Pengembangan sistem informasi pergudangan berbasis jaringan pada Pt. interkoneksi persada

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN

BERBASIS JARINGAN

PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh

AHMAD SYAHRIL

NIM: 104093002956

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

i

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERGUDANGAN

BERBASIS JARINGAN

PADA PT. INTERKONEKSI PERSADA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Ahmad Syahril

NIM: 104093002956

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Agustus 2011

Ahmad Syahril 104093002956


(6)

v ABSTRAK

Ahmad Syahril – 104093002956 Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada, dibimbing oleh A’ang Subiyakto dan Zulfiandri

Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada belum memiliki sistem yang terintegrasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan keluar, dan memiliki aplikasi yang menggunakan program Ms. Access. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar office, sedangkan kebutuhan perusahaan yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan aplikasi yang bisa diakses oleh banyak komputer (jaringan LAN) berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan yang terintegrasi, sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan kedepannya. Pemaparan tersebut yang melatarbelakangi peneliti untuk mengembangan sistem yang ada, peneliti menggunakan metodologi pengembangan system dengan metode waterfall yang melalui tahapan System initiation, System analysis, System design dan System implementation serta UML (Unified Modelling Language) sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya dengan tools yang dipakai seperti sequence diagram, use case model diagram, narasi use case, statechart diagram, dan activity diagram, serta class diagram, adapun software pendukung dalam pembuatan aplikasi mencakup PHP untuk bahasa pemograman dan MySQL untuk databasenya. Hasil pengembangan sistem secara garis besar meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara garis besar, sistem ini meliputi input data peralatan, peminjaman dan pengembalian peralatan, booking, penampilan SPK (Surat Perintah Kerja), report pengelolaan peralatan. Secara khusus sistem ini sangat menjawaban harapan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan database peralatan dan alur sistem pergudangan yang bisa dijadikan pusat informasi yang akurat dalam mengambil kebijakan kedepannya.

Kata kunci: Pergudangan, PT. Interkoneksi Persada, Karyawan Teknisi, Booking, Surat Perintah Kerja (SPK), PHP, MySQL, waterfall, UML.

V Bab+ 176 halaman+ lv Halaman + 33 Daftar Pustaka (1991-2008) + 87 Gambar + 54 Tabel + 6 Daftar Simbol + 7 Lampiran


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya karena penulis telah menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada dengan penuh optimis dan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau.

Setelah Skripsi terselesaikan, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skirpsi ini, kepada :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Puta, M.SIS, Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi yang sangat membantu sampai akhirnya penulis mampu merampungkan skripsinya. 3. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu

memberikan dukungan moril dalam membantu penyelesaian skripsi, dan Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan motivasi dalam bimbingannya.

4. Istri tercinta Childa Faiza, S.Pd dan anak tersayang Shafwa Sajwa Syahida serta Abi-Ummi, adik-adik ku tersayang yang selalu menyertakan do’a dan dukungannya baik moril dan materilnya.

5. Bapak H. Ahmad Dahlan selaku Direktur Utama PT. Interkoneksi Persada, Bapak H. Widoyo, S.Kom selaku General Manager, Bapak Ade Mardi Gunawan selaku Manager HRD yang telah memberikan kesempatan


(8)

vii

Penulis untuk melakukan observasi dan penelitian perusahaan tersebut. Bapak Teguh Taryono selaku selaku Manager Pergudangan yang telah memberikan bimbingan, data-data dan informasinya terkait observasi di lapangan, dan seluruh karyawan teknisi PT. Interkonesi Persada yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

6. Mantabbun SI A/B Angkatan 2004 yang selalu memberikan kenangan dan

inspirasi bagi penulis : “ You Are The Best Team”. Rekan- Rekan Aktivis Mahasiswa di BEM FST, LDK SYAHID dan KAMMI KOMSAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta seluruh handai tolan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, membantu dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat, khususnya kepada penulis dan umumnya bagi pembaca. Skripsi ini jauh dari nilai sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritiknya yang membangun agar hasilnya lebih baik lagi kedepan.

Ciputat, Agustus 2011 M/ Ramadhan 1432 H


(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN PERNYATAAN ... ABSTRAKSI ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR SIMBOL ... DAFTAR LAMPIRAN ...

BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah... 1.3 Batasan Masalah... 1.4 Tujuan Penelitian... 1.5 Manfaat Penelitian... 1.6 Metodologi Penelitian... 1.7 Sistematika Penulisan...

i ii iii iv v vi viii xiii xviii xxi xxvii 1 1 4 4 5 5 7 10


(10)

ix

BAB II LANDASAN TEORI ... 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi...

2.1.1 Pengertian Sistem... 2.1.2 Pengertian Informasi... 2.1.3 Pengertian Sistem Informasi... 2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer ……….

2.2.1 Definisi Jaringan Komputer……… 2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer... 2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer………... 2.2.4 Macam Jaringan Komputer………. 2.2.5 Topologi Jaringan………... 2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi

Pergudangan ... 2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem... 2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan... 2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan... 2.4 Metode Penelitian... 2.4.1 Metode Pengumpulan Data ... 2.4.2 Metode Pengembangan Sistem ... 2.5 UML (Unified Modelling Language) ……….

2.5.1 Use Case Model Diagram... 2.5.2 Class Diagram... 2.5.3 Sequence Diagram...

12 12 12 14 17 19 19 20 20 23 25 27 27 28 31 31 32 33 37 38 41 41


(11)

x

2.5.4 Statechart Diagram... 2.5.5 Activity Diagram... 2.6 Database dan DBMS (Database Management System) ……

2.6.1 Database……….

2.6.2 DBMS (Database Management System)……… 2.6.3 RDBMS (Relational Database Management System) 2.7 Perangkat Lunak Penunjang...

2.7.1 Browser... 2.7.2 PHP (Personal Home Page)... 2.7.3 MySQL... 2.7.4 Adobe Photoshop... 2.8 Literatur Sejenis ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 3.1 Metode Pengumpulan Data...

3.1.1 Studi Lapangan... 3.1.2 Studi Pustaka... 3.1.3 Studi Literatur Sejenis ... 3.2 Metode Pengembangan Sistem... 3.2.1 System Initiation... 3.2.2 Analisis Sistem... 3.2.3 Perancangan Sistem... 3.2.4 Implementasi Sistem...

42 42 43 43 46 47 47 47 48 50 52 53 56 56 56 58 58 59 60 60 60 62


(12)

xi

3.3 Kerangka Berfikir ...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...……….

4.1 Sistem Initiation... 4.1.1 Identifikasi Masalah... 4.1.2 Lingkup Sistem... 4.1.3 Tujuan... 4.1.4 Jadwal... 4.2 Analisa Sistem... 4.2.1 Gambaran Umum...

4.2.1.1 Profil Perusahaan... 4.2.1.2 Visi dan Misi... 4.2.1.3 Struktur Organisasi... 4.2.2 Analisis Perbandingan Literatur Sejenis ... 4.2.3 Sistem yang Sedang Berjalan ...

4.3 Sistem Design……….

4.3.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan... 4.3.2 Use Case Model Diagram Sistem Usulan... 4.3.2.1 Use Case Model Diagram... 4.3.2.2 Identifikasi Karyawan Teknisi... 4.3.2.3 Identifikasi Use Case……….. 4.3.2.4 Narasi Use Case... 4.3.3 Activity Diagram...

