Pengembangan sistem informasi pemgumuman pengadaan barang/jasa berbasis android di Direktorat Logistik ITB Bandung

(1)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10509298

Nama : Kunadi

Tempat/Tgl. Lahir : Bandung, 1992-08-16

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 10

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : jl. terusan pasirkoja gg. raden dewi 1 no.3 rt:07 rw:02 Alamat Bandung : jl. terusan pasirkoja gg. raden dewi 1 no.3 rt:07 rw:02

E-Mail : kunadiajj@gmail.com

No. Telepon : 085721462255

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Wasto

Nama Ibu : Toipah

Alamat Orang Tua : jl. terusan pasirkoja gg. raden dewi 1 no.3 rt:07 rw:02

No. Telpon Orang Tua : 0226002483

Pekerjaan Orang Tua : wiraswasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,


(2)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

KUNADI

10509298

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(3)

iii

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan

dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya

memberikan kekuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas

Kehendak-Nya jugalah Alhamdulillahirabbil„alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGUMUMAN PENGADAAN BARANG/JASA BERBASIS ANDROID DI DIREKTORAT LOGISTIK ITB BANDUNG” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah memberikan doronga n dan semangat baik berupa

material maupun spiritual.

1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

3. Prof.Dr.Ir. H.Denie Kurniadi,M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan


(4)

iv

banyak memberikan motivasi, pengarahan dan masukan- masukan berharga

kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini dengan tepat

waktu dan hasil yang optimal.

6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan me njadi amal

kebaikan.

7. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang tanpa batas memberikan kasih sayang

serta doa kepada penulis. “Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan cintai mereka, sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu aku masih kecil”.

8. Untuk kakakku Ernawati dan Herwanto serta seluruh keluarga besar yang di Bandung terima kasih atas doa dan dukungannya selama penulis

menuntut ilmu.

9. Seluruh staf Direktorat Logistik ITB Bandung khususnya bagian IT, Ibu

Rani terimakasih atas bantuan dan kepercayaan yang diberikan kepada

penulis.

10. Semua teman yang telah membantu dalam penyusunan usulan penelitian

ini, teman seperjuangan Irsan, Adit, Eltri, Ricky serta teman-teman


(5)

v

Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi

penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah- mudahan usulan

penelitian yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis

pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, 23 Juli 2013

Penulis


(6)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGAN TAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi dan Rumuman masalah Masalah ... 1.2.1. Identifikasi Masalah ... 1.2.2. Rumusan Masalah ... 4 5 5 1.3. Maksud dan Tujuan ... 5

1.3.1. Maksud ... 5

1.3.2. Tujuan ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 7

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7


(7)

vii

2.1.Konsep Dasar Sistem ...…………... 11

2.1.1. Pengertian Sistem ... 12

2.1.2. Elemen Sistem ... 12

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 13

2.1.1. Klasifikasi Sistem ... 15

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 16

2.2.1.Pengertian Informasi ....………....…………. 16

2.2.2.Kualitas Informasi ....………...…………. 17

2.2.3.Nilai Informasi ...………...…………... 18

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 21

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 21

2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 22

2.4. Pengertian Pengumuman ... 24

2.4.1. Kategori Pengumuman ... 25

2.5. Pengertian Pengadaan Barang ... 26

2.5.1. Jenis Layanan ... 27


(8)

viii

2.7.1. The Dalvik Machine (DVM) ... 34

2.7.2. Software Development Kit (SDK) ... 35

2.7.3. AndroidDevelopment Tools (ADT) ... 35

2.8. Java ... 35

2.9.Perangkat Lunak Pendukung... 36

2.9.1.XAMPP ...………...…………... 36

2.9.2. PHP ...………...…………... 36

2.9.3. MYSQL ...………...…………... 37

2.9.4. Eclipse ...……...………...…………... 37

BAB III. OBJEK DAN METOD E PENELITIAN ... 39

3.1. Objek Penelitian ... 39

3.1.1. Sejarah Singkat Direktorat Logistik ITB Bandung ... 39

3.1.2. Visi dan Misi Direktorat Logistik ITB Bandung ... 41

3.1.3. Struktur Organisasi Direktorat Logistik ITB Bandung ... 42

3.1.4. Job Deescriptions ... 42

3.2. Metode Penelitian ... 46


(9)

ix

3.3. Metode Pendekatan Sistem ... 47

3.4. Metode Pengembangan Sistem... 48

3.5. Alat Bantu Analisis dan Perancangan... 50

3.6. Pengujian Software ... 54

BAB IV. ANALISIS DAN PER ANCANGAN SISTEM ... 56

4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 56

4.1.1. Analisis Kebutuhan ... 56

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 56

4.1.2.1.Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan ... 57

4.1.2.2.Definisi Aktor dan Deskripsinya Yang Sedang Berjalan .. 58

4.1.2.3.Definisi UseCase Yang Sedang Berjalan ... 59

4.1.2.4.Skenario UseCase Diagram Yang Sedang Berjalan ... 59

4.1.2.5.ActivityDiagram Yang Sedang Berjalan... 60

4.2.2. Evaluasi Sistem Yang sedang berjalan ... 62

4.2. Perancangan Sistem ... 63

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem... 63

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 64

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 65


(10)

x

4.2.3.5. Activity Diagram Yang Diusulkan ... 70

4.2.3.6. Sequence Diagram ... 73

4.2.3.7. Class Diagram ... 75

4.2.3.8. Component Diagram ... 76

4.2.3.9. Deployment Diagram ... 77

4.2.4. Perancangan Antar Muka ... 78

4.2.4.1. Struktur Menu ... 78

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 79

5.1. Implementasi ... 79

5.1.1. Batasan Implementasi (Optional) ... 79

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Pembangun ……… 79

5.1.3. Implementasi Antar Muka ... 82

5.1.4. Implementasi Instalasi Program ... 90

5.1.5. Penggunaan Program ... 91

5.2. Pengujian ... 91

5.2.1. Rencana Pengujian ...……….. 92

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ...……….. 92


(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(12)

97

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Bastian I, 2010, Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar. Erlangga. Jakarta.

Bunafit Nugroho. (2008). Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan MySQL. Gava Media. Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2002. Perancangan Sistem Informasi. Penerbit Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Nazaruddin Safaat H. 2012. Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Informatika bandung. Bandung.

Pardjimin, 2005, Bahasa dan Sastra Indonesia. Yudistira. Jakarta.

Pressman, Roger S. RekayasaPerangkatLunak:pendekatanpraktisi (bukusatu), Andi, Yogyakarta. 2002.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. CV. Andi OFFSET: Yogyakarta.

Review: Direktorat Logistik ITB Bandung / 19 Mei 2013 http://logistik.itb.ac.id/

Review: Smart Phone / 19 Mei 2013 http://www.pcmag.com/encyclopedia


(13)

1 1.1.Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Dimana semua orang dapat

mendapatkan informasi dengan mudah dan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Dengan menggunakan perkembangan teknologi seperti teknologi android.

Android merupakan sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan

oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk

mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikas i, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Oleh Karena itu maka teknologi android bisa digunakan di bidang pengadaan barang/jasa.

