Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan
NO Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan 1
I Wayan Sasih Ayah
48tahun SD
Petani Kawin
2 Ni Made Eka
Ibu 38tahun
SD Petani
Kawin
3 Putu Eka
Anak 29 tahun
SMK Karyawan
Kawin
4
Kadek Devi Sukreni
Anak 19 tahun
Mahasiswa Pelajar
Belum Kawin
5
Komang Ayu Agustini
Anak
16 tahun
SMA Pelajar
Belum Kawin
Keluarga Bapak Wayan Sasih bertempat tinggal di Banjar Tanggun Tiing, Dusun Bayuh, desa Kutampi.Tempat tinggal beliau berjarak kurang lebih 1,5km
jika diukur dari posko KKN. Saat ini beliau tinggal bersama istri dan anak ketiganya. Anak pertama Bapak Wayan Sasih saat ini bertempat tinggal di Nusa
Dua Bali bersama menantu dan cucu Beliau, anaka pertama beliau disana sudah menetap dan memiliki pekerjaan tetap yaitu bekerja sebagai salah satu staff di
hotel ternama di Kawasan BTDC Nusa Dua Bali. Anak kedua Beliau, Kadek Devimasih menimba ilmu dengan kuliah didaerah Sampalan, Nusa Penida, dan
anak ketiga beliau Komang Ayu Agustini masih belajar di SMA Negeri 1 Nusa Penida. Sejak kecil dan sampai saat ini Bapak Wayan Sasih mengalami buta
huruf, sehingga tidak dapat melalukan aktifitas membaca dan menulis. Keseharian Bapak Wayan Sasih adalah bertani bersama dengan istri beliau, selain bertani
beliau juga memiliki pekerjaan sebagai buruh cetak batako kapur dan buruh air isi ulang didaerah tempat tinggal beliau, pekerjaan beliau senantiasa dibantu oleh istri
guna mencukupi kebutuhan pangan beliau sehari-hari.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1
Pendapatan Keluarga
Bapak Wayan Sasih dapat dibilang bekerja serabutan karena selain bekerja sebagai petani di kebunnya sendiri, beliau juga menjadi buruh
cetak batako dan buruh air isi ulang. Hasil dari kerja serabutan yang dijalani oleh Bapak Wayan Sasih bersama Istri digunakan untuk
mencukupi kebutuhan pangan dikeluarga dan juga keperluan lainnya.
Sumber penghasilan keluarga:
Pendapatan Bapak Wayan Sasih = Rata-rata perbulan adalah sekitar Rp. 2.500.000,00.
1.2.2 Pengeluaran keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan, keluarga beliau menghabiskan beras kurang lebih 25kg setiap bulannya.. Selain itu untuk kebutuhan rumah
tangga misalnya keperluan memasak beliau menggunakan tungku dan mencari kayu bakar untuk memasak. Untuk keperluan membayar listrik,
beliau harus mengeluarkan uang sebesar Rp 30.000,00-50.000,00 tiap bulannyauntuk membayar listrik dengan membeli pulsa listrik. Total
kebutuhan sehari-hari yang harus dikeluarkan beliau setiap bulannya kurang lebih adalah sebesar Rp. 1.660.000,00. Dengan rician sebagai
berikut :
a. Pengeluaran dapur setiap bulan
- Beras 25 kg : Rp 260.000,00 bulan
- Lauk pauk 20.000 hari : Rp 600.000 bulan
- uang jajan anaknya 15.000 hari : Rp 450.000,00 bulan
- pengeluaran tak terduga lainnya : Rp 200.000.000,00 bulan
Total pengeluaran dapur setiap bulan : Rp 1.510.000,00 bulan b. Pengeluaran lainnya setiap bulan
- Listrik : Rp 50.000,00 bulan
- Sarana sembahyang canang : Rp 100.000,00 bulan
Total pengeluaran lainnya setiap bulan : Rp 150.000,00 bulan Total pengeluaran keseluruhan setiap bulan: Rp. 1.510.000,00 + Rp.
150.000,00 = Rp. 1.660.000,00
1.2.2.2 Kesehatan
Keluarga Bapak Wayan Sasih sendiri telah memiliki JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara untuk keperluan berobat ke
puskesmas. Jadi jika sakit tidak mendapatkan pengobatan gratis.
1.2.2.3 Sosial budaya
Untuk biaya sosial, keluarga Bapak Wayan Sasih
tidak menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan sosial, seperti iuran
banjar, uang untuk warga yang memiliki duka sakit, kematian, ngaben, uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya hajatan, dan
sebagainya, karena biaya-biaya tersebut sifatnya tidak rutin dikeluarkan setiap bulannya. Perkiraan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan adat
di banjarnya yaitu: -
Untuk keperluan odalan di sanggah yang datangnya 6 bulan sekali, rata-rata butuh biaya Rp 500.000,00.
- Untuk keperluan odalan di pura, iuran banjar, maupun sumbangan
jika ada orang meninggal yang ada di tempat tinggal Bapak Wayan Sasih, butuh biaya sekitar Rp Rp 50.000,00 setiap
bulannya.
3 BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Wayan Sasih, dilakukan beberapa kunjungan kediaman keluarga
dampingan. Selama
kunjungan tersebut
dilakukan pendekatan
secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan anggota
keluarga mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana
tempat tinggal serta kondisi keluarga beliau.
2.1 Permasalahan Keluarga