PRAKARYA – SMP
| 153 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan
perasaannya terhadap suatu obyek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil
belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas
antara lain sebagai berikut: a.
dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri; b.
peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya;
c. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur,
karena mereka dituntut untuk jujur dan obyektif dalam melakukan penilaian.
3. Penilaian Sikap
Contoh Format Penilaian Sikap Mata Pelajaran: _________
Semester: _________ Kelompok
: _________ Kelas : _________
No Nama Siswa
Skor Nilai
Komitmen Tugas
Kerja Sama
Ketelitian Minat
Jumlah Skor
1 2
3 4
5 ..
..
PRAKARYA – SMP
| 154 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
4. Format Penilaian Kinerja
Contoh Format Penilaian Kinerja
Nama Siswa: ……………… Tanggal: ……………… Kelas: ………………
NO Aspek Yang
Dinilai Tingkat Kemampuan
1 2
3 4
1. 2.
3. Jumlah
Kriteria Penskoran Kriteria Penilaian
1. Baik Sekali
4 10 – 12 A
2. Baik
3 7 – 9 B
3. Cukup
2 4 – 6 C
4. Kurang
1 ≤ 3
D A: Pengelompokan yang dilakukan siswa sangat baik, uraian yang dijabarkan rinci dan
diperoleh dengan menggunakan seluruh indra disertai dengan gambar-gambar atau diagram
B: Pengelompokan yang dilakukan siswa baik, uraian yang dijabarkan kurang rinci dan diperoleh dengan menggunakan sebagian besar indra dengan gambar-gambar atau
diagram C:
Pengelompokan yang dilakukan siswa cukup baik, uraian yang dijabarkan tidak rinci dan diperoleh dengan menggunakan sebagian kecil indra dengan gambar-gambar
atau diagram D: Pengelompokan yang dilakukan siswa kurang baik, uraian yang dijabarkan kurang
sesuai dan diperoleh dengan menggunakan sebagian besar indra dengan gambar- gambar atau diagram
PRAKARYA – SMP
| 155 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
5.Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Siswa: ……………… Tanggal: ………………
Kelas: ………………
Input Proses
Out PutHasil
Nilai
PRAKARYA – SMP
| 156 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
2 Daftar Pustaka
1. Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
2. Holiwarni, B., dkk., 2008. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Mata Pelajaran Sains
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota Laporan Penelitian. Lemlit UNRI, Pekanbaru.
3. http:darussholahjember.blogspot.com201105aplikasi-metode-discovery-learning.html 23
Mei 2013.
4. http:ebookbrowse.compengertian-model-pembelajaran-discovery-learning-menurut-para-
ahli-pdf-d368189396 23 Mei 2013.
5. http:prismabekasi.blogspot.com201210definisi-belajar-menurut-para-ahli.html 23
Mei 2013
6. Jurnal Geliga Sains 3 2, 8-13, 2009 _
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-502X.
7. Rizqi, 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pembelajaran Penemuan
Terbimbing Guide-Discovery Learning yang Mengintegrasikan Kegiatan Laboratorium untuk Fisika SLTP Bahan Kajian Pengukuran. Tesis, UNESA tidak dipublikasikan.
8. Syamsudini , 2012. Aplikasi Metode Discovery Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan
Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar Dan Daya Ingat Siswa. 9.
Syah, M., 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
PRAKARYA – SMP
| 157 SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
Problem Based Learning PBL adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan
yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
A. KonsepDefinisi