api, pasangan suami istri ini mulai memproduksi koleksi pertama mereka yaitu tas travel. Diluar dugaan, permintaan pelanggan sangat tinggi secara bertahap, dan kemudian Elizabeth meningkatkan kapasitas produksi dengan memperkerjakan lebih banyak pekerja untuk mengakomodasi meningkatnya permintaan. Pada tahun 1963, perusahaan Elizabeth secara resmi didirikan untuk memproduksi tas wanita, tas kantor, tas malam, dan tas travel. (www.elizabethbag.com)


(18)

Gambar II.2 Logo merek Elizabeth Sumber : http://www.elizabethbag.com/

(8/11/2013, 3:03)

Gambar II.3 Toko Elizabeth

Sumber : Dokumentasi Pribadi (11/11/2013, 10:03)

2.5.2 Profil PT.Elizabeth Hanjaya

Adapun profile Tas Elizabeth sebagai berikut :

Nama Perusahaan : PT.Elizabeth Hanjaya Nama Produk : Elizabeth


(19)

Alamat Pusat Perusahaan : Jl. Ibu Inggit Garnasih No 12 Bandung 4024, Jawa Barat Badan Hukum : PT ( PT.Elizabeth Hanjaya ) Bidang Usaha : Fashion

Pemilik : Handoko Subali dan Elizabeth

     Halim

Website : www.elizabethbag.com   

 

Dengan demikian PT. Elizabeth Hanjaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang fashion, yang berada di jalan Ibu Inggit Garnasih No. 12 sebagai pusat perusahaan yang merupakan perusahaan yang cukup besar, bahkan memiliki website resmi dari perusahaan itu sendiri yaitu www.elizabethbag.com.

2.5.3 Produk

Menurut Kotler (2001) produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Produk tas Elizabeth merupakan produk tas yang berkembang dari tas wanita dewasa sampai untuk gadis remaja. Produk tasnya selalu diminati kaum wanita karena model tas yang ditawarkan selalu beragam. Kemudian merek tersebut membuat produk-produk unggul lainnya, seperti dompet, sepatu dan aksesoris lainnya yang juga diminati konsumen/masyarakat.


(20)

Gambar II.4Tas merek Elizabeth

Sumber : http://www.elizabethbag.com/id/women/419-demi-tote.html (8/11/2013, 1:03)

Gambar II.5Sepatu merek Elizabeth

Sumber :

http://cdn.kaskus.com/images/2013/09/13/3608877_20130913061341028 6.jp g (13/09/2013, 09:15)

Gambar II.6 Dompet Merek Elizabeth

Sumber : http://www.elizabethbag.com/id/dompet/503-candice-wallet.html (8/11/2013, 12 :50)


(21)

Gambar II.7 Aksesories Merek Elizabeth

Sumber : http://www.elizabethbag.com/id/aksesories/270-r.html (8/11/2013, 12:18 )

MerekElizabeth yang bergerak di bidang fashion ini memproduksi sejumlah tas yang diperuntukan kepada perempuan berupa tas kantor dan ada dompet, sepatu juga aksesories. Produk nya yang bergaya trendy dan anggun di minati beberapa kaum perempuan dengan tas yang berwarna netral seperti hitam, putih, cream, coklat dan beige. Tas Elizabeth selalu mengganti atau merubah setiap desain produknya dalam beberapa minggu, dan produk yang terbatas di hampir setiap desain tasnya. Desain produknya yang terbatas dan selalu mengutamakan kualitas dengan menggunakan bahan yang kuat dan selalu mengikuti permintaan pasar. 2.5.4 Produk Elizabeth Remaja

Tas merupakan salah satu pelengkap dalam berbusana, yang berguna untuk menyimpan atau membawa sesuatu. Tetapi bagi wanita khususnya untuk gadis remaja, tas tidak hanya untuk membawa atau menyimpan sesuatu yang akan dibawa, karena tas saat ini menjadi penunjang dalam memperindah penampilan seseorang. Maka tas yang lebih menarik dan selalu mengikuti trend selalu dilirik masyarakat/konsumennya. Begitu dengan produk tas Elizabeth yang telah memproduksi tas untuk remaja. Konsep untuk tas Elizabeth pada kalangan remaja menurut PT. Elizabeth hanjaya adalah, membedakan model dan bahan tas yang digunakan dengan produk tas yang ditujukan kepada wanita dewasa, yang dimana pada produk tas untuk remaja banyak menggunakan bahan tas seperti kanvas, nylon dan kulit. Model tas yang


(22)

bervariasi dan warna yang beragam serta mengikuti perkembangan trend yang sedang diminati remaja.

Gambar II.8 Tas Elizabeth Sling bag

Sumber:Dokumentasi Pribadi(26/12/2013, 15:03)

Saat ini tas model sling bag sedang digemari oleh gadis remaja dan sedang merajai di pasaran. Ini merupakan salah satu bentuk perkembangan trend dan diminati masyarakat, maka dengan demikian tas Elizabeth juga memproduksi model tas tersebut dengan ciri khasnya agar menarik minat gadis remaja.