65 67 67 67 69 70 70 70 70 70 74 75 75 77 86 86 91 92 93 93 95 115


(13)

xii

4.3.4 Class Diagram ... 4.3.5 Sequence Diagram ... 4.3.6 Statechart Diagram ... 4.3.7 Spesifikasi Database ... 4.3.8 Perancangan Antar Muka... 4.4 System Implementation...

4.4.1 Pembuatan Sistem... 4.4.2 Pengujian Sistem...

BAB V PENUTUP... 5.1 Kesimpulan... 5.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

131 137 143 150 159 166 166 166

172 172 173

174 xxviii


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall... Gambar 2.1 Siklus Informasi... Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi... Gambar 2.3 Jaringan Komputer... Gambar 2.4 Local Area Network (LAN)... Gambar 2.5 Topologi Bus... Gambar 2.6 Jenjang Data... Gambar 2.7 Cara Kerja Browser... Gambar 2.8 Tampilan Area Kerja Adobe Photoshop ...……… Gambar 3.1 Pengembangan dengan Strategi Waterfall... Gambar 3.2 Kerangka Berfikir ... Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... Gambar 4.2 Struktur Organisasi...…... Gambar 4.3 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang Berjalan... Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan... Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Input SPK……... Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Input Booking………. Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Cetak SPK………... Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Validasi Booking……… Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Menyerahkan SPK………...

9 15 18 19 24 26 44 48 52 65 66 74 75 81 92 115 116 116 117 117


(15)

xiv

Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use Case Input Peminjaman…... Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan... Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan... Gambar 4.13 Activity Diagram dari Use Case Blacklist ... Gambar 4.14 Activity Diagram dari Use Case Input Data Request …..……. Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Cetak Data Request ... Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use Case Validasi Data Request... Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use Case Pengadaan Peralatan………. Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Input Data Hasil Request….. Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan SPK………... Gambar 4.20 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan Gambar 4.21 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman... Gambar 4.22 Activity Diagram dari Use Case Lihat Laporan Data Request.. Gambar 4.23 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan SPK ……... Gambar 4.24 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok

Peralatan... Gambar 4.25 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman.. Gambar 4.26 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Data Request Gambar 4.27 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis…... Gambar 4.28 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Alat…... Gambar 4.29 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK Gambar 4.30 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan Gambar 4.31 Activity Diagram dari Use Case Pengelolaan Data User……..

118 119 119 120 120 121 121 122 122 123 123 124 124 125 125 126 126 127 128 128 129 130


(16)

xv

Gambar 4.32 Class Diagram... Gambar 4.33 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Jenis Peralatan... Gambar 4.34 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data Alat... Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use Case Atur Data User... Gambar 4.36 Sequence Diagram dari Use Case Buat Data Request ... Gambar 4.37 Sequence Diagram dari Use Case Validasi Data Request ... Gambar 4.38 Sequence Diagram dari Use Case Input Pengadaan Data Request ... Gambar 4.39 Sequence Diagram dari Use Case Input Peminjaman ... Gambar 4.40 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan... Gambar 4.41 Sequence Diagram dari Use Case Pengembalian Peralatan... Gambar 4.42 Sequence Diagram dari Use Case Cetak Laporan

Peminjaman ... Gambar 4.43 Statechart Diagram dari Log in yang Diajukan ... Gambar 4.44 Statechart Diagram dari Input SPK yang Diajukan ... Gambar 4.45 Statechart Diagram dari Input Booking yang Diajukan... Gambar 4.46 Statechart Diagram dari Validasi Booking yang Diajukan ... Gambar 4.47 Statechart Diagram dari Input Peminjaman yang Diajukan... Gambar 4.48 Statechart Diagram dari Input Pengembalian yang Diajukan.. Gambar 4.49 Statechart Diagram dari Input Data Request yang Diajukan... Gambar 4.50 Statechart Diagram dari Cetak Data Request yang Diajukan... Gambar 4.51 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Jenis yang

136 137 137 138 139 139 140 141 141 142 143 143 144 144 145 145 146 146 147


(17)

xvi

Diajukan ... Gambar 4.52 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data Alat yang

Diajukan ... Gambar 4.53 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data SPK yang

Diajukan ... Gambar 4.54 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data KT yang Diajukan Gambar 4.55 Statechart Diagram dari Pengelolaan Data User yang

Diajukan ... Gambar 4.56 Physical Database Schema Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan... Gambar 4.57 Halaman Data Setting untuk data Jenis... Gambar 4.58 Halaman Data Setting untuk Data Alat... Gambar 4.59 Halaman Data Setting untuk Jenis SPK... Gambar 4.60 Halaman Data Karyawan... Gambar 4.61 Halaman Input Data Karyawan... Gambar 4.62 Halaman Input Data User... Gambar 4.63 Halaman Input Data SPK………... Gambar 4.64 Halaman Input Data Peminjaman……….……… Gambar 4.65 Halaman Cetak Laporan….………... Gambar 4.66 Halaman Input Booking…..………... Gambar 4.67 Halaman Input Data Request ……….... Gambar 4.68 Tampilan Depan Halaman Program ………... Gambar 4.69 Tampilan Data Setting untuk Data Jenis………...

147 148 148 149 149 150 159 159 159 160 160 160 161 161 161 162 162 163 163


(18)

xvii

Gambar 4.70 Tampilan Input Data User ……… Gambar 4.71 Tampilan Input Data Karyawan ……….. Gambar 4.72 Tampilan Input Data SPK………. Gambar 4.73 Tampilan Input Peminjaman dan Pengembalian ……… Gambar 4.74 Tampilan Gambar Cetak laporan……….. Gambar 4.75 Tampilan Input Data Booking………... Gambar 4.76 Tampilan Input Data Request………

163 164 164 164 165 165 165


(19)

xviii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13

Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem ………...……...

Hasil Literatur Sejenis…….………...

Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem ………... Hasil Literatur Sejenis ... Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang Berjalan Data Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang

Sedang Berjalan ... Daftar Actor Sistem Informasi Pergudangan yang

Diajukan……... Daftar Use Case Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan... Narasi dari Use Case Input SPK………... Narasi dari Use Case Input Booking ... Narasi dari Use Case Cetak SPK... Narasi dari Use Case Validasi Booking... Narasi dari Use Case Menyerahkan SPK... Narasi dari Use Case Input Peminjaman... Narasi dari Use Case Input Pengembalian Peralatan... Narasi dari Use Case Pengembalian Peralatan...