Pengadaan barang/jasa di suatu universitas dengan banyak satuan kerja

memiliki kendala tersendiri. Dimana permintaan pengadaan barang/jasa yang banyak,

dengan jumlah yang besar membuat tim yang mengatur pengadaan memerlukan suatu

alat untuk mengontrol dan mengawasi keseluruhan proses. Adapun barang dan jasa

yang ada dipengadaan seperti bahan baku, barang jadi/peralatan, dan barang setengah


(14)

Berikut adalah contoh jenis barang seperti berikut:

Table 1.1 Jenis Barang

Jenis Barang Contoh Barang

Bahan Baku Kayu, Besi, Kertas, Tinta dan lain- lain Barang setengah jadi Mesin, Hardware komputer, dan lain- lain

Barang jadi Komputer, Kurci, Meja, Printer, dan lain- lain

Proses pengadaan barang/jasa melewati alur pengajuan yang panjang. Mulai

dari Satuan Kerja (Satker) membuat surat pengajuan atas persetujuan Kepala Satuan

Kerja (Kasatker) ke Rektor yang kemudian diserahkan ke Wakil Rektor II (Warek II)

dan diteruskan ke Kepala Biro Umum (Karoum) lalu diberikan ke Kepala Bagian

Sarana Prasarana (kabag sarpras) akhirnya dilanjutkan ke Kepala Sub Bagian

(Kasubbag) Administrasi Pengadaan (Adminada) dan Bekharkap. Kasubbag tersebut

memberikan konfirmasi balik ke pihak fakultas mengenai barang–barang yang ingin diadakan, kemudian Kasubbag tersebut cek ke lapangan misalnya : tentang harga,

spek, volume, dan lain- lain. Setelah itu proses pengadaan berlangsung, baik melalui

penunjukan langsung, pembelian langsung ataupun lelang.

Setelah itu bagian logistik melakukan pengumuman pengadaan barang/jasa

kepada supplier atau rekan kerja. Dimana supplier atau rekan kerja merupakan bagian penting dari proses pengadaan barang/jasa. jika tidak melakukan kesepakatan dengan

supplier atau rekan kerja maka proses pengadaan tidak dapat dipenuhi. Oleh karena itu proses ini sangat penting untuk memenuhi proses pengadaan barang.


(15)

Pengumuman pengadaan barang hanya bisa diakses di website saja, sehingga supplier atau rekan kerja harus terus membuka website. Karena pengumuman pengadaan barang hanya berlaku 7 hari dari dikeluarkannya pengumuman pengadaan

barang/jasa, setelah lewat dari 7 hari maka pengumuman akan hilang dari website. Dan masih belum adanya sistem untuk pemberitahuan tentang adanya

pengumuman pengadaan barang/jasa yang real time. Sehingga terkadang supplier atau rekan kerja baru mengetahui tentang pengumuman pengadaan barang/jasa pada

hari ke-3, ke-4, dan ke-5. Menyebabkan supplier kehilangan waktu untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk mengikuti lelang pengadaan barang/jasa.

Jika sebelumnya proses pengumuman pengadaan barang/jasa dilakukan

melalui website, maka pada kedepannya, diharapkan bisa dilakukan melalui media mobile berbasis android. Sehingga supplier atau rekan kerja bisa mengetahui adanya pengadaan barang/jasa dengan mudah dan bisa mengakses dimana saja.

Pada pelaksanaannya, penggumuman pengadaan barang/jasa secara mobile sudah sesuai aturan yang ada. Mulai pengumuman pengadaan barang, pengumuman

lelang, pengumuman pemenang lelang, pengumuman supplier atau rekan kerja yang di blacklist, dan pengumuman lainnya. Dengan keberadaan sistem ini diharapkan dapat membantu memudahkan supplier atau rekan kerja bendapatkan informasi dalam proses pengadaan barang/jasa.

Pada tugas akhir ini, penulis menggunakan studi kasus di Direktorat Logistik


(16)

barang/jasa. Ada satu permasalahan yang terjadi didalam proses pengadaan

barang/jasa yang ada di Direktorat Logistik ITB yaitu dimana pengumuman

pengadaan barang/jasa hanya bisa di akses di website saja. Sehingga supplier atau rekan kerja harus terus membuka website Direktorat Logistik ITB. Dan sering kali supplier atau rekan kerja tidak mengetahui informasi tentang adanya pengadaan barang/jasa, dikarenakan tidak membuka website. Padahal supplier atau rekan kerja sangat penting dalam proses pengadaan barang/jasa.

Sehingga untuk permasalahan tersebut, penulis mengusulkan untuk membuat

aplikasi android. Dalam hal ini penulis menggunakan ECLIPSE dan MYSQL untuk pembuatan Sistem Informasi. Dengan demikian maka penulis membuat judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGUMUMAN PENGAD AAN BARANG/JASA BERBASIS ANDROID DI DIREKTOR AT LOGISTIK ITB BANDUNG”.

1.2.Identifikasi dan R umusan Masalah

Identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi objek

permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan metode

pengumpulan data dan pengolahan data. Sedangkan rumusan masalah secara umum

adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh instansi, atau perusahaan tersebut dan dengan permasalahan tersebut harus bisa ditindak lanjuti demi


(17)

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka

dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada yaitu :

1. Pengumuman pengadaan barang/jasa hanya bisa diakses di website, sehingga supplier atau rekan kerja harus sering membuka website.

2. Belum adanya sistem untuk pemberitahuan pengumuman pengadaan

barang/jasa supaya tepat waktu (real time).

1.2.2. Rumusan Masalah

Setelah identifikasi masalah telah diketahui, penulis maka telah merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang aplikasi sistem inforamsi pengumuman pengadaan

barang/jasa berbasis android?

2. Bagaimana membuat aplikasi sistem inforamsi pengumuman pengadaan

barang/jasa berbasis android?

3. Bagaimana mengimplementasikan dan mengevaluasi aplikasi sistem

informasi pengumuman pengadaan barang/jasa berbasisi android di Direktorat Logistik ITB?

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian adalah untuk melengkapi apa yang telah


(18)

perkuliahan. Dengan demikian pelaksanaan penelitian dapat dijadikan suatu

cara untuk mempraktekan materi apa saja yang telah dipelajari di lapangan

kerja yang nyata.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian oleh penulis yang dilakukan di Direktorat

Logistik ITB adalah sebagai berikut:

1. Untuk merancang aplikasi sistem informasi pengumuman pengadaan

barang/jasa berbasis android.

2. Untuk membuat aplikasi sistem informasi pengadaan barang/jasa berbasis android sehingga supplier atau rekan kerja bisa mengetahui informasi pengadaan barang/jasa dengan mudah dan dimana saja.

3. Menguji dan mengimplementasikan aplikasi yang diusulkan, apakah

sistem telah sesuai dengan kebutuhan dari user.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini menjelaskan tentang manfaat yang akan diperoleh

dari hasil penelitian, dan bagi pihak – pihak yang akan diperoleh data dan informasinya dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan dan

ilmu pengetahuan baru. Khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang membaca


(19)

1.4.1. Kegunaan Praktis

Diharapkan dapat berguna dan dapat dijadikan bahan serta sumber bagi

pemikiran atau acuan serta pertimbangan dalam proses pengumuman pengadaan

barang/jasa. Sistem ini dapat membangun motivasi kerja, dikarenakan mudahnya

dalam aplikasi ini.

