Jenis dan Rancangan Sampel Instrumen Penelitian

29 Lanjutan Tabel 3.1 - Pola makan Jenis dan jumlah makanan yang benar- benar dikonsumsi oleh balita Formulir recall Recall 2x 24 jam 1.Tidak baik, jika AKG energi dan protein 100 2.Baik, jika AKG energi dan protein ≥ 100 Supariasa, 2002:114. Nominal 2 Variabel Terikat Status gizi balita Keadaan kesehatan fisik balita yang ditentukan salah satu atau kombinasi dari ukuran- ukuran gizi yaitu dengan antropometri Timbangan badan Penimbangan 1.Status gizi baik normal, jika 80- 100 median BBU 2.Status gizi sedang, jika 71- 79 median BBU 3. Status gizi kurang , jika ≤ 70 median BBU Supariasa, 2001:76 Ordinal

3.4 Jenis dan Rancangan Sampel

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik, dengan rancangan penelitian kasus kontrol case control study, yakni penelitian epidemiologis analitik observasional yang menelaah hubungan antara efek penyakit atau kondisi kesehatan tertentu dengan faktor risiko tertentu. Pada studi 30 kasus kontrol, penelitian dimulai dari balita yang menderita gizi kurang yang disebut sebagai kasus dan kelompok gizi baik disebut sebagai kontrol, kemudian secara retrospektif diteliti Sudigdo Sastroasmoro, 2002: 110. Kasus Kontrol

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004:55. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 2.500 balita di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo. Dalam hal ini populasinya ada 2 macam: Faktor Risiko + Faktor Risiko + Efek + Efek - Skema Dasar Kasus-Kontrol 31 1. Populasi Kasus Penelitian Dalam penelitian ini populasinya adalah balita yang menderita gizi kurang sebanyak 300 balita di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen. 2. Populasi Kontrol Penelitian Dalam penelitian ini populasi kontrol yang digunakan adalah balita dengan gizi baik sebanyak 2.200 balita di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen.

3.5.2 Sampel

Menurut Soekidjo Notoatmojo 2000:79, sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian balita yang mengalami gizi kurang dan sebagian balita yang mengalami gizi baik di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen. Adapun sampel yang diambil adalah didasarkan pada kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria Inklusi : 1. Tinggal di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo 2. Balita menggunakan Puskesmas Sidoharjo sebagai tempat pelayanan kesehatan 3. Balita diasuh oleh ibunya 4. Balita dalam 1 bulan terdekat tidak menderita penyakit infeksi ISPA, Diare, TBC 5. Balita dengan aktifitas fisik sedang 6. Pendapatan keluarga di atas UMR Sragen Rp 607.500,00 7. Jumlah anak ≤ 4 orang 32 Kriteria Eksklusi: Ibu yang mempunyai balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sidoharjo, yang pada saat penelitian tidak bersedia menjadi responden. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Diambil kasus dan kontrol secara acak dengan menggunakan rumus : n 1= n 2 = 2 2 1 2 2 2 1 1 P P Q P Q P Z PQ Z − + + β Dalam penelitian ini sampel ada 2 macam: 1. Sampel Kasus Penelitian Sampel dalam penelitian ini didapat dari OR terdahulu yaitu OR = 2,721 sehingga diperoleh sampel sebanyak 99 balita. Perhitungan tertera pada lampiran. 2. Sampel Kontrol Penelitian Kontrol penelitian ini berjumlah 99 balita karena peneliti menggunakan rasio kasus : kontrol = 1: 1Sudigdo Sastroasmoro, 2002: 278.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2002:128. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Timbangan Badan Alat yang digunakan untuk menimbang balita sehingga dapat diketahui berat badan balita dengan ketelitian alat 0,1 kg 33 2. Angket atau Kuesioner. Berupa pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi tentang pendapatan keluarga, pengetahuan, dan pola makan balita. 3. Formulir Recall 2 X 24 jam Konsumsi Makan. Prinsip dari recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam recall ini ibu sebagai responden menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu kemarin dan recall ini dilakukan dengan hari yang berselang. 3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1.1 Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar apa yang diukur Soekidjo Notoatmojo, 2002: 93. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan korelasi antara skor nilai tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Selanjutnya kita menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut: Keterangan : r xy = koefisien korelasi ∑X = jumlah skor item 34 ∑Y = jumlah skor total N = jumlah subyek X 2 = jumlah kuadrat skor item Y 2 = jumlah kuadrat skor total 3.6.1.2 Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat yang sama Soekidjo Notoatmojo, 2002: 133. Metode untuk melakukan uji reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Alpha-Cronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95 atau α = 5. Adapun rumus koefisiensi reliabilitas Alpha-Cronbach : Keterangan : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir = varian total 35

3.7 Teknik Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penatalaksanaan Gizi dan Pengetahuan Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Terhadap Keberhasilan Puskesmas dalam Perbaikan Status Gizi Balita Gizi Buruk di Puskesmas Se-Kota Medan

2 54 105

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan Pola Makan Balita dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan

0 11 78

MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOHARJO Hubungan Sikap Dan Praktik Ibu Selama Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidoharjo Kabupaten Sragen.

0 4 12

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe.

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita Usia 2- 5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo Klaten.

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SELODOKO Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan Pengetahuan Gizi Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 3 17

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN KELUARGA, PENGETAHUAN GIZI IBU, DAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2010.

0 1 3

HUBUNGAN PENDAPATAN ORANG TUA DAN POLA ASUH GIZI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATUA KOTA MAKASSAR TAHUN 2010

0 1 135