34 54 59 75 80 82 93 93 95 96 97 97 98 99 100 101


(20)

xix Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31 Tabel 4.32 Tabel 4.33 Tabel 4.34 Tabel 4.35 Tabel 4.36

Narasi dari Use Case Blacklist... Narasi dari Use Case Input Data Request... Narasi dari Use Case Cetak Data Request... Narasi dari Use Case Validasi Data Request... Narasi dari Use Case Melakukan Pengadaan Peralatan ... Narasi dari Use Case Input Data Hasil Request... Narasi dari Use Case Lihat laporan SPK... Narasi dari Use Case Lihat Laporan Stok Peralatan... Narasi dari Use Case Lihat Laporan Peminjaman... Narasi dari Use Case Lihat Laporan Data Request... Narasi dari Use Case Cetak Laporan SPK... Narasi dari Use Case Cetak Laporan Stok Peralatan... Narasi dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman... Narasi dari Use Case Cetak Laporan Data Request... Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis ... Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Alat... Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Jenis SPK... Narasi dari Use Case Pengelolaan Data Karyawan... Narasi dari Use Case Pengelolaan Data User... Narasi dari Use Case Super User... Daftar Potential Object... Daftar Analisa Potential Object... Daftar Object... 102 102 103 104 104 105 105 106 107 101 108 109 109 110 110 111 112 113 113 114 131 132 135


(21)

xx Tabel 4.37 Tabel 4.38 Tabel 4.39 Tabel 4.40 Tabel 4.41 Tabel 4.42 Tabel 4.43 Tabel 4.44 Tabel 4.45 Tabel 4.46 Tabel 4.47 Tabel 4.48 Tabel 4.49 Tabel 4.50 Tabel 4.51

Tabel Booking ... Tabel Alat... Karyawan Teknisi... Tabel Bagian Operasional... Tabel Jenis SPK... Tabel Blacklist... Tabel Peminjaman... Tabel User ... Tabel Pengembalian... Tabel Data Request... Tabel Administrator... Tabel CRUD Matrix Sistem Informasi Pergudangan yang Diajukan... Tabel Testing Account Bagian Pergudangan... Tabel Testing Account KaBag. Pergudangan ………... Tabel Testing Account Administrator………

151 151 152 152 153 153 154 154 155 155 156 156 166 168 168


(22)

xxi

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS (Jeffrey L. Whitten, 2004: 272-276)

Simbol Arti

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

Depends on

Inheritance Actor1

«extends»

«uses»

«inherits» «uses» <<depends on>>


(23)

xxii

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 450-454)

Simbol Arti

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar


(24)

xxiii

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 434-439)

Simbol Arti

Class Ket:

1 class name 2 attributes 3 behaviors

Association

Agregation

Generalization

1 *

Class 1

2 3


(25)

xxiv

SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY (Jeffrey L. Whitten, 2004: 437)

Simbol Arti

Pasti satu

Nol atau satu

Nol atau lebih

Satu atau lebih

Specific range

Class1 Class2

1

Class3 Class4

Class1 Class2

0..1

Class1 Class2

0..*

Class3 Class4

*

Class1 Class2

1..*

Class1 Class2


(26)

xxv

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 702-704)

Simbol Arti

Object

Lifeline

Messages


(27)

xxvi

SIMBOL STATECHART DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 700-703)

Simbol Arti

State

Transition Paths

Initial State


(28)

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian dari Perusahaan ……….. Lampiran 2 Data Hasil Quesioner……… Lampiran 3 Data Hasil Observasi……….

Lampiran 4 Data Hasil Wawancara I………..

Lampiran 5 Data Hasil Wawancara II ……….

Lampiran 6 Schedule Penelitian dan Perancangan Sistem ……….… Lampiran 7 Source Code Program untuk Aplikasi ……….………

xxviii xxix xxxvi xxxvii xl xliii xliv


(29)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Interkoneksi Persada merupakan perusahaan yang berbentuk total partner and technical support solution yang berarti PT. Interkoneksi Persada merupakan sebuah perusahaan yang berbasiskan dalam kegiatan di bidang jasa telekomunikasi, terutama jasa instalasi antenna dan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan VSAT, Radio Link, Wireless dan Wireline. Adapun gudang PT. Interkoneksi Persada ini berisikan peralatan-peralatan yang digunakan sebagai media atau alat-alat kelengkapan untuk pengoperasian kerja pada teknik. Dalam hal ini, pengolahan data peralatan di luar dari data peralatan inventaris kantor seperti perlengkapan ataupun peralatan kantor.

Saat ini, dalam manajemen data peralatan di PT. Interkoneksi Persada sudah terkomputerisasi dalam penanganan alur transaksi peralatan masuk dan peralatan keluar. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan yaitu aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh satu komputer saja (stand alone) dan standar office tanpa ada database dan tersistem dengan baik, sedangkan kebutuhan perusahaan yang juga semakin meningkat yaitu membutuhkan sistem yang mudah diakses oleh para pengguna berikut databasenya. Tidak tersedianya laporan periodik, sehingga pihak Pergudangan sulit dalam menangani stok peralatan, sulit memprediksi jumlah peralatan yang akan digunakan ke depannya. Dan juga masih kurang lengkapnya fasilitas laporan yang disediakan oleh aplikasi yang sedang


(30)

2

berjalan saat ini, sedangkan seiring bertambahnya kebutuhan perusahaan maka dibutuhkan pula seperti laporan per peralatan, laporan per periode dan lain-lain untuk mempermudah pihak manajemen demi memperoleh informasi dalam pengambilan keputusan.

Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengolahan data peralatan secara terkomputerisasi lengkap dengan berbagai fitur agenda dan laporan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen dalam bentuk jaringan sehingga berbagai kesulitan yang berhubungan dengan pengolahan data peralatan dapat diatasi, maka proses pengolahan data peralatan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. (Muhasan, 2008)

Berdasarkan penelitian tentang Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Syamsul T, 2008) peneliti tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif lagi sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Bagian Pergudangan PT. Interkoneksi Persada. Sistem persediaan barang yang sudah berjalan yang dirancang oleh saudara Teuku Syamsul Ramadhan, S.Kom saat ini belum bisa menjadi solusi alternatif untuk manajemen persediaan barang karena belum mencakup lokasi dan pendistribusian peralatan yang telah dikeluarkan, belum adanya klasifikasi kode barang, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga menyulitkan karyawan dalam pembuatan laporan karena aplikasi yang kurang efektif dan terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses Persediaan yang berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang masih dilakukan


(31)

3

secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang menyebabkan aplikasi dari saudara Teuku Syamsul Ramadhan menjadi referensi dalam merancang pengembangan system informasi pergudangan pada bagian pergudangan PT. Interkoneksi Persada.

Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat dibutuhkan (Nugroho, 2005).

Banyak perusahaan yang manajemen data peralatannya sudah terintegrasi dalam suatu sistem sehingga perusahaan tersebut mampu bersaing untuk menghadapi dunia global. Dalam hal ini, pengolahan data peralatan yang terdapat di gudang sangat membutuhkan sistem yang dapat menjadi solusi bagi semua permasalahan yang sering terjadi, dengan sistem ini peneliti berharap semua permasalahan dapat diatasi dan kinerja perusahaan dalam kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien, tepat dan akurat. (Mcleod, 1996)

Berdasarkan uraian tersebut selaku peneliti, tertarik memilih untuk Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan ini dengan PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk database-nya di PT. Interkoneksi Persada untuk dapat memberi solusi bagaimana sistem informasi dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan terhadap pengolahan data peralatan inilah peneliti


(32)

4

mengambil judul: “Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan Berbasis Jaringan pada PT. Interkoneksi Persada”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti dapat merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kinerja Karyawan Teknisi (KT) dan karyawan Bagian Pergudangan dalam memproses booking, SPK, peminjaman dan pengembalian serta pelaporan peralatan.