1. Direktorat Logistik ITB

Mempermudah dalam pembuatan pengumuman pengadaan

barang/jasa, sehingga proses pengadaan barang/jasa bisa berjalan dengan baik.

2. Supplier atau Rekan Kerja

Mempermudah untuk mendapatkan informasi pengadaan barang/jasa.

Dimana untuk mendapatkan informasi pengadaan barang/jasa hanya dengan

menggunakan aplikasi ini, supplier bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah.

1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembang Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu

sistem informasi dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan (praktek).

Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu

Sistem Informasi yang sudah ada untuk dihadapkan pada dunia nyata dan


(20)

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan melakukan

penelitian dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam

penulisan.

3. Bagi Peneliti Lain

Berguna dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan

baik teori maupun praktek, belajar mengolah data, menganalisa,

menginterpretasikan dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam Direktorat Logistik ITB.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang

dilakukan. Masalah yang akan dibahas pada penelitian dibatasi seputar hal–hal yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Sistem ini dibuat dengan menggunakan ECLIPSE dan MYSQL.

2. Sistem ini hanya bisa digunakan di Direktorat Logistik ITB.

3. Administrator mempunyai hak akses untuk menambahan data, menghapus data dan mengedit data.

4. Administrator merupakan pengelola dan pengontrol dari aplikasi keseluruhan. 5. Supplier hanya bisa melihat dan mencari pengumuman.


(21)

1.6. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitan ini dilaksanakan di Direktorat Logistik ITB yang beralamat

di Jl. Ganesha No.10 Bandung. Dan waktu pelaksanaan penelitian terdapat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

N o

Nama Kegiatan

Tahun 2013

M aret April M ei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis Kebutuhan

a.Oberservasi b.Wawancara c. Pengumpulan

data d. Identifikasi

kebutuhan sistem

2 Design

M embuat rancangan program

3 Coding

M elakukan implementasi rancangan desain program


(22)

N o

Nama Kegiatan

Tahun 2013

M aret April M ei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

4 Pengujian Program

a. M elakukan uji atau input dan output sistem yang telah dibangun serta melakukan verifikasi dan validasi terhadap sistem yang telah di bangun

b. Developing System Integrate Test c. User Integrate Test d. Production

5 Penerapan Program

M elakukan pengimplementasian program yang telah dibangun


(23)

11

Dalam menderfinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai berikut :

Sistem adalah kumpulan atau bagian-bagian yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto, system dapat didefinisikan kedalam 2 pendekatan yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan pendekatan yang meneka nkan pada elemennya.

Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedurnya sistem dapat didefinisikan yaitu sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto (2002 : 1) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang Saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukankegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pendekatan yang lebih menekankan pada elemennya sistem dapat didefinisikan yaitu sebagai berikut:

Jogiyanto (2001 : 2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.


(24)

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut kusrini (2007 : 4), Kata sistem mempunyai beberapa pengertian,

tergantung dari segi sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan secara garis

besar ada dua kelompok pendekatan,yaitu :

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya, hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “Suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih

menekankan urutan operasi didalam sistem.

Pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau

komponen-komponenya mendefinisikan sistem adalah sebagai “ sekumpulan elemen-elemen

yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”. Dengan demikian didalam sistem,komponen-komponen ini tidak dapat

berdiri sendiri tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk satu

kesatuan sehingga tujuan sistem itu dapat tercapai.

2.1.2. Ele men Sistem

Suatu sistem, dapat terbentuk dari berbagai macam elemen,


(25)

a. Masukan(input)

Masukan atau input adalah Sekumpulan data yang akan kita olah menjadi

sebuah informasi yang nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.

b. Keluaran(Output)

Keluaran atau output adalah informasi- informasi yang dapat dengan

mudah di peroleh, dimengerti dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

c. Proses

Proses adalah suatu kegiatan dimana kita mengolah seluruh data yang ada

untuk menghasilkan suatu informasi . d. Mekanisme Pengendalian

Mekanisme Pengendalian adalah pengawasan jalannya seluruh kegiatan

operasional sistem mulai dari input, proses sampai keluarannya untuk

menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.

e. Umpan Balik

Umpan balik adalah Masukan atau Pendapat yang diberikan oleh

masyarakat mengenai sistem informasi yang kita buat sehingga kita dapat

memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari sistem informasi yang kita

buat tersebut.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut kusrini (2007 : 6 ), Untuk mencapai tujuan, suatu sistem harus


(26)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan

bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari

sistem.

2. Batasan Sistem

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem lainnya

atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian dari sistem yang beraktifitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dengan sasarannya masing- masing.

4. Lingkungan Luar Sistem

Suatu sistem yang ada diluar lingkungan dari batas sistem yang di

pengaruhi oleh operasi sistem.

5. Penghubung Sistem

Media penghubung ini antara suatu subsistem denga n subsistem lainnya.

Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumberdaya mengalir

dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem ( Input )

Energi yang masuk kedalam sistem, berupa perawatan dan sinyal.

Masukan perawatan adalah energi yang d imasukan suatu sistem tersebut


(27)

7. Keluar Sistem ( Output )

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembungan.

8. Pengolahan sistem ( Proses )

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan

mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem ( Object )

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila

mengenai sasaran dan tujuan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan menjadi seperti berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikirin atau ide- ide

yang tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah suatu sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi melalui proses alam,

sedangkan sistem buatan adah suatu sistem yang di rancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tidak tertentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya diprediksi secara

tepat, sedangkan sistem tidak tertentu adalah sistem dengan prilaku


(28)

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan

luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berpengaruh oleh

lingkungan luar.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut jogianto (2005 : 1 ), Informasi sangat penting didalam suatu

organisasi sehingga suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi

luruh.

Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kejadian. Data dapat

berupa angka,huruf,simbol atau gabungan dari keduanya. Pengolahan data adalah

bentuk yang berguna dan berarti berupa suatu informasi.informasi adalah hasil dari

kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk dan lebih berarti dari suatu

kejadian.

Jadi pengolahan data elektronik adalah manipulasi dari data kedalam bentuk

yang lebih berarti yang berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu informasi

yang menggunakan suatu alat elektronik yaitu komputer.

2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut jogianto (2005 : 3 ), Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil

dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata


(29)

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.2.2. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (Quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang di tunjang oleh tiga buah pilar, yaitu:

1. Akurat (Accuracy)

Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias

atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas

mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi

karena sumber informasi atau data mengalami gangguan atau kesengajaan

sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

2. Tepat pada waktu (TimeLinnes)

Bahwa informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengola han data,

datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak

akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam


(30)

3. Relevan (Relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Pengukuran

nilai relevansi akan terlihat dari jawaban atas pertanyaan. Informasi akan

relevan jika memberikan manfaat bagi pemaikainya. Relevansi informasi

untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda-beda.

Gambar 2.1. Kualitas Informasi Sumber: Abdul Kadir (2003 : 46)

2.2.3. Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan

terkadang diperlukan dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu

mengakibatkan penggunaan informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan

serta informasi yang apa adanya. Dengan perlakuka n seperti ini mengakibatkan

keputusan yang diambil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu

untuk memperbaiki keputusan yang telah diambil maka pencarian informasi yang

lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi memiliki nilai karena informas i Kualitas Informasi


(31)

tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta menguntungkan ( memiliki

nilai informasi yang tepat ).

Besarnya nilai informasi yang tepat dapat didapatkan dari perbedaan hasil

yang didapat dari keputusan yang baru dengan hasil keputusan yang lama

dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Penghitungan atas

informasi yang tepat memberikan banyak manfaat diantaranya untuk

menghilangkan pemborosan biaya yang dilakukan untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Menurut Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila terdapat perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan

kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna tidak dapat dinyatakan

dengan jelas.Tono (2006 : 33)

Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Berikut

adalah sifat yang dapat menentukan nilai suatu informasi: 1. Kemudahan dalam memperoleh

Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat

diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan

menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

2. Sifat luas dan kelengkapannya

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai

lingkup / cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap


(32)

3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai

ketelitian yang tinggi / akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak

akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan

kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak

bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak

dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan. 5. Ketepatan waktu

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima

oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting

menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima / usang, karena tidak dapat

dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. 6. Kejelasan (clarity)

Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

7. Fleksibilitas/ keluwesannya

Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.

Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/ pimpinan pada saat


(33)

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat

dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada

validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak

menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

10. Dapat diukur

Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Pada dasarnya sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling terkait

satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.

2.3.1.Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” . Tono (2006 : 55) mendefinisikan bahwa :

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu orga nisasi dan


(34)

Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam

suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk

mencapai suatu tujuan.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan

istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing- masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu

kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari : 1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (ModelBlock)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (OutputBlock)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk


(35)

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara

keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (DatabaseBlock)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan

perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali (Controls Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk

meyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah

ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung


(36)

2.4.Pengertian Pengumuman

Pengumuman merupakan pesan atau informasi yang disampaikan kepada

orang banyak/khalayak masyarakat. Biasanya, oengumuman hanya menyampaikan

pesan atau informasi yang menyangkut khalayak ramai. (Pardjimin, 2005:47)

Misalnya pengumuman dimajalah dinding sekolah, pengumuman di Surat Kabar atau

majalah.

Pengumuman adalah surat yang disampaikan kepada umum, sekelompok

khalayak tanpa harus diketahui siapa dan berapa jumlah pembacanya, dan siapa pun

berhak membaca, namun tidak semua pembaca itu berkepentingan (Nurjamal dan Sumirat, 2010:56). Pengumman dibuat untuk mengkomunikasikan atau

menginformasikan suatu gagasan, pikiran kepada pihak lain. Pengumuman adalah

salah satu bagian dari surat yang dibedakan berdasarkan jumlah sasarannya.

Finoza (1995: 106) berpendapat bahwa pengumuman adalah surat yang berisi

pemberitahuan kepada orang banyak yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan isi pengumuman itu. Pengumuan ini bersifat resmi

yang isinya menyangkut segi-segi kedinasan, baik yang dibuat oleh

instansi/organisasi maupun oleh seseorang. Pengumuman ini hampir sama dengan

surat edran yang berfungsi untuk menyampaikan suatu informasi, yang

membedakannya hanyalah sasarannya, surat edaran hanya disampaikan kepada pihak

tertentu yang pantas mengetahui isinya, sedangkan pengumuman dapat diketahui atau

dibaca oleh semua orang walaupun tidak semua orang berkepentingan dngan isi


(37)

2.4.1. Kategori Pengumuman

Sistem informasi pengumuman pengadaan barang/jasa memiliki berbagai

jenis pengumuman, seperti:

1. Pengumuman pengadaan barang/jasa dan pelelangan

Pengumuman yang membahas tentang pengadaan barang/jasa

dan pelalangan yang dilakukan Direktorat Logistik ITB Bandung.

2. Berita acara penjelasan pekerjaan (AANWIJZING)

Pengumuman yang membahas proses dalam pemilihan

penyedia barang/jasa yang dilakukan oleh Direktorat Logistik ITB Bandung yang dilaksanakan paling cepat 3 hari sejak tanggal

pengumuman dengan tujuan untuk memperjelas dokumen pengadaan

barang/jasa.

3. Berita acara pemasukan penawaran

Pengumuman yang membahas tentang pemasukan penawaran supplier ke Direktorat Logistik ITB Bandung.

4. Berita acara hasil pelelangan

Pengumuman yang membahas tentang hasil pelelangan yang di

lakukan oleh Direktorat Logistik ITB Bandung.

5. Pengumuman pemenang lelang

Pengumuman yang membahas tentang supplier yang memenangkan pelelangan.


(38)

6. Pengumuman blacklist supplier

Pengumuman yang membahas tentang supplier yang di-blacklist oleh Direktorat Logistik ITB Bandung.

7. Penetapan penyedian barang

Pengumuman yang membahas tentang penetapan penyediaan

barang yang dibutuhkan oleh Direktorat Logistik ITB Bangdung.

2.5. Pengertian Pengadaan Barang

Definisi menurut Bastian, I. (2010:1263) dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Sektor Publik suatu pengantar, menjelaskan bahwa: “pengadaan barang

dan jasa pemerintah, yaitu perolehan barang, jasa, dan pekerjaan publik dalam cara

dan waktu tertentu yang menghasilkan nilai terbaik bagi pemerintah serta

masyarakat”.

Berdasarkan definisi Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor: 305.K/DIR/2010 (2010:3) dalam bukunya yang berjudul Pedoman Pengadaan

Barang/Jasa PT PLN (Persero), menjelaskan bahwa:

Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan pengadaan barang, pengadaan jasa

kontruksi termasuk pengadaan barang dan pemasangan (supply & erect), pengadaan jasa konsultasi, pengadaan khusus dan pengadaan jasa lainnya yang dibiayai dengan

APLN atau yang dibiayai dengan sumber dana dari pinjaman/hibah laur negeri

dan/atau pinjaman dalam negeri (Non APLN), sepanjang tidak diatur dalam naskah pemberi pinjaman (guide lines).


(39)

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010

(2010:2) dalam bukunya yang berjudul Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagian

Pertama Pasal 1 menyatakan bahwa:

Pengadaan barang/jasa pemerintah yang selanjutnya disebut pengadaan

barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah/institusi lainnya yang prosesnya

dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk

memperoleh barang/jasa.

Berdasarkan ketiga definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa pengadaan barang/jasa merupakan kegiatan memperoleh barang/jasa dengan cara dan

waktu tertentu yang sudah ada aturan untuk sehinnga bisa menghasilkan barang/jasa

dengan baik bagi pemerintah maupun masyarakat.

2.5.1. Jenis Layanan 1. Pengadaan Tradisional

Bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bersifat khusus dan berbasis

pesanan. Layanan pengadaan dilakukan oleh Direktorat Logistik dan unit kerja

dengan metode kontrak kerja sama temporer.

Dalam perencanaannya, fleksibel dalam penganggaran, dengan metode

pembayaran berupa uang muka dan secara bulanan kepada pihak ke-3 (SPM).

Cara pengiriman :

1. Unit kerja mengajukan permintaan pengadaan barang atau jasa ke Direktorat


(40)

2. Direktorat Logistik melaksanakan proses pemilihan penyedia barang / jasa

dan melakukan proses kontrak.

3. Berdasarkan kontrak, penyedia barang / jasa mengirimkan barang atau

pekerjaan jasa dan diserahkan kepada Direktorat Logistik.

