pertumbuhan organisme lain. Sesudah 24 - 48 jam timbul koloni hitam dari bakteri coli yang dapat dihitung. Apabila volume sampel air yang dituang melalui
filter diketahui, maka konsentrasi bakteri coli dapat dinyatakan per 100 ml Sutrisno, 2010.
2.9 Uji Kualitatif Koliform
Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari 3 tahap yaitu: 1 Uji Penduga Presumptive Test, 2 Uji Penguat Confirmed Test dan Uji Pelengkap
Completed Test Widianti, 2004.
2.9.1 Uji Perkiraan Presumptive Test
Uji perkiraan merupakan uji kualitatif koliform menggunakan metode Most Probable Number MPN. Tes pendahuluan dapat menunjukkan adanya
bakteri koliform berdasarkan dari terbentuknya asam dan gas yang disebabkan karena fermentasi laktosa oleh bakteri golongan koli. Tingkat kekeruhan pada
media laktosa menandakan adanya zat asam. Gelembung udara pada tabung durham menandakan adanya gas yang dihasilkan bakteri. Tabung dinyatakan
positif jika terbentuk gas sebanyak 10 atau lebih dari volume di dalam tabung durham. Kandungan bakteri Escherichia coli dapat dilihat dengan menghitung
tabung yang menunjukkan reaksi positif terbentuk asam dan gas dan dibandingkan dengan tabel MPN. Metode Most Probable Number MPN dilakukan untuk
Universitas Sumatera Utara
menghitung jumlah mikroba di dalam sampel yang berbentuk cair. Inkubasi 1 x 24 jam hasilnya negatif, maka dilanjutkan dengan inkubasi 2 x 24 jam pada suhu
35 C. Waktu inkubasi selama 2 x 24 jam tidak terbentuk gas dalam tabung
durham menunjukkan hasil negatif. Jumlah tabung yang positif dihitung pada masing-masing seri. MPN penduga dapat dihitung dengan melihat tabel Most
Probable Number MPN Widianti, 2004.
2.9.2 Uji Penegasan Confirmed Test
Hasil uji dugaan dilanjutkan dengan uji ketetapan. Tabung yang positif terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 1 x 24 jam, suspensi
ditanamkan pada media Eosin Methylen Blue Agar EMBA secara aseptik dengan menggunakan jarum inokulasi. Koloni bakteri Escherichia coli tumbuh
berwarna merah kehijauan dengan kilat metalik atau koloni berwarna merah muda dengan lendir untuk kelompok koliform lainnya Widianti, 2004.
2.9.3 Uji Pelengkap Completed Test
Pengujian selanjutnya dilanjutkan dengan uji kelengkapan untuk menentukan bakteri Escherichia coli. Koloni yang berwarna pada uji ketetapan
diinokulasikan ke dalam medium kaldu laktosa dan medium agar miring Nutrient Agar NA, dengan jarum inokulasi secara aseptik. Tahapan selanjutnya adalah
diinkubasi pada suhu 37 C selama 1 x 24 jam. Hasil yang positif akan terbentuk
asam dan gas pada kaldu laktosa, maka sampel positif mengandung bakteri
Universitas Sumatera Utara
Escherichia coli. Media agar miring Nutrient Agar NA dibuat pewarnaan gram dimana bakteri Escherichia coli menunjukkan gram negatif berbentuk batang
pendek. Cara untuk membedakan bakteri golongan koli dari bakteri golongan koli fekal berasal dari tinja hewan berdarah panas, dilakukan duplo, dimana satu seri
diinkubasi pada suhu 37 C untuk golongan koli dan satu seri diinkubasi pada
suhu 42 C untuk golongan koli fekal. Bakteri golongan koli tidak dapat tumbuh
dengan baik pada suhu 42 C, sedangkan golongan koli fekal dapat tumbuh dengan
baik pada suhu 42 C Widianti, 2004.
Cara Multiple Tube Fermentation menggunakan larutan lactose dimana bakteri coli membentuk gas dan larutan keruh. Produksi gas ditentukan dengan
menempatkan tabung kecil terbalik tabung durham ke dalam tabung besar tabung reaksi sehingga tidak timbul gelembung udara. Setelah inkubasi, apabila
diproduksi gas sebagian ditangkap oleh tabung durham dan adanya kekeruhan menunjukkan infeksi bakteri coli. Masalahnya ialah dibutuhkan banyak tabung,
satu bakteri coli dapat menyebabkan tabung positif seperti halnya 1000 bakteri- coli, dan sulit memperhitungkan konsentrasi dengan satu tabung Sutrisno, 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENGUJIAN