Perlakuan Pembuatan preparat histopatologi

commit to user keadaan sepsis polimikrobial dapat memperbaiki dan mengembalikan diameter arteriol seperti dalam keadaan normal. Bahan dan Cara Kerja Penelitian Bahan untuk perlakuan Hewan coba adalah tikus wistar yang diperoleh dari Laboratorium Hewan Coba, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Selama proses percobaan, hewan coba ditempatkan pada kandang dan diberi makan dan minum secukupnya

1. Bahan dan alat

a. Phosphat buffer formalin 10 b. Alkohol 70, 80, 90, absolute c. Xylol, parafin cair, albumin, Poly-L- Lysine, canada balsam, dan entelan d. Alat untuk pengamatan dan dokumentasi sediaan  1 unit Multi Head Microscope Fluoresens  Monitor optilab  Canon Digital Camera Ixus 130 + SD card  1 unit notebook Asus, A43S

2. Cara Kerja Penelitian

a. Perlakuan

Sejumlah 27 ekor tikus wistar di adaptasikan selama 7 hari sebelum dibagi dalam tiga kelompok yang masing-asing terdiri dari 9 ekor tikus yang ditentukan secara acak. Untuk kelompok satu K1 yang merupakan kelompok kontrol, tidak dikukan induksi cecal inoculum maupun pemerian vitamin c.. Untuk kelompok dua K2 diberikan injeksi cecal inoculum 40mgkalihari selama 3 hari berturut turut. Untuk kelompok perlakukan tiga K3 perlakuan sama dengan kelompok dua ditambah dengan vitamin C 5,1 mgkgkalihari secara intravena selama 3 hari berturut-turut. Observasi dilakukan setelah 72 jam perlakuan. Setelah 72 jam perlakuan maka dilakukan pengambilan sampel darah intravena sebanyak 0,5 ml menggunakan spuit 1 ml yang akan ditampung di tabung khusus untuk pemeriksaan neutrophil. Setelah itu tikus wistar akan di euthanasia dengan cara dekapitasi. Duodenum tikus kemudian diambil untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi.

b. Pembuatan preparat histopatologi

secara umum - Fiksasi Potongan jaringan organ dimasukkan ke dalam larutan formalin buffer larutan formalin 10 dalam buffer Natrium Phosphat sampai mencapai pH 7,0. Setelah fiksasi selesai, jaringan dimasukkan dalam larutan aquadest selama 1 jam untuk proses penghilangan larutan fiksasi. - Dehidrasi Potongan jaringan dimasukkan dalam alkohol konsentrasi bertingkat. Jaringan menjadi lebih jernih dan transparan. Jaringan kemudian dimasukkan dalam larutan alcohol-xylol selama 1 jam dan kemudian laritan xylol murni selama 2 x 2 jam. - Impregnansi Jaringan dimasukkan dalam parafin cair selama 2x2 jam - Embeding Jaringan ditanam dalam parafin padat yang mempunyai titik lebur 56-58 C, ditunggu sampai memadat. Jaringan dipotong setebal 4 mikron dengan mikrotom. Potongannya ditempel pada kaca obyek yang telah diolesi polisilin sebagai perekat. Jaringan pada kaca obyek dipanaskan dalam inkubator suhu 56-58 C sampai parafin mencair. commit to user

c. Pewarnaan Hematoxillin Eosin HE