4. Direktorat Logistik mengirimkan barang ke unit kerja atau menyerahkan

pekerjaan jasa yang telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.

2. Kontrak Kerjasama Jangka Panjang (KKJP)

Bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bersifat rutin dan segera

dengan spesifikasi standar dan umum serta dibutuhkan dalam volume yang besar. Layanan pengadaan dilakukan oleh Direktorat Logistik dan unit kerja dengan metode

kontrak kerja sama dan atau harga satuan.

Dalam perencanaannya, fleksibel dalam penganggaran dan membutuhkan dana

talangan untuk uang muka. metode pembayaran berupa uang muka dan secara

bulanan kepada pihak ke-3 (SPM).

Cara pengiriman :

1. Direktorat Logistik melaksanakan proses pemilihan penyedia barang / jasa

dan melakukan proses kontrak kerjasama jangka panjang. Dimana kontrak

kerjasama ini merupakan kontrak payung atas pesanan barang atau jasa secara

berkala yang akan dipesan oleh Direktorat Logistik kepada penyedia barang /

jasa, selama masa kontrak masih berlaku.

2. Apabila unit sudah mengajukan permintaan pengadaan barang atau jasa


(41)

kerjasama jangka panjang, maka Direktorat Logistik selanjutnya memesan

barang atau jasa tersebut kepada pihak penyedia barang atau jasa dengan

waktu pengiriman atau pelaksanaan jasa yang singkat.

3. Direktorat Logistik mengirimkan barang ke unit kerja atau menyerahkan

pekerjaan jasa yang telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.

3. Gerai Mitra Direktorat Logistik (GM)

Bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bersifat rutin dan segera

dengan spesifikasi standar dan umum serta mengandung risiko yang besar dalam

penyimpanan. Sehingga digunakan katalog. Layanan pengadaan dilakukan oleh Direktorat Logistik dan unit kerja dengan metode kontrak kerja sama dan atau

harga satuan.

Dalam perencanaannya, fleksibel dalam penganggaran dan membutuhkan dana

talangan untuk uang muka. Metode pembayaran dengan Smart Card kepada pihak ke-

Cara pengiriman :

1. Direktorat Logistik melaksanakan proses pemilihan penyedia barang dan

melakukan proses kontrak kerjasama. Kontrak pengadaan untuk jenis layanan

ini dapat berupa kontrak kerja sama temporer maupun kontrak harga satuan.

Dimana kontrak kerjasama ini merupakan kontrak payung atas pengambilan

pesanan barang oleh unit kerja setiap saat kapanpun unit membutuhkannya.

2. Apabila unit membutuhkan barang yang sudah tersedia di gerai mitra, maka


(42)

3. Direktorat Logistik akan memproses permintaan unit tersebut dan dalam

waktu singkat unit dapat mengambil barang yang dibutuhkannya ke gerai

mitra.

4. Depo

Bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bersifat rutin dan segera

dengan spesifikasi standar dan umum serta mengandung risiko yang kecil dalam

penyimpanan. Berbasis order dan digunakan katalog. Layanan pengadaan dilakukan oleh Direktorat Logistik dan unit kerja dengan metode kontrak harga satuan atau

melalui Direct Purchasing dari distributor.

Dalam perencanaannya, fleksibel dalam penganggaran dan membutuhkan dana

talangan untuk uang muka. Metode pembayaran dengan melakukan debet anggaran

semi manual menggunakan Smart Card.

Cara pengiriman :

1. Direktorat Logistik melaksanakan proses pemilihan penyedia barang dan melakukan proses kontrak kerjasama. Kontrak pengadaan untuk jenis layanan

ini dapat berupa kontrak kerja sama temporer maupun kontrak harga satuan.

Dimana kontrak kerjasama ini merupakan kontrak payung atas pesanan

barang secara berkala yang akan dipesan o leh Direktorat Logistik kepada

penyedia barang selama masa kontrak masih berlaku.

2. Apabila unit membutuhkan barang yang sudah tersedia di depo, maka unit


(43)

mengecek ketersediaan dana dari unit tersebut. Jika dana masih tersedia dan

barang tersedia di depo, maka unit dapat langsung mengambil barang tersebut.

2.5.2. Karakteristik Layanan

Tabel 2.1 Table Karakteristik Layanan

Sumber : http:// logistic.itb.ac.id/ Aspek Karakteristik Layanan

Tradisional KKJP Gerai Mitra Depo

Tujuan Penyediaan

barang/jasa khusus Penyediaan barang/jasa rutin dan segera Penyediaan barang/jasa rutin dan segera Penyediaan barang/jasa rutin dan segera Jenis Barang/Jasa Barang/jasa yang bersifat khusus dan berbasis pesanan Barang/jasa yang bersifat umum dan spesifikasi standar, volume besar Barang umum dan spek standar, Resiko besar dalam penyimpanan, Katalog

Stock barang umum dan spek standar, Resiko kecil dalam

penyimpanan, Order based, Katalog Lingkup Layanan Barang/jasa diadakan oleh Direktorat Logistik dan Unit Barang/jasa diadakan oleh Direktorat Logistik dan Unit

Barang/jasa diadakan oleh Direktora t Logistik dan Unit

Barang/jasa diadakan oleh Direktora t Logistik dan Unit Metoda Pengadaan Kontrak kerja sama temporer Kontrak kerjasama dan/atau harga satuan Kontrak kerjasama dan/atau harga satuan Kontrak harga satuan, Direct purchasing dari distributor Sistem Perencanaa n Fleksibel dalam penganggaran Dana talangan untuk uang muka, Fleksibel dalam penganggaran Dana talangan untuk uang muka, Fleksibel dalam penganggaran Dana talangan untuk uang muka, Fleksibel dalam penganggaran


(44)

Metoda Pembayaran

Uang muka, Termin (monthly), Bayar pihak ke-3 (SPM)

Uang muka, Termin (monthly), Bayar pihak ke-3 (SPM)

Bayar pihak ke-3,Smart Card

Unit : Debet anggaran semi manual atau Smart card Delivery Method Direktorat Logistik pilih rekanan, Unit/Direktora t Logistik menggunakan rekanan terpilih, Rekanan delivery ke Unit/Direktora t Logistik

Direktorat Logisti k pilih rekanan, Unit/Direktorat Logistik

menggunakan rekanan terpilih, Rekanan delivery ke Unit/Direktorat Logistik Unit ambil barang ke gerai, Pesan ambil dan Pesan lewat online

Unit ambil ke depo, Pesan ambil dan pesan lewat online

2.6. Smart Phone

Smartphone menjadi generasi berikutnya dari komputasi bergerak (mobile) yang mendorong konvergensi antara komunikasi, komputer, dan pengguna perangkat

elektronik, tiga ciri industri tradisional yang berbeda dengan interproperabilitas cukup

rendah. Pada akhirnya, sebuah ponsel pintar (smartphone) kemungkinan menjadi terminal bergerak universal (universal mobile terminal) dengan membawa fungsional terpadu ditambah dengan mobilitas dan akses jaringan dimana- mana.

