Representasi Kromosom Insialisasi Populasi Awal Reproduksi

commit to user 3

4. Akurasi Sistem

Dalam pengimplementasian sistem seleksi calon karyawan menggunakan Algoritma Genetika dan Fuzzy Tsukamoto dua tahap dibutuhkan sebuah proses akurasi sistem. Proses akurasi sistem ini menggunakan perhitungan korelasi spearman. Akurasi sistem yang dilakukan adalah dengan menghitung nilai bobot Z dari hasil sistem inferensi Fuzzy Tsukamoto kemudian dilakukan pe- ranking-an dan dihitung dengan menggunakan persamaan korelasi spearman. Korelasi spearman merupakan ukuran antara hubungan dua variabel berdasarkan pe-ranking-an pada setiap nilai variabel [14]. Persamaan koefiesien korelasi spearman dinyatakan dalam persamaan 3. � � = − 6 ∑ � � �= � −� 3 Ket: r_s = koefisien kolerasi spearman, d_i = selisih antara ranking yang dihasilkan antara dua variabel, n = banyaknya data. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi Spearman signifikan atau tidak maka dilakukan suatu pengujian. Dapat digunakan uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus [17]: = �√n − √ − r Berdasarkan t table koefisien korelasi Spearman akan signifikan jika t ≥ 1,81 atau t≤ −1,81 pada tingkat signifikansi α=5.

5. METODOLOGI

Data yeng telah terkumpul merupakan data calon karyawan yang mengikuti seleksi di perusahaan bio 2000. Dalam data calon karyawan terdapat kriteria atau parameter untuk seleksi karyawan. Data kriteria tersebut merupakan hasil tes yang dilaksanakan oleh perusahaan bio 2000 yang terdiri dari data kriteria hasil tes kecakapan, tes kepribadian, informasi biografi, wawancara, umur dan riwayat penyakit.

5.1 Siklus Penyelesaian Masalah

Menggunakan Algoritma Genetika Penggunaan sistem inferensi Fuzzy memerlukan batas-batas fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy yang sesuai agar didapatkan hasil yang akurat. Batas-batas tersebut bisa ditentukan secara otomatis dengan menggunakan Algoritma Genetika. Algoritma Genetika dalam penerapannya memiliki beberapa tahap untuk menyelesaikan masalah, yaitu inisialiasi populasi, menghitung nilai fitness, proses reproduksi, dan seleksi. Proses reproduksi sendiri terdiri dari proses crossover dan mutasi.

5.1.1 Representasi Kromosom

Algoritma Genetika akan membentuk suatu populasi. Populasi yang dibentuk terdiri dari beberapa individu atau kromosom untuk menghasilkan sebuah solusi dari permasalahan. Pada seleksi calon karyawan digunakan representasi kromosom pengkodean real real-coded. Setiap kromosom terdiri dari gen yang memuat bilangan real. Kromosom inisial dibangkitkan secara random dan bilangan random tersebut memiliki rentang nilai sesuai dengan masing-masing kriteria. Kromosom yang dibentuk memiliki jumlah gen sebanyak 26. Contoh representasi kromosom dengan menggunakan pengkodean real ditunjukkan pada Gambar berikut. P 1 1 2.5 3.5 4 1.5 2.8 3 5 Gambar 3. Contoh pembangkitan populasi awal

5.1.2 Insialisasi Populasi Awal

Populasi pada Algoritma Genetika yang dibentuk untuk permasalahan optimasi fungsi keanggotaan terdiri dari gen yang merupakan gabungan antara nilai untuk masing-masing kriteria penentuan seleksi calon karyawan. Pembangkitkan populasi awal dilakukan secara random, dari masing-masing kromosom memiliki rentang nilai gen sesuai dengan kriteria.

5.1.3 Reproduksi

Proses reproduksi dalam Algoritma Genetika terdiri dari proses crossover dan proses mutasi. Metode crossover yang digunakan adalah one-cut-point crossover. Variabel cr merupakan crossover rate yang telah ditentukan sebelumnya dengan rentang nilai [0, 1]. Sedangkan, variabel popSize merupakan ukuran populasi yang dibentuk. Dalam metode one-cut-point crossover dilakukan dengan memilih titik potong pada kromosom kemudian menukarkan nilai gen parent satu dengan parent lainnya. Dimisalkan diberikan nilai masukan cr 0.5 dan nilai popSize nya 3. Maka dihasilkan offspring sebanyak offspring = cr x popSize = 0.5 x 3= 2 offspring. Misal terdapat kromosom seperti berikut P 1 1 2.5 3.5 4 1.5 2.8 3 5 P 2 1.7 2 3.6 4.5 1 2.3 3 4.2 Tukar nilai gen P1 dan P2 sesuai dengan titik potong yang telah ditentukan sebagai hasil dari crossover, offspring. C 1 1.7 2 3.5 4 1 2.3 3 5 C 2 1 2.5 3.6 4.5 1.5 2.8 3 4.2 Proses reproduksi mutasi reprsentasi kromosom real-coded menggunakan metode random mutation. Jumlah anak offspring pada permasalahan ini sebanyak offspring = � × popSize = . × = . = offspring . Misal terdapat kromosom sebagai berikut P 3 1.3 3 4.2 5 1 1.6 2.8 4.5 Hasil dari random mutation sebagai berikut. C 3 1.3 3 4.375 5 1 1.6 2.975 4.5 commit to user 4

5.1.4 Evaluasi