2.5.5 Harga

Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Dengan demikian harga produk tas yang ditawarkan merek Elizabeth sangat bervariasi, berkisaran dari Rp 200.000 hingga Rp 350.000.

2.5.6 Target Market Tas Elizabeth

Target market untuk tas Elizabeth akan didefinisikan dari bentuk geografis, demografis, dan psikografis.


(23)

a. Geografis

• Wilayah perkotaan merupakan geografis dari merek Elizabeth agar konsumen/masyarakat menengah mudah mendapatkan produk yang diinginkan.

b. Demografis

• Usia : 17 - 22 tahun

• Pekerjaan : SMU, Mahasiswa, Umum • Status sosial Ekonomi : Menengah keatas

• Jenis Kelamin : Perempuan c. Psikografis

Dari sisi psikografis merek Elizabeth memilih target marketnya ialah perempuan yang aktif yang selalu mengikuti trend /mode yang tidak ingin ketinggalan zaman, selain itu kebiasaan kalangan gadis remaja yang selalu menggunakan smartpone dan internet yang juga menjadi target market merek Elizabeth .

2.6Audiens Gadis Remaja

Banyak tokoh yang memberi definisi mengenai remaja, seperti menurut Hurlock (1997) masa remaja adalah amasa transisi peralihan dari masa anak ke dewasa, pada masa individu banyak mengalami perunahan-perubahan fisik maupun psikis, dan remaja memiliki beberapa cirri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah masa remaja sebagai periode penting, periode peralihan, periode perubahan, masa remaja juga sebagai usaha bermasalah, usia yang menimbulkan ketakutan, sebagai masa mencari identitas, tidak relistik, dan sebagai ambang masa dewasa.

Pada masa remaja ini terdapat beberapa minat termasuk minat-minat pribadi, salah satunya adalah minat pada penampilan diri. Hal-hal yang termasuk dalam minat penampilan diri adalah pakaian, perhiasan pribadi, kerapihan, daya tarik dan bentuk tubuh yang sesuai dengannya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Hurlock (1997) bahwa kecantikan dan daya tarik


(24)

fisik sangta penting bagi umat manusia. Dukungan sosial, popularitas, pemilihan teman hidup, dan karier dipengaruhi oleh daya tarik fisik seseorang.

Menurut Reynold, Scott, dan Warshaw (1973) juga menambahkan bahwa remaja puteri antara 16 sampai 20 tahun memebelanjakan uangnya lebih banyak untuk keperluan menunjang penampilan diri seperti, pakaian, sepatu dan aksesoris lainnya yang dpat membantu memelihara kecantikan dan penampilan dirinya. Maka dari itu, remaja merupakan masa mencari identitas diri, karena perkembangan diri dari anak-anak ke dewasa. Usia remaja sendiri adalah salah satu pasar yang potensial bagi produsen. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Disamping itu remaja, biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja.

2.6.1 Usia Remaja

Terdapat batasan usia pada masa remaja yang difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa. Menurut Kartini Kartono (1995) dibagi tiga yaitu:

a. Remaja Awal (12-15 Tahun)

Pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif, sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun belum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain pada masa ini remaja sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas dan merasa kecewa.

b. Remaja Pertengahan (15-18 Tahun)

Kepribadian remaja pada masa ini masih kekanak-kanakan tetapi pada masa remaja ini timbul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian dan kehidupan badaniah sendiri. Remaja


(25)

mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis. Maka dari perasaan yang penuh keraguan pada masa remaja awal ini rentan akan timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri pada remaja menimbulkan kesanggupan pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa ini remaja menemukan diri sendiri atau jati dirnya.

c. Remaja Akhir (18-21 Tahun)

Pada masa ini remaja sudah mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri dengan keberanian. Remaja mulai memahami arah hidupnya dan menyadari tujuan hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.

Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri menetapkan usia 15-24 tahun sebagai usia pemuda dalam rangka keputusan mereka untuk menetapkan tahun 1985 sebagai Tahun Pemuda Internasional. Di Indonesia, batasan remaja yang mendekati batasan PBB tentang pemuda adalah kurun usia 11-24 tahun dan belum menikah. Maka dari itu profil remaja di Indonesia dari umur 11- 24 tahun.

2.6.2 Perilaku Konsumen Remaja

Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang konsumen anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau


(26)

mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

Menurut Kotler (2001) terdapat dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan prilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. b. Faktor internal

Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.

Remaja merupakan salah satu konsumen yang mudah terpengaruh oleh produk-produk yang ditawarkan melalui iklan atau media cetak lainnya. Konsumen remaja yang mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya remaja mempunyai ciri khas dalam berpakaian, bergaya rambut, berdandan menggunakan kosmetik, dan lain-lainnya. Remaja ingin selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain terutama teman sebaya, sehingga remaja kebanyakan membelanjakan uangnya untuk keperluan tersebut.