Menurut PcMag Encyclopedia memberikan definisi smatrphone sebagai sebuah telepon selular dengan buil-in aplikasi dan akses internet. Smartphone menyediakan layanan suara digital serta teks, e-mail, Web browsing, dan kamera video, pemutar MP3 dan video dan bahkan menonton TV. Selain fungsi buil-in yang ada, smartphone dapat menjalankan berbagai aplikasi, mengubah ponsel anda


(45)

menjadi komputer bergerak (mobile phone) (review: Smart Phone / 19 Mei 2013 http://www.pcmag.com/encyclopedia)

2.7.Android

Menurut Nazruddin Safaat(2012:1-8), Android adalah sebuah sistem operasi

untuk perangkata mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan

pendatang baru dalam pembuatan peranti lunak untuk ponsel/smartphone. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari tiga puluh empat perusahaan piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk

Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem informasi operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Service (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Hendset Distribution (OHD).

Pada masa saat ini sebagian besar vendor-vendor smartphone sudah memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor itu antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus,

SciPhone, Wayteq, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan

masih banyak lagi vendorsmartphone di dunia yang memproduksi Android. Hal ini, karena Android itu adalah sistem operasi yang Open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.


(46)

2.7.1. The Dalvik Virtual Machine (DVM)

Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual Machine (DVM). Android berjalan di dalam Dalvik Virtual Machine (DVM) bukan di Java Virtual Machine (JVM) seperti Java ME (Java Mobile Edition), tetapi diakustomisasi dan dirancang untuk memastikan bahwa beberapa feature-feature berjalan lebih efesien pada perangkat mobile.

Dalvik Virtual Machine (DVM) adalah “register bases” sementara Java Virtula Machine (JVM) adalah “stack bases” , DVM didesain dan ditulis oleh Dan Bornsten dan beberapa engineers Google lainnya. Jadi, bisa kita menggunakan kernel Linux untuk menulis Aplikasi C/C+ sama halnya seperti

pada OS Linux kebanyakan. Meskipun dalam kenyataan kita harus banyak

memahami Arsitektur dan proses sistem dari kernel linux yang digunakan dalam

Android tersebut.

Semua hardware yang berbasis Android dijalankan dengan menggunakan Virtual Machine untuk eksekusi aplikasi, pengembangan tidak perlu khawatur tentang emplementasi perangkat keras tertentu. Dalvik Virtual Machine (DVM) mengeksekusi executable file, sebuah format yang dioptimalkan untuk memastikan memori yang digunakan sangat kecil. The excutable file diciptakan dengan mengubah kelas bahasa java dan dikomplikasikan menggunakan tools yang disediakan dalam SDK Android.


(47)

2.7.2. Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang di perlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di-release olah Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman java, sebagai platform aplikasi netral.

2.7.3. ADT (Android Development Tool)

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang di desain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi Android dengan menggunakan IDE Eclispe. Dengan menggunakan ADT untuk Eclipse akan memudahkan dalam membuat aplikasi project Android, memuat GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen yang lainnya, begitu juga

kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK melalui eclipse. Dengan ADT juga kita dapat melakukan pembuatan package Android (.apk) yang digunakan untuk distribusi aplikasi android yang kita rancang.

2.8.Java

Menurut Patrick Naughton, 1996. Java adalah bahasa untuk menciptakan program yang aman, portabel, kokoh, berorientasi objek, Multi jalinan, dan interaktif.


(48)

File program Java resminya disebut unit kompilasi, adalah satu file teks yang berisi satu atau lebih definisi class. Compiler Java memerlukan file-file ini untuk disimpan dengan file dengan akhiran .java. Ketika program sumber Java di compile, setiap class diletakan pada file keluaran masing- masing dengan akhiran .class. Karena tidak ada fungsi atau variabel global pada Java, maka yang ada pada file sumber Java hanyalah satu atau lebih definisi class. Pelaksanaan sturtur yang ketat ini membuat program kecil menjadi lebih rumit.

2.9.Perangkat Lunak Pendukung 2.9.1. XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 2) XAMPP adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL. Setelah menginstall XAMPP, kita bisa memulai pemrograman PHP d i komputer sendiri maupun mencoba

menginstall aplikasi-aplikasi web.

2.9.2. PHP

Menurut M. Syafii (2004:1) PHP merupakan bahasa pemograman web yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, di mana script-nya menyatu dengan HTML dan berada si server. Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebgai bahasa scripting yang menyatu dengan tag


(49)

HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti ASP (Active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages).

Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul

dari apache di antaranya adalah :

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi.

2. waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman

web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting. 3. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel seperti MySQL.

2.9.3. MYSQL

Menurut Bunafit Nugroho (2008 : 29) MySQL merupakan database yang berbasis server. Anda bisa menggunakan database MySQL apabila memiliki izin hak akses didalamnya. Hal ini seperti halnya pada saat anda hendak menggunakan

klien MySQL untuk masuk pada server MySQL. Keunggulan dari MySQL adalah :

1. Bersifat open source.

2. Sistem software-nya tidak memberatkan kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.

2.10.4.ECLIPE

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrted Development Envirotment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat di jalankan di semua platform (PlatformIndependent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse:


(50)

a. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

b. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung penge mbangan aplikasi berbasis

bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP,

dan lain sebagainya.

c. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat

lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis

dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer

adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.


(51)

39 3.1. Objek Penelitian

Penelitian dilakukan di Direktorat Logistik ITB Bandung yang beralamat di jl. Ganesha no.10 Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat Direktorat Logistik ITB Bandung

Sejarah Direktorat Logistik dimulai dengan pendirian Unit Urusan Logistik

(U2L) ITB pada bulan Mei 2003 yang ditugaskan sebagai unit implementasi dalam

pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh unit akademik maupun unit

pendukung di ITB yang dengan menggunakan Dana Masyarakat (DM). U2L

beroperasi dengan berdasarkan pada suatu peraturan modifikasi pengadaan barang

pemerintah (Keppres). Pada saat yang bersamaan terdapat unit lain, Proyek

Pengembangan (PP) ITB, atau lebih dikenal dengan P2T, yang juga telah

beroperasi dalam pengadaan barang dan jasa khusus untuk dana APBN (DIP).

U2L ITB dan Proyek Pengembangan ITB, pada tanggal 3 September 2004,

bergabung menjadi Pusat Logistik (Puslog) ITB yang memiliki fungsi sebagai

suatu unit pengadaan terpusat di ITB (SK Rektor ITB No. 173/SK/K01/OT/2004).

Namun demikian, Puslog baru dapat memulai operasinya, sebagai sebuah unit,

pada Januari 2005 untuk melakukan pengadan semua barang dan jasa dengan menggunakan dana baik DM maupun APBN, dan beroperasi berdasarkan pada


(52)

80/2003). Setelah beroperasi selama satu tahun, Puslog pada bulan Januari 2006

berubah nama kembali menjadi UPT Logistik (SK Rektor ITB No.

290/SK/K01/KP/2005).