2. Merancang Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan untuk membantu pihak manajemen yaitu Kepala Bidang Pergudangan, dan Kepala Bidang Operasional dalam pengelolaan data peralatan dan hasil pelaporan.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pengamatan pada sistem yang sedang berjalan, maka permasalahan dibatasi pada:

1. Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan PT. Interkoneksi Persada dengan berbasis jaringan.

2. Bidang garapan pengembangan dikhususkan pada penanganan dan pengelolaan data peralatan yang berada di ruang lingkup kerja bidang Pergudangan, seperti booking, peminjaman, pengembalian dan


(33)

5

laporan karena dalam menangani pengolahan data peralatan di gudang butuh pengolahan yang optimal untuk mencapai data yang akurat dalam menangani berbagai macam transaksi yang ada di gudang. 3. Peneliti juga tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian dan pengembangan sistem ini adalah: 1. Mengembangkan Sistem Informasi Pergudangan yang masih berbasis

stand alone standar office tanpa database ini menjadi sistem yang berbasiskan jaringan, sehingga memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini.

2. Membuat klasifikasi peralatan, memudahkan pendokumentasian, mengontrol siklus data peralatan, proses pengolahan data peralatan, pendistribusian dan penyimpanan data peralatan.

3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan mudah digunakan Bagian Pergudangan dalam hal mengolah data. 4. Membuat laporan yang dapat digunakan Bagian Pergudangan baik

laporan peralatan secara cepat dan akurat dalam bentuk Digital Document (PDF) dengan periode bulanan.

1.5 Manfaat Penelitian


(34)

6

1. Bagi Peneliti

a. Untuk memenuhi salah satu syarat di dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu pada Fakultas Sains dan Teknologi program studi Sistem Informasi.

b. Menambah wawasan peneliti di dalam mengembangkan suatu aplikasi sistem Pergudangan khususnya dalam manajemen data peralatan pada PT. Interkoneksi Persada.

2 Bagi PT. Interkoneksi Persada

a. Membantu perusahaan dalam mengontrol sistem informasi manajemen data peralatan serta membantu pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat.

b. Memudahkan pihak Pergudangan dalam menangani dan memprediksi jumlah peralatan yang harus tersedia setiap harinya, sehingga kelancaran kegiatan ini dapat berjalan dengan semestinya, serta memudahkan para karyawan dalam menjalankan aplikasi pengolahan data peralatan ini dalam mensukseskan kegiatan pengorganisiran dan pengolahan peralatan.

c. Mendukung penyediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai data-data informasi tentang manajemen data peralatan kepada karyawan yang terkait serta meningkatkan kelancaran kinerja kegiatan yang lebih optimal ke depannya.


(35)

7

Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau pembaca sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki minat dan kepentingan yang sama.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pengumpulan Data

Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut :

a. Studi Lapangan

Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah :

1) Observasi/ Pengamatan

Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu kegiatan yang sedang dilakukan oleh karyawan teknisi, bagian operasional dan bagian pergudangan PT. Interkoneksi Perasada, sehingga dapat diadakan evaluasi dari sudut tertentu yang mendukung kebenaran.


(36)

8

2) Wawancara

Wawancara langsung pada karyawan yang bertugas pada bagian gudang PT. Interkoneksi Persada untuk mendapatkan informasi dan data beserta keterangan-keterangan yang dibutuhkan sehingga peneliti dapat mencatat hal-hal yang penting dan perlu dijadikan sebagai bahan dalam penelitian skripsi ini.

3) Kuesioner

Melakukan kegiatan kuisioner dengan memberikan daftar yang berisi pertanyaan untuk mendapat data-data terkait topik penelitian meliputi permasalahan sistem berjalan dan kebutuhan pengembangan sistem sebagai pelengkap data dari hasil wawancara dan observasi.

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah, serta beberapa sumber dari jurnal, dan buku- buku referensi.

c. Studi Lileratur Sejenis

Pengumpulan data dengan cara mengambil perbandingan dari skripsi-skripsi sebelumnya yang satu tema atau literatur yang berkaitan dengan tema penelitian.


(37)

9

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang peneliti gunakan untuk mengembangkan sistem ini yaitu metodologi pengembangan dengan strategi waterfall menggunakan pemodelan berorientasi objek, di antaranya (Whitten, 2007):

Gambar 1.1 Pengembangan dengan strategi waterfall (Sumber: Whitten, 2004)

a. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. b. System analysis, yaitu membuat analisa dan memahami Sistem

Pergudangan yang sedang berjalan, mulai sistem kerja Karyawan Teknisi dalam booking, menjalankan Surat Perintah Kerja (SPK), sampai pengembalian peralatan

results complete

system initiation

complete system analysis

complete system

design

complete system implementatio

n

the entire information


(38)

10

c. System design, yaitu mengidentifikasi solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi pendaftaran berbasis web. Tools yang akan digunakan dalam pemodelan sistem adalah UML (Unified Modeling Language).

d. System implementation, yaitu membuat sistem informasi dengan software pendukung. Software yang digunakan adalah XAMPP versi 1.6.2 yang mencakup: Apache versi 2.2.4 untuk web server, PHP versi 5.2.2 untuk bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.41 untuk database-nya. Selain itu, peneliti juga menggunakan Edit Plus 2 sebagai software editor dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. Kemudian menguji sistem informasi yang telah dibuat.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian dalam penelitian skripsi ini disusun dalam lima bab dimana masing-masing bab saling berhubungan. Adapun peneliti membagi skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.


(39)

11

BAB II LANDASAN TEORI

Bab menguraikan teori yang dapat digunakan ataupun diterapkan dalam penelitian skripsi ini, yaitu, Konsep Dasar Sistem Informasi, Konsep Dasar Jaringan Komputer, Konsep Dasar Sistem Informasi Pergudangan, Pengembangan Sistem, UML dan perangkat Lunak Penunjang (PHP, MySQL, Browser dan Adobe Potoshop).

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti dalam menyusun skripsi ini, seperti metode pengumpulan data dan metode perancangan pengembangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari penyusunan pengembangan Sistem Informasi Pergudangan berbasis jaringan pada PT. Interkoneksi Persada, seperti gambaran umum perusahaan, analisis sistem yang sedang berjalan dan pengembangan sistem yang baru dengan membuat pengembangan aplikasi sistem informasi Pergudangan berbasis jaringan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang terdiri atas kesimpulan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Selain itu, peneliti memberikan saran-saran yang bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.


(40)

12 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem (Jogiyanto, 2005), yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut: ” Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. (Gerald, 1991)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:

a. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran. (Davis, 2005)

b. Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. (Lucas, 2008)

c. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, 2006)


(41)

13

d. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. (Murdick, 2004)

1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

2. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Sistem abstrak dan Sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b) Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, dan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.


(42)

14

c) Sistem tertentu dan Sistem tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, dan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi pada masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d) Sistem tertutup dan Sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.1.2 Pengertian Informasi 1. Data versus informasi

Data adalah penggambaran dari sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang direkam, diklasifikasi, dan disimpan, tetapi tidak diolah untuk tujuan tertentu. Data dapat berbentuk numerik, alfanumerik, gambar, atau suara. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga didapatkan maksud dan nilai untuk penerima. (Turban, 2004)

Data adalah deskripsi dari sesuatu atau kejadian yang kita hadapi (the description of things and events that we face), (Ladjamudin, 2005). Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa


(43)

15

suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Untuk pengambilan keputusan bagi manajemen, maka faktor-faktor tersebut harus diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi.