Salah satu yang mempengaruhi perilaku konsumen remaja yaitu gaya hidup. Menurut Hawkins (2007) gaya hidup seseorang mempengaruhi kebutuhan, keinginan, serta perilakunya termasuk perilaku membeli. Ini berarti, individu


(27)

dalam membeli suatu produk mengacu pada bagaimana gaya hidupnya. Gaya hidup remaja saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman.

Pada saat ini perkembangan zaman diikuti dengan kemajuan tekhnologi, tidak halnya pada remaja yang selalu mengikuti perkembangan zaman terutama alat komunikasi, seperti tablet dan smartphone. Perilaku remaja saat ini sangat tergantung dengan alat komunikasi tersebut saat ketika bangun tidur dan melakukan kegiatan apapun akan memerlukan alat komunikasi tersebut.

2.7Opini Masyarakat Tentang Merek Eizabeth

Masyarakat/konsumen berpendapat bahwa merek Elizabeth adalah sebuah merek yang mampu berkembang dari zaman ke zaman, yang dikenal sebagai merek sebuah tas di kota Bandung, namun dengan seiringnya persaingan dunia fashion khususnya tas, merek Elizabeth harus bersaing dengan munculnya keberadaan merek-merek lainnya, khususnya untuk kalangan gadis remaja. Beberapa gadis remaja saat ini berpendapat bahwa tas Elizabeth hanya diperuntukkan dan cocok digunakan untuk kalangan wanita dewasa saja. Sebagian besar masyarakat atau kalangan gadis remaja juga kurang mengetahui dan mengenal adanya produk tas Elizabeth yang dikhususkan untuk gadis remaja. Hal ini dapat disebabkan kurangnya informasi-informasi tentang adanya produk tas Elizabeth melalui iklan/media cetak lainnya. Dari beberapa opini yang didapat, ini menggambarkan bahwa citra merek yang kurang dikenal masyarakat/konsumen saat ini, dan juga akan berdampak kurang baik untuk masa yang akan datang.

2.8 Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) 

Analisa SWOT berfungsi sebagai metode penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar


(28)

mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Menganalisa suatu produk seperti menentukan citra merek harus diperlukan kompetitor yang sebanding untuk dibandingkan menjadi yang terbaik. Diantaranya produk tas yang memiliki kriteria yang sama seperti merek tas Sophie Martin.

SWOT Produk I

Elizabeth

Produk II Sophie Martin

S

- Memiliki keawetan dalam bahan baku yang diberikan merek tersebut sehingga konsumen setia dan datang kembali membeli produk - produk yang ditawarkan.

- Produk yang dimiliki sangat bervariatif dan selalu memunculkan inovasi baru, sehingga konsumen seperti anak muda selalu tertarik.

W

- Produk Elizabeth memiliki produk tas yang diminati, namun untuk produk pada remaja produknya tidak terlalu bervariasi dan produknya dikenal sebagai produk ibu-ibu, sehingga remaja tidak tertarik karena kurang bervariasi.

- Kelemahan produk merek tersebut yaitu pada bahan baku yang kurang awet, produknya yang jika

dibandingkan dengan harga-harga yang ditawarkan tidak sebanding dengan apa yang didapat oleh konsumen.


(29)

O

- Konsumen masih setia dengan keunggulan produk merek tersebut.

-Dapat mengembangkan

produknya diseluruh Indonesia.

- Dapat meningkatkan kualitas dan mutu dari produk-produk ya ada.

- Dapat meningkatkan cabang gerai diseluruh Indonesia.

T

- Model merek tersebut dapat di tiru pesaing lainnya.

- Inovasi-inovasi yang dapat ditiru oleh para pesaing lainnya.

Tabel II.1Analisis SWOT

Dapat disimpulkan dari analisis SWOT yang telah diuraikan adalah tas merek Elizabeth sudah menjadi yang terbaik dari beberapa hal seperti harga dan model yang diberikan namun yang harus dihadapi adalah kurang menginformasikan kepada masyarakat/konsumen tentang inovasi-inovasi terbaru yang ditawarkan, seperti terdapatnya tas yang ditujukan untuk kalangan gadis remaja.


(30)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan digunakan untuk meningkatkan citra merek Elizabeth dengan membuat rancangan sebuah video iklan, dengan iklan yang sesuai dan tepat, yang akan mengenalkan dan meningkatkan produk tas merek Elizabeth khususnya untuk gadis remaja. Iklan yang ditujukan pada remaja ini akan disesuaikan dengan gaya hidup remaja pada saat ini. Dengan begitu akan membentuk citra merek Elizabeth yang baru pada benak konsumen/masyarakat, dengan tujuan memperluas market merek Elizabeth.

