45
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Makan Balita pada Kelompok Kontrol
Pola Makan Balita Frekuensi f
Prosentase
Baik 78 78,8
Tidak Baik 21
21,2 Jumlah 99
100,0
Berdasarkan tabel di atas, responden pada kelompok kontrol yang mempunyai pola makan balita tidak baik hanya sebanyak 21 responden 21,2.
4.2.6 Status Gizi Balita
Berdasakan hasil penelitian, di dapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Balita
Status Gizi Balita Frekuensi f
Prosentase
Baik 74 37,4
Sedang 25 12,6
Kurang 99 50,0
Jumlah 198 100,0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai status gizi balita baik sebanyak 74 balita 37,4 status gizi sedang
sebanyak 25 balita 12,6, dan status gizi kurang sebanyak 99 balita 50,0.
4.3 Analisis Bivariat
Untuk menguji hubungan antara variabel-variabel bebas yaitu pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu, dan pola makan dengan status gizi balita dengan
menggunakan uji kai kuadrat.
4.3.1 Hubungan antara Pendapatan dengan Status Gizi Balita
Berdasarkan hasil uji kai kuadrat didapatkan hasil sebagai berikut :
46
Tabel 4.12 Tabel Silang Hubungan Pendapatan dengan Status Gizi Balita
Pendapatan Rp
Kasus Kontrol
Jumlah p
OR CI
N N N
≤ 607.500,00 51 51,5
14 14,1 65 32,8 0,001
6,451 3,238-12,850
607.500,00 48 48,5 85 85,9 133 67,2
Jumlah 99 100,0 99 100,0 198 100,0
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa dari 99 responden yang status gizi kurang, sebanyak 48 responden 48,5 tingkat pendapatannya lebih dari Rp
607.500,00 dan sebanyak 51 responden 51,5 tingkat pendapatannya kurang dari sama dengan Rp 607.500,00. Dari 99 responden yang status gizi baik,
sebanyak 85 responden 85,9 tingkat pendapatannya lebih dari Rp 607.500,00 dan sebanyak 14 responden 14,1 tingkat pendapatannya kurang dari sama
dengan Rp 607.500,00. Dari analisis bivariat diperoleh nilai p value = 0,0010,05, yang artinya ada
hubungan antara pendapatan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen. Nilai OR= 6,451 artinya responden yang
berpendapatan kurang dari sama dengan Rp 607.500,00 memiliki risiko mengalami status gizi kurang 6,451 kali lebih besar daripada yang memiliki
pendapatan lebih dari Rp 607.500,00.
4.3.2 Hubungan antara Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita
Berdasarkan hasil uji kai kuadrat didapatkan hasil sebagai berikut :
47
Tabel 4.13 Tabel Silang Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Balita
Pengetahuan Gizi Ibu
Kasus Kontrol
Jumlah
N N N Kurang 49
49,5 13
13,1 62
31,3 Cukup
46 46,5 58 58,6 104 52,5 Baik 4
4,0 28
28,3 32
16,2 Jumlah
99 100,0 99 100,0 198 100,0 Dalam penelitiaan ini menggunakan uji kai kuadrat, sedangkan uji kai
kuadrat menuntut frekuensi harapanexpected E dalam masing-masing sel tidak boleh terlampau kecil. Jika frekuensi sangat kecil, penggunaan uji ini mungkin
tidak tepat. Oleh karena itu dalam penggunaan kai kuadrat harus memperhatikan keterbatasan-keterbatasan uji ini. Adapun keterbatasan uji kai kuadrat adalah
sebagai berikut : 1.
Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan nilai E kurang dari 1 2.
Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan nilai E kurang dari 5, lebih dari 20 dari jumlah keseluruhan sel.
Jika keterbatasan tersebut ternyata terjadi pada saat uji kai kuadrat, peneliti harus menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan dalam rangka
memperbesar frekuensi harapan dari sel-sel tersebut pengabungan ini dapat dilakukan untuk analisis tabel silang lebih dari 2x2, misal 3x2, 3x4
dll.
48
Tabel 4.14 Tabel Silang Pengabungan Sel Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Balita
Pengetahuan Gizi Ibu
Kasus Kontrol
Jumlah p
OR CI
N N N Kurang 49
49,5 13
13,1 62
31,3 0,001
6,483 3,207-13-106
Cukup +Baik
50 50,5 86 86,9 136 68,7
Jumlah 99 100,0
99 100,0
198 100,0
Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa dari 99 responden yang status gizi kurang, sebanyak 49 responden 49,5 mempunyai pengetahuan gizi kurang
dan sebanyak 50 responden 50,5 mempunyai pengetahuan gizi cukup dan baik. Sedangkan dari 99 responden yang status gizi baik sebanyak 13 responden
13,1 mempunyai pengetahuan gizi kurang dan sebanyak 86 responden 86,9 mempunyai pengetahuan gizi cukup dan baik
Dari analisis bivariat diperoleh nilai p value = 0,001 ˂0,05, yang artinya
ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen. Nilai OR = 6,483 artinya
responden yaitu ibu yang memiliki balita dengan tingkat pengetahuan gizi kurang mempunyai risiko balitanya untuk mengalami status gizi kurang 6,483 kali lebih
besar dari pada ibu balita yang memiliki pengetahuan gizi cukup dan baik.
4.3.3 Hubungan antara Pola Makan dengan Status Gizi Balita