Gordon B. Davis (2005) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2. Siklus informasi

Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Gambar 2.1 Siklus Informasi (Jogiyanto, 2005)

3. Kualitas informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto, 2005), agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi Input

(Data)

Proses (Pengolahan Data)

Output (Informasi)


(44)

16

harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi ganguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang, satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-sebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan jika ditujukan pada ahli teknik perusahaan.

4. Nilai informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.


(45)

17

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Definisi sistem informasi yaitu: sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005).

Sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyajikan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi untuk tujuan tertentu (Turban, 2004). Seperti sistem lain, sistem informasi meliputi input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Sistem informasi memproses input menggunakan teknologi seperti komputer dan menghasilkan output yang dikirim ke user atau sistem lain melalui jaringan elektronik. Mekanisme feedback mengontrol operasi yang ada. Seperti sistem lain, sistem informasi juga terdiri dari people, prosedur, dan fasilitas fisik yang dioperasikan dalam environment.

Menurut Whitten (2004), sistem informasi merupakan pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.


(46)

18

Gambar 2.2 Skema Sistem Informasi (Whitten, 2004) Komponen dasar sistem informasi:

a. Hardware, yaitu devices seperti processor, monitor, keyboard, dan printer.

b. Software, yaitu program yang menggunakan hardware untuk memproses data.

c. Database, yaitu kumpulan dari file, tabel, relasi, dan sebagainya, yang menyimpan dan mengasosiasikan data.

d. Network, sistem koneksi yang mengijinkan sharing resources oleh komputer yang berbeda.

e. Procedures, yaitu instruksi yang menjelaskan bagaimana mengkombinasikan komponen-komponen sebelumnya dalam memproses informasi dan menghasilkam output yang diinginkan. f. People, yaitu orang yang bekerja dengan sistem, berhadapan dengan

sistem, atau menggunakan output sistem.

Feedback

Inputs

Bussiness Problems : Data

Information Instructions Opportunities

Processing

Programs People Equipment Storage

Outputs

Solutions : Reports Graphics Calculations Voices Tactics

Control

Decision Makers Auto-Control


(47)

19

2.2 Konsep Dasar Jaringan Komputer 2.2.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri atas lebih satu komputer yang saling berhubungan (Kristanto, 2003)

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan (Kadir, 2003). Contoh jaringan komputer diperlihatkan pada Gambar2.3.

CD-ROM Drive

Scanner Hard Disk

Modem

Printer


(48)

20

2.2.2 Tujuan Dibangunnya Jaringan Komputer

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi (Kristanto, 2003).

2.2.3 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat jaringan komputer bagi manusia dapat dikelompokkan pada jaringan untuk perusahaan, jaringan untuk umum, dan masalah sosial jaringan (Kristanto, 2003).

1. Jaringan Untuk Perusahaan atau Organisasi

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi, ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas, dan media komunikasi (Kristanto, 2003).

a. Resource Sharing

Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Jadi Resource Sharing adalah suatu usaha untuk menghilangkan kendala jarak.

b. Reliabilitas Tinggi

Yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan, artinya karena


(49)

21

perangkat yang digunakan lebih dari satu jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat menggantikannya.

c. Lebih Ekonomis

Komputer kecil memiliki rasio harga atau kinerja yang lebih baik dibanding dengan komputer besar. Komputer mainframe memiliki kecepatan kurang lebih sepuluh kali lipat kecepatan komputer pribadi, akan tetapi harga mainframe seribu kalinya lebih mahal. Dengan selisih rasio harga/kinerja yang cukup besar ini menyebabkan perancang sistem memilih membangun sistem yang terdiri komputer-komputer pribadi dibanding menggunakan mainframe.

d. Skalabilitas

Yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambahkan sejumlah prosesor. Sebuah jaringan komputer mampu bertindak sebagai media komunikasi yang baik bagi para pegawai yang terpisah jauh. Dengan menggunakan jaringan, dua orang atau lebih yang tinggal berjauhan akan lebih mudah bekerja sama dalam menyusun laporan.


(50)

22

2 Jaringan Untuk Umum

Terdapat tiga hal pokok yang menjadi daya tarik jaringan komputer pada perorangan yaitu: (Kristanto, 2003)

a. Akses ke informasi yang berada di tempat yang jauh.

Seperti teknologi internet yaitu dapat mendownload berita-berita di koran, dan juga dapat melakukan pemesanan suatu produk melalui internet dengan fasilitas electronic commerce (e-commerce).

b. Komunikasi orang-ke-orang

Dengan internet kita bisa melakukan komunikasi dengan banyak orang melalui fasilitas electronic mail (e-mail), dan juga memungkinkan terjadinya komunikasi jarak jauh tanpa delay dengan menggunakan teknologi Video conference.

c. Hiburan Interaktif

Seperti fasilitas video on demand merupakan daya tarik dari jaringan komputer, di mana kita dapat memilih film atau acara televisi dari negara mana saja dan kemudian ditampilkan di layar monitor kita. 3 Masalah Sosial Jaringan

Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin (Kristanto, 2003).


(51)

23

2.2.4 Macam Jaringan Komputer

Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak (Kristanto, 2003). Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu: (Kristanto, 2003)

1. Jaringan broadcast

Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cenderung memakai broadcasting.

2. Jaringan point-to-point

Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma route memegang peranan penting pada jaringan point-to-point. Berbeda dengan jaringan broadcast, jaringan point-to-point ini digunakan untuk jaringan yang lebih besar.

Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya yang dibagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu: (Kristanto, 2003)


(52)

24

a. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya printer, scanner) dan saling bertukar informasi.

LAN

Workstation

IBM Compatible

Laser Printer Workstation

Workstation Workstation

Gambar 2.4 Local Area Network (LAN) (Kristanto, 2003)

LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

1) LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasannya, menyebabkan adanya kemungkinan menggunakan jenis desain tertentu.

2) LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan 10 sampai 100 Mbps (mega bit/ detik) dengan delay rendah


(53)

25

(puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/ detik. Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, LAN dapat digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu: (Kristanto, 2003) a) Low Speed PC Network

Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari 1 Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal komputer. b) Medium Speed Network

Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network berkisar antara 1-20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mini komputer.

c) High Speed Network

Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari 20 Mbps dan biasanya diterapkan untuk mainframe komputer.

2.2.5 Topologi Jaringan

Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga: bus, cincin, dan bintang (Kadir, 2003).


(54)

26

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial. Jika seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seorang pemakai lain maka pesan tersebut akan melalui bus. Setiap komputer perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pada pesan cocok dengan alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan tersebut.

Bus

Gambar 2.5 Topologi Bus (Kadir, 2003)

Topologi bus memiliki kelemahan sebagai berikut:

a. Jika kabel utama (bus) putus, maka semua komputer tidak bisa saling berhubungan.

b. Jika kabel utama sangat panjang dan terdapat gangguan, pencarian penyebab masalah menjadi sangat sulit.

c. Jika banyak komputer yang aktif (mengirimkan pesan) akan sering terjadi tabrakan sehingga mengakibatkan kecepatan pengiriman data menjadi lambat.