3.1.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi untuk meningkatkan dan mengenalkan produk tas Elizabeth untuk gadis remaja, secara keseluruhan tidak akan menghilangkan citra merek yang ada tetapi akan memadukannya dengan citra merek yang ingin dicapai saat ini, ini bertujuan agar iklan yang akan dibuat dapat mempengaruhi dan ditanggapi oleh masrayakat/konsumen.

a. Pendekatan Komunikasi Visual

Pendekatan komunikasi visual untuk memperluas market dan meningkatkan citra merek Elizabeth adalah, akan membangun kesan dinamis terhadap citra merek saat ini dan akan lebih dominan kepada pencitraan aktifitas dari target audiens.

b. Pendekatan komunikasi Verbal

Pendekatan verbal dari iklan tas Elizabeth ini akan disampaikan melalui gaya bahasa formal dan menggunakan bahasa Inggris yang sederhana, dan mempengaruhi konsumen/masyarakat untuk melihat dan membuka alamat jejaring sosial tersebut.


(31)

3.1.2 Strategi Kreatif

Untuk membuat media yang mampu menampilkan kedinamisan baik dari mereknya dan juga penggunanya, dan mengenalkan produk tas Elizabeth yang ada saat ini, maka visualisasi yang akan dilakukan yaitu membuat iklan berupa video dan media-media lainnya harus tepat sehingga pesan tersebut dapat tersampaikan kepada target market khususnya gadis remaja. Gadis remaja yang aktif dan pengguna smartphone atau internet akan menjadi target utamanya, bahwa produk tas Elizabeth kini tersedia untuk kalangan remaja tidak hanya untuk wanita dewasa saja. Menentukan tambahan tagline dimerek Elizabeth agar memperjelas pesan yang akan disampaikan sesuai target market yang akan dicapai.

Konsep iklan berupa video yang dibuat akan mengambil konsep dari kebiasaan target market, yaitu dari aktivitas remaja pada umumnya yang aktif berkegiatan. Seorang gadis remaja berpenampilan menarik menggunakan tas Elziabeth khusus untuk remaja, dan melakukan aktivitasnya dengan menggunakan tas tersebut, dengan maksud bahwa tas Elizabeth tersebut merupakan tas yang dapat digunakan untuk aktivitas dalam keseharian seorang remaja yang aktif.

Tambahan tagline merupakan keterangan sebagai informasi, agar memperkuat pesan produk tas Elizabeth sebagai tas kalangan remaja. Dengan begitu citra merek Elizabeth dapat meningkat, dan mengenalkan dengan jelas produk tas Elizabeth untuk kalangan remaja.

3.1.2.1 Tagline “For Girls”

Tagline merupakan salah satu unsur yang diciptakan sebagai pengingat, dan menjadi pembeda dari produk satu dengan produk lainnya. Tagline juga dapat difungsikan untuk memperjelas tujuan yang dimaksudkan. Maka dari itu untuk strategi kreatif pada perancangan iklan ini digunakan


(32)

tagline “for girls” untuk memperjelas maksud tujuannya, juga menjadi bagian informasi bahwa tersedianya tas Elizabeth untuk gadis remaja.

Gambar III.1 Tagline

Sumber : Dokumen Pribadi (22/12/2013) 3.1.3 Strategi Media

Media yang dipilih untuk melakukan perancangan iklan untuk meningkatkan citra merek Elizabeth harus tepat pemilihannya. Jika pembentukan dan pesan kreatif telah dapat namun pada saat melakukan eksekusi untuk menjadi media yang dibuat untuk disampaikan terjadi kesalahan maka pesan itu tidak dapat tersampaikan dengan benar.

a. Media utama

Media utama yang digunakan adalah berupa video, karena media ini lebih cepat diterima khalayak khususnya pada gadis remaja remaja, karena pada dasarnya manusia lebih tertarik dengan benda yang bergerak dari pada benda yang tidak bergerak.

b. Media Pendukung

Media pendukung merupakan media yang akan mendukung strategi media, untuk melengkapi bagaimana konsep visual yang akan dilaksanakan agar membantu menginformasikan dengan tepat kepada target marketnya. Media-media yang akan digunakan untuk melengkapi strategi tersebut, yaitu :

1. Poster

Berfungsi sbagai media yang tepat dan efisien, poster ini akan dipajang disekitaran kampus dan jalan, isi


(33)

pesan singkat poster akan menyampaikan secara tidak langsung kepada target marketnya.

2. Flyer/Selembaran

Berfungsi sebagai media promosi yang murah dan efisien diingat bahwa flyer ini selembaran yang hanya berfungsi sebagai ringkasan isi promosi untuk memudahkan masyarakat mengetahui produk terbaru dari tas Elizabeth dan hanya bersifat sementara/temporary, jadi hanya mengandalakan kata-kata saja seperti headline dan tagline pada media promosi ini, yang dilakukan oleh tas Elizabeth yang bertujuan menanamkan positioning di benak masyarakat.