UPT Logistik melayani lebih dari 65 unit kerja berdasarkan pada Rencana

Implementasi Triwulanan dari Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA). Karena kapasitas yang dimiliki dalam mengelola proses pengadaan barang dan jasa, serta

mempertimbangkan efisiensi dan efektivitasnya, maka UPT Logistik memberikan

wewenang kepada unit kerja untuk melakukan pengadaan sendiri barang dan jasa

yang termasuk dalam kategori tertentu berdasarkan jenis dan nilai pengadaan. UPT

Logistik ITB mendukung unit kerja dalam beberapa kegiatan pengadaan seperti

bantuan teknis dalam pendefinisian kebutuhan, proses pemilihan supplier, implementasi pekerjaan, monitoring dan pengawasan pekerjaan, penerimaan, dan

distribusi barang dan jasa. Fungsi UPT Logistik dalam pengadaan barang dan jasa

memegang peran strategis untuk memastikan semua kegiatan akademik dan

operasional dapat berjalan dengan lancar secara efektif dan efesien. Untuk itu,

posisi UPT Logistik sangat penting dalam mendukung tercapainya visi ITB,

terutama sebagai institusi pendidikan yang baik dalam operasionalnya.

Dengan keluarnya SK Rektor 147/SK/K01/OT/2010, maka UPT Logistik

berubah nama menjadi DIrektorat Logsitik yang memiliki fungsi yang tidak

berubah, namun memiliki peran tambahan strategis untuk melakukan perencanaan pengadaan barang/jasa, monitoring dan evaluasi proses pengadaan (SK Rektor No.


(53)

Dilaksanakan Melalui Direktorat Logistik) , dan pengelolaan persediaan di

lingkungan ITB yang lebih terintegrasi serta komprehensif.

3.1.2. Visi dan Misi Direktorat Logistik ITB Bandung

Visi dan misi sekolah Direktorat Logistik ITB Bandung adalah sebagai berikut:

Visi

“Direktorat Logistik ITB sebagai lembaga pelayanan proses logistik

institusi pendidikan tinggi yang profesional dan terpandang untuk mendukung visi

ITB sebagai universitas riset terpandang di Asia dan berperan aktif dalam

mengembangkan sistem logistik pendidikan tinggi secara nasional” Misi

“Melaksanakan proses bisnis dalam sistem logistik ITB secara akuntabel,

professional, dengan tingkat pelayanan yang tinggi kepada seluruh unit kerja di

ITB

“Mendukung terciptanya atmosfir ITB yang bersih, tertib, harmonis, kondusif dan nyaman dalam lingkup pelaksanaan kegiatan logistik di ITB”


(54)

3.1.3. Struktur Organisasi Direktorat Logistik ITB Bandung

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Direktorat Logistik ITB Bandung Sumber : Direktorat Logistik ITB Bandung

3.1.4. Job Descriptions

1. Direktur

Bertanggung jawab atas proses verifikasi dokumen perencanaan yang d

ajukan oleh unit kerja, penyusunan dokumen perencanaan pengadaan,

pemilihan penyedia barang dan jasa, penerimaan dan pemeriksaan hasil kerja

penyedia barang dan jasa, penyimpanan dan distribusi barang, pengawasan dan

penerimaan jasa serta pengajuan permohonan pembayaran yang timbul atas

kegiatan pengadaan barang dan jasa, dimana seluruh proses tersebut harus


(55)

2. Wakil Direktur

Membatu kinerja Direktur Logistik ITB khususnya dalam pengendalian

operasional direktorat logistik itb guna tercapainya tujuan pengadaan b arang

dan jasa di ITB.

3. Sub Direktorat Pe rencanaan dan Monitoring Pengadaan

mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pengadaan barang dan jasa,

melakukan proses monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa serta

menangani jalinan hubungan eksternal yang dapat mendukung tercapainya

peningkatan kinerja.

4. Sub Direktorat Kontrak dan Penerimaan

Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan kontrak pengadaan barang

dan jasa dan mengendalikan pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa

serta melakukan pemeriksaan serta penerimaan hasil pengadaan barang dan

jasa.

5. Sub Direktorat Sistem Informasi, Penge mbangan dan Keuangan

Bertanggung jawab dalam pengelolaan sistem informasi

logistik(SIRLOG) ITB, pelayanan pengadaan elektronik (LPE) ITB,

melakukan fungsi pengembangan proses bisnis dirlog itb serta melaksanakaan

verifikasi dokumen permohonan pembayaran dan mengajukannya melalui


(56)

6. Unit Pelayanan Pengadaan

Menjalankan fungsi manajerial atas penugasan pejabat pengadaan serta

kelompok kerja unit layanan pengadaan serta bertanggung jawab atas program

kerja dan oprasional unit layanan pengadaan.

7. Seksi pPerencanaan Pengadaan Barang

Melakukan verifikasi atas pengajuan kebuthan barang dari unit kerja

atau user serta menyusun dokumen perencanaan pengadaa n barang.

8. Seksi Perencanaan Pengadaan Jasa

Melakukan verifikasi atas pengajuan kebuthan jasa dari unit kerja atau

user serta menyusun dokumen perencanaan pengadaan jasa.

9. Seksi Monitoring dan Evaluasi dan Hubungan Eksternal

Melakukan proses monitoring dan evaluasi atas oprasional yang

dijalankan oleh Direktorat Logistik ITB serta menangan hubungan eksternal

antara Direktorat Logistik ITB dengan pihak lain.

10.Seksi Kontrak dan Penerimaan Barang

Menyusun kontrak pengadaan barang, mengendalikan pelaksanaan

kontrak pengadaan barang serta melakukan pemerikasaan dan penerimaan

barang yang disediakan oleh penyedia barang.

11.Seksi Kontrak dan Penerimaan Jasa

Menyusun kontrak pengadaan jasa, mengendalikan pelaksanaan kontrak pengadaan jasa serta melakukan pemerikasaan dan penerimaan jasa


(57)

12.Seksi ELPE dan penge mbangan

Mengelola bidding room, menyediakan layanan pengadaan elektronik

bagi kalangan internal ITB maupun institusi lain dan dunia usaha dan

melaksanakan fungsi pengembangan Direktorat Logistik ITB guna

mendukunng proses bisnis Direktorat Logistik ITB.

13.Seksi Sistem Informasi

Mengelola SIRLOG ITB Direktorak Logistik guna mendukung proses

bisnis Direktorat Logistik ITB.

14.Seksi Keuangan

Melakukan verifikasi atas dokumen permohonan pembayaran yang

diajukan penyedian barang dan jasa serta menyampaikannya kepada Direktorat

Keuangan ITB untuk dilakukan proses pembayaranan.

15.Seksi Pengadaan /Kelompok Kerja

Melaksanakan proses pemilihan peyedia barang dan jasa.

16.Pejabat Pengadaan

Melaksanakan proses pemilihan penyedia barang dan jasa dengan

metode pengadaan dan penunjukan langsung.

17.Sekertariat

Mendukung terlaksanakan proses bisnis Direktorat Logistik ITB


(58)

18.Manaje r Proyek

Membantu pejabat pembuat komitmen dalam proses pelaksanaan dan

pengendalian kontrak pengadaan barang dan jasa.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlua adanya metode penelitian, sehingga

penelitian berjalan dengan baik. Oleh karena itu penulis memilih metode penelitian

tindakan (Action Research).

Penelitian tindakan (Action Research) ialah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru,

atau produk pengetahuan yang baru dan untuk memecahkan masalah dengan

penerapan langsung di dunia aktual atau lapangan (Narimawati, 2010).

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

melakukan penelitian lapangan yaitu datang langsung ke perusahaan yang

bersangkutan. Data sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan.

