2.2 Epidemiologi Hipertensi
Berdasarkan The Seventh Report of the Joint Nasional Comminitte on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of Hight Blood Preassure, 58 juta
penduduk Amerika atau 29 penduduk menderita hipertensi. Ini menunjukkan peningkatan 30 selama selama dasawarsa sebelumnya Divine, 2012.
Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4 yang merupakan hipertensi terkontrol. Hipertensi terkontrol berarti mereka
menderita hipertensi dan tahu bahwa mereka menderita hipertensi Mannan dkk, 2012. Prevalensi Hipertensi di Indonesia berdasarkan pengukuran termasuk kasus
kasus yang sedang minum obat, secara nasional adalah 32,2, dengan prevalensi tertinggi ditemukan di Provinsi Kalimantan Selatan 39,6 dan terendah di Papua
Barat 20,1. Jika dilihat berdasarkan proporsi usianya, kelompok usia 25-34 tahun mempunyai risiko hipertensi 1,56 kali dibandingkan dengan usia 18-24 tahun. Risiko
hipertensi meningkat secara bermakna sejalan dengan bertambahnya usia dan kelompok usia ≥75 tahun berisiko 11,53 kali. Berdasarkan jenis kelamin proporsi laki-
laki lebih tinggi dibandingkan kelompok perempuan yaitu sebesar 1,25 kali Rahajang Sulistiyowati, 2009. Di provinsi Bali berdasarkan hasil Riskesdas 2013 kejadian
hipertensi sebesar 19,9, pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia adalah sebesar 252.124.458 jiwa dan jumlah penduduk di provinsi Bali sebanyak 4.225.384
jiwa maka dapat diketahui jumlah individu yang absolut menderita hipertensi di provinsi Bali pada tahun 2013 sebanyak 840.851 jiwa hal ini menunjukan bahwa
hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di provinsi Bali. Jika dilihat berdasarkan kabupatenkota prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan pengukuran tekanan darah
adalah di kabupaten Bangli yaitu 23.9 sedangkan di kabupaten Gianyar
prevalensinya sebesar 13.3 hasil ini menunjukkan bahwa kejadian hipertensi di Bali masih tinggi.
2.3 Batasan Hipertensi