3. Kalender

Berfungsi untuk media pengingat dan souvenir dari tas Elizabeth yaitu kalender untuk konsumen remaja. Kalender ini berbentuk kecil yang dapat digantung ditas, isi kalender juga berisikan promosi untuk mengajak dan memberi informasi tentang tas Elizabeth. 4. Note book

Berfungsi sebagai media pengingat dan souvenir berupa note book yang dapat digunakan sehari-hari sebagai catatan, yang disesuaikan dengan target marketnya yaitu seorang mahasiswi.

5. Kartu Nama

Berfungsi sebagai media pengingat dan informasi yang berada didalamnya, berupa kartu nama dari merek Tas Elizabeth.

6. Balpoin

Berfungsi sebagai media pengingat yaitu balpoin yang dapat digunakan sesuai keperluan masing-masing.


(34)

7. Sticker

Sticker merupakan media promosi yang pengaplikasiannya ditempelkan pada bagian-bagian. Sticker yang baik yaitu sticker yang memiliki bentuk visual maupun verbal dapat dengan mudah diingat oleh target market. Pada sticker berfungsi sebagai media pengingat yang menginformasikan adanya keberadaan tas Elizabeth untuk kalangan remaja.

8. Kantong

Kantong serbaguna ini berfungsi sebagai media pengingat yang akan digunakan oleh kalangan gadis remaja, yang dapat disimpan didalam tasnya.

9. SoftCase Handphone

SoftCase Handphone merupakan media pengingat yang dapat digunakan sesuai fungsinya,media ini dipilih karena sesuai keperluan dan kebiasaan target market yang menggunakan handphone.

10.SoftCase Tablet

SoftCase Table berfungsi sebagai media pengingat yang digunakan sesuai fungsinya, media ini dipilih karena sesuai kebutuhan dan kebiasaan target market yang sering menggunakan tablet atau gadged lainnya.

3.1.4 Strategi Distribusi

Strategi distribusi dilakukan untuk memudahkan kearah mana dan kapan distribusi promosi itu dilakukan dengan jalur yang benar dan efektif sehingga informasi utama yang dapat disampaikan dengan baik dan pada akhirnya dapat membujuk masyrakat untuk membeli produk yang di promosikan tersebut.


(35)

Tabel Strategi Distribusi Untuk Perancangan Video Iklan Tas Elizabeth Untuk Gadis Remaja

Media Utama Februari Maret April Mei Juni Juli Video

Media pendukung

Poster Flyer/selembaran

Kalender Note book Kartu Nama

Balpoin Sticker Kantong Softcase HP Softcase Tablet

Tabel III.1 Tabel Strategi Distribusi Untuk Perancangan Video Iklan Tas Elizabeth Untuk Gadis Remaja

3.2 Konsep Visual

Konsep visual merupakan suatu perancangan yang bertujuan untuk menyampaian pesan melalui visual, agar informasi yang ingin disampaikan mudah diterima dan dapat memperkuat kemampuan komunikasi diantaranya merancang iklan atau kepada media-media yang tersedia.

Media utama yang dipilih untuk mempromosikan produk tas Elizabeth yaitu media sosial seperti Youtube, Twitter, facebook dan web resmi Elizabeth, maka promosi produk tas Elizabeth untuk kalangan remaja berbentuk video. Konsep dari pada video ini adalah berupa produk


(36)

tas dari Elizabeth yang digunakan oleh seorang remaja wanita, dengan diiringi backsound dan tanpa dialog.

3.2.1 Format Desain

Pada media - media diatas dapat ditemukan yang akan digunakan untuk memudahkan penyampaian bahasa visual sehingga mudah dimengerti oleh para pengunjung. Dengan menggunakan gaya desain yang sederhana serta menggunakan warna–warna yang sudah melekat pada identitas perusahaan. Dengan mengunakan gaya desain yang sederhana dapat memberikan kesan yang elegan serta dapat dipahami dan dimengerti oleh masyarakat.

3.2.2 Tata Letak ( layout )

Tata letak (layout) adalah merupakan proses penataan, dan pengaturan teks atau grafik pada halaman layout meliputi penyusunan, pembagian, tempat dalam suatu halaman, pengaturan jarak spasi, pengelompokan teks dan grafik. Tata letak dalam media utama ini tidak terbatas atau tidak ada aturan yang pasti, karena semua elemen yang terdapat didalamnya dapat berubah-ubah.

3.2.3 Tipografi

Tipografi sangat membantu dalam elemen visual, dimana bahwa tipografi adalah seni tentang aturan atau tata cara penggunaan huruf, kata, paragraf pada ruang – ruang yang tersedia untuk menciptakan kesan – kesan tertentu sehingga dapat menolong para pembaca agar lebih nyaman dan maksimal dalam membaca.