3.2.2.1.Sumber Data Prime r

Sumber data primer yaitu sumber data yang berasal dari perorangan, kelompok, panel atau sumber terselubung. Dalam memperoleh data primer penulis


(59)

1. Observasi

Proses untuk mendapatkan data dengan mengamati objek yang akan

diteliti secara langsung di tempat penelitian yaitu di Direktorat Logistik ITB

Bandung. Yang meliputi bagaimana proses pengumuman pengadaan barang

dan jasa yang berjalan di Direktorat Logistik ITB Bandung. 2. Wawancara

Wawancara proses untuk mendapatkan data dengan melakukan dialog

langsung kepada orang yang dianggap bisa memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh penulis yaitu kepada salah satu staf Direktorat Logistik ITB

Bandung.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

Data sekunder yang diambil dari berbagai sumber melalui Studi

Kepustakaan, yaitu dengan mempelajari berbagai sumber bacaan / dokumen yang

berkaitan erat dengan masalah penelitian, baik berupa artikel dan literatur ilmiah.

3.3. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang di gunakan adalah pendekatan dengan

Object Oriented yang menggunakan OOA(Object Oriented Analysis) di visualisasikan dengan UML dan di antara nya adalah sebagai berikut : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.


(60)

3.4. Metode Pengembangan Sistem

Gambar 3.2 Metode Waterfall Sumber: Roger S. Pressman (2002:37)

Pada perkembangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode

waterfall sebagai alternatif pengembangan sistem informasi dengan tujuan mendapatkan kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik.

Metode waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan

maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara

otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.

Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan.


(61)

1. Analisa

Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data

dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan aplikasi penerimaan barang. Dokumen ini lah yang akan menjadi

acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprograman.

2. Design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan

perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut

software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

3. Coding & Testing

Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan


(62)

sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Penerapan

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem atau rancangan. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem atau rancangan yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

3.5. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Use case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang di perbuat sistem, dan

bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu misalnya login sistem, meng-create sebuah daftar belanja dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang

berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan klien, dan

merancang test case untuk semua fitur yang ada pada sistem. Seb uah use case dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa usecase yang di include akan di panggil setiap kali usecase yang meng included eksekusi secara normal.


(63)

Sebuah use case dapat di include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan menarik keluar

fungsionalitas yang common. Sebuah use case juga dapat meng extend use case lain dengan behaviornya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

2. Activity Diagram

Activity Diagram atau yang di sebut Diagram Aktivitas digunakan untuk mendokumentasikan alur kerja pada sebuah system, yang di mulai dari

pandangan business level hingga ke operational level, adapaun penjelasanya antara lain :

1. Activitydiagram merupakan cara lain memodelkan aliran kejadian.

2. Kita gunakan activity diagram untuk menggambarkan workflow/aliran kerja proses bisnis.

3. Activitydiagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam siste m yang sedang di rancang bagaimana masing – masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

4. Activitydiagram juga dapat menggambarkan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.


(64)

3. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan

desain berorientasi objek.

Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut

(metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan s istem

untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain

berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut

(metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan antar class.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan

di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau


(65)

rangkaian langkah- langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men- trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal

dan output apa yang dihasilkan. Masing- masing objek, termasuk aktor, memiliki lifelinevertikal.

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.Untuk

objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistententity.

5. CollaborationDiagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing- masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama.

6. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code


(66)

maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, linktime, maupun runtime. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

7. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal- hal lain yang bersifat fisikal . Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang

digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

3.6. Pengujian Software

Pengujian Software (perangkat Lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajia n pokok dari

spesifikasi, desain dan pengkodean.

Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah black-box testing. Black Box Testing digunakan untuk menguji fungsi- fungsi dari perangkat lunak yang dirancang. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujuan black


(1)

Gambar 5.9 Tampilan Pilihan Instalasi 5.1.5 Pengguna Program

Berikut ini adalah cara penggunaan aplikasi sistem informasi pengumuman pengadaan barang/jasa agar berjalan dan dapat di jalankan sebagai mana mestinya dengan penjelasan fungsi. Adapun cara penggunaanya sebagai berikut :

Setelah proses installasi selesai, untuk menjalankan aplikasi sistem informasi pengumuman pengadaan barang/jasa ini pilih icon PengumumanPengadaan pada home smartphone android Samsung yang telah di install.

5.2 Pengujian


(2)

92

5.2.1 Rencana Pengujian

Pengujian software dalam penelitian ini dilaksanakan oleh pihak user dan admin untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak yang dibuat. Adapun hal- hal yang akan diujikan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem yang Diusulkan

Kelas Uji Requirement yang Diuji Butir Uji Jenis Pengujian

Input

Login Modul Black Box

Buat Pengumuan Modul Black Box

Search Modul Black Box

Edit Pengumuman Modul Black Box Proses Pengecekan Pengumuman Modul Black Box Pembuatan Pengumuaman Modul Black Box Output Data Pengumuman Modul Black Box

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut adalah beberapa kasus dan hasil pengujian yang dilakukan, diantaranya :

1. Pengujian Login

Berikut ini adalah hasil pengujian sistem menggunakan metode black box berdasarkan requitment pada rencana pengujian :


(3)

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Masukkan username

dan password yang sesuai dengan data yang ada pada tabel User

Menampilkan menu

pengumuman admin

Masuk ke menu pengumuman admin

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Masukkan username

yang tidak ada pada tabel User

Tidak masuk ke menu

pengumuman admin

Muncul peringatan “Login Gagal”

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Masukkan password yang tidak sesuai dengan username pada tabel User

Tidak masuk ke menu

pengumuman admin

Muncul peringatan

“Login Gagal”

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(4)

94

2. Pengujian Search Menu

Tabel 5.3 Pengujian Menu Search Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Masukan keyword

untuk mencari pengumuman

Menampilkan pengumuman

Data pengumuman yang muncul sesuai keyword

[ ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan Yang di harapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan Masukkan keyword

yang tidak sesuai dengan database

Tidak

menampilkan data pengumuman yang dicari

Data nilai yang dicari tidak tampil ke ListView

[ ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus Black Box yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat digunakan dengan baik dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(5)

Kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Proses Pengumuman Pengadaan barang/jasa di Direktorat Logistik ITB menjadi real time (tepat waktu) dengan adanya aplikasi perangkat lunak sistem informasi penngumuman pengadaan barang/jasa yang berbasis android yang memudahkan user atau admin mengakses pengumuman.

2. Aplikasi sistem infromasi pengumuman pengadaan barang/jasa memudahkan supplier untuk mencari pengumuman yang diinginkan.

3. Aplikasi sistem informasi pengumuman pengadaan barang ini dapat memudahkan admin untuk membuat, menghapus, dan mengubah pengumuman, sehingga bisa membuat pengumuman dimana saja dan kapan saja.

6.2 Saran

Agar aplikasi sistem informasi pengumuman pengadaan barang/jasa bebasis android ini berjalan dengan baik, penulis mengajukan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat membantu pihak Direktorat Logistik ITB Bandung dan peneliti yang


(6)

96

1. Agar aplikasi ini lebih tampak interaktif lagi, diharapkan dapat ditambahkan filtur seperti pesan yang memudahkan user/supplier berinteraksi dengan admin. 2. Adanya pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat agar sistem tetap terjaga

dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengelolaan dan pengecekan data pada database untuk menghindari adanya error pada sistem nantinya.