(55)

27

Kelebihan topologi bus sebagai berikut: a. Instalasi mudah

b. Biaya murah

Topologi bus biasanya digunakan untuk LAN dengan jumlah komputer yang sedikit. Misalnya, bisa digunakan pada warnet.

2.3 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi Pergudangan 2.3.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem yaitu menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada dengan harapan bahwa sistem yang baru dapat mengatasi sistem yang lama. (Mcleod, 2006).

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan ini antara lain: (Mcleod, 2006)

1. Performance (Kinerja), yaitu terjadi peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

2. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.


(56)

28

3. Control (pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang akan terjadi.

4. Service (pelayanan), bagaimana peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.3.2 Konsep Dasar Pergudangan 1. Pengertian Pergudangan

Pergudangan adalah keberadaan suatu barang yang dihasilkan melalui keinginan suatu perusahaan di dalam mencapai kebutuhan akan barang tersebut (Suhendar, 2000).

“Pergudangan pada perusahaan dagang disebut persediaan barang dagangan atau kadang-kadang disingkat persediaan, yang terdiri atas barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama periode normal perusahaan” (Jusup, 2001).

“Pergudangan adalah barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan dan dalam hal perusahaan manufaktur, pergudangan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk

diproduksi”. Hakikat dari barang yang diklasifikasikan sebagai inventori

berbeda, sesuai dengan lingkup aktifitas perusahaan dan dalam beberapa kasus termasuk aktiva yang secara normal tidak dianggap sebagai pergudangan (Skousen, 2001).


(57)

29

“Pergudangan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan”(Handoko, 2000).

Pergudangan adalah suatu tempat dimana sistem persediaan barang dapat dilakukan sesuai dengan apa yang dibutuhkan bagi kegiatan bisnis suatu perusahaan (Frengky, 2000).

Pergudangan adalah suatu penyimpanan persediaan material atau sumber-sumber yang digunakan dalam suatu organisasi (Andi, 2002).

2. Jenis-jenis Pergudangan

Ditinjau dari jenis dan posisi barang dikelompokkan dalam pergudangan: (Frengky, 2000)

a. Bahan baku (Raw Materials Stock).

b. Bagian produk atau parts yang dibeli (Purchase Parts/Components Stock).

c. Bahan-bahan pembantu atau perlengkapan (Supplier Stock). d. Barang setengah jadi atau dalam proses (Work in Process /

Progress Stock).

e. Barang jadi (Finished Good Stock).

3. Fungsi Pergudangan

Pergudangan berfungsi untuk melayani beberapa kepentingan dalam perusahaan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan fleksibel.


(58)

30

4. Prioritas Dalam Pergudangan

Adapun tiga prioritas utama yang dibutuhkan pada suatu sistem pergudangan di antaranya: (Pranata, 2004)

a. Priority units, artinya penentuan skala yang menekankan pada satuan suatu barang.

b. Priority price, artinya penentuan skala prioritas yang menekankan pada jumlah harga dari suatu barang.

c. Priority order, artinya penentuan skala prioritas yang menekankan pada jumlah barang yang dipesan sesuai dengan kebutuhan.

5. Biaya Pergudangan

Suatu biaya yang timbul dari adanya pergudangan adalah: a. Biaya pemesanan (ordering costs)

b. Biaya yang terjadi dari adanya inventori (inventory carrying costs) c. Biaya kekurangan persediaan (out of stock costs)

d. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs);

1) Penyelarasan antara produksi dan distribusi,

2) Antisipasi terhadap perubahan harga dan inflasi, dan


(59)

31

2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Pergudangan

“Sistem Informasi Pergudangan adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan mengenai pergudangan dan persediaan barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan melaporkan informasi

kepada pemakai” (Mcleod, 2006).

“Sistem informasi pergudangan adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai persediaan barang pada suatu perusahaan” (Andi, 2002).

2.4 Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang berpaut dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan, (Jogiyanto, 2006).

Penelitian ialah suatu kegiatan mengaji secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah/metode tertentu, (Jogiyanto, 2006). Jadi metode penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan menggunakan metode ilmiah, serta aturan yang berlaku, (Jogiyanto, 2006).


(60)

32

2.4.1 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Lapangan

Penelitian yang dilakukan dilapangan atau tempat objek penelitian untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan, adapun metode pengumpulan data pada studi lapangan adalah sebagai berikut: (Gulo, 2005)

a. Observasi/ Pengamatan

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penliti dengan mengamati dan mencatat berbagai data yang diperlukan terkait permasalahan penelitian.

b. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan pula untuk mendapatkan adata dari narasumber yang berkaitan dengan penelitian.

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik untuk mendapatkan data terkait topik penelitian yang tidak dapat diperoleh dengan penggunaan observasi dan wawancara pada data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih berkaitan dengan topik penelitian.


(61)

33

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber buku referensi, media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

3. Studi Literatur Sejenis

Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan yang mencakup: memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah dalam penelitian yang dilakukan (Sudrajat, 2005). Maksud dari kajian literatur adalah mencari teori atau landasan berpikir yang tepat sebagai penguat proses penyelesaian masalah.

Sumber literatur yang dipergunakan didalam penulisan skripsi ini adalah studi literatur hasil dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah. Penelitian studi literatur yang dilakukan pada hasil penulisan karya ilmiah yaitu menekankan pada kelebihan dan kekurangan yang dilihat dari sisi sistem yang telah dirancang.

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada organisasi


(62)

34

mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini adalah langkah problem-solving secara umum: (Whitten, 2004)

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami dan menganalisa masalah. c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. e. Merancang solusi yang telah dipilih.

f. Mengimplementasikan solusi yang telah dipilih. g. Mengevaluasi hasil

Untuk mempermudah pendekatan problem-solving, terdapat empat tahapan yang harus diselesaikan untuk proyek pengembangan sistem, yaitu system initiation, system analysis, system design dan system implementation (Whitten, 2004). Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara general problem-solving dan proses pengembangan sistem.

Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara General Problem-Solving dan Proses Pengembangan Sistem

Proses Pengembangan Sistem

General Problem-Solving

System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (juga membuat

rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut).

System analysis 2. Memahami dan menganalisis masalah.

3. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

System design 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih

solusi yang terbaik.

5. Merancang solusi yang telah dipilih.

System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang telah

dipilih.

7. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali ke langkah 1 atau 2). (Whitten, 2004)


(63)

35

1. System initiation, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam system initiation, kita membuat lingkup proyek, tujuan, jadwal dan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah atau sebagai gambaran keuntungan dari proyek.

2. System analysis, yaitu memahami dan menganalisa masalah. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. System analysis mempelajari permasalahan untuk merekomendasikan peningkatan dan spesifikasi kebutuhan bisnis serta prioritas solusi. System analysis diharapkan dapat memberikan pemahaman masalah yang lebih dan kebutuhan proyek kepada tim proyek.

3. System design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik, kemudian merancang solusi yang telah dipilih. System design membuat spesifikasi teknis dengan solusi berbasis komputer yang telah diidentifikasi pada system analysis.

4. System implementation, yaitu mengimplementasikan solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem informasi.