(37)

Gambar III.2 Tipografi (1) Sumber : Dokumen Pribadi (13/11/2013)

Gambar III.3 Tipografi (2) Sumber : Dokumen Pribadi (13/11/2013)

Penggunaan font dalam media-media yang dilakukan nanti mengambil font Aracne Ultra Condensed dan Always Forever. Aracne Ultra Condensed dan Always Forever kedua font ini digunakan agar memiliki kesan kokoh dan bertahan, dan menampilkan kesan kewanitaan dan santai guna mewakili dari identitas yang ingin disampaikan agar tepat pada target marketnya. 3.2.4 Ilustrasi

Penggunaan material pada media promosi sangat mempengaruhi tampilan dari media promosi itu sendiri. Ilustrasi jenis fotografi digunakan dalam media promosi sebagai bentuk informasi untuk memperkuat konsep desain ini.


(38)

Gambar III.4 Ilustrasi Tokoh Sumber : Dokumen Pribadi (13/11/2013)

Ilustrasi tokoh dalam pembuatan video maupun pada media lainnya mengambil sosok perempuan yang tinggi dan langsing sesuai bentuk ideal dari gadis remaja pada umumnya, dan memiliki rambut panjang yang menunjukkan sifat feminim dari seorang perempuan. Maka tokoh ini digunakan agar sesuai target market yang diinginkan.

Gambar III.5 Ilustrasi Latar (1) Sumber : Dokumen Pribadi (25/12/2013)


(39)

Gambar III.6 Ilustrasi Latar (2) Sumber : Dokumen Pribadi (25/12/2013)

Gambar III.7 Ilustrasi Latar (3) Sumber :

http://25.media.tumblr.com/tumblr_lgk2nuU5eG1qd32bco1_500.jpg (27/01/2013)


(40)

Gambar III.8 Ilustrasi Latar (4) Sumber : Dokumen Pribadi (25/12/2013)

Ilustrasi latar (1) yang digunakan berada di tepi jalan taman lansia, taman ini digunakan karena kebutuhan lokasi pembuatan video yang ingin menampilkan seorang gadis remaja yang senang berjalan melintasi taman dipagi hari. Ilustrasi latar (2) berada di taman lansia, taman ini digunakan karena taman lansia salah satu taman dikota Bandung yang sudah dikenal oleh kalangan remaja.

Ilustrasi latar (3) berada di taman Pasupati, taman yang terletak di pinggir jalan ini digunakan karena kebutuhan lokasi, juga salah satu taman yang dikenal di kota Bandung, dan sering dikunjungi oleh kalangan remaja untuk bersantai, disamping itu disekitaran taman ini juga terdapat grafity/mural yang menunjukkan kreatifitas seseorang.

Ilustrasi latar (4) berada di braga tepat nya di depan gedung New Majestic. Braga merupakan tempat yang yang ramai dikunjungi dan diketahui banyak orang, sedangkan gedung New Majestic merupakan gedung bersejarah dikota Bandung.

Tujuan dari empat latar yang digunakan adalah ingin menampilkan beberapa identitas dikota Bandung dan sesuai


(41)

kebutuhannya, dikarenakan produk tas merek Elizabeth ini berasal dan berkembang di Bandung.

3.2.5 Warna

Warna menurut ilmu bahan, adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Warna memegang peran sebagai sarana untuk mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dan mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas.

Warna yang akan digunakan dalam perancangan promosi ini adalah warna-warna yang dinamis dan lembut karena dengan warna-warna yang lenbut akan menghasilkan kenyamanan tersendiri bagi mata yang melihatnya. Bagian utama dari warna dalam iklan produk tas ini yaitu warna merah merupakan warna dominan dari logo perusahaan tersebut. Kemudian tambahan warna putih dan cream menyesuaikan kebutuhan grafis dan tipografi untuk media-media lainnya.

Gambar III.9 Warna Sumber : Dokumen Pribadi


(42)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1. Teknis dan Material Produksi Media

Pada pembuatan video iklan tas Elizabeth ada beberapa alat yang dipakai untuk mendukung dan mempermudah pada saat pelaksaan produksi dan pasca produksi. Berikut alat – alat yang dipakai saat produksi dan pasca produksi.

4.1.1 Hardware (perangkat keras)

Hardware adalah perangkat keras yang digunakan pada saat produksi pembuatan video iklan tas Elizabeth. Berikut peralatan yang digunakan: • Kamera DSLR Canon 60D dengan lensa Canon 50mm, dibutuhkan

untuk mengambil extreme close-up pada bagian objek tas yang digunakan.

• Kamera DSLR Canon 60D dengan lensa Canon 70-200mm, dibutuhkan untuk mengambil long shot yang digunakan dari jarak jauh untuk mengambil keseluruhan objek dan latar.

Tripod, dibutuhkan untuk menyangga kamera agar tetap pada posisi yang diinginkan.

4.1.2 Software (perangkat lunak)

Software adalah perangkat lunak yang digunakan pada saat produksi pasca pembuatan video. Berikut peralatan yang digunakan :

• Adobe Illustrator CS 6, digunakan dalam mengolah keterangan dan tipografi.

• Adobe Premiere Pro CS 6 dan Adobe After Effects digunakan dalam mengolah video.

