Air Minum Kemasan Pencemar Air Minum Berupa Bakteri Escherichia coli

berasal dari minum. Air keluar dari tubuh bersama udara dan napas yang berupa keringat, faeces dan urine Purwantoyo, 2002.

2.6 Air Minum Kemasan

Kehadiran air minum kemasan memang membawa angin baru di dalam kehidupan dan gaya hidup masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia dewasa ini Suriawiria, 1996. Langkah awal untuk menilai air minum kemasan yang akan dibeli adalah air mineral diproses secara tersendiri kalau dibandingkan dengan air minum lainnya, harus tetap merupakan air alami yang bersih, jernih, aman dan sehat. Artinya air tersebut tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan cara selanjutnya untuk menguji merek air minum kemasan yang akan dipilih adalah begitu kemasannya dibuka, secepatnya dicium baunya. Untuk air minum kemasan yang baik maka bau-bau yang aneh atau asing, apalagi bau sisa klor seperti misalnya dari air PAM atau PDAM, tidak boleh ada. Pendeknya bau pada air minum kemasan hanya berupa air segar yang didapat pada kawasan bersih, sehat dan bebas pencemaran Suriawiria, 1996. Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air tersebut haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia, standar air minum yang berlaku dapat dilihat pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416MENKESPERIX1990 Mulia, 2005. Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416MENKESPERIX 1990, persyaratan air minum dapat ditinjau dari parameter fisika, parameter kima, Universitas Sumatera Utara parameter mikrobiologi dan parameter radioaktivitas yang terdapat di dalam air minum tersebut Mulia, 2005.

2.7 Pencemar Air Minum Berupa Bakteri

Bakteri dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan cara memanfaatkan makanan terlarut dalam air. Bakteri tersebut berperan dalam dekomposisi unsur organik di alam dan menstabilkan buangan organik. Bakteri yang mendapatkan perhatian dalam air minum terutama adalah Escherichia coli yaitu coliform yang dijadikan sebagai indikator dalam penentuan kualitas air minum Purwantoyo, 2002.

2.8 Escherichia coli

Escherichia coli adalah suatu bakteri gram negatif berbentuk batang, bersifat anaerob fakultatif, dan mempunyai flagella peritrikat Dwidjoseputro, 1978. Escherichia coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia atau dari badan hewan dan manusia yang mati karena penyakit infeksi Fardiaz, 1993. Didalam usus, umumnya bakteri ini tidak menimbulkan penyakit dan dapat membantu fungsi normal usus, dapat membuat sintesa vitamin K. Tetapi pada kondisi tertentu dapat berubah menjadi patogen bila mencapai: permukaan Universitas Sumatera Utara sel-sel epitel usus halus, saluran kemih, saluran empedu, paru-paru dan selaput otak yang menyebabkan peradangan pada tempat tersebut Bonang, 1986. Escherichia coli adalah kuman oportunis yang banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Bakteri ini bersifat unik karena dapat menyebabkan infeksi primer pada usus, misalnya diare pada anak, seperti juga kemampuannya menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain di luar usus. Escherichia coli terdiri dari 2 species yaitu: Escherichia coli dan Escherichia hermanis Zuhri, 2009. Escherichia coli sebagai salah satu contoh terkenal mempunyai beberapa spesies hidup di dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas. Escherichia coli mula-mula diisolasi oleh Escherich pada tahun 1885 dari tinja bayi Suriawiria, 1996. Bakteri coli adalah organisme yang biasa hidup didalam pencernaan manusia atau hewan yang berdarah panas. Bakteri coli dipakai sebagai indikator organisme karena mudah ditemukan dengan cara sederhana, tidak berbahaya, sulit hidup lebih lama dari pada patogen yang lainnya Sutrisno, 2010. Ditemukannya bakteri coli tidak berarti adanya patogen di dalam air, tetapi hanya kemungkinan ada organisme patogen di dalam air. Ada beberapa cara menentukan bakteri coli antara lain menggunakan membrane filter technique, multiple tube fermentation, dan procedure presend-absent. Membrane filter teknik mf merupakan cara sederhana. Sampel disaring melalui filter yang dapat menahan semua bakteri coli. Filter ditempatkan pada petridish berisi, agar dapat melarutkan filter dan membantu pertumbuhan bakteri coli tetapi menghambat Universitas Sumatera Utara pertumbuhan organisme lain. Sesudah 24 - 48 jam timbul koloni hitam dari bakteri coli yang dapat dihitung. Apabila volume sampel air yang dituang melalui filter diketahui, maka konsentrasi bakteri coli dapat dinyatakan per 100 ml Sutrisno, 2010.

2.9 Uji Kualitatif Koliform