(64)

36

Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven, pendekatan model-driven memiliki berbagai pemodelan (Whitten, 2004), di antaranya:

a. Pemodelan proses

Pemodelan proses yaitu teknik berorientasi proses yang menggunakan model dari proses bisnis guna memperoleh desain software yang efektif untuk sebuah sistem. System analysis dalam pemodelan ini memperkenalkan tool pemodelan yang disebut Data Flow Diagram (DFD) untuk mengilustrasikan aliran data dari proses bisnis. System design dalam pemodelan ini mengkonversi Data Flow Diagram ke dalam model proses yang disebut Stucture Chart untuk mengilustrasikan struktur software untuk memenuhi kebutuhan bisnis. b. Pemodelan data

Pemodelan data yaitu teknik berorientasi data yang menggunakan data requirement dari model bisnis dan desain database system untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pemodelan data yang paling banyak ditemui adalah Entity Relationship Diagram (ERD).

c. Pemodelan objek

Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya.


(65)

37

2.5 UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software (Munawar, 2005).

Pendekatan analisa & perancangan dengan menggunakan model OO mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang menggunakaan metode OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara 1989 hingga 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational Software Co., dikenal dengan OOSE (Object-Oriented Software Engineering), serta James Rumbaugh dari General Electric, dikenal dengan OMT (Object Modelling Technique).

Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, ketika mereka bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metode OO untuk membuat suatu model bahasa yang uniform/seragam yang disebut UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.


(66)

38

Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan Oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode yang uniform/seragam dari masing-masing metode mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan serta di release pada bulan Oktober 1995. Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya dengan metode OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni 1996. Hingga saat ini sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspon oleh OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, ObjectTime Limited, dll serta dipelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn.

UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component. UML menyediakan sembilan diagram yang dikelompokkan ke dalam lima kelompok yang berbeda perspektif dalam memodelkan sistem.( Whitten, 2004) Namun, pada pengembangan sistem ini hanya menggunakan beberapa diagram seperti:

2.5.1 Use-Case Model Diagram

Use-Case Diagrams, menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user. Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem (actor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem


(67)

39

berinteraksi dengan dunia luar. Pada tahap analisa, Use case Diagram sangat berperan untuk menemukan requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Sebuah use case diagram melukiskan:

1. Actor

Actor merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengguna aplikasi atau apapun yang berinteraksi dengan sistem untuk mengolah informasi. Actor bisa berupa orang, hardware, atau sistem informasi lain yang berinteraksi dengan use case.

2. Use case

Use case menggambarkan fungsi sistem dari perspektif user eksternal dengan cara yang mereka pahami. Use case dibuat berdasarkan proses-proses yang dilakukan untuk kepentingan actor untuk menggambarkan apa yang dikerjakan oleh aplikasi, bukan bagaimana aplikasi mengerjakannya (logical).

3. Relationship

Relationship dilukiskan sebagai garis lurus antara dua simbol pada use-case diagram. Makna dari relationship berbeda, tergantung pada bagaimana garis lurus digambarkan dan apa jenis simbol yang dihubungkan. Berikut ini adalah perbedaan relationship pada use-case diagram:


(68)

40

a. Association

Association merupakan relationship antara actor dengan use case, digambarkan sebagai sebuah garis lurus tanpa putus antara actor dan use case.

b. Extends

Extends digunakan untuk menggambarkan hubungan antar use case yang menunjukkan bahwa satu use case merupakan fungsionalitas dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi. c. Uses (includes)

Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use case lainnya.

d. Depends on

Hubungan depends on sangat membantu untuk mengetahui use case mana yang memiliki ketergantungan pada use case lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan. e. Inheritance

Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor menggunakan use case yang sama.

Setiap use case pada use case diagram dijelaskan secara detail pada documenting abstract and extension use-case narratives. Simbol-simbol yang digunakan dalam use case model diagram dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.


(69)

41

2.5.2 Class Diagram

Class diagram digunakan untuk memvisualisasikan struktur object dari suatu sistem. Class diagram menunjukkan object classes pada sistem yang terdiri dari hubungan antar object classes. Ada tiga jenis relasi penting yang menghubungkan object classes, yaitu:

a. Association

Association merupakan suatu relationship antar dua atau lebih classifier yang menyangkut hubungan antar instance.

b. Agregation

Agregation merupakan bentuk lain dari association yang menerangkan hubungan whole-part antara agregate class dan component part. c. Generalization

Generalization merupakan sebuah taxonomic relationship antara class yang lebih umum dengan class yang lebih khusus.

Simbol-simbol yang digunakan dalam class diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol.

2.5.3 Sequence Diagram

Sebuah sequence diagram merupakan gambaran secara grafis dari sebuah skenario yang menunjukkan interaksi objek dalam sebuah urutan waktu – apa yang terjadi pertama kali dan apa yang terjadi berikutnya. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap


(70)

42

demi tahap apa yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Diagram ini sangat diperlukan pada tahap analisa atau tahap awal desain sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol.

2.5.4 Statechart Diagram

Statechart diagram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. Jika dalam class diagram menunjukkan gambaran statis kelas-kelas dan relasinya, statechart diagram digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam statechart diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol.

2.5.5 Activity Diagram

Diagram ini memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses untuk dapat memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan perilaku pararel atau menjelaskan bagaimana prilaku dalam berbagai use case berinteraksi. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram dapat dilihat pada halaman Daftar Simbol.


(1)

elseif($view==alat) {

if(!$input and !$edit and !$hapus) {

$getalat=mysql_query("select * from peralatan order by id desc");

?>

<input type="button" value="Input Alat" onClick="document.location='<?php echo

"$mainurl&view=$view&input=alat"; ?>';"><br /><br /> <b>Data Peralatan</b>

<div class="contentdata">

<table border="1" width="100%" cellpadding="4" cellspacing="0">

<tr><td width="5%"

class="judulcontent">No</td><td

class="judulcontent">Nama Alat</td><td class="judulcontent">Merk</td>

<td class="judulcontent">Nomor Seri</td><td class="judulcontent">Jenis Alat</td><td

class="judulcontent">Jumlah Alat</td><td class="judulcontent">Opsi</td></tr>

<?php

while($data_alat=mysql_fetch_array($getalat)) {

$n++;

$getjenis=mysql_query("select jenis from jenis_alat where

id='$data_alat[jenis]'");$datajenis=mysql_fetch_array($ge tjenis);

$getjumlah=mysql_query("select jumlah from stock_alat where

id_alat='$data_alat[id]'");$datajumlah=mysql_fetch_array ($getjumlah);

echo

"<tr><td>$n.</td><td>$data_alat[nama]</td><td>$data_ alat[merk]</td><td>$data_alat[sn]</td><td>$datajenis[je nis]</td><td>$datajumlah[jumlah]</td>

<td><a

href='$mainurl&view=$view&edit=$data_alat[id]'>Edit</ a> | <a

href='$mainurl&view=$view&hapus=$data_alat[id]'>Hap us</a></td></tr>";

}

echo "</table>"; }

else {

if($input==alat){include "form/alat.php";}elseif($edit){include

"form/edit_alat.php";}elseif($hapus){include "form/hapus_alat.php";}


(2)