4.2. Pra Produksi

Pra pruduksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum tahap produksi dan tahap pra produksi dilakukan, dimana kegiatan ini merencanakan atau mencari ide cerita, riset data dan riset visual. Dengan membuat sebuah storyboard dan storyline menjadi hasil dari kigiatan pra produksi yang selanjutnya dikembangkan ke tahap produksi.


(43)

Gambar IV.1 Storyboard Sumber : Dokumentasi Pribadi 4.3. Produksi

Setelah melalui tahap pra produksi dilakukan tahap produksi, dimana tahap ini menuju lapangan dengan maksud memproduksi apa yang sudah direncanakan pada tahap pra produksi. Pada perancangan video iklan ini, dikumpulkan materi gambar yang dibutuhkan. Sehingga dapat dilanjutkan ke tahap pasca produksi.

Gambar IV.2 Produksi sumber: Dokumentasi Pribadi 4.4. Pasca Produksi

Tahap pasca produksi adalah tahap terakhir, dimana kegiatan ini diisi mengumpulkan materi gambar yang sudah melalui tahap produksi dan melalui


(44)

proses editing atau finishing. Tahap ini merupakan tahap yang dapat memperbaiki dan mematangkan rencana yang sudah dibuat dari tahap pra produksi.

Gambar IV.3 Proses Editing sumber: Dokumentasi Pribadi

Video iklan ini menggunakan ukuran frame 1280 pixel x 720 pixel berdurasi 39 detik. Dijadikan format video .mp4 agar menghasilkan gambar dengan kualitas tinggi dan besaran ukuran file yang kecil. Sehingga memudahkan video saat akan dimasukan ke dalam jejaring sosial berbasi video.

4.4.1 Media Utama

Media jejaring sosial berbasis video

Penempatan video dimedia sosial berbasis video sebagai penunjang media utama, sehingga bisa diakses setiap saat dengan menggunakan internet. Media social yaitu Youtube, Twitter, Facebook, Web Elizabeth.


(45)

Gambar IV.4 Screenshoot Youtube Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.5 Screenshoot Facebook Sumber : Dokumentasi Pribadi


(46)

Gambar IV.6 Screenshoot Twitter Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar IV.7 Screenshoot Web Elizabeth Sumber : Dokumentasi Pribadi


(47)

Clip

Gambar IV.8 Clip Sumber : Dokumentasi Pribadi


(48)

4.4.2 Media Pendukung

Media pendukung berfungsi sebagai media pembantu untuk media utama fungsinya agar media utama dapat tersampaikan secara efektif melalui berbagai media oleh media pendukung, seperti pada media poster, flyer/selembaran, kalender, notebook, balpoin, kartu nama, stiker, kantong mini, softcase handphone,dan softcase tablet.

1. Poster

Gambar IV.9 Poster Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi sebagai media yang tepat dan efisien, berukuran A3 menggunakan jenis kertas Art Paper poster ini akan dipajang disekitaran kampus dan jalan, isi pesan singkat poster akan menyampaikan secara tidak langsung kepada target marketnya.


(49)

2. Flyer/Selembaran

Gambar IV.10 Flyer/Selembaran Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi sebagai media promosi yang murah dan efisien diingat bahwa flyer ini selembaran yang hanya berfungsi sebagai ringkasan isi promosi untuk memudahkan masyarakat mengetahui produk terbaru dari tas Elizabeth dan hanya bersifat sementara/temporary. Berbentuk kertas ukuran A5 menggunkan jenis kertas Art Paper 150 gr.

3. Kalender

Gambar IV.11 Kalender Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi untuk media pengingat dan merchandise dari tas Elizabeth yaitu kalender untuk konsumen remaja. Kalender ini berbentuk kecil yang


(50)

dapat digantung ditas, isi kalender juga berisikan promosi untuk mengajak dan memberi informasi tentang tas Elizabeth. Kalender mini tersebut berukuran 5cm x 10cm dicetak dengan jenis kertas Art Paper 210 gr. 4. Note Book

Gambar IV.12 Notebook Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi untuk media pengingat dan merchandise dari tas Elizabeth yaitu notebook yang dapat digunakan dalam keseharian. Kalender ini berukuran A5 dan menggunakan jenis kertas Art Paper 210 gr.

5. Kartu Nama

Gambar IV.13 Kartu Nama Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kartu nama berfungsi untuk media pengingat dan media informasi yang dapat menjelaskan langsung alamat untuk jejaring sosial yang dapat dikunjungi, dengan ukuran 5cm x 10cm dan menggunakan jenis kertas akasia.


(51)

6. Balpoin

Gambar IV.14 Balpoin Sumber : Dokumentasi Pribadi

Balpoin berfungsi sebagai media pengingat dan sebagai media pelengkap untuk notebook, yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. 7. Stiker

Gambar IV.15 Sticker Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sticker berfungsi sebagai media pengingat dan merchandise yang dapat ditempel pada bagian yang diinginkan. Ukuran stiker yang digunakan 6cm x 6cm dan menggunakan jenis kertas Chromo/Permanent. 8. Kantong

Gambar IV.16 Kantong Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kantong berfungsi sebagai media pengingat dan sebagai merchandise, digunakan untuk menyimpan benda kecil, ukuran kantong 15cm x 15cm


(52)

9. SoftCase Handphone

Gambar IV.17 SoftCase Handphone Sumber : Dokumentasi Pribadi

Softcase Handphone berfungsi untuk media pengingat dan merchandise yang didesain khusus sesuai logo perusahaan, ukuran softcase 6cm x 11cm.

