Huruf Kapital atau Huruf Besar

54 1 Ejaan Ejaan adalah keseluruhan peraturan tentang pelambangan bunyi ujaran dan hubungan antara lambang-lambang itu. Secara garis besar, ejaan berkaitan dengan pemakaian dan penulisan hu- ruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. A. PEMAKAIAN HURUF

1. Huruf Kapital atau Huruf Besar

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contoh: Dia berbelanja. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: Ibu bertanya, “Kapan kita berangkat?” c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci. Contoh: Yang Maha Penyayang d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan ke- agamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Haji Ahmad Dahlan e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Contoh: Perdana Menteri Nehru Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per- tama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang atau nama tempat. Contoh: Siapa gubernur yang baru dilantik itu? f. Huruf kapital dipakai sebagai unsur-unsur ejaan nama orang. Contoh: Agung Laksono Wage Rudolf Supratman Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per- tama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Contoh: 15 volt mesin diesel g. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: bahasa Indonesia, suku Jawa Huruf kapital tidak dipakai pada huruf per- tama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Contoh: keinggris-inggrisan h. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama tahun, bulan, dan peristiwa sejarah. Contoh: hari Kamis, Perang Candu Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per- tama peristiwa sejarah yang tidak dipakai se- bagai nama. Contoh: Perlombaan senjata membawa risiko per- ang dunia. Di unduh dari : Bukupaket.com 55 i. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama geograi. Contoh: Bukit Barisan Huruf kapital tidak dipakai pada huruf perta- ma istilah geograi yang tidak menjadi unsur nama diri. Contoh: menyeberangi sungai Huruf kapital tidak dipakai pada huruf perta- ma nama geograi yang digunakan se-bagai nama jenis. Contoh: pisang ambon, gula jawa j. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama negara, lembaga pemerintah dan ke- tatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Contoh: Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per- tama kata yang bukan nama negara, lem- baga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi. Contoh: menjadi negara republik k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata termasuk semua unsur kata ulang sempurna di dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Buku itu berjudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma m. Huruf kapital dipakai pada huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contoh: S.S sarjana sastra Ny. nyonya n. Huruf kapital digunakan sebagai huruf per- tama kata hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, dan paman. Contoh: Jani bertanya, “Apa yang terjadi, Bu?” Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf per- tama kata hubungan kekerabatan yang tidak dipakai di pengacuan atau penyapaan. Contoh: Kita harus menghormati bapak, ibu kita. o. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Contoh: Kata-kata Anda sudah saya pahami.

2. Huruf Miring