}

elseif($view==spk) {

if(!$input and !$edit and !$hapus) {

$getjenis=mysql_query("select * from jenis_spk order by jenis");

?>

<input type="button" value="Input Jenis SPK" onClick="document.location='<?php echo

"$mainurl&view=$view&input=spk"; ?>';"><br /><br /> <b>Data Jenis SPK</b>

<table border="1" width="100%" cellpadding="4" cellspacing="0">

<tr><td width="5%"

class="judulcontent">No</td><td

class="judulcontent">Nama Jenis</td><td class="judulcontent">Opsi</td></tr> <?php

while($datajenis=mysql_fetch_array($getjenis)) {$n++;

echo "<tr><td>$n.</td><td>$datajenis[jenis]</td> <td><a

href='$mainurl&view=$view&edit=$datajenis[id]'>Edit</ a> | <a

href='$mainurl&view=$view&hapus=$datajenis[id]'>Hap us</a></td></tr>";

}

?> </table> </div> <?php }

else {

if($input==spk){include "form/jenis_spk.php";} elseif($edit){include

"form/editjenis_spk.php";}elseif($hapus){include "form/hapusjenis_spk.php";}

} }

?> </table>

F. Source Code Laporan

<script>

$(document).ready(function(){ $("#formreport").validate({

rules:{

jenis:"required", tanggal:"required", bulan:"required", tahun:"required", tanggal2:"required",


(3)

bulan2:"required", tahun2:"required", },

messages:{ jenis:" x", tanggal:" x", bulan:" x", tahun:" x", tanggal2:" x", bulan2:" x", tahun2:" x", },

}); });

</script>

<form action="" method="post" id="formreport"> <strong>CETAK LAPORAN</strong><br> <label class="formulir">Jenis Laporan</label>

<select name="jenis">

<option value="" selected>Pilih Jenis</option> <option value="peminjaman">Peminjaman</option> <option

value="pengembalian">Pengembalian</option> <option value="spk">SPK</option> <option value="datakaryawan">Data Karyawan</option>

<option value="stockalat">Stock Alat</option>

<option value="datarequest">Data Request</option> </select><br />

<label class="formulir">Dari</label> <select name="tanggal"> <option value=""

selected="selected">Tanggal</option> <?php

for($t=1;$t<=31;$t++) {

echo "<option value='$t'>$t</option>"; }

?> </select>

<select name="bulan">

<option value="" selected>Bulan</option> <?php

include "support/bulan.php"; ?>

</select>

<select name="tahun">

<option value="<?php echo date("Y"); ?>"><?php echo date("Y"); ?></option>

<?php

for($t=date("Y")+1;$t<=date("Y")+10;$t++) {

echo "<option value='$t'>$t</option>"; }


(4)

?> </select><br />

<label class="formulir">Sampai</label> <select name="tanggal2"> <option value=""

selected="selected">Tanggal</option> <?php

for($u=1;$u<=31;$u++) {

echo "<option value='$u'>$u</option>"; }

?> </select>

<select name="bulan2">

<option value="" selected>Bulan</option> <?php

include "support/bulan.php"; ?>

</select>

<select name="tahun2">

<option value="<?php echo date("Y"); ?>"><?php echo date("Y"); ?></option>

<?php

for($t=date("Y")+1;$t<=date("Y")+10;$t++) {

echo "<option value='$t'>$t</option>"; }

?> </select><br /> <br><br>

<input type="submit" value="Cetak Report" name="cetak">

</form> <?php

$cetak=$_POST['cetak']; $jenis=$_POST['jenis']; $tanggal=$_POST['tanggal']; $bulan=$_POST['bulan']; $tahun=$_POST['tahun']; $tanggal2=$_POST['tanggal2']; $bulan2=$_POST['bulan2']; $tahun2=$_POST['tahun2'];

$tanggal_1="$tahun-$bulan-$tanggal"; $tanggal_2="$tahun2-$bulan2-$tanggal2"; if($cetak)

{

?>

<script>document.location='<?php echo

"cetak.php?jenis=$jenis&from=$tanggal_1&to=$tanggal_ 2"; ?>';</script>

<?php }


(5)

G. Source Code SPK <?php

if(!$input and !$edit and !$hapus) {

$getspk=mysql_query("select * from spk order by id desc");

?>

<input type="button" value="Input SPK" onClick="document.location='<?php echo "$mainurl&input=spk"; ?>';">

<br><br>

<b>Data SPK (Surat Perintah Kerja)</b> <div class="contentdata">

<table border="1" width="100%" cellpadding="4" cellspacing="0">

<tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td

class="judulcontent">Nomor SPK</td><td class="judulcontent">Karyawan</td><td class="judulcontent">Pelanggan</td> <td class="judulcontent">Jasa</td><td class="judulcontent">Opsi</td></tr> <?php

while($dataspk=mysql_fetch_array($getspk)) {

$n++;

$cekbooking=mysql_num_rows(mysql_query("sel ect * from booking where

nomorspk='$dataspk[nomorspk]' and status='0'")); $getkaryawan=mysql_query("select nama from karyawan where id='$dataspk[id_karyawan]'");

$datakaryawan=mysql_fetch_array($getkaryawan) ;

echo

"<tr><td>$n.</td><td>$dataspk[nomorspk]</td><td>$dat akaryawan[nama]</td><td>$dataspk[namapelanggan]</td >

<td>$dataspk[jasa]</td> <td><a

href='$mainurl&hapus=$dataspk[id]'>Hapus</a> |"; if($cekbooking==0)

{

echo " <a

href='cetakspk.php?nomorspk=$dataspk[nomorspk]'>Ceta k</a>";

} else {

echo " Cetak"; }

echo "</td></tr>"; }

?> </table>


(6)

</div> <?php } else {

if($input==spk){include "form/spk.php";} elseif($hapus){include "form/hapusspk.php";} }

if($_GET['clear']) {

unset($_SESSION['sesinomorspk']); }

?>

H. Source Code Data Request

<?php

if(!$input and !$hapus and !$validasi) {

$getrequest= mysql_query("select * from datarequest order by id desc");

?>

<b>DATA REQUEST</b><br /><br /> <input type="button" value="Input Request" onclick="document.location='<?php echo "$mainurl&input=request"; ?>';" /><br /> <div class="contentdata">

<table border="1" width="100%" cellpadding="4" cellspacing="0">

<tr><td width="5%" class="judulcontent">No</td><td class="judulcontent">Nama Alat</td>

<td class="judulcontent">Jumlah</td><td class="judulcontent">Tanggal Request</td><td class="judulcontent">Status</td><td

class="judulcontent">Opsi</td></tr> <?php

while($datarequest=mysql_fetch_array($getrequest)) {

$n++;

if($datarequest[status]==0){$status="Menunggu"; }elseif($datarequest[status]==1){$status="Disetujui";}els e{$status="Disetujui";}

echo

"<tr><td>$n.</td><td>$datarequest[nama_alat]</td><td> $datarequest[jumlah]</td><td>$datarequest[tanggal]</td> <td>$status</td>

<td><a

href='$mainurl&hapus=$datarequest[id]'>Hapus</a> - "; echo "<a

href='?menu=$menu&validasi=$datarequest[id]'>Validasi </a>";

echo "</td></tr>"; }