10.SoftCase Tablet

Gambar IV.18 SoftCase Tablet Sumber : Dokumentasi Pribadi

SoftCase Tablet berfungsi untuk media pengingat dan merchandise dari tas dengan ukuran 23cm x 14 cm, SoftCase Tablet ini dapat digunakan untuk tablet berukuran mini.

Media-media pendukung ini akan didistribusikan secara gratis sebagai merchandise kepada seluruh konsumen yang terlebih dahulu membeli produk tas Elizabeth, dengan guna memperluas market yang akan dicapai.


(1)

Clip

Gambar IV.8 Clip Sumber : Dokumentasi Pribadi


(2)

4.4.2 Media Pendukung

Media pendukung berfungsi sebagai media pembantu untuk media utama fungsinya agar media utama dapat tersampaikan secara efektif melalui berbagai media oleh media pendukung, seperti pada media poster, flyer/selembaran, kalender, notebook, balpoin, kartu nama, stiker, kantong mini, softcase handphone,dan softcase tablet.

1. Poster

Gambar IV.9 Poster Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi sebagai media yang tepat dan efisien, berukuran A3 menggunakan jenis kertas Art Paper poster ini akan dipajang disekitaran kampus dan jalan, isi pesan singkat poster akan menyampaikan secara tidak langsung kepada target marketnya.


(3)

2. Flyer/Selembaran

Gambar IV.10 Flyer/Selembaran Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi sebagai media promosi yang murah dan efisien diingat bahwa flyer ini selembaran yang hanya berfungsi sebagai ringkasan isi promosi untuk memudahkan masyarakat mengetahui produk terbaru dari tas Elizabeth dan hanya bersifat sementara/temporary. Berbentuk kertas ukuran A5 menggunkan jenis kertas Art Paper 150 gr.

3. Kalender

Gambar IV.11 Kalender Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi untuk media pengingat dan merchandise dari tas Elizabeth yaitu kalender untuk konsumen remaja. Kalender ini berbentuk kecil yang


(4)

dapat digantung ditas, isi kalender juga berisikan promosi untuk mengajak dan memberi informasi tentang tas Elizabeth. Kalender mini tersebut berukuran 5cm x 10cm dicetak dengan jenis kertas Art Paper 210 gr.

4. Note Book

Gambar IV.12 Notebook Sumber : Dokumentasi Pribadi

Berfungsi untuk media pengingat dan merchandise dari tas Elizabeth yaitu notebook yang dapat digunakan dalam keseharian. Kalender ini berukuran A5 dan menggunakan jenis kertas Art Paper 210 gr.

5. Kartu Nama

Gambar IV.13 Kartu Nama Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kartu nama berfungsi untuk media pengingat dan media informasi yang dapat menjelaskan langsung alamat untuk jejaring sosial yang dapat dikunjungi, dengan ukuran 5cm x 10cm dan menggunakan jenis kertas akasia.


(5)

6. Balpoin

Gambar IV.14 Balpoin Sumber : Dokumentasi Pribadi

Balpoin berfungsi sebagai media pengingat dan sebagai media pelengkap untuk notebook, yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. 7. Stiker

Gambar IV.15 Sticker Sumber : Dokumentasi Pribadi

Sticker berfungsi sebagai media pengingat dan merchandise yang dapat ditempel pada bagian yang diinginkan. Ukuran stiker yang digunakan 6cm x 6cm dan menggunakan jenis kertas Chromo/Permanent.

8. Kantong

Gambar IV.16 Kantong Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kantong berfungsi sebagai media pengingat dan sebagai merchandise, digunakan untuk menyimpan benda kecil, ukuran kantong 15cm x 15cm dan menggunakan kain katun.


(6)

9. SoftCase Handphone

Gambar IV.17 SoftCase Handphone Sumber : Dokumentasi Pribadi

Softcase Handphone berfungsi untuk media pengingat dan merchandise yang didesain khusus sesuai logo perusahaan, ukuran softcase 6cm x 11cm.

10.SoftCase Tablet

Gambar IV.18 SoftCase Tablet Sumber : Dokumentasi Pribadi

SoftCase Tablet berfungsi untuk media pengingat dan merchandise dari tas dengan ukuran 23cm x 14 cm, SoftCase Tablet ini dapat digunakan untuk tablet berukuran mini.

Media-media pendukung ini akan didistribusikan secara gratis sebagai merchandise kepada seluruh konsumen yang terlebih dahulu membeli produk tas Elizabeth, dengan guna memperluas market